Anda di halaman 1dari 5

Limfadenitis

Limfadenitis adalah peradangan pada salah satu atau beberapa kelenjar getah bening, yang
ada disekitar leher, ketiak, dan pangkal paha. Sedangkan getah bening adalah cairan yang
bersirkulasi di dalamnya, membawa sel darah putih mengelilingi seluruh tubuh. Penyakit ini bisa
terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.

Umumnya peradangan ini disebabkan oleh bakteri, virus, parasit seperti jamur atau sebagai
dampak dari penyakit lain seperti mononucleosis, penyakit seksual termasuk HIV, radang
amandel, tuberkulosis, arthritis rheumatoid, kanker, radang gusi, infeksi telinga.
Gejala-gejala limfadenitis yang umum ditemui adalah kelenjar getah bening
membesar/membengkar (terjadi benjolan), biasanya lunak dan terasa sakit, kulit disepanjang
kelenjar yang terinfeksi tampak kemerahan dan terasa hangat, demam, kadang terbentuk abses.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah USG untuk mengetahui ukuran,
bentuk, echogenicity, gambaran mikronodular, nekrosis intranodal dan ada tidaknya kalsifikasi.
USG dapat dikombinasi dengan biopsi aspirasi jarum halus untuk mendiagnosis limfadenopati
dengan hasil yang lebih memuaskan, dengan nilai sensitivitas 98% dan spesivisitas 95%. CT scan
dapat mendeteksi pembesaran KGB servikalis dengan diameter 5 mm atau lebih. Satu studi yang
dilakukan untuk mendeteksi limfadenopati supraklavikula pada penderita nonsmall cell lung
cancer menunjukkan tidak ada perbedaan sensitivitas yang signifikan dengan pemeriksaan
menggunakan USG atau CT scan. Pengobatan limfadenopati KGB leher didasarkan kepada
penyebabnya. Antibiotik perlu diberikan apabila terjadi limfadenitis supuratif yang biasa
disebabkan oleh Staphyilococcus.aureus dan Streptococcus pyogenes (group A). Pembedahan
mungkin diperlukan bila dijumpai adanya abses dan evaluasi dengan menggunakan USG
diperlukan untuk menangani pasien ini.4
Kanker nasofaring

Kanker nasofaring adalah jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan
belakang langit-langit rongga mulut. Penyebabnya adalah infeksi dari virus Epstein-Barr,
lingkungan, makanan, dan faktor genetik. Kanker nasofaring banyak dijumpai pada orang-orang
ras mongoloid. Selain itu kanker nasofaring juga merupakan jenis kanker yang diturunkan secara
genetik.
Penyebaran kanker ini dapat berkembang ke bagian mata, telinga, kelenjar leher, dan otak.
Sebaiknya yang beresiko tinggi terkena kanker nasofaring rajin memeriksakan diri ke dokter,
terutama dokter THT. Risiko tinggi biasanya dimiliki oleh laki-laki atau adanya keluarga yang
menderita kanker ini.

Letak nasofaring yang tersembunyi di belakang hidung atau belakang langit-langit rongga
mulut menyebabkan serangan kanker ini sering kali terlambat diketahui. Namun, biasanya pada
stadium dini menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut, di dalam telinga timbul suara berdengung
dan terasa penuh tanpa disertai rasa sakit sampai pendengaran berkurang. Hidung sedikit mimisan,
tetapi berulang. Hidung tersumbat terus-menerus, kemudian pilek. Pada kondisi akut menunjukkan
gejala kelenjar getah bening pada leher membesar, mata menjadi juling, penglihatan ganda, mata
bisa menonjol keluar, dan sering timbul nyeri serta sakit kepala.

Pada gejala lanjutan terjadi pembesaran kelenjar limfe leher yang timbul di daerah samping
leher, 3-5 sentimeter di bawah daun telinga dan tidak nyeri. Gejala akibat perluasan tumor ke
jaringan sekitar, perluasan ke atas ke arah rongga tengkorak dan kebelakang melalui sela-sela otot
dapat mengenai saraf otak dan menyebabkan ialah penglihatan ganda (diplopia), rasa baal (mati
rasa) didaerah wajah sampai akhirnya timbul kelumpuhan lidah, leher dan gangguan pendengaran
serta gangguan penciuman. Untuk membantu menegakkan diagnosis bisa dilakukan CT-Scan
daerah kepala dan leher, biopsi melalui mulut dengan memakai bantuan kateter nelaton yang
dimasukkan melalui hidung dan ujung kateter yang berada didalam mulut ditarik keluar dan diklem
bersama-sama ujung kateter yang di hidung. Radioterapi masih merupakan pengobatan utama dan
ditekankan pada penggunaan megavoltage dan pengaturan dengan computer, bisa juga dilakukan
kemoterapi. Pengobatan pembedahan diseksi leher radikal dilakukan terhadap benjolan di leher
yang tidak menghilang pada penyinaran (residu) atau timbul kembali setelah penyinaran selesai.
Prognosis tergantung derajat keparahan dan fakot yang mempengaruhi.3

Working Diagnosis

Pada kasus ini kami mengambil karsinoma tiroid sebagai diagnosis kerja. Namun diperlukan
pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis kerja ini menjadi diagnosis yang menentukan
jenis sel dari karsinoma tiroid ini. Penentuan jenis sel ini akan mempengaruhi tatalaksana dan
prognosis bagi pasien.
Kanker tiroid adalah suatu keganasan pada tiroid (pertumbuhan tidak terkontrol dari sel). Tumor
epitel maligna tiroid dibagi menjadi:

Karsinoma folikuler

Terdapat kira-kira 25% dari seluruh karsinoma tiroid yang ada, terutama mengenai kelompok
usia diatas 50 tahun. Menyerang pembuluh darah yang kemudian menyebar ke tulang dan jaringan
paru. Jarang menyebar ke daerah nodes limpa tapi dapat melekat/ menempel di trakea, otot leher,
pembuluh darah besar dan kulit, yang kemudian menyebabkan dispnea serta disfagia. Bila tumor
mengenai “The Recurrent Laringeal Nerves”, suara menjadi serak. Prognosisnya baik bila
metastasenya masih sedikit pada saat diagnosa ditetapkan.7

Karsinoma merupakan jenis karsinoma berdiferensiasi baik yang lebih agresif dibandingkan
dengan karsinoma papillar. Gambaran karsinoma folikularis yaitu tumor soliter yang bervariasi
ukuran dan memiliki permukaan berwarna coklat dengan kapsul fibrous yang tebal. Secara
mikroskopis, terdapat invasi kapsul dan/atau vaskular yang membedakan lesinya dengan
adenoma yang jinak. Sayangnya karena tidak ada karakteristik sitologi yang khas untuk karsinoma
folikularis, diagnosis definitif dengan frozen section cukup sulit dan tidak mungkin dengan FNA.
Dibanding karsinoma papillar, karsinoma folikular lebih umum didapatkan metastasis hematogen.
Faktor resiko dari karsinoma folikular dihubungkan dengan paparan radiasi seperti halnya
karsinoma papillar. Umumnya karsinoma folikular didapatkan sebagai massa atau nodul tunggal
pada leher. Terdapat 10-15% metastasis jauh saat diagnosis ditegakkan.8

Gambar 1. Karsinoma Folikuler8

Karsinoma papilare
Merupakan tipe kanker tiroid yang sering ditemukan, banyak pada wanita atau kelompok usia
diatas 40 tahun.3 Karsinoma papilar merupakan tumor yang perkembangannya lambat dan dapat
muncul bertahun-tahun sebelum menyebar ke daerah nodes limpa. Ketika tumor terlokalisir di
kelenjar tiroid, prognosisnya baik apabila dilakukan tindakan tiroidektomi parsial atau total.7

Gambaran dari karsinoma tiroid papilar khususnya yang menampakkan massa yang berbeda-
beda ukurannya, berbatas tegas, konsistensi keras, berwarna keputihan, dan permukaan granular
tajam. Secara histologis, karsinoma ini berbentuk papilla dan memiliki perubahan inti sel yang
cukup dikenal secara diagnostic. Gambaran inti sel termasuk ukuran serta konturnya yang tidak
beraturan dan halus, lekuk inti sel yang dalam, serta pseudo inklusi yang berasal dari invaginasi
sitoplasma. Karakteristik inti sel seperti ini memungkinkan diagnosis karsinoma tiroid papillar
pada hapusan sitologi dihasilkan melalui biopsy FNA. Faktor risiko utama (22% kasus) karsinoma
tiroid papilar adalah adanya riwayat paparan radiasi, khususnya pada bagian kepala dan leher pada
waktu anak-anak. Umumnya Karsinoma tiroid papillaris didapatkan pada wanita muda dengan
massa yang palpable di kelenjar tiroid atau teraba kelenjar limfe servikal.8

Gambar 2. karsinoma papiler8


Karsinoma medulare

Timbul di jaringan tiroid parafolikular.Banyaknya 5–10 % dari seluruh karsinoma tiroid dan
umumnya mengenai orang yang berusia diatas 50 tahun. Penyebarannya melewati nodes limpa
dan menyerang struktur di sekelilingnya. Tumor ini sering terjadi dan merupakan bagian dari
Multiple Endocrine Neoplasia (MEN) tipe II yang juga bagian dari penyakit endokrin, dimana
terdapat sekresi yang berlebihan dari kalsitonin, ACTH, prostaglandin dan serotonin.7

Karsinoma medular dapat timbul sebagai nodul soliter atau lesi multiple yang mengenai kedua
lobus tiroid. Pada kasus familial, sering ditemukan multisentrisitas. Lesi besar sering mengandung
daerah nekrosis dan perdarahan serta dapat meluas menembus kapsul tiroid. Secara mikroskopis,
karsinoma medular terdiri atas sel berbentuk polygonal hingga gelendong, yang mungkin
membentuk sarang-sarang, trabekula dan bahkan folikel. Pada banyak kasus, endapan amiloid
aselular, yang berasal dari molekul kalsitonin yang mengalami perubahan, terdapat pada stroma di
sekitarnya dan merupakan gambaran khusus pada tumor ini. Kalsitonin mudah ditemukan, baik
dalam sitoplasma sel tumor maupun di amiloid stroma dengan metode imunohistokimia. Salah
satu gambaran unik pada karsinoma medular familial adanya hyperplasia sel c multisentrik di
sekitar parenkim tiroid.8

Gambar3.Karsinoma meduler

Karsinoma berdiferensiasi buruk (anaplastik)

Merupakan tumor yang berkembang dengan cepat dan luar biasa agresif. Kanker jenis ini
secara langsung menyerang struktur yang berdekatan, yang menimbulkan gejala seperti stridor
(suara serak/parau, suara nafas terdengar nyaring), suara serak, dan disfagia. Prognosis karsinoma
anaplastik buruk, dan penderita biasanya meninggal dalam waktu 6 bulan sampai 1 tahun setelah
didiagnosis.7

Merupakan karsinoma dengan agresifitas yang tinggi, metastasis jauh umumnya ditemukan,
dan terjadi lebih banyak ke paru-paru, namun bagaimanapun penyebaran dapat terjadi pada
organ yang lain seperti otak, tulang dan saluran cerna. Secara mikroskopik, karsinoma ini
ditandai dengan teridentifikasinya banyak tipe sel. Yang paling umum ialah spindle, sel raksasa,
pleomorfik, fibrous malignan, histiositik dan sel berbentuk squamous.8

Anda mungkin juga menyukai