Anda di halaman 1dari 16

DIGESTIVE

KELOMPOK 3 :
ERINA THURSINA
NUR ENDANG SARI
ADITYA NOBEL
FARHADIBAH ZULMULATIFA
MUTMAINNA RISSING
ISRA NOVITRI
ORGAN DIGESTIVE
• Percernaan di rongga mulut

Saliva, disekresikan oleh kelenjar saliva,


mengandung sekitar 95% air. Saliva mengandung
glikoprotein, mucin, yang berperan sebagai pelumas untuk
mengunyah dan menelan.
Saliva mengandung amilase (ptyaline) yang mampu
menghidrolisis pati dan glikogen menjadi maltose dan
oligosakarida lainnya yang mengandung ikatan glikosida
(1,4). Amilase saliva tidak aktif pada pH kurang dari 4
sehingga pencernaan makanan di dalam mulut akan
berhenti segera setelah lingkungan asam di lambung.
• Pencernaan di lambung

Pencernaan protein dimulai di dalam lambung.


Sekresi lambung dikenal sebagai getah lambung yang
merupakan cairan jernih, kuning pucat mengandung 0.2-
0.5 HCl dengan pH sekitar 1.0. Getah lambung
mengandung 97-99% air. Sisanya mengandung mucin
dan garam anoganik, enzim pencernaan (pepsin dan
renin) dan lipase.
Enzim pada lambung :
Pepsin memulai pencernaan protein. Pepsin diproduksi
dalam sel chief sebagai zimogen inaktif, disebut pepsinogen
Renin (kimosin, rennet). Renin penting dalam proses
pencernaan bayi karena dapat mencegah masuknya susu dengan
cepat dari perut. Dengan adanya kalsium, renin mengubah kasein
susu secara reversibel menjadi parakasein yang kemudian
berperan sebagai pepsin.
Lipase lambung disekresikan oleh perut dan merupakan
lipase preduodenal utama. Lipase lidah dan lambung menginisiasi
pencernaan lipid dengan menghidrolisis triasilgliserol yang
mengandung asam lemak rantai pendek, sedang, dan umumnya
asam lemak rantai panjang tak jenuh, untuk membentuk asam
lemak bebas dan 1,2-diasilgliserol.
3. Pencernaan Usus
1. Empedu dihasilkan oleh hati
Selama pencernaan, kantung empedu berkontraksi dan
memasok empedu dengan cepat ke duodenum melalui saluran
empedu. Fungsi empedu, yaitu (1). Emulsifikasi, (2). Netralisasi
asam, (3). Ekskresi.

2. Sekresi Pankreas
a. Tripsin
b. Karboksipeptidase
c. 7-amilase Pankreas
d. Lipase pankreas
e. Ester kolesteril hidrolase
f. Ribonuklease (RNase) dan deoksiribonuklease (DNase)
g. Fosfolipase A2
4. Getah Usus Halus

Getah usus halus (intestinal juice) disekresikan


oleh kelenjar Brunner dan Lieberkuhn mengandung
enzim pencernaan, meliputi sebagai berikut:
1. Aminopeptidase
2. Dipeptidase,
3. Disakaridase dan oligosakaridase spesifik
4. Fosfatase
5. Nucleosidase (nukleosida fosforilase)
6. Fosfolipase
PRINSIP
Perubahan kimia pada pencernaan oleh bantuan
enzim hidrolase pada saluran pencernaan yang akan
mengkatalisis hidrolisis protein menjadi asam amino,
pati menjadi monosakarida, dan triasilgliserol menjadi
monoasilgliserol, gliserol, dan asam lemak. Dalam
perjalanan reaksi pencernaan ini, mineral dan vitamin
pada bahan makanan juga ikut berperan.
PRAKTIKUM
• PERCOBAAN AMILUM
TABUNG
2,5 ml saliva dipanaskan dalam air mendidih kemudian
1
didihkan + amilum 2,5 ml
2 2,5 ml saliva + 2 tetes HCL + 2,5 ml amilum
3 2,5 ml saliva + 2,5 ml amilum

Setiap 1 menit , ambil 1 tetes tempatkan pada plat tetes porselen. Dan tambahkan 1 tetes iodin
diatasnya.
Hasil : negatif (-) warna jernih
PRAKTIKUM
• PERCOBAAN BENEDICT
1. Iodin menjadi jernih, ambil 5 tetes iodin yang negatif yang
sebelumnya + reagen benedict 1 ml
2. Panaskan 5 menit
3. Amati yang terjadi dan jelaskan

hasil : negatif (-) larutan biru yang keruh


PRAKTIKUM
• PERCOBAAN PENCERNAAN PROTEIN OLEH PEPSIN
TABUNG
1 Pepsin 1 ml + HCL 0,4 1 ml + fibrin
2 Pepsin 1 ml + air 1 ml + fibrin
Pepsin 1 ml lalu dipanaskan dan dinginan + HCL 0,4 1
3 ml + fibrin
- Tempatkan pada waterbath
- Amati perubahan fibrin dan warna larutan
PRAKTIKUM
• PERCOBAAN PENCERNAAN PROTEIN OLEH
ENZIM PANKREAS
TABUNG
1 Congo fibrin + 1 ml jus pankreas + 2 tetes Na2CO3 2%
2 Congo fibrin + 4 tetes empedu +
3 Congo fibrin + air 1 ml + 2 tetes Na2CO3

- tempatkan tabung 1,2,3 pada waterbath 37


- amati perubahan pada fibrin
PRAKTIKUM
• PERCOBAAN DIGESTI AMILUM OLEH JUS PANKREAS
1. Amilum 2,5 ml + 1 ml jus pankreas, dicampurkan
2. Tempatkan pada waterbath 37
3. Setiap 1 menit, ambil 1 tetes + 1 tetes iodin sampai warna
hilang /jernih

Hasil : negatif (-) warna bening


PRAKTIKUM
• PERCOBAAN PENCERNAAN LEMAK OLEH JUS PANKREAS
TABUNG
2 ml susu + 1 ml jus pankreas + 4 tetes fenol red dan
1
Na2CO3 4 tetes sampai larutan berwarna pink
2 2 ml susu + 2 tetes empedu + 4 tetes fenol red dan
Na2CO3 4 tetes sampai larutan berwarna pink
2 ml susu + air 1 ml + 4 tetes fenol red dan Na2co3 4
3 tetes sampai larutan berwarna pink
- tempatkan di waterbath 37
- Hasil : positif (+) apabila warna merah/pink -> kuning
PRAKTIKUM
• PERCOBAAN GMELIN
1. Tabung reaksi : + 3 ml HNO3 + 1 ml empedu dg hati-hati
melalui dinding tabung, terbentuk 2 lapisan
2. Diantara 2 lapisan tampak cincin yang berbeda warna, tampak
warna hijau, biru, ungu, merah dan kuning.
KLINIS
Jaundice akibat Hiperbilirubinemia
  Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh produksi
bilirubin lebih dari hati normal dapat ekskresi atau sebagai
akibat dari kegagalan hati yang rusak untuk mengekskresikan
bilirubin yang dihasilkan dalam jumlah normal. Dengan tidak
adanya kerusakan hati, halangan pada saluran ekskresi dari hati
– dengan mencegah ekskresi bilirubin – juga akan
menyebabkan hiperbilirubinemia. Pada semua situasi, bilirubin
terakumulasi dalam darah, dan ketika mencapai konsentrasi
tertentu (sekitar 2 - 2.5 mg/dL), bilirubin berdifusi ke dalam
jaringan yang kemudian jaringan tersebut menjadi berwarna
kuning. Kondisi ini disebut jaundice atau ichterus.

Anda mungkin juga menyukai