Anda di halaman 1dari 38

EFUSI PLEURA,

ATELEKTASIS, dan
ASCITES
Dhe Era Millenia Sanggarani (H3A020082)
EFUSI
PLEUR
A
DEFINISI
Efusi Pleura merupakan kondisi dimana terdapat cairan berlebih pada rongga pleura yang
disebabkan ketidakseimbangan antara produksi dan absorbsi cairan pleura.
Etiologi
Transudate (terdiri atas cairan bening atau
Eksudat ( berisi cairan kekeruhan)
serous)
• Infeksi TB
• Kegagalan jantung
• Pus (Empyema)
• Gagal ginjal akut atau kronik
• Pneumonia
• Hipoproteinemia pada kegagalan fungsi hati
• Penyakit Kolagen (SLE, RA)
• Pemberian cairan infus yang berlebihan
• Fibroma ovarii (Meig’s Syndrom)
PATOGENE
SIS EFUSI
PLEURA
Peningkatan Penurunan
produksi absorbsi

Penurunan absorbs saluran limfatik


Peningkatan tekanan baik oleh karena sumbatan (tumor)
hidrostatik, misalnya atau karena peningkatan tekanan
adanya gagal jantung kiri vena yang menurunkan
transportasi cairan melalui ductus
torasikus

Penurunan tekanan
onkotik, misalnya Penurunan tekanan dirongga
hipoproteinemia pleura, misalnya atelectasis akibat
sumbatan bronkus

Peningkatan
permeabilitas kapiler,
misalnya pneumonia atau
reaksi hipersensitivitas
DIAGNOSIS
Gejala Klinis : • Taktil fremitus ↓
• Sesak napas • Pleural friction rub (+)
• Batuk • Suara bronchial dan egofoni pada pulmo
Pemeriksaan Fisik : diatas efusi
• Gerakan dada↓ pada sisi yang terkena • Defiasi trachea pada efusi yang luas
• Perkusi redup Pemeriksaan Penunjang :
• Suara vesicular ↓ • Foto Rontgen dada, USG, dan CT scan pada
dada.
• Pemeriksaan Laboratorium : Jika terdeteksi
adanya efusi pleura, tindakan
thoracocentesis atau punksi pleura dapat
dilakukan untuk memeriksa jenis cairan.
Radiologi Sign Posisi :
• Lesi opak homogen (perselubungan), • Erect / tegak
umumnya dengan densitas yang sama • Lateral
dengan bayangan jantung • Decubitus
• Hilangnya garis diafragma
• Tidak terlihatnya gambaran paru atau
bronkus
• Meniscus sign
• Penumpulan sudut costophrenicus
• Pergeseran mediatinal kontralateral
GAMBARAN RADIOLOGI EFUSI PLEURA
• <300 cc : secara fisik tidak ada perubahan
posisi AP : sinus masih Nampak lancip
Foto Lateral : sinus Nampak mulai tumpul
• >500 cc : sinus mulai tumpul
• >1000 cc : sinus tumpul
• >2000 cc : mediastinum terdorong
Perselubungan pada Hemithorax
Meniscus sign, posisi PA
Sudut costophrenicus tumpul

Sudut Posisi AP
costophrenicus Posisi Lateral
tumpul
Efusi Subpulmonal

Posisi PA Right lateral decubitus


Titik tertinggi diafragma tergeser Terdapat penumpukan cairan
ke arah lateral pada paru kanan
EFUSI PLEURA RINGAN
(>500cc)

• Didapatkan meniscus sign


• Efusi pada subpulmonal
• Sudut costophrenicus tumpul
EFUSI PLEURA SEDANG (>1000 cc)

• Perselubungan homogen
• Meniscus sign
• Sinus / diafragma tertutup
• Perdorongan jantung
EFUSI PLEURA MASIF (>2000 cc atau 2/3
rongga toraks)
sela iga melebar

Perselubungan
homogen

Mediastinum
terdorong
TERAPI
1. Prosedur thoracocentesis atau punksi pleura selain untuk mengambil sampel cairan pleura untuk
dianalisis, juga dapat untuk mengeluarkan cairan pleura dengan volume besar.
2. Pemasangan selang plastik khusus (chest tube) selama beberapa hari ke dalam rongga pleura
melalui bedah torakotomi.
3. Pemasangan kateter secara jangka panjang lewat kulit ke dalam ruang pleura (pleural drain), untuk
efusi pleura yang terus muncul.
4. Penyuntikan zat pemicu iritasi (misalnya talk, doxycycline, atau bleomycin) ke dalam ruang pleura
melalui selang khusus guna mengikat kedua lapisan pleura, sehingga rongga pleura tertutup.
Prosedur yang dinamakan pleurodesis ini biasanya diterapkan untuk mencegah efusi pleura yang
kerap kambuh.
ATELEKT
ASIS
DEFINISI
Atelektasis merupakan ekspansi tak lengkap atau kolapsnya semua atau sebagian paru
yang ditandai dengan kehilangan volume paru.

Faktor Risiko :
• Pembiusan (anestesia)/pembedahan
• Tirah baring jangka Panjang tanpa perubahan posisi
• Pernafasan dangkal
• Penyakit paru-paru
Etiologi

1. Tersumbatnya / obstruksi bronkus yang disebabkan tumor, benda asing, cairan sekresi
yang massif
2. Tekanan ektrapukmoner akibat pneumothorax, dan tumor mediastinum
3. Paralisis atau paresis Gerakan nafas
4. Hambatan Gerakan nafas karena kelainan pleura atau trauma thorax
PATOGENESIS
Patogenesis Atelektasis bisa disebabkan :
Manifestasi Klinis
• Nyeri dada
• Sesak napas Pemeriksaan Fisik :
• Batuk batuk pendek • Berkurangnya Gerakan pada sisi yang sakit
• Gangguan pernafasan • Taktil fremitus ↓
• Bila disertai infeksi dapat terjadi demam, • Trakhea dan jantung bergeser ke arah sisi yang
peningkatan denyut jantung, syok (tekanan sakit
darah sangat rendah • Pekak pada lapang paru yang sakit
Radiologi Sign
1. Pergeseran fissure interlobaris
2. Penambahan opasitas (penurunan aerasi)
3. Elevasi diafragma
4. Penarikan mediastinum dan trachea ke arah atelectasis
5. Hiperaerasi kompensasi dari paru normal
6. Sela iga menyempir
7. Pergeseran hilus
Gambaran Radiologi

Posisi PA
• Atelektasis komplit pada paru kiri
• Pergeseran mediastinum
• Opasifikasi
• Volume pada hemithorax kiri
berkurang
Atelektasis Lobaris Bawah

Posisi PA
Tampak densitas triangular retrocardIac dengan
penarikan hilus kekiri
Atelektasis Lobaris Tengah (Kanan)

Posisi AP
Hilangnya batas jantung kanan yang mengindikasikan
hilangnya aerasi pada lobus medial
Atelektasis Medial (Dextra)

Pada foto lateral tampak gambaran


opak berbentuk segitiga pada bagian
hilus
Atelektasis Subsegmental

Tampak perselubungan homogen pada


seluruh hemithoraks dextra, merupakan
gambaran kolaps paru akibat kompresi
tumor
Atelektasis Lobaris Atas

Atelektasis lobaris atas tampak massa (panah putih)


Elevasi fissure horizontal (panah hitam)
Atelektasis Lobaris Atas Dextra

Tampak Elevasi dari fissure horizontal dan


deviasi trachea kearah kanan
Atelektasis disertai Efusi Pleura

Tampak gambaran opak pada hemithorax kiri disertai


deviasi trachea ke kiri
TERAPI
Tindakan pengobatan bertujuan untuk mengeluarkan dahak dari paru-paru dan mengembangkan kembali
jaringan paru yang terkena. Tindakan yang biasa dilakukan:
• Mengembangkan penyumbatan dengan bronkoskopi atau prosedur lainnya.
• Berbaring dengan sisi paru yang sehat agar paru-paru yang terkena bisa mengembang kembali.
• Latihan menarik nafas dalam (spirometri insentif)
• Menepuk dada guna mengencerkan dahak
• Postural drainase
• Pemberian antibiotik untuk semua infeksi
• Pengobatan tumor atau keadaan lainnya
• Pada kasus tertentu, jika infeksinya bersifat menetap atau berulang, menyulitkan atau menyebabkan
perdarahan, maka biasanya bagian paru-paru yang terkena mungkin perlu diangkat.
Setelah penyumbatan dihilangkan, secara bertahap biasanya paru-paru yang mengempis akan kembali
mengembang, dengan atau tanpa pembentukan jaringan parut ataupun kerusakan lainnya.
ASCITES
ASCITES
Definisi

Ascites is defined as an abnormal amount of intraperitoneal fluid.


Manifestasi
Klinis

Patients with a large volume of ascites can present with abdominal distension (which
Patologi
may be painful), nausea, vomiting, dyspnea and peripheral edema 

Ascitic fluid is traditionally characterized as either:


transudate: thin, low protein count and low specific gravity (cirrhosis, alchoholic
hepatic, malignancy : breast, ovarian dll)
exudate: high protein count and high specific gravity (pancreatitic, absesm
nephrotic syndrome, ischemic bowel, bowel obstruction)
Gambaran Radiologi
Plain radiograph findings of
ascites include:

• diffusely increased density of


the abdomen
• poor definition of the soft
tissue shadows, such as the
psoas muscles, liver and
spleen
• medial displacement of bowel
and solid viscera (away from
the properitoneal fat stripe)
• increased separation of small
bowel loops
dog ear sign: represents
fluid in pelvic peritoneal
recess

Dog ear sign


TERAPI
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai