Anda di halaman 1dari 133

RADIODIAGNOSTIK

NEOPLASMA

FK Universitas Muhammadiyah Malang


Modalitas Radiolohi
 X- ray
U S G
 CT scan
M R I
 Nuclear Medicine
RADIODIAGNOSTIK
X – Ray
Berguna untuk membuat imaging dengan
menggunakan sinar x

CT scan
 Neoplasma terlihat baik dengan CT scan
 Tumor dapat hipodense, hiperdense,
isodense
 Jelas menentukan ukuran, bentuk dan
lokasi tumor
MRI

 Lebih superior untuk imaging soft tissue

 Lebih inferior untuk tulang


NEOPLASMA
Sel yang tumbuh terus menerus secara
tidak terbatas, tidak berkoordinasi
dengan jaringan sekitarnya

Neplasma dapat berbentuk sebagai


swelling atau tidak berbentuk
 Neoplasma dapat terjadi di semua
jaringan tubuh

 Penyebab neoplasma :
- Faktor genetik
- Onkogenik virus
- Karsinogen
- Kebiasaan hidup
- Dll.
Pemeriksaan Radiologi pada neoplasma

 Morfologi ( bentuk, batas, densitas,


ukuran, pendesakan , dsb)

 Lokasi anatomi / topografi

 Pemeriksaan seluruh tubuh


Tumor Tulang
Untuk mendapatkan hasil diagnostik
diperlukan beberapa data :

 Umur
 Lokasi tumor
 Pattern lesi
 Reaksi periosteal
UMUR
LOKASI
Periosteal Reaction
Pattern Lesi
Golongan tumor yang membentuk
tulang

 Jinak
Osteoma, Osteoid osteoma,
Osteoblastoma

 Ganas
Osteosarcoma
Osteoma
 Tumbuh pada
permukaan
tulang
 Tumbuh lambat
 Banyak pada
skull
 dan tulang sinus
paranasalis
Osteoid Osteoma

 Pada umur muda


10-25 th
 Tersering pada tulang
panjang.
 Lesi radioluscent
dengan tepi sklerotik
 Ukuran tidak lebih 1-2
cm
Osteoblastoma
 Seperti osteoid
osteoma, tetapi
ukuran lebih dari 2
cm
 Sering pada
vertebrae dan
tulang pipih
 Lesi osteolitik
dengan tepi tidak
sklerotik
Osteosarcoma
 Pria lebih banyak dibanding wanita
 Didapatkan pada usia 10-25 tahun
 Lokasi di metafisis tulang-tulang
panjang, terutama femur distal dan tibia
proximal
 Ada 3 gambaran radiologik utama :
osteoblastik, osteolitik dan campuran
 Tampak codman triagle
 Tampak sunburst apperance
Osteosarcoma
Neoplasma yang berasal
tulang rawan
Osteochondroma
 Paling sering di dapat
 Lokasi pada metafisis
tulang panjang
 Mempunyai 2 bentuk

Pedunculated/tangkai
Sessile
Chondroblastoma

 Umur dibawah
20 th
 Lokasi humerus,
femur, tibia
 Tampak area
osteolitik yang
tempatnya
eksentrik pada
epifise dan
sering ada
kalsifikasi
Giant Cell Tumor ( GCT )

 Dari unsur seluler sumsum tulang


 Jinak, tetapi gambarannya destruktif
 Tempat : tibia proximal, femur distal,
radius distal
 Radiologik : lesi osteolitik dengan
batas tegas dan multi lokuler
( soap bubble appearance)
Ewing Sarkoma

 Tumor ganas tulang primer


 Mengenai umur dibawah 20 th
 Lokasi pada tulang-tulang panjang,
femur, tibia, fibula, ulna
 Radiologis : tampak destruksi tulang
dengan tepi tidak tegas
 Tampak union skin appearance
PARU
BRONCHOGENIC CARCINOMA

 Banyak di negara-negara industri

 Rokok, meningkatkan insiden Ca paru

 1400 kematian per tahun karena


Bronchogenic Ca
 WHO , mengklasifikasikan secara
histologi menjadi 4 kelompok :

- Squamous cell carcinoma


- Small cell carcinoma
- Large cell carcinoma
- Adenocarcinoma
 Tipe histologis tidak dapat dipakai
acuan dalam bentuk gambaran
radiografi

 Radiologi penting dalam menentukan


stadium tumor sebelum dilakukan
operasi, bronchoscopy,
mediastinoscopy
Gambaran nodul soliter

 Diameter lebih dari 2 cm


 Ill-defined, contour lobulated
 Corona radiata
 Notch sign
 Pleural tile
BRONCHOGENIC CARCINOMA
CENTRAL PERIFER
Central Bronchogenic Carcinoma

 Umumnya berasal dari segmen bronchus


dan meluas ke arah hilus
 Dapat menyebar ke endobronchial dan
menyebabkan atelektasis
 Dapat tumbuh transbronchial dan
mengakibatkan massa central hilar yang
luas dan mediastinal mass
 Biasanya tumbuh peribronchial sebelum
meliputi lumen bronchus
 Tampak sebagai hilar mass dan
menyebabkan atelektasis
 Pertumbuhannya relatif cepat
 CT scan dapat membedakan massa di
hilus dengan pelebaran vascular di
daerah hilus
Central lung…..
Central ….
Periphere Bronchogenic
Carcinoma

 Umumnya berasal dari subsegmen atau


bronchus yang di perifer

 Terlihat sebagai Soliter Pulmonary Nodul


atau massa
Perifer……
PANCOAST TUMOR

 Bronchogenic Ca di daerah apical


 Berasal dari daerah sulcus superior,
dibentuk oleh pembuluh darah subclavia
pada paru
 Keluhan pasien : nyeri dinding dada,
nyeri menjalar ke n.ulnaris
Gambaran Pancoast Tumor

 Apical mass
 Apical cap
 Destruksi costa atau corpus vertebra
Pancoast tumor……
METASTASE PARU

 Di negara induustri 20 – 25 % penduduk


menderita keganasan

 20 – 30 % dari penderita keganasan


akan mengalami metastase ke paru
4 tipe metastase paru

 Miliary type
 Lymphagitic type
 Golf ball type
 Coarse nodular type
Miliary type
Lymphagitic type
Golf ball type
Coarse Nodul type
COLORECTAL
CANCER
Colorectal cancer

 Penyebab utama mortalitas dan


morbiditas dari kasus gastrointestinal
 Neoplasma primer yang terbanyak
dibanding organ-organ lain
 98 % adalah adenocarcinoma
 Usia penderita 60-70 tahun
Etiologi
 Ucerative colitis
 Poliposis sindrome
 Herediter
 Diet
 Obat-obatan
 Dll
Morfologi

 25 % colon cancer ada di caecum atau


colon ascenden
 25 % di colon descenden dan proximal
sigmoid
 Colon proximal bentuknya polipoid
 Colon distal bentuknya annular
 Lesi bisa penetrasi ke dinding colon
Pemeriksaan dapat dilakukan :
- Colon in loop
- CT scan
- Colonoscopy

Gambaran di colon in loop :


Annular type

Fungating type

Polipoid
Ca colon pada CT scan
HEPATOMA

 Massa dengan frekwensi banyak di


hepar
 Hepatocellular carcinoma
 Insidens pada usia pertengahan-tua
 Hepatomegali
 Massa di daerah hepar
Gambaran Radiologi
 Focal

 Nodular / Multinodular

 Diffuse
Focal liver mass pada USG

 Hipoechoic
 Intensitas heterogen
 Bisa disertai dengan necrotik, fat,
kalsifikasi
 Batas jelas
Multinodul liver pada USG

 Nodul multipel / single


 Batas tegas
 Hipoechoic
 Necrosis +/-
Diffuse mass liver pada USG

 Massa difuse

 Batas tidak tegas

 Isoechoic pada cirrhosis


Massa liver pada CT scan
Massa urinary bladder

 Transitional cell Ca, tersering


 Nyeri
 Hematuria
 Massa di ureterovesical juction ,
menyebabkan obstruksi ureter
Massa buli pada USG

 Gambaran massa di dinding buli


 Batas jelas , tepi irreguler
 Menonjol ke lumen buli
 Penyempirtan lumen buli
Massa buli di CT scan
Tumor Intrakranial
BRAIN
Brain in CT Scan
Radiologi pada Brain tumor
 Modalitas pemeriksaan utama pada
tumor otak
 Perencanaan operasi
 Pemeriksaan CT scan, MRI
 MRI lebih superior dalam mengevaluasi
meningen, subarachnoid space, fossa
posterior dan menentukan vascular
abnormal dari tumor
BRAIN NEOPLASMA
 Neoplasma pada otak adalah bagian
terbesar dari pemeriksaan di bidang
neuroradiologi
 Meliputi semua tumor di otak dan spinal
canal
 Radiologi berperan penting dalam
menegakkan diagnosa tumor otak
 Tumor otak dapat primer atau sekunder
 Tumor otak dapat terjadi pada segala
umur
 Insiden tumor otak pada dewasa 15-20
% dari 100.000 populasi
 Insiden tumor otak pada anak-anak
sekitar 3 per 100.000 populasi
 Penyebab terbanyak dari kematian
karena kanker pada usia dibawah 35
tahun
 Perbandingan insiden primer dan sekuder
brain tumor adalah sam
 Tumor Otak pada anak-anak :
- Astrocytoma
- Meduloblastoma
- Ependimoma

 Tumor otak pada dewasa :


- Metastase
- Glioblastoma Multiforme
- Astrocytoma
- Meningioma
BRAIN TUMOR

 Lokasi les :
 - Intraaxial
- Extraaxial
- Infraventricular
 Letak lesi intraaxial :
 - Supratentorial
- Infratentorial
 Usia pasien :
 - Anak
- Dewasa

 INTRAAXIAL
- Cortex
- Grey/white matter
- Deep white matter
- Deep grey matter
 ETRAAXIAL
Subdural
Subarachnoid
Epidural
Calvarium
Extraaxial Brain Tumor

 Meningioma
 Schwannoma
 Dural metastasis
 Subarachnoid space metastasis
 Lipoma
 Choroid Plexus Papilloma
Intraaxial Brain Tumor

 Astrocytoma
 Glioblastoma
 Hemangioblastoma
 Medulloblastoma
 Subependimoma
 Oligodendroglioma
 Metastasis
MENINGIOMA

 Tumor yang berkembang dari meningen


 Terdapat 3 lapisan meningen :
- Dura mater
- Arachnoid matter
- Pia mater
 90 % dari meningioma adalah benign
Berdasarkan lokasi tumor

 Convexity meningioma
 Falk dan parasagital meningioman
 Olfactory groove meningioma
 Sphenoid meningioma
 Posterior fossa meningioma
 Intraventricular meningioma
 Intraorbital meningioma
 Spinal meningioma
Lokasi tumor
Convexity Meningioma

 Tumbuh di permukaan
otak dibawah skull
 20 % dari meningioma
 Gejala klinis
tergantung penekanan
tumor pada bagian
otak
Falcin & Parasagital Meningioma

 Terletak pada falk


cerebri
Intraventricular Menigioma

 Terletak di sistem
ventrikel otak
 Bisa menyyebabkan
hidrocephalus
Olfactory groove Menibioma

 Tumbuh sepanjang
saraf yang
menghubungkan otak
dan hidung
 10% dari meningioma
 Dapat menyebabkan
loss of smell
Posterior Fossa Meningioma

 Terjadi di bagian
belakang bawah otak
 10 % dari meningioma
 Dapat menekan nervus
cranialis ,
menyebabkan masalah
pendengaran
SCHWANOMA

 Berasal dari nerve sheet , yang tersusun


dari sel schwan yang melapisi syaraf
perifer
 Biasanya mengenai saraf pendengaran
dan dapat menyebabkan hearing loss
Schwanoma in CT scan
ASTROCYTOMA

 Glial yang berkembang dari astrocyt


 Tumbuh cepat dan agressif
 Gambaran tumor tidak beraturan
 Invasi dan mendesak jaringan
sekitarnya
Klasifikasi :

- Pilocystic astrocytoma
- Low grade astrocytoma
- Anaplastic astrocytoma
- Glioblastoma multiforme
 Bisa menyebabkan kompresi dan
kerusakan dari parencym otak

 Terjadi peningkatan TIK


Astrocytoma
GLIOBLASTOMA MULTIFORME

Dari glioma yang paling agresif


 Bentuknya tak beraturan
 Bisa terjadi nekrosis di tengah lesi
 Menyebabkan penekanan ke jaringan
sekitarnya
MEDULOBLASTOMA

 Umumnya terjadi pada anak


 Lokasi di cerebellum/fossa posterior
 Merupakan tumor ganas
 Berasal dari sel embrional yang berkem-
bang terlalu cepat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai