Sistem reproduksi wanita menghasilkan hormon wanita dan sel kelamin wanita dan
mengangkut jenis kelamin sel ke situs di mana mereka dapat bersatu dengan sel sperma.
Selain itu, sistem reproduksi wanita menyediakan lingkungan yang cocok untuk
perkembangan keturunan dan terlibat aktif dalam persalinan proses. Organ sistem reproduksi
wanita termasuk ovarium berpasangan, yang menghasilkan hormon wanita dan sel kelamin;
pasangan tabung rahim, yang mengangkut sel kelamin wanita; rahim, di mana perkembangan
internal keturunan terjadi. vagina, yang berfungsi sebagai organ kopulasi wanita dan jalan
lahir; dan aksesori kelenjar dan eksternal atau organ.
Sumber:
Gunstream SE. Anatomy and Physiology with Integrated Study Guide 4t h edition. 2010.
McGraw Hill.
Organ reproduksi atau genetalia wanita dibagi menjadi genetalia eksterna dan genetalia
interna:
Gambar 2.2 Genitalia Externa
Genitalia Externa
a. Mons pubis
Bagian yang menonjol diatas simpisis pubis dan ditutupi oleh rambut pubis. Pertumbuhan
rambut tergantung dari suku bangsa, usia, jenis kelamin.
b. Labia mayora
Bibir besar yang terdiri dari bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil kebawah. Berisi
jaringan lemak. Kebawah dan ke belakang kedua labia mayora bertemu dan membentuk
kommisura posterior ( frenulum). Labia mayora homolog dengan scrotum pada pria.
c. Labia minora
Merupakan bibir kecil yang berasal dari lipatan tipis dari kulit sebelah dalam labia mayora.
Kedua lipatan labia minora bertemu di atas klitoris yang disebut preputium klitoridis dan
bertemu di bawah klitoris disebut frenulum klitoridis. Ke belakang labia minora bersatu
membentuk fossa navikulare( fourchette). Labia minora mengandung banyak glandula
sebacea dan ujung-ujung syaraf yang sensitif.
d. Klitoris
Klitoris homolog dengan penis pada pria. Klitoris tertutup oleh preputium klitoridis dan
terdiri dari jaringan yang dapat mengembang, penuh dengan urat syaraf yang sangat sensitif
dan berfungsi memberikan respon terhadap rangsangan seksual.
e. Vulva
Berbentuk lonjong, pada bagian anterior dibatasi oleh Klitoris, Lateral : Labia minora kanan
dan kiri, dorsal : Perineum. Terdapat muara : 2 kelenjar Bartholini dekat fourchette (saat
hubungan seks mengeluarkan lendir), 2 duktus skene dekat meatus uretra, Ostium uretra.
f. Introitus vagina (Hymen)
Pada seorang yang masih virgin introitus vagina ditutupi oleh selaput dara (hymen). Bentuk
hymen berbeda-beda yaitu semilunar (bulan sabit) dan sebagainya. Konsistensi berbeda-beda
mulai dari kaku sampai lunak sekali. Hymen yang tertutup disebut Hymen Occlusivum.
Sesudah partus disebut Carunculae Myrtiformis.
g. Perineum
Terletak diantara vulva dan anus. Panjangnya rata-rata 4 cm. Perineum merupakan daerah
yang biasanya dilakukan episiotomi pada saat persalinan untuk melebarkan jalan lahir.
Sumber:
Widowaty H, Rinata E. Buku Ajar Anatomi. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. 2020.
FISIOLOGI
Siklus Ovarium
Gambar 2.5 Kontrol umpan balik sekresi LH tonik FSH selama fase folikular.
Ovarium memiliki dua unit endokrin yang berkaitan: (1) folikel penghasil estrogen
selama paruh pertama siklus dan (2) korpus luteum, yang menghasilkan progesteron dan
estrogen, selama paruh terakhir siklus. Unit-unit ini secara berurutan dipicu oleh hubungan
hormon siklik yang kompleks antara hipotalamus, hipofisis anterior, dan kedua unit endokrin
ovarium ini. Seperti pada pria, fungsi gonad pada wanita dikontrol secara Iangsung oleh
hormon-hormon gonadotropik hipofisis anterior, yaitu follicle-stimulating hormone (FSH)
dan luteinizing hormone (LH). Kedua hormon ini diatur oleh gonadotropin-releasinghormone
(GnRH) hipotalamus. Neuron yang menyekresi GnRH pada gilirannya dirangsang oleh
kisspeptin yang dilepaskan oleh neuron kissl hipotalamus di tingkat yang lebih tinggi. Aksi
umpan balik hormon gonad pada hipofisis anterior dan hipotalamus menyelesaikan lengkung
balik pengendali. Namun, tidak seperti pada pria, kontrol gonad wanita diperumit oleh sifat
fungsi ovarium yang siklik. Sebagai contoh, efek FSH dan LH pada ovarium bergantung pada
stadium siklus ovarium. Selain itu, estrogen menimbulkan efek umpan-balik negatif selama
paruh tertentu siklus dan efek umpan-balik positif pada paruh siklus lainnya, bergantung pada
konsentrasi estrogen. juga berbeda dari pria, FSH tidak semata-mata bertanggung jawab
untuk gametogenesis, demikian juga LH tidak hanya menentukan sekresi hormon gonad. Kita
akan membahas kontrol fungsi folikel, ovulasi, dan korpus luteum secara terpisah, dengan
menggunakan Gambar 20-18 sebagai cara untuk memadukan berbagai aktivitas yang
bersamaan dan berurutan di sepanjang siklus. Untuk mempermudah korelasi antara gambar
yang tampak "sulit" ini dengan penjelasan teks penyerta mengenai siklus kompleks ini,
angka-angka pada lingkaran di gambar dan penjelasannya bersesuaian dengan angka-angka
penjelasan teks.
Sumber:
Sherwood L. Introduction to Human Physiology. Internasional Ed. 2013.