STADIUM PENYAKIT
1. Stadium Inkubasi
Periode antara infeksi HAV dan munculnya gejala berkisar 15 – 49 hari, rata-rata 25-
30 hari. Inkubasi tergantung jumlah virus dan kekebalan tubuh.
2. Stadium Prodromal
Ditandai dengan gejala seperti : mual, muntah, nafsu makn menurun, merasa penuh
diperut, diare (sembelit), yang diikuti oleh kelemahan, kelelahan, demam, sakit
kepala, gatal-gatal, nyeri tenggorokan, nyeri sendi, gangguan penciuman dan
pengecapan, sensitif terhadap cahaya, kadang-kadang batuk. Gejala ini seperti
“febrile influenza infection”. Pada anak-anak dan remaja gejala gangguan
pencernaan lebih dominan, sedangkan pada orang dewasa lebih sering menunjukkan
gejala ikterik disertai mialgia.
3. Stadium Klinis
90% dari semua pasien HAV akut adalah subklinis, sering tidak terdeteksi. Akhir
dari prodromal dan awal dari fase klinis di tandai dengan urin yang berwarna coklat,
urobilinogenuria persisten, proteinuria ringan dan microhaematuria dapat
berkembang. Feses biasanya acholic, dengan terjadinya ikteric (60-70% pada anak-
anak, 80-90% pada dewasa). Sebagian gejala mereda, namun demam bisa tetap
terjadi. Hepatomegali, nyeri tekan hepar splenomegali, dapat ditemukan. Akhir masa
inkubasi LDL dapat meningkat sebagai espresi duplikasi virocyte, peningkatan
SGOP, SGPT, GDH. Niali Transaminase biasanya tidak terlalu diperlukan untuk
menentukan derajat keparahan. Peningkatan serum iron selalu merupakan ekspresi
dari kerusakan sel hati. AP dan LAP meningkat sedikit. HAV RNA terdeteksi sekitar
17 hari sebelum SHPT meningkat dan beberapa hari sbelum HAV IgM muncul.
Viremia bertahan selama rata-rata 79 hari setelah peningkatan GPT , durasinya
sekitar 95 hari.
4. Penyembuhan
fase ikterik berlangsung sekitar 2-6 minggu. Parameter laboratorium benar-benar
normal setelah 4-6 bulan. Normalisasi dari serum asam empedu juga dianggap
sebagai perameter dari penyembuhan.
Pemeriksaan dari hepatitis A dapat dilakukan pemeriksaan IgM anti HAV dapat dideteksi selama
fase akut dan 3-6 bulan setelahnya. Anti HAV yang positif tanpa IgM anti HAV
mengindikasikan infeksi lampau.
Virus hepatitis E merupakan visur yang ditransmisikan melalui enterik yang banyak terjadi
terutama di India, Asia, Afrika dan Amerika tengah, di area geografis tersebut HEV merupakan
penyebab paling umum dari hepatitis akut. Memounyai epidemiologi yang hampir sama dengan
HAV, memeiliki 32-34 nm, nonenvelop, HAV like virus dengan 7600 nukleotida, rantai tunggal ,
genom RNA dengan tiga overla ORF (open reading frames), terbesar adalah ORF1 mengkode
protein nonstruktural yang terlibat dalam replikasi virus. Gene sedang adalah ORF2 mengkode
protein nukleikapsid, dan yang terkecil, ORF 3 mengkode protein struktural yang fungsinya belum
diketahui. Pada manusia hanya terdiri atas satu serotipe, empat sampai lima genotipe utama.4 dapat
menyebar pada sel embrio diploid paru, replikasi hanya terjadi pada hepatosiit.1 virus dapat
dideteksi di dalam tinja, empedu dan hati dan di eksresikan di dalam tinja selama masa inkubasi.
Respon imun untuk antigen virus terjadi sangat awal selama infeksi akut. Kedua IgM anti HEV
dan IgG anti HEV dapat dideteksi, tetapi menurun secara mendadak setelah infeksi akut, dan
mencapai level terendah dalam 9-12 bulan.
Masa inkubasi HEV rata-rata 40 hari, distribusi luas dalam bentuk epidemi dan endemi,
hepatitis seporadik sering terjadi pada dewasa muda di negara yang sedang berkembang, penyakit
epidemi dengan sumber penularan melalui air, intrafamilial kasus sekunder jarang, dilaporkan
adanya transmisi maternal – neonatal, di negara maju infeksi sering berasal dari orang yang
kembali pulang setelah melakukan perjalanan, atau imigran baru dari daerah endemik. Viremia
yang memanjang atau pengeluaran di tinja merupakan kondisi yang tidak sering dijumpai.
Zoonosi: babi dan binatang lain.
Pada umumnya gejala hepatitis E muncul sekitar 2 sampai 7 minggu setelah terpapar virus dan
biasanya berlangsung 2 bulan dengan gejala klinis yaitu jaundice, urin gelap seperti the, nyeri
sendi, hilang nafsu makan, nyeri perut, pembengkakan hati, mual, muntah, dan demam.
Kebanyakan HEV akan mengalami pulih seluruhnya tanpa komplikasi. Hepatitis E dapat di dapat
diobati sesuai sintom yang ada tidak ada obat spesifik untuk hepatitis E, selain itu pasien dapat
tiring baring, makan makanan yang sehat, hindari minum alcohol.
Pada hepatitis E belum tersedia pemeriksaan serologi komersial yang telah disetujui FDA.
IgM dan IgG anti HEV baru dapat dideteksi oleh pemeriksaan untuk riset. IgM anti HEV dapat
bertahan selama 6 minggu setelah puncak dari penyakit IgG anti HEV dapat tetap terdeteksi
selama 20 bulan.
Gambar : respon imun HEV
Terdiri atas virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis D (HDV), dan virus hepatitis C (HCV).
1. Virus Hepatitis B
Virus hepatitis B adalah virus DNA hepatotropik, hepadnaviridae terdiri atas 6 genotip
(A sampai H), terkait dengan derajat beratnya dan respon terhadap terapi. Terdiri dari 42
nm partikel sferis dengan inti nukleokapsid, densitas elektron, diameter 27 nm, selubung
luar lipoprotein dengan ketebalan 7 nm. Inti HBV mengandung ds DNA partial (3,2 kb)
dan :
Protein polimerase DNA dengan aktivasi reserve transkriptase
Antigen hepatitis B core (HbcAg) merupakan protein struktural
Anti hepatitis B e (HbeAg) merupakan protein non-struktural yang berkorelasi
secara tidak sempurna dengan replikasi anti HBV
Satu serotipe utama dengan banyak subtipe berdasarkan keanekaragaman protein HbsAg.
Virus HBV mutan merupakan konsekuensi proof reading yang terbatas dari reverse
transkriptase atau munculnya resistensi, hal tersebut meliputi :
Masa inkubasi HBV 15 – 180 hari (rata-rata 60 – 90 hari). Viremia berlangsung selama
beberapa minggu sampai bulan setelah infeksi akut. Infeksi persisten dihubungakan
dengan hepatitis kronik, sirosis dan kanker hati. HBV ditemukan di darah, semen, sekret
servikovaginal, saliva, cairan tubuh lainnya. Cara transmisi:
Melalui darah : penerima produk darah, IVDU, pasien hemodialisis, pekerja
kesehatan, pekerja yang terpapar darah
Transmisi seksual
Penetrasi jaringan (perkutan) atau permukosa : tertusuk jarum, penggunaan ulang
peralatan medis yang terkontaminsi, penggunaan bersama pisau cukur dan silet,
tato, akupuntur, tindik, penggunaan sikat gigi bersama.
Transmisi maternal – neonatal, maternal – infant
Tak ada bukti penyebaran fekal – oral.