Anda di halaman 1dari 20

GAGAL JANTUNG

Rayka Christin Nadeak


112017025
Pendahuluan

• Gagal jantung/payah jantung (fungsi jantung lemah) adalah ketidakmampuan


jantung memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh yang ditandai dengan sesak
nafas pada saat beraktifitas dan/atau saat tidur terlentang tanpa bantal, dan/atau
tungkai bawah membengkak.
• Berdasarkan data Depkes tahun 2013, prevalensi penyakit gagal jantung berdasarkan
diagnosis dokter di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,13% atau diperkirakan sekitar
229.696 orang, sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/ gejala sebesar 0,3% atau
diperkirakan sekitar 530.068 orang.
Anatomi Jantung

• Letak : rongga toraks diantara paru-


paru (mediastinum)
• Perikardium : membran yg
membungkus dan melindungi jantung
• Lapisan dinding jantung :
epikardium,miokardium, endokardium
• 4 ruang : 2 ruangan penerima di
superior (atrium), 2 ruangan pemompa
di inferior (ventrikel)
Definisi
Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak lagi mampu memompa darah dalam jumlah
yang memadai ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh walaupun darah balik
masih normal. Sebagai pompa, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kerja jantung.
Faktor-faktor tersebut adalah kontraktilitas miokard, denyut jantung (kekuatan, irama, dan
kecepatan pompa jantung), beban awal dan beban akhir.
Istilah gagal jantung

1. Gagal Jantung Sistolik dan Diastolik


Gagal jantung sistolik : ketidakmampuan kontraksi jantung memompa  curah
jantung menurun  fatik, kelemahan, kemampuan aktifitas menurun
Gagal jantung diastolik : gangguan relaksasi dan pengisian ventrikel
2. Low Output dan High Output Heart Failure
Low output HF : hipertensi, kardiomiopati dilatasi, kelainan katup dan perikard
Hight Output HF : penurunan resistensi vaskular sistemik seperti hipertiroidisme,
anemia, kehamilan, fistula A-V, beri-beri dan penyakit Paget
3. Gagal Jantung Akut dan Kronis
GJA : curah jantung yg menurun tiba-tiba
GJK : kardiomiopati dilatasi atau kelainan multivulvular yang terjadi secara perlahan-
lahan
4. Gagal Jantung Kanan dan Gagal Jantung Kiri
Gagal jantung kiri : kelemahan ventrikel, meningkatkan tekanan vena pulmonalis dan
paru menyebabkan pasien sesak napas dan ortopnea.
Gagal jantung kanan : kelainannya melemahkan ventrikel kanan seperti pada
hipertensi pulmonal primer/ sekunder, tromboemboli paru kronik sehingga terjadi
kongesti vena sistemik yang menyebabkan edema perifer, hepatomegali, dan distensi
vena jugularis.
Patogenesis
Gagal jantung sistolik didasari oleh suatu beban/penyakit
miokard (underlying HD/index of events) yang
mengakibatkan remodeling struktural, lalu diperberat
oleh progresivitas beban/penyakit tersebut dan
menghasilkan sindrom klinis yang disebut gagal jantung.
Remodeling struktural ini dipicu dan diperberat oleh
berbagai mekanisme kompensasi sehingga fungsi jantung
terpelihara relatif normal (gagal jantung asimtomatik).

Sindrom gagal jantung yang simtomatik akan tampak


bila timbul faktor presipitasi seperti infeksi, aritmia,
infark jantung, anemia, hipertiroid dan kehamilan,
aktivitas berlebihan,emosi atau konsumsi garam
berlebih, emboli paru, hipertensi, miokarditis,
virus,endokarditis infektif. Gagal jantung simtomatik
juga akan tampak kalau terjadi kerusakan miokard akibat
progresivitas penyakit yang mendasarinya /underlying
HD
Faktor resiko

1. Hipertensi
2. Dislipidemia
3. Obesitas
4. Merokok
5. Diabetes melitus
6. Riwayat gangguan jantung sebelumnya
7. Riwayat infark miokard (PPK)
Diagnosis
Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk diagnosis gagal jantung kongestif.

• Kriteria Minor
• Kriteria Major
• Paroksismal nokturnal dispnea • Edema ekstremitas

• Batuk malam hari


Gagal Jantung :
• Distensi vena leher
minimal 1 major 2
• Dispnea d'effort
• Ronki paru minor
• Kardiomegali • Hepatomegali

• Edema paru akut • Efusi pleura

• Gallop S3 • Penurunan kapasitas vital 1/3 dari


• Peninggian tekanan vena jugularis normal

• Refluks hepatojugular • Takikardia(>120/menit)


Pemeriksaan penunjang

1. Foto Toraks
2. Elektrokardiogram (EKG)
2. Elektrokardiogram (EKG)
3. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium rutin : darah perifer lengkap (hemo-globin, leukosit,
trombosit), elektrolit, kreatinin, laju filtrasi glomerulus (GFR), glukosa, tes fungsi
hati dan urinalisis. Pemeriksaan tambahan lain di pertimbangkan sesuai tampilan
klinis.
Pemeriksaan troponin dilakukan pada penderita gagal jantung jika gambaran
klinisnya disertai dugaan sindroma koroner akut. Peningkatan ringan kadar troponin
kardiak sering pada gagal jantung berat atau selama episode dekompensasi gagal
jantung pada penderita tanpa iskemia miokard.
Tatalaksana
Tatalaksana
Kesimpulan
Gagal jantung adalah sindrom klinis ditandai gejala dan tanda abnormalitas struktur dan
fungsi jantung, yang menyebabkan kegagalan jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen
metabolism tubuh. Gejala gagal jantung dapat berupa sesak nafas atau lelah bila beraktivitas;
pada kondisi berat dapat muncul saat istirahat. Tanda-tanda retensi cairan, seperti kongesti
paru atau bengkak pergelangan kaki. Bukti obyektif kelainan struktur atau fungsi jantung
saat istirahat. Penegakan diagnosis didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Gagal jantung dapat dicegah dengan cara menghindari faktor-faktor
resiko dan bila sudah terjadi gagal jantung maka diedukasi tentang kepatuhan minum obat
dan tanda-tanda bahaya.

Anda mungkin juga menyukai