Anda di halaman 1dari 130

RADIODIAGNOSTIK

RESPIRASI 2

Blok respirasi-kardiovascular
dengan Kontos → CT SCAN
Toto
di thorax /pan
① Q adanya abfes
di tomes Mana
kemungkinan
pakai to to apa ?
Foto
Thorax
▪ Sangat banyak kelainan nya
▪ Sangat banyak variasinya
▪ Perlu banyak melihat
▪ Perlu banyak membaca
▪ Harus faham anatomi dan
patofisiologi
thorax
f- Richer costal → polo

Evaluasi
:
▪ Kualitas pencitraan
▪ Parencym paru
▪ Bronchus dan cabang-cabangnya
▪ Arteri dan vena di paru
▪ Lobus dan segmen paru
▪ Pleura
▪ Diafragma
PLEUR
A
▪ Pleura terdiri 2 lapisan:
Pleura visceralis
Pleura parietalis

▪ Pleura meluas ke fissura interlobular


dan fissura accesorius
Gambaran Foto
Polos
▪ Normal, sulit terlihat pada foto polos

▪ Pleura tampak lebih jelas pada :


Fissura
Junctional line: anterior
posterior
EFFUSI
PLEURA
▪ Fluid collection abnormal yang mengisi
pleural space

▪ Effusi pleura pada dasarnya terbagi


atas Exudate
Transudate
TRANSUDAT
E
▪ Transudate:
Cairan pleura yang jernih, tanpa
sel-2 radang, rendah protein,
▪ Kelainan yang menyertai transudate :
Heart failure
Cirrhosis hepatis
Nephrotic syndrome
Renal insufficiency
▪ Emphiema , isinya pus
▪ Hemathotorax . isinya darah
▪ Chylothorax , isinya triglicerida dan
lipid
▪ Urinothorax , isinyab urine pada urine
tract obstruction
EXUDAT
E
▪ Cairan pleura yang mengandung
protein dan sel2 radang, lebih kental,

▪ Kelainan yang menyertai :


Pneumonia Tuberkulosis
Cancer
Effusi
pleura
▪ Akumulasi cairan
dalam pleural space

"
▪ Cairan bisa berupa :
view
pauw darah, chyme, air,
pus, transudat,
¥ eksudat
▪ Jumlah cairan
sedikit, sinus costo-
phrenico-costalis
tumpul
÷÷
.÷:÷÷÷:
.

▪ Sulit dievaluasi
voi
"

"
" pada posisi supine
÷Ég¥naw
.

'

daw
serves
▪ Cairan di posterior
basal, tampak sebagai
perselubungan di basal
Makai mat → mati
Cffuei
▪ Cairan banyak,
sinus costophre-
nicocostalis dan
diaphragma tak
tampak
▪ Cairan di
medial, seperti
pelebaran
mediastinum
▪ Perselubungan di
lateral
▪ Effusi pleura pada
posisi supine
▪ Effusi pleura pada
bayi
Posisi erect :
▪ Cairan terkumpul
di bagian basal
▪ Sinus costophre-
nicus tumpul
▪ Penurunan
gambaran vessel
di lobus bawah
Kalan raga ? effuui pleura / ticket
Maka
Mlntapx unmk
paria lateral
'

- taken prnaan → effoai


-
mlhethp → Massa

Posisi lateral
decubitus :
▪ Untuk konfirmasi
adanya cairan
bebas
▪ Untuk membeda-
kan loculated atau
free effusi pleura
Subpulmonal effusion

▪ Cairan terkumpul
antara diaphragma-
paru
▪ Tampak diaphragma
mendatar
▪ Dome bergeser ke
lateral
▪ Gas lambung
bergeser ke bawah
EFFUSI PLEURA MASIF

thorax
▪ Perselubungan
hemi masif di hemithorax
gywmh
yertutvt contra ▪ Paru collaps
'

ee
trachea
rong ▪ ICS melebar
① Mendo
eater ▪ Mediastinum
terdorong
▪ Trachea terdorong
÷:*
PNEUMOTHORA
X
▪ Adanya udara bebas di cavum pleura
▪ Udara mendesak paru
▪ Volume udara paru berkurang

▪ Primer
▪ Sekubder
▪ Iatrogenic / traumatic
adanyavenh.ve
no men
Foto
Polos
▪ Area luscent tanpa jaringan paru
▪ Tampak plaura visceralis terlihat
seperti garis
▪ Paru collaps
▪ Lokasi di atas, tengah, bawah
Pneumothora
x
-

Tension Pneumothorax

▪ Area luscent tanpa


jaringan paru
▪ Massive
▪ Paru collaps total
▪ ICS menyempit Melebar
▪ Mendorong
mediastinum
▪ Mendorong trachea
PENEBALAN
PLEURA
▪ Penebalan pleura parietalis atau
visceralis atau keduanya

▪ Causa : - Benign
- Malignant

▪ Modalitas pemeriksaan utama CT


Scan
Benign Kaku teak
px
pleura
.

▪ Pleural emphyema
▪ Inflamasi berulang
▪ Pneumpthorax berulang
▪ Pneumothorax
▪ Chronic pneumonia
▪ Occupational disease : - Asbestosis
- Silicosis
Malignant

▪ Mesothelioma
▪ Primary pleural limphoma
▪ Pleural metastase
Gejala klinis

▪ Batuk
▪ Sesak
▪ Chest pain
▪ dll
Penebalan pleura

▪ Unilateral / bilateral
▪ Penebalan paling
terlihat di tepi paru
▪ ICS bisa menyempit
Penebalan
Pleura
Sering ada riwayat
asbestosis
▪ Terlihat penebalan
pleura di perifer
▪ Disebut juga
Diffuse Pleural
Thickening
Pleural terjadipenebalan yang begsherbal
.

plaque
▪ Tampak kalsifi-
kasi di pleura
▪ Sering berhu-
bungan dengan
occupational
disease
Pleural Terjaditarikan
Fibrosis thing gafnht Napas .

▪ Pleura normal
sangat flexibel

▪ Pleura fibrosis ,
terjadi penebalan
dan kaku
Pleuriti
s
▪ Radang pada plera
▪ Penyebab adalah infeksi
▪ Gejala nyeri
: nyeri bernafas
batuk
Pleuriti
s
Pleuritis
gamb Aran mirippneumoni .
Diaphragma
Hernia Diaphragmatica

▪ Hiatal hernia

▪ Bochdalek hernia

▪ Morgagni hernia
Hiatal Hernia

▪ Paling sering terjadi


▪ Organ dalam abdomen melewati
diaphragma masuk cavum thorax
▪ Sering gaster
▪ Asymptomatic
▪ Chest /epigastric pain
▪ X-ray : lesi di posterior jantung
Hiatal Hernia
Hiatal hernia gambaran meter
organ
Yang Maan
Bochdalek Hernia
adakjae Cahir

▪ Congenital
▪ Defect diaphragma bagian posterior
▪ Organ-organ retroperitoneal sering masuk
melalui defect diaphragma
Morgagni Hernia

▪ Congenital
▪ Organ melalui foramen morgagni
▪ Lokasi diaphragma bagian anterior
P A R U
TUBERKOLOSA
PARU
TBC Paru

▪ Infeksi TB primer
▪ Infeksi TB post primer
▪ TB paru merupakan infeksi primer
TB terbanyak
▪ Variasi klinis maupun gambaran radiologis
sangat banyak
Gejala klinis

▪ Sering asymptomatic
▪ Batuk
▪ Febris yang tidak berat
▪ Berat badan turun
▪ Malaise
▪ Batuk darah
Predileksi lesi lokaltsaoi Aoi

▪ Lesi terletak di area atas atau bawah paru


▪ Pada post primer, terbanyak di lapangan
atas
▪ Miliary tuberculosis tersebar ke seluruh
lapangan paru
Klasifikasi TB paru (
American Thoracic Sosiety )
Berhuhunyan Dongan tempi
1. Minimal Lesion

2. Moderate lesion

3. Far advanced
"
"""*
→ " 'M
"

aggroMinimal ""
M" → omentum "
lesion infant magnet init

▪ Lesi dengan
densitas ringan-
sedang
▪ Dapat mengenai 1
atau 2 paru, tetapi
bila di total tidak
boleh lebih dari
costa 2 depan
(VTh. IV-V )
▪ Cavitas (-)
Moderately
lesion
▪ Densitas sama
dengan minimal
lesion
▪ Bila lesi merata,
tidak boleh lebih dari
1 lobus paru
▪ Bila lesi tidak
merata, tidak boleh
lebih dari 1
hemithorax
▪ Cavitas <4 cm
cxperlndiperhatikan)
Far advanced

Lebih berat
darimoderately
lesion
▪ Seluruh paru
▪ Cavita > 4 cm
Miliary TBC Caputi boat yg dicebar )
Bronchiectasis
▪ dilatasi yang irreversibel dari 1 atau lebih
bronchus yang disebabkan oleh infeksi kronis
yang berat dan berulang

▪ Tipe bronchiectasis : - Cillindris (tubular)


- Varicose
-saccular (cystic)
▪ Lokasi : lokal atau general
biasanya ada di basal, tetapi
pada TBC dan fibrosis cystica
bisa sampai apex

▪ Diagnosa pasti : - Bronchografi


- High resolotion CT
Radiologi
s

▪ Ring shadow, bronchus dilatasi


▪ Tram’s line, bronchus dilatasi, dinding menebal
▪ Gloved finger, bronchus dilatasi dan penuh cairan
Bronchiectasi
s
Abscess
paru
▪ Cavitas yang berisi cairan dan dikelilingi
jaringan granulasi

▪ Biasanya dekat permukaan pleura

▪ 75 % di paru kanan, lobus posterior


Foto
thorax
▪ Lesi dengan densitas yang meningkat,
didalamnya terdapat cavitas yang berisi
cairan
▪ Dinding cavitas irreguler, karena proses
radang di sekitarnya
▪ Dapat single atau multipel
▪ Massa dengan
"
cavitas
for ▪ Cavitas berisi
cairan
▪ Dinding irreguler
▪ Single / multipel

↑ kesalutan
leutoat ,
%%ʰae
Pneumoni Clapangpamtengatybawah)
ambaransamaspt TB
▪ Proses inflamasi pada parencym paru
▪ Infeksi paru
▪ Klasifikasi pneumonia :
-Menurut penyebab
-Menurut area yang terkena
Pneumonia menurut
penyebabnya
'

^
▪ Viral pnumonia #
▪ Bakterial pneumonia
▪ Fungal pneumonia ✗
dialect
▪ Chemical pneumonia
▪ Inhalasi pneumonia
Pneumonia menurut
area yangterkena

▪ Lobar pneumonia

▪ Broncho pneumonia
Diagnosa
pneumonia
▪ Physic diagnostic

▪ Foto :
perselubungan

▪ Pemeriksaan
sputum
gold standout
▪ Lobar pneumonia
▪ Ill define opacity
▪ Lobus atas
▪ Diffuse
consolidation
bronchopneumonia
▪ Panas (+)
▪ Mulai sebagai
bronchitis akut
▪ Multifocal ill
defined density
▪ Progress... Diffuse
konsolidasi
▪ Tidak melewati
fissura
""
▪ Pneumonia
annie
punkman
Intersitial pneumonia
▪ Reticular pattern (+)
▪ Batuk non produktif
▪ Panasrstitial pneumonia
Pneumonia
Pneumonia
Penyakit Paru Obstruksi
Kronis
(PPOK)/ COPD
▪ Obstruksi saluran nafas
▪ Progressif dan irreversibel
▪ Bersamaan dengan bronkitis kronis,
emfisema atau kedua-duanya.
▪ Kelompok penyakit paru yang
berlangsung lama
Katan corakan bronc novas tutor
peking
Bronchitis
chronis
▪ Hipersekresi mukus
▪ Batuk yang produktif kronis
▪ Berulang minimal selama 3 bulan per tahun
atau paling sedikit dalam 2 tahun
bertutut-turutper
Foto
thorax
▪ 50 % gambaran X foto thorax normal
▪ Peningkatan corakan bronchovascular.
▪ Penebalan peribronchial
▪ Opacitas kecil-kecil yang tersebar
Sering disebut “ durty chest”
Atelektasi
s
▪ Mengenai air space, dimana alveoli tidak
terisi udara, sehingga terjadi loss of
volume

▪ Mekanisme : udara diabsorbsi banyak,


kemudian diperas/dikeluarkan dari paru,
tetapi tidak diganti, sehingga terjadi
collaps
Penyebab
atelektasis
1. Tekanan dari luar / pasive atelectasis
(pneumothorax, pleural effusi)
2. Fibrosis parencym, sikatrisasi
(scarring post inflamasi, pneumonitis)
3. Peningkatan tekanan terhadap alveoli,
terjadi adhesive atelectasis
(def. surfactan, radiation pneumonitis)
4. Obstruktif bronchus
Berdasarkan
luasnya, atelektasis
dibagi :
▪ Massife atelectasis
▪ Lobar atelektasis
▪ Lobulus atelectasis
▪ Plate like atelektasis
▪ Pasive atelektasis
▪ Atelektasis pada HMD
Foto
thorax
▪ Loss of volume Ccokeps pain)
▪ Bronchovascularisasi crowded
▪ Mediastinal shift
▪ Elevasi diaphragma Hiperareasi
compensata → dtat-mgmanaeoeeamhyga.at
▪ Herniasi paru
▪ Hilus terangkat
iojoamekyemp.it
::*
¥

Atelektasi
▪ Triangular density
▪ Elevasi hilus
▪ Retrosternal clear space
Ca paru
▪ Atelektasis lobus kanan atas
▪ Tenting diaphragma
Total atelectasis

▪ Perselubungan
masive di
hemithorax
▪ ICS menyempit
▪ Mediastinum
tertarik
▪ Trachea tertarik
Odema
Paru
▪ Terkumpulnya cairan yang berlebihan di
dalam jaringan interstitial dan alveoli

▪ Etiologi :
-Cardiogenik
-Non cardiogenik

▪ Anatomi : Odema interstitialis


Odema alveolaris
4 mekanisme terjadinya
odem pulmonum

1. Tekanan hidrostatik vasculer meningkat


2. Permeabilitas kapiler meningkat
3. Obstruksi saluran limfe
4. Tekanan onkotik vascular menurun
YM

xp
.
peri d erm
Mr
peyote

▪ GAMBARAN UTAMA : PERIVASCULAR


HAZZINESS Cada cairn dkntera.fi d)
Cardiomegali dgn odema pulmonum
BRONCHOGENIC
CARCINOMA
▪ Keganasan pada paru yang terbanyak
di negara-negara industri
▪ Pada 50 tahun terakhir, insiden tumor
ini meningkat 10 kai lipat , paralel
dengan peningkatan konsumsi rokok
▪ Diperkirakan ada lebih dari 1400
kematian per tahun akibat
bronchogenic carcinoma
▪ WHO , mengklasifikasikan secara
histologi menjadi 4 kelompok :

- Squamous cell carcinoma


- Small cell carcinoma
- Large cell carcinoma
- Adenocarcinoma
▪ Tipe histologis tidak dapat dipakai
acuan dalam bentuk gambaran
radiografi

▪ Radiologi penting dalam menentukan


stadium tumor sebelum dilakukan
operasi, bronchoscopy,
mediastinoscopy
Gambaran nodul
soliter
▪ Diameter lebih dari 2 cm
▪ Ill-defined, contour lobulated
▪ Corona radiata
▪ Notch sign
▪ Pleural tile
BRONCHOGENIC
CARCINOMA
CENTRAL PERIFER
Central Bronchogenic
Carcinoma
▪ Umumnya berasal dari segmen bronchus
dan meluas ke arah hilus
▪ Dapat menyebar ke endobronchial dan
menyebabkan atelektasis
▪ Dapat tumbuh transbronchial dan
mengakibatkan massa central hilar yang
luas dan mediastinal mass
▪ Biasanya tumbuh peribronchial
sebelum meliputi lumen bronchus
▪ Tampak sebagai hilar mass dan
menyebabkan atelektasis
▪ Pertumbuhannya relatif cepat
▪ CT scan dapat membedakan massa di
hilus dengan pelebaran vascular di
daerah hilus
Central lung…..
Central ….
Periphere Bronchogenic
Carcinoma
▪ Umumnya berasal dari subsegmen atau
bronchus yang di perifer

▪ Terlihat sebagai Soliter Pulmonary Nodul


atau massa
Perifer
……
PANCOAST
TUMOR
▪ Bronchogenic Ca di daerah apical
▪ Berasal dari daerah sulcus superior,
dibentuk oleh pembuluh darah subclavia
pada paru
▪ Keluhan pasien : nyeri dinding dada,
nyeri menjalar ke n.ulnaris
Foto
thorax
▪ Apical mass
▪ Apical cap
▪ Destruksi costa atau corpus
vertebra
Pancoast tumor……
METASTASE DI
PARU
▪ Di negara induustri 20 – 25 persen
penduduk akan menderita keganasan

▪ 20 – 30 persen dari penderita keganasan


akan mengalami metastase ke paru
4 tipe metastase
paru
▪ Miliary type
▪ Lymphagitic type
▪ Golf ball type
▪ Coarse nodular type
Miliary type
Lymphagitic type
Golf ball
type
Coarse Nodul
type
Pneumonic
type
T E R I MAKAS I H
T E R I MAKAS I H

Anda mungkin juga menyukai