Anda di halaman 1dari 76

LI.

1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Organ Reproduksi Wanita


LO 1.1 Makroskopis
Genitalia Eksterna
Genitalia Eksterna Wanita memiliki 3 fungsi utama :
Jalan masuk sperma kedalam tubuh
Melindungi organ genitalia interna dari mikroorganisme
Seksual

Gambar1. Organ reproduksi eksternal pada wanita.


Pudenda sering disebut sebagai vulva dan meliputi semua struktur yang terlihat diantara pubis
sampai perineum.
Mons Pubis ( mons veneris ) terdiri dari jaringan lemak yang berada pada dinding depan
abdomen diatas simfisis pubis.
Labium Majus
Berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah dan belakang
Labia majora sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakang dan merupakan batas depan dari
perineum, disebut : commisura posterior (frenulum)
Terdiri dari 2 permukaan :
Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut
Bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea
Homolog dengan scrotum laki - laki
Labium Minus. Berupa dua buah lipatan kulit yang berjalan dari klitoris dan menyatu dibagian
posterior untuk membentuk frenulum labia minora atau fourchette.
Klitoris. Berada di ujung anterior labia minor. Terdiri dari 2 buah corpus cavernosum yang
merupakan jaringan erektil di dalam selaput tipis jaringan ikat dan sebagian diantaranya menyatu
sepanjang tepi medial untuk membentuk korpus klitoris. Analog dengan penis laki-laki.

Vestibulum vaginae. Berupa cekungan memanjang antara labia minor dan orifisium vaginae. Lokasi
klitoris berada dibagian ujung anterior vestibulum yang berbentuk segitiga. Pada orang dewasa
memiliki 6 buah lubang yaitu :
Urethra
Vagina
2 buah saluran kelenjar Bartholine
2 buah saluran kelenjar paraurethral (Skene)
Meatus urethra eksternus. Terletak 2 2.5 cm dibagian posterior basis klitoris. Pada kedua sisi
MUE terdapat 2 pasang saluran kelenjar paraurethralis (Skenes) yang mempunyai arti klinis dalam
infeksi Gonococcus atau infeksi non-spesifik lain.
Bulbus vestibuli. Struktur jaringan erektil yang berada dikedua sisi orofisium vaginae yang
menempel dengan permukaan inferior diafragma urogenitalis dan tertutup oleh muskulus
Bulbocavernosus (sfingter vaginae).
Bulbus vestibuli berukuran panjang 3 4 cm dan diameter 1 2 cm. Mudah cedera saat persalinan
dan menyebabkan hematoma vulva atau perdarahan eksternal.
Glandula Bartholine. Sepasang kelenjar yang terletak pada kedua sisi orifisium vaginae. Berupa
masa bulat dengan ukuran bervariasi antara 0.5 1 cm. Masing-masing kelenjar memiliki saluran
sepanjang 2 cm dengan orifisum yang terletak diantara labia minor dan orifisium vagina. Fungsinya
adalah menghasilkan sekret pada saat libido meningkat. Mudah mengalami infeksi dengan kuman
Gonococcus. Struktur ini identik dengan glandula Bulbourethral (Cowpers) pada laki-laki.
Orifisium Vaginae. Terletak postero-inferior dari Meatus Urethrae Eksternus dengan bentuk dan
lebar yang derajatnya sesuai dengan virginitas usia dan paritas.
Himen. Lipatan selaput membran tipis yang melingkari orifisium vagina. Terdapat berbagai jenis
lubang hymen: annular cribiformis septum imperforatus.
Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar dari introitus vaginae. Biasanya hymen
berlubang sebesar ujung jari hingga getah dari genitalia interna dan darah haid dapat mengalir ke luar.
Bila hymen tertutup sama sekali disebut hymen occlusivum. Setelah partus, hanya tinggal sisa sisa
kecil pada pinggir introitus dan disebut: carunculae myrtiformis.

Vagina. Saluran musculo-membrane yang terbentang dari vestibulum sampai uterus. Berjalan kearah
postero-superior dan membentuk sudut tajam dengan servik uteri sehingga dinding posterior vagina
akan lebih panjang (sekitar 1.5 3 cm) dibandingkan dengan dinding anterior (6 7.5 cm).
Penonjolan servik kedalam vagina akan membentuk Cavum Douglassi dan membagi puncak vagina
menjadi fornix anterior - posterior dan lateralis.

Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari cerviks.

Bagian dari cerviks yang menonjol ke dalam vagina di sebut portio

Oleh portio ini, puncak vagina dibagi dalam 4 bagian ialah : fornix anterior, fornix
posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri
Di bagian anterior, vagina berbatasan dengan trigonum vesicalis ; dan di bagian posterior dengan
rektum.
Dibagian posterior, bagian distal vagina terpisah dari saluran anus dengan corpus perinealis ; 2/4
bagian tengah vagina berhimpitan dengan ampula recti ; bagian proksimal vagina dibelakang
fornix posterior tertutup dengan peritoneum membentuk Cavum Douglassi.
Lendir yang membasahi vagina berasal dari servik yang menjadi asam akibat fermentasi glikogen
epitel oleh bakteri vagina.
Sel sel dari lapisan atas epithel vagina mengandung glycogen. Glycogen ini menghasilkan asam
susu oleh karena adanya bacil bacil Doderlein hingga vagina mempunyai reaksi asam dengan pH =
4,5 dan ini memberi proteksi terhadap invasi kuman kuman.

Pada dinding vagina terdapat lipatan lipatan yang berjalan circulair dan disebut : rugae,
terutama pada bagian bawah vagina
Setelah melahirkan, sebagian dari pada rugae akan menghilang
Vagina terdiri dari lapisan epitel pipih bertatah, otot dan jaringan ikat dibagian luar.
Fungsi vagina : organ copulasi, saluran keluar (darah haid), dan sebagai jalan lahir.

Gambar 5. Komponen superfisial perineum

Gambar 6. Komponen profunda perineum


Perineum.
Perineum dibentuk oleh sejumlah struktur seperti terlihat pada gambar 5 dan 6. Sebagian besar
fungsi penyangga perineum merupakan tugas dari diafragma pelvik dan diafragma urogenitalis
Diafragma pelvik terdiri dari :
mm. Levator Ani
m. Coccygeus (dibagian posterior)
Diafragma urogenitalis terletak diluar diafragma pelvis dan meliputi daerah segitiga antara
tuberischiadica dan simfisis pubis. Diafragma urogenitalis terdiri dari :
m. Tranversus perinealis profunda
m. Constrictor urethrae
fascia penutup bagian superfisial dan profunda.
Gambar 5 dan 6 memperlihatkan adanya kedekatan lokasi antara sfingter ani eksterna dengan
comissura posterior.
Pasokan darah pada perineum terutama berasal dari arteri Pudenda Interna dan
percabangannya antara lain a.rectalis inferior dan a.labialis posterior.
Inervasi perineum terutama melalui n.Pudendus dan percabangannya. N.Pudendus berasal dari S
2-3-4

Genitalia Interna
UTERUS

Organ muskuler yang tebal, memiliki rongga dan berada di antara vesika urinaria disebelah anterior
dan rektum disebelah posterior. Panjang uterus 7.5 cm dan lebar 4 5 cm dengan berat sekitar 60
gram.
Bagian uterus diatas isthmus disebut corpus uteri dan bagian dibawah isthmus disebut servik. Bagian
dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim) Pinggir kanan / kiri
tidak tertutup oleh peritoneum karena berbatasan dengan parametrium kanan / kiri.
Dalam keadaan normal posisi uterus adalah antefleksi anteversi.
Servik uteri dibagi menjadi 2 bagian: pars vaginalis dan pars supravaginalis ; dibagian dalam servik
terdapat kanalis servikalis.

Corpus uteri. Merupakan bagian terbesar uterus ; dibagian anterior menempel pada vesika
urinaria dan dibagian posterior menempel pada intestinum ; dibagian lateral menempel pada
berbagai struktur yang berada didalam ligamentum latum ( tuba falopii ligamentum rotundum
ligamentum ovarii proprium vasa uterina dan ureter).

Arteria uterina menyilang ureter sebelum berjalan di dinding lateral uterus. Titik persilangan
tersebut kira-kira 1.5 cm dari fornix lateralis. Cavum uteri berbentuk segitiga dengan kubah yang
berada pada bidang setinggi kedua ostium tuba falopii dan apex bagian bawah setinggi ostium
uteri internum. Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan:
Serosa ( peritoneum visceralis)
Miometrium
Endometrium
Selama kehamilan, serabut otot tersebut tidak bertambah banyak namun mengalami hipertrofi.
Endometrium adalah lapisan berongga yang lunak yang mengandung sejumlah kelenjar dan
dilapisi dengan ciliated collumnar epithelium ; bentuk kelenjar dan stroma bervariasi sesuai
dengan siklus haid ; ketebalan pasca menstruasi dini 1 2 mm dan menjelang menstruasi 4
7 mm.

Letak Uterus :
1. Ante dan retrofleksi uteri
Sumbu servix dan sumbu corpus uteri membentuk sudut. Jika sudut ini membuka ke depan,
disebut anteflexio, jika membuka ke belakang disebut retroflexio.
2. Ante dan retroversio uteri
Sumbu vagina dan sumbu uterus membentuk sudut. Jika sudut ini membuka ke depan, disebut
anteversio, jika membuka ke belakang disebut retroversio.
3. Positio
Uterus biasanya tidak terletak tepat pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri, lebih ke kanan, lebih
ke depan, lebih ke belakang, disebut sinistro, dextro, antero, dorso positio.
4. Torsio
Letak uterus biasanya agak terputar. Pembuluh darah uterus: A. uterine dan a. ovarica
6

LIGAMENTUM dan PENYANGGA UTERUS

LIGAMENTUM SACROUTERINA
Sepasang ligamentum yang melengkung terbentang dari permukaan postero-lateral servik menuju
permukaan anterior sacrum dan membentuk short hammock

Aspectus posterior uterus dan adneksa. Terlihat ligamentum sacro uterina dan Ligamentum
infundibulo pelvicum
LIGAMENTUM LATUM
Sepasang ligamen berjalan dari sisi lateral uterus menuju dinding lateral panggul yang
menyerupai sayap. 2/3 medial tepi atas ligamentum latum membentuk meso salphynx ; 1/3 lateral
tepi atas ligamentum latum yang berasal dari ujung fimbriae tuba falopii berjalan kearah dinding
pelvic membentuk ligamentum infundibulo-pelvicum.
Dasar ligamentum latum berupa jaringan ikat keras dan menyatu dengan dasar panggul disebut
sebagai ligamentum Cardinale (Mackenrodt ).

Aspectus posterior dari struktur penyangga uterus dan adneksa


1. Ligamentum latum
Berupa lipatan peritoneum sebelah lateral Ka. Ki. Dari pada uterus, meluas sampai ke dinding
panggul dan dasar panggul, sehingga seolah olah menggantung pada tubae. Ruangan antara
kedua lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar, disebut : parametrium, dimana
berjalan arteria, vena uterina, pembuluh lympha dan ureter.
2. Ligamentum rotundum
Terdapat di bagian atas lateral dari uterus, caudal dari insertie tuba, kedua ligament ini melalui
canalis inguinalis ke bagian cranial lab. Majus. Terdiri dari jaringan otot polos (identik dengan
myometrium) dan jaringan ikat dan menahan uterus dalam antefleksi.
Pada waktu kehamilan mengalami hypertrophie dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.
3. Ligamentum infundibulo pelvicum
2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium ke dinding panggul. Ligamentum ini
menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium terdapat
ligamentum ovarii proprium.
4. Ligamentum cardinale
Kiri kanan dari cervix setinggi ostium uteri internum
ke dinding panggul. Menghalangi pergerakan ke kiri
atau ke kanan.
5. Ligamentum sacro uterinum
Kiri kanan dari cervix sebelah belakang ke sacrum
mengelilingi rectum.
6. Ligamentum vesico uterinum
Dari uterus ke kandung kencing.
VASKULARISASI UTERUS
Pasokan darah uterus terutama berasal dari arteri uterina dan arteri ovarica.
Arteria Uterina
8

Adalah cabang utama arteria Iliaca Interna (arteria Hypogastrica) yang masuk uterus melalui
ligamentum latum. Pada tempat setinggi servik pars supravaginalis, arteria Uterina terbagi
menjadi dua, sebagian kecil menjadi arteria servicovaginalis kearah bawah, dan sebagian besar
berjalan kearah atas melalui dinding lateral uterus.
Kira-kira 2 cm lateral servik, arteria uterina menyilang ureter dan hal ini perlu memperoleh
perhatian saat melakukan histerektomi atau ligasi arteri uterina.

Arteria Uterina dan arteri lain yang berhubungan ( catatan : pada ganbar ini arteria ovarica
sudah di transeksi pada titik keluarnya dari ligamentum suspensorium ovarii )
Arteria Ovarica
Cabang langsung dari Aorta yang memasuki ligamentum latum melalui ligamentum
infundibulopelvicum. Didaerah hillus ovarii, arteria ovarica terbagi menjadi sejumlah cabang
kecil yang masuk ovarium. Cabang utama arteria ovarica selanjutnya berjalan sepanjang
mesosalphynx.

Pasokan darah pada ovarium , tuba falopiii dan sisi kiri uterus. Terdapat anastomosis pembuluh
arteri uterina dan ovarica . Perhatikan adanya arteri dan vena uterina yang menyilang ureter
didekat servik

TUBA FALOPII. Dua buah saluran muskuler yang terbentang dari sudut superior uterus kearah
lateral dengan panjang masing-masing sekitar 8 14 cm. Saluran ini menghubungan cavum uteri
dengan cavum peritoneale.
Tuba dapat dibagi menjadi 4 bagian :
- Pars interstitialis (intramuralis) : bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus, mulai pada
ostium internum tubae.
- Pars isthmica : bagian tuba setelah keluar dari dinding uterus, merupakan bagian tuba yang
lurus dan sempit
- Pars ampullaris : bagian tuba antara pars isthmica dan infundibulum merupakan bagian tuba
yang paling lebar dan berbentuk S.
- Infundibulum : ujung dari tuba dengan umbai umbai yang disebut fimbriae, lubangnya disebut
ostium abdominale tubae.

Penampang melintang Tuba falopii pada wanita dewasa


c = isthmus uteri b = ampulla a = fimbriae
Dinding Tuba Falopii terdiri dari 3 lapisan :
Lapisan serosa
Lapisan muskularis
Lapisan mucosa
Mukosa tuba dilapisi selapis sel kolumnar yang sebagian memiliki bulu-getar (silia) dan sebagian
lain memiliki kelenjar.
OVARIUM. Ovarium (indung telur) adalah sepasang organ berbentuk seperti buah almond yang
berada disamping uterus didekat dinding lateral pelvis dan berada pada lapisan posterior
ligamentum latum, postero-caudal tuba falopii.
Panjang kira-kira 2.5 5.0 cm dengan lebar kira-kira 1.5 3.0 cm.
Masing-masing memiliki permukaan medial dan lateral
Masing-masing ovarium memiliki tepi anterior (mesovarium) dan tepi posterior yang bebas.
- Permukaan medial yang menghadap ke arah cavum douglasi dan permukaan lateral
- Ujung atas yang berdekatan dengan tuba dan ujung bawah yang lebih dekat dengan uterus
(extremitas tubaria dan extremitas uterina)
- Pinggir yang menghadap ke muka (margo mesovaricus) melekat pada lembar belakang lig.
Latum dengan perantaraan mesovarium dan pinggir yang menghadap ke belakang (margo liber).
Ovarium ini letaknya pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut fossa
ovarica Waldeyeri.
Ligamentum penyangga ovarium adalah :
10

ligamentum suspensorium ovarii ( ligamentum infundibulo-pelvicum ) dan


ligamentum Ovarii Proprium.

Pembuluh darah ovarium terutama berasal dari arteri ovarica yang merupakan cabang aorta
abdominalis dan selanjutnya dialirkan keluar ovarium melalui vena ovarica.
Ovarium terbungkus oleh tunica albuginea yang mirip dengan yang dijumpai pada testis.
Bagian luar ovarium disebut cortex yang memiliki gameet dan dibagian dalam disebut medula
yang mengandung banyak pembuluh darah besar serta syaraf.
Cortex ovarium relatif avaskular dan dijumpai sejumlah folikel ovarium kecil. Masing-masing
folikel mengandung ovum immature (oosit) yang terbungkus dengan satu atau beberapa lapisan
sel.
Bila oosit hanya dilapisi oleh satu lapisan sel, sel tersebut dinamakan sel folikel, bila dilapisi oleh
beberapa lapisan sel-sel tersebut dinamakan sel granulosa.
Dibagian cortex terdapat sejumlah folikel dengan berbagai derajat maturasi.
Pada folikel primordial, oosit dilapisi oleh satu lapisan sel pipih (sguamoues epithelium).
Folikel primer memiliki dua atau lebih lapisan sel granulosa kubis yang mengitari oosit.
Folikel sekunder mengandung ruang-ruang berisi cairan diantara sel granulosa.
Ruangan tersebut sering mengalami penyatuan (coalesence) membuat cavum sentral yang disebut
sebagai antrum.
Folikel dgraf atau folilkel vesikuler yang matur memiliki antrum yang sangat dominan dan
folikel biasanya menonjol keluar permukaan ovarium.
Setiap bulan, pada wanita dewasa, satu dari folikel yang masak mengeluarkan oosit dari ovarium,
peristiwa ini disebut ovulasi.
Ovarium terdiri dari bagian luar
Parametrium
Jaringan ikat yang terdapat antara kedua lembar lig. Latum disebut parametrium. Bagian atas lig.
Latum yang mengandung tuba disebut mesosalpinx dan bagian caudalnya yang berhubungan
dengan uterus disebut mesometrium.
11

Pada sisi depan lig. Latum berjalan lig. Teres uteri, pada permukaan belakang lig. Ovarii
proprium.
Mesovarium merupakan lipat peritoneum untuk ovarium dan terdapat antara mesosalpinx dan
mesometrium.
Lig. Suspensorium ovarii berjalan dari extremitas tubaria ovarii ke dinding panggul. Pada
parametrium ini berjalan ureter, a & v uterina.
Parametrium sebelah bawah yang menyelubungi a & v uterina lebih padat dari jaringan
sekitarnya disebut lig. Cardinale.
LO 1.2 Mikroskopis
Ovarium
Permukaan ovarium ditutupi oleh satu lapisan epitel kuboid, yang juga disebut epitel
germinal. Jaringan ikat fibrosa akan membentuk kapsul tipis, albuginea tunika, langsung di
bawah epitel. Di sebelah dalam terdapat tunika albugenia (jaringan ikat penyebab ovarium
berwarna putih).
Seperti organ lain, ovarium dibagi menjadi korteks luar dan medula. Korteks terdiri dari
stroma jaringan ikat yang sangat selular di mana folikel ovarium yang tertanam. Medula terdiri
dari jaringan ikat longgar, yang berisi pembuluh darah dan saraf. Jaringan dasar ovarium disebut
stroma.

1.
2.
3.
4.

5.

Daerah korteks: mengandung banyak folikel telur yang masing-masing terdiri dari sebuah
oosit yang diselaputi oleh sel-sel folikel. Sel-sel folikel adalah oosit beserta sel granulose yang
mengelilinginya. Terdapat 3 macam folikel yaitu :
Folikel primordial : terdiri atas oosit primer yang berinti agak ke tepi yang dialapisi sel folikel
berbentuk pipih.
Folikel primer : terdiri oosit primer yang dilapisi sel folikel (sel granulose) berbentuk kubus dan
terjadi pembentukan zona pelusida. Adalah suatu lapisan glikoprotein yang terdapat diantara oosit dan
sel-sel granulose.
Folikel sekunder : terdiri oosit primer yang dilapisi sel granulose berbentuk kubus berlapis banyak
atau disebut staratum granulose.
Folikel tersier : terdiri dari oosit primer, volume stratum granulosanya bertambah besar. Terdapat
beberapa celah antrum diantara sel-sel granulose. Dan jaringan ikat stroma di luar stratum granulose
membentuk theca intern(mengandung banyak pembuluh darah) dan theca extern (banyak
mengandung serat kolagen).
Folikel Graff : disebut juga folikel matang. Pada folikel ini, oosit sudah siap diovulasikan dari
ovarium. Oosit sekunder dilapisi oleh beberapa lapis sel granulose berada dalam suatu jorokan ke
dalam stratum disebut cumulus ooforus. Sel-sel granulose yang mengelilingi oosit disebut korona
radiate.Antrum berisi liquor follicul yang mengandung hormone esterogen.

12

Corpus luteum
Korpus luteum dibentuk oleh sel-sel granulosa dan sel teka setelah ovulasi telah terjadi.
Dinding folikel runtuh ke dalam struktur dilipat, yang merupakan karakteristik untuk korpus
luteum. Vaskularisasi meningkat dan jaringan jaringan ikat yang terbentuk. Teka interna dan sel
granulosa tiga dalam ukuran dan mulai mengumpulkan lutein (Yang hormon merangsang proses
ini Dimana hormon ini diproduksi??) Dalam beberapa jam setelah ovulasi. Mereka sekarang
disebut sel granulosa lutein dan lutein teka sel dan menghasilkan progesteron dan estrogen.
Sekresi hormon dalam korpus luteum berhenti dalam waktu 14 hari setelah ovulasi jika
oosit tidak dibuahi. Dalam kasus ini, korpus luteum berdegenerasi menjadi albicans corpus jaringan parut keputihan dalam ovarium. Sekresi hormon berlanjut selama 2-3 bulan setelah
ovulasi jika terjadi pembuahan.

Oviduk
Berdasar struktur histology terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan peritoneum.
Lapisan mukosa : tersusun atas epitel kolumnar tinggi bersilia dan sel-sel kelenjar
Lapisan otot : tersusun atas
Lapisan otot intrinsic yang tebal mukosa
13

Berkas otot menyerupai darah


Lapisan sub peritoneal adalah serabut seperti kisis-kisi dan pita.
Lapisan peritoneum :memungkinkan tuba uterine bergerak terhadap sekitarnya.

UTERUS
Saluran berdinding tebal, berfungsi untuk menyalurkan sperma ke tempat fertilisasi,
sebagai tempat terjadinya implantasi dan perkembangan embrio.
Dindingnya terdiri atas 3 lapis :
1. Endometrium (Mukosa) : bagian dalam dilapisi epitel selapis silindris bersilia dan terdapat pula
kelenjar uterus yang bermukosa dari permukaan.
2. Miometrium (dinding otot): terdapat 3 lapisan otot yang batas-batasnya kurang jelas. Tiga lapisan otot
tersebut adalah
Lapisan Sub vascular : serat-serat otot tersusun memanjang
Lapisan Vaskular : lapisan otot tengah tebal, serat tersusun melingkar dan serong dengan
banyak pembuluh darah.
Lapisan Supravaskular : lapisan otot luar memanjang tipis.
3. Peritoneum : adalah serosa khas khas terdiri selapis sel mesotel yang ditunjang oleh jaringan ikat
tipis.

14

Uterus
Uterus manusia adalah organ berbentuk buah pir dengan dinding berotot tebal. Badan atau korpus
membentuk bagian uterus. Bagian atas uterus yang membulat dan terletak diatas pintu masuk tuba
uterina disebut fundus. Bagian bawah uterus yang lebih sempit dan terletak dibawah korpus adalah
serviks. Serviks menonjol dan bermuara ke dalam vagina.
Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan :
1. Perimetrium : bagian luar yang dilapisi oleh serosa atau adventitia
2. Miometrium : terdapat 3 lapisan otot yang batas-batasnya kurang jelas. Tiga lapisan otot tersebut
adalah ;
Lapisan Sub vascular : serat-serat otot tersusun memanjang
Lapisan Vaskular : lapisan otot tengah tebal, serat tersusun melingkar dan serong dengan

banyak pembuluh darah.


Lapisan Supravaskular

: lapisan otot luar memanjang tipis.

3. Endometrium : dilapisi oleh epitel selapis silindris yang turun kedalam lamina propia untuk
membentuk banyak kelenjar uterus. Umunya endometrium dibagi menjadi dua lapisan
fungsional, Stratum functionale di luminal, dan stratum basale di basal. Pada wanita yang
tidak hamil , stratum functionale superfisial dengan kelenjar uterus dan pembuluh darah terlepas
atau terkelupas selama menstruasi, meninggalkan stratum basale yang utuh dengan sisa-sisa
kelenjar uterus basal sebagai sumber untuk regenerasi stratum functionale yang baru.

15

Arteri uterina di lugamentum latum membentuk arteri arkuata. Arteri ini menembus dan berjalan
melingkari miometrium uterus. Pembuluh darah aruata membentuk arteri rectae (lurus) dan
spiralis yang mendarahi endometrium.

Perubahan siklik uterus


1) Fase Proliferatif
Pada fase proliferatif daur haid dan
dibawah pengaruh estrogen ovarium,
stratum functionale semakin tebal dan
kelenjar uterus memanjang dan berjalan
lurus

di

permuaan.

Arteri

spiralis

memanjang dan berkelok-kelok


2) Fase Sekretori
Fase sekretori daur haid dimulai setelah
folkel matur. Perubahan di endometrium
disebaban oleh pengaruh estrogen dan
progesteron yang disekresi oleh korpus
luteum fungsional. Akibatnya, stratum
functionale

dan

stratum

basale

endomentrii menjadi lebih tebal karena


bertambahnya sekresi kelenjar dan edema laina propia, epitel kelenjar uterus mengalami
hipertrofi akibat adanya akumulasi sekretorik. Kelenjar uterus juga semakin berelok-kelok, dan
lumennya melebar oleh bahan sekretorik yang aya arbohidrat. Arteri spiralis terus berjalan ke
bagian atas endometrium dan tampak jelas karena dindingnya tebal.
16

Selama fase sekretori, stratum functionale endomentrii ditandai oleh perubahan epitel permukaan
silindris, kelenjar uterus, dan lamina propia. Stratum basale menunjukan perubahan minimal.
3) Fase Menstruasi
Selama fase menstruasi, endometrium di
stratum functionale mengalami degenerasi dan
terlepas.

Endometrium

yang

terlepas

mengandung kepingan-kepingan stroma yang


hancur, bekuan darah, dan kelenjar uterus
beserta produknya. Stratu, basal endomentrii
tetap tidak terpengaruh selama fase ini. Bagian distal arteri spiralis mengalami nekrosis,
sedangkan bagian arteri yang lebih dalam tetap utuh.
Vagina
Merupakan bagian terakhir dari saluran reproduksi betina. Berbentuk pipa panjang,untuk
menerima penis terdiri dari 3 lapis yaitu :
1. Lapisan Mukosa : mempunyai lipatan mendatar dan tersusun atas epitel berlapis pipih tanpa
lapisan tanduk. Dan terdapat lamina propria yang tersusun atas jaringan ikat padat dengan banyak
serat elastin, leukosit, limfosit dan nodulus limfatikus (jarang terlihat).
2. Lapisan otot : terdiri dari berkas-berkas otot polos yang tersusun berjalinan.
3. Lapisan Adventisia/ Serosa: berupa lapisan tipis yang tersusun dari jaringan ikat yang berbaur
dengan adventisia organ sekitarnya.

Tuba Fallopii
Berdasar struktur histologi terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan serosa.
o

Lapisan mukosa : tersusun atas epitel selapis silindri dan terdapat 2 jenis sel :
Epitheliocytus ciliatus / epitel bersilia : berfungsi menciptakan arus ke arah uterus yang

menuntun oosit kedalam infundibulumtuba uterina.


Epitheluocytus tubarius angutus / epitel tidak bersilia : berfungsi sebagai sel sekretori

dengan menghasilkan bahan nutritif yang penting bagi ovum.


Lapisan otot : berupa otot polos sirkular dalam, berfungsi untuk kontrasi peristaltik yang

menuntun ovum dan membuat fimbrae berdekatan dengan ovum untuk menangkap ovum.
Lapisan serosa

17

LI.2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Haid dan Hormone yang Mempengaruhi
FISIOLOGI
PEMBENTUKANOOSITPRIMERDANFOLIKELPRIMER

Selamabagianterakhirkehidupanjanin,oogoniamemulaitahaptahapawalpembelahanmeiotikpertamatetapi
tidakmenuntaskannya.Oogoniatersebut,yangkinidikenalsebagaioositprimer,mengandungjumlahdiploid46
kromosomreplikasi,yangdikumpulkankedalampasanganpasanganhomologtetapitidakmemisah.Oositprimer
tetapberadadalamkeadaanmeioticarrestiniselamabertahuntahunsampaiselinidipersiapkanuntukovulasi.
Sebelumlahir,setiapoositprimerdikelilingiolehsatulapisanselgranulosa.Bersamasama,satuoositdanselsel
granulosadisekitarnyamembentukfolikelprimer.Oosityangtidakmembentukfolikelkemudianmengalami
kerusakanmelaluiprosesapoptosis.Saatlahirhanyasekitar2jutafolikelprimeryangtersisa,masingmasing
mengandungsatuoositprimeryangmampumenghasilkansatuovum
Sekaliterbentuk,folikelditakdirkanmengalamisatudariduanasib:mencapaikematangandanberovulasi,atauber
degenerasiuntukmembentukjaringanparut,suatuprosesyangdikenalsebagaiatresia.
Sampaimasapubertas,semuafolikelyangmulaiberkembangmengalamiatresiapadatahaptahapawaltanpa

18

pernahberovulasi.Bahkanselamabeberapatahunpertamapubertas,banyakdarisiklusbersifatanovulatorik (yaitu
tanpapembebasanovum).
PEMBENTUKANOOSITSEKUNDERDANFOLIKELSEKUNDER
Pembentukanfolikelsekunderditandaiolehpertumbuhanoositprimerdanolehekspansisertadiferensiasilapisan
iapisanselsekitar
Tepatsebelumovulasi,oositprimer,yangnukleusnyamengalamimeioticarrest(penghentianprosesmeiosis)
selamabertahuntahun,menyelesaikanpembelahanmeiotikpertamanya.Pembelahaninimenghasilkanduaselanak,
masingmasingmenerimasethaploid23kromosomganda,analogdenganpembentukanspermatositsekunder
(Gambar2013).

PEMBENTUKANOVUMMATANG
Masuknyaspermakedalamoositsekunderdibutuhkanuntukmemicupembelahanmeiotikkedua.Oositsekunder
yangtidakdibuahitidakpernahmenyelesaikanpembelahanfinalini.Selamapembelahanini,separuhsetkromosom
bersamadengansedikitsitoplasmadikeluarkansebagaibadanpolarkedua.Separuhsetlainnya(23kromosomtak
berpasangan)tetaptertinggaldalamapayangsekarangdinamaiovummatang.
CATATANKLINIS.Semakintuanyausiaovumyangdibebaskanolehwanitapadausiaakhir30andan40an
diperkirakanberperanmenyebabkanpeningkataninsidenskelainangenetik,misalnyasindromDown,padaanak
yanglahirdariibudalamkisaranusiatersebut.

19

Siklusovariumterdiridarifasefolikulardanlutealyangbergantian.
Setelahpubertasdimulai,ovariumsecaraterusmenerusmengalamiduafasesecarabergantian:fasefolikular,yang
didominasiolehkeberadaanfolikelmatang;danfaseluteal,yangditandaiolehadanyakorpusluteum.Folikel
bekerjapadaparuhpertamasiklusuntukmenghasilkantelurmatangyangsiapuntukberovulasipadapertengahan
siklus.Korpusluteummengambilalihselamaparuhterakhirsiklusuntukmempersiapkansaluranreproduksiwanita
untukkehamilanjikaterjadipembuahanteluryangdibebaskantersebut
Fasefolikularditandaiolehpembentukanfolikelmatang.
Setiapsaatselamasiklus,sebagiandarifolikelfolikelprimermulaiberkembang.Namun,hanyafolikelyang
melakukannyaselamafasefolikular,saatlingkunganhormonaltepatuntukmendorongpematangnnya,yang
berlanjutmelewatitahaptahapawalperkembangan.Folikelyanglain,karenatidakmendapatbantuanhormon,
mengalamiatresia.
PROLIFERASISELGRANULOSADANPEMBENTUKANZONAPELUSIDA
Satulapisanselgranulosapadafolikelprimerberproliferasiuntukmembentukbeberapalapisanyangmengelilingi
oosit.Selselgranulosainimengeluarkankulitkentalmiripgelyangmembungkusoositdanmemisahkannya dari
selgranulosasekitar.Membranpenyekatinidikenalsebagaizonapelusida.
PROLIFERASISELTEKA;SEKRESIESTROGEN
Padasaatyangsamaketikaoositsedangmembesardanselselgranulosaberproliferasi,selseljaringanikat
ovariumkhususyangberkontakdenganselgranulosaberproliferasidanberdiferensiasimembentuksuatu lapisan
luatselteka.Seltekadanselgranulosa,yangsecarakolektifdinamaiselfolikel,berfungsisebagaisatukesaruan
untukmengeluarkanestrogen.Daritigaestrogenyangpentingsecarafaaliestradiol,estron,danestriolestradiol
adalahestrogenovariumutama.
PEMBENTUKANANTRUM
Lingkunganhormonpadafasefolikularmendorongterjadinyapembesarandanpengembangankemampuansekresi
selselfolikel,mengubahfolikelprimermenjadifolikelsekunder,ataufolikelantrum,yangmampumengeluarkan
estrogen.Selamatahapperkembanganfolikelini,terbentuksuaturonggaberisicairan,antrum,dibagiantengahsel
selgranulosa(Gambar20l4adan2015).Sebagiandaripertumbuhanfolikelinidisebabkanolehproliferasi
berkelanjutanselgranulosadanselteka,tetapisebagianbesardisebabkanolehpembesarandramatikantrum. Seiring
dengantumbuhnyafolikel,produksiestrogenjugameningkat.
PEMBENTUKANFOLIKELMATANG
Salahsatufolikelbiasanyatumbuhlebihcepatdaripadayanglain,berkembangmenjadifolikelmatang(praovulasi,
tersier,atauGraffldalamwaktusekitar14harisetelahdimulainyapembentukanfolikel)
OVULASI
Folikelmatangyangtelahsangatmembesarinimenonjoldaripermukaanovarium,menciptakansuatudaerahtipis
yangkemudianpecahuntukmembebaskanoositsaatovulasi.Tepatsebelumovulasi,oositmenyelesaikan

20

pembelahanmeiotikpertamanya.Ovum(oositsekunder),masihdikelilingiolehzonapelusidayanglekatdansel
selgranulosa(kinidinamaikoronaradiata,yangberarti"mahkotamemancar"),tersapukeluarfolikelyangpecahke
dalamronggaabdomenolehcairanantrumyangbocor(Gambar2014b).Ovumyangdibebaskaninicepattertarik
kedalamtubauterina,tempatfertilisasidapatterjadi.Pecahnyafolikelsaatovulasimenandakanberakhirnyafase
folikulardandimulainvafaseluteal.
Faselutealditandaiolehkeberadaankorpusluteum.
Pembentukankorpusluteum:sekresiestrogendanprogesteron
Folikelyangpecahyangrertinggaldiovariumsetelahmengeluarkanovumsegeramengalamiperubahan.Selsel
granulosadanseltekayangtertinggaldisisafolikelmulamulakolapskedalamruangantrumyangkosongdan
telahterisisebagianolehbekuandarah.
Selselfolikellamainisegeramengalamitransformasistrukturaldrastisuntukmembentukkorpusluteum,suatu
prosesyangdinamailuteinisasi(Gambar20l4cdane).Korpusluteummengalamivaskularisasihebatseiring
denganmasuknyapembuluhpembuluhdarahdaridaerahtekakedaerahgranulosayangmengalamiluteinisasi.
Perubahanperubahaninisesuaiuntukfungsikorpusluteum:mengeluarkanbanyakprogesterondansedikitestrogen
kedalamdarah,Sekresiesrrogenpadafasefolikulardiikutiolehsekresiprogesteronpadafaselutealpenringuntuk
mempersiapkanuterusuntukimplantasiovumyangdibuahi
DEGENERASIKORPUSLUTEUM
Jikaovumyangdibebaskantidakdibuahidanddakterjadiimpiantasimakakorpusluteumakanberdegenerasidalam
waktusekitar14harisetelahpembentukannya(Gambar2014d).Selsellutealberdegenerasidandifagositosis,
vaskularisasiberkurang,danjaringanikatsegeramasukuntukmembentukmassajaringanfibrosayangdikenal
sebagaikorpusalbikans("badanputih).
KORPUSLUTEUMKEHAMILAN
Jikapembuahandanimplantasiterjadimakakorpusluteumterustumbuhsertameningkatkanproduksiprogesteron
danestrogennya.

21

Siklusovariumdiaturolehinteraksihormonyangkompleks.
Ovariummemilikiduaunitendokrinyangberkaitan:folikelpenghasilesffogenselamaparuhpertamasiklusdan
korpusluteum,yangmenghasilkanprogesterondanestrogenselamaparuhterakhirsiklus.Sepertipadapria,fungsi
gonadpadawanitadikontrolsecaralangsungolehhormonhormongonadotropikhipofisisanterior,yaitufollicle
stimulatinghormone(FSH)danluteinizinghormone(LH).Keduahormonini,sebaliknya,diaturolehgonadotropin
releasinghormone(GnRH)hipotalamussertaefekumpanbalikhormonhormongonad.Namun,tidaksepertipada
pria,kontrolgonadwanitadiperumitolehsifatfungsiovariumyangsiklik.Sebagaiconroh,efekFSHdanLHpada
ovariumbergantungpadastadiumsildusovarium.Selainitu,estrogenmenimbulkanefekumpanbaliknegatif
selamaparuhtertentusiklusdanefekumpanbalikpositifpadaparuhsikluslainnya,bergantungpadakonsen trasi
estrogen.Jugaberbedadaripria,FSHtidaksematamatabertanggungjawabuntukgametogenesis,demikianjuga
LHtidakhanyamenentukansekresihormongonad

22

KONTROLFUNGSIFOLIKEL
Kitamulaidenganfasefolikularsiklusovarium(1).Diperlukandukunganhormonuntukpembentukanantrum,
perkembanganfolikel,dansekresiestrogen(3).Estrogen,FSH(4),danLH(5)semuanyadibutuhkan.Pembentukan
antrumdiinduksiolehFSH.BaikFSHmaupunestrogenmerangsangproliferasiselselgranulosa.FSH danLH
diperlukanuntuksintesisdansekresiestrogenolehfolikel,tetapikeduahormoninibekerjapadaselyangberbeda
danpadatahapyangberbedadalamjalurpembentukanestrogen(Gambar2017).Selseltekacepatmenghasilkan
androgentetapikurangkemampuannyauntukmengubahandrogeninimenjadiestrogen.Selgranulosa,sebaliknya
mengandungenzimaromarasesehinggadapatdenganmudahmengubahandrogenmenjadiestrogen,tetapiselini
tidakdapatmembentukandrogen.LHbekerjapadaseltekauntukmerangsangproduksiandrogen,sementaraFSH
bekerjapadaselgranulosauntukmeningkatkankonversiandrogenteka(yangberdifusikedalamselgranulosadari
selteka)menjadiestrogen.KarenabasalFSHyangrendah(6)sudahmemadaiuntukmendorongkonversiakhir
menjadiestrogenini,makalajusekresiestrogenolehfolikelterutamabergantungpadakadarLHdalamdarah,yang
terusmeningkatselamafasefolikular(7).Selainitu,seiringdengansemakintumbuhnyafolikel,lebihbanyak
estrogendiproduksikarenaselfolikelpenghasilestrogenbertambah.
Sebagiandariestrogenyangdihasilkanolehfolikelyangsedangtumbuhdikeluarkankedalamdarahdanmerupakan
penyebabterusmeningkatnyakadarestrogenplasmaselamafasefolikular.Estrogensisanyatetapberadadidalam
folikel,ikutmembentukcairanantrumdanmerangsangproliferasilebihlanjutselgranulosa
Estrogenyangdikeluarkan,selainbekerjapadajaringanspesifikseksmisalnyauterus,menghambathipotalamus
danhipofisisanteriorsecaraumpanbaliknegatif(Gambar2018).Kadarestrogenyangmeningkatsedangdan
menandaifasefolikularbekerjasecaralangsungpadahipotalamusuntukmenghambatsekresiGnRHsehingga
pelepasanFSHdanLHdarihipofisisanterioryangdipicuolehGnRHtertekan.Namun,efekprimerestrogenadalah
langsungpadahipofisisitusendiri.Estrogenmenurunkankepekaanselyangmenhasilkanhormonehormon
gonadotropik,khususnyaselpenghasilFSH,terhadapGnRH.Faktorpenunjanglainyangmenyebabkanturunnya
FSHselamafasefolikularadalahsekresiinhibinolehselselfolikel.InhibinterutamamenghambatsekresiFSH
denganbekerjapadaselhipofisisanteriorsepertiyangterjadipadapria.PenurunansekresiFSHmenyebabkan
atresiasemuafolikelyangsedangberkembangkecualisatuyangpalingmatang.
BerbedadariFSH,sekresiLHterusmeningkatperlahanselamafasefolikular7meskipunterdapatinhibisisekresi
GnRH(dankarenanya,secarataklangsungterhadapLH).Halyangtampaknyaparadoksinidisebabkanoleh
kenyataanbahwaestrogensajatidakdapatsecarapenuhmenekansekresiLHtonik(kadarrendah,terusmenerus);
untukmenghambatsecaratotalsekresitonikLLHmakadiperlukanbaikestrogenmaupunprogesterone.
KONTROLOVULASI
OvulasidanselanjutnyaluteinisasifolikelyangpecahdipicuolehpeningkatansekresiLHyangmendadakdanbesar
(9).LonjakanLHinimenyebabkanempatperubahanbesardalamfolikel:
1.
2.

Halinimenghentikansintesisestrogenolehselfolikel(11)
Halinimemulaikembalimeiosisdioositfolikelyangsedangberkembang,tampaknyadengan
menghambatpelepasansuatuoocytematurationinhibitingsubstanceyangdihasilkanolehselgranulosa.
Bahaninidipercayaiberperanmenghentikanmeiosisdioositprimersetelahoositiniterbungkusolehsel
selgranulosadiovariumjanin

23

3.

4.

Halinimemicupembentukanprostaglandinkerjalokal,yangmemicuovulasidenganmendorong
perubahanvaskularyangmenyebabkanpembengkakancepatfolikelsembarimenginduksidigesti
enzimatikdindingfolikel.Bersamasama,berbagaiefekinimenyebabkanpecahnyadindingyangmenutupi
tonjolanfolikel(10)
Halinimenyebabkandiferensiasiselfolikelmenjadiselluteal.KarenalonjakanLHmemicuovulasidan
luteinisasi,makapembentukankorpusluteumsecaraotomatismengikutiovulasi(12).Karenaitu,
lonjakansekresiLHdipertengahansiklusmerupakantitikdramatikdalamsiklus;halinimengakhirifase
folikulardanmemulaifaseluteal(15).

DuacarasekresiLHyangberbedasekresitonikLH(7)yangmenyebabkansekresihormonovariumdanlonjakan
LH(9)yangmenyebabkanovulasitidaksajaterjadidalamwaktuyangberbedadanmenghasilkanefekberbeda
padaovariumtetapijugadikontrololehmekanismeyangberbeda.SekresitonikLHditekansecaraparsial(7)oleh
efekinhibitorikkadarsedangestrogen(3)selamafasefolikulardanditekantotal(17)olehpeningkatankadar
progesteronselamafaseluteal(13).KarenasekresitonikLHmerangsangsekresiestrogendanprogesteronmakahal
inimerupakansistemkontrolumpanbaliknegatifyangtipikal.
Sebaliknya,lonjakanLHdipicuolehefehumpanbalihpositif.Sementarakadarestrogenyangmeningkatdan
moderatpadaawalfasefolikularmenghambatsekresiLH,kadarestrogenyangtinggiselamapuncaksekresi
estrogenpadaakhirfasefolikularmerangsangsekresiLHdanmemulailonjakanLH(Gambar2019).Karenaitu,
LHmeningkatkanproduksiestrogenolehfolikel,dankonsentrasiestrogenyangmemuncakmerangsangsekresiLH.
Konsentrasiestrogendalamplasmayangringgibekerjalangsungpadahipotalamusuntukmeningkatkan GnRH
sehinggasekresiLHdanFSHmeningkat.Halinijugasecaralangsungbekerjapadahipofisisanterioruntuksecara
spesifikmeningkatkankepekaanselpenghasilLHterhadapGnRH.EfekyangterakhiriniberperandalamIonjakan
sekresiLHyangjauhlebihbesardaripadapeningkatansekresiFSHpadapertengahansiklus(9).Sekresiinhibin
yangberlanjutoiehselfolikeljugacenderungiebihmenghambatselpenghasilFSH,menahankadarFSHuntuk
tidaknaiksetinggikadarLH.

24

KONTROLKORPUSLUTEUM
LHmemeliharakorpusluteum;yaitu,setelahmemicupembentukankorpuslureum,LHmerangsangsekresi
berkelanjutanhormonsteroidolehstrukturovariumini.DibawahpengaruhLH,korpusluteummengeluarkan
progesterone(13)danestrogen(14),denganprogesteronmerupakanprodukhormonyangpalingbanyak.Kadar
progesteroneplasmameningkatuntukperramakaliselamafaseluteal.
Padapertengahansiklusterjadipenurunansesaatkadarestrogendarah(11)karenafolikelpenghasilestrogenmati
saatovulasi.Kadarestrogenkembalinaikselamafaselutealkareanaaktivitaskorpusluteum,meskipuntidak
mencapaikadaryangsamaketikafasefolikular.Apayangmencegahkadarestrogenyanglumayantinggiselama
faselutealinimemiculonjakanLHlain?Progesteron.MeskipunestrogenkadartinggimerangsangsekresiLH
namunprogesteron'yangmendominasifaseluteal,dengankuatmenghambatsekresiLHsertasekresiFSH (17)(16)
(Gambar2020).InhibisiFSHdanLHolehprogesteronmencegahpematanganfolikelbarudanovulasiselamafase
luteal.Dibawahpengaruhprogesteron,sistemreproduksidipersiapkanuntukmenunjangovumyangbarusaja
dibebaskan,seandainyaovumtersebutdibuahi,danbukanmempersiapkanpelepasanovumlain.Tidakadainhibin
yangdisekresikanselamafaseluteal.
MenurunnyakadarLH(17),yangdidorongoiehefekinhibitorikprogesteronejelasberperandalamdegenerasi
korpusluteum.Prostaglandindanestrogenyangdikeluarkanolehsellutealitusendirijugamungkinberperan.
Matinyakorpusluteummengakhirifaselutealdanmenyiapkantahapbaruuntukfasefolikularberikutnya.Sewaktu

25

korpusluteumberdegenerasi,kadarprogesteron(19)danestrogen(20)plasmaturuncepat)karenakeduahormonini
tidaklagidiproduksi.HiilangnyaefekinhibisikeduahormoninipadahipotalamusmemungkinkansekresiFSH(21)
dansekresiLHtonik(22)kembalimeningkatmoderat.Dibawahpengaruhhormonhormongonadotropikini,
kelompokbarufolikelprimerkembalidiinduksiuntukmatangseiringdengandimulainyafasefolikularbaru.

26

PENGARUHESTROGENDANPROGESTERONPADAUTERUS
Uterusterdiridaridualapisanutama:miometrium,lapisanototpolosluar;danendometrium,lapisandalamyang
mengandungbanyakpembuluhdarahdankelenjar.Estrogenmerangsangpertumbuhanmiometriumdan
endometrium.Hormoninijugamenginduksisintesisreseprorprogesterondiendometrium.Karenaitu,progesteron
dapatberefekpadaendometriumhanyasetelahendometrium"dipersiapkan'olehestrogen.Progesteronbekerjapada
endometriumyangtelahdipersiapkanolehestrogenuntukmengubahnyamenjadilapisanyangramahdan
menunjangpertumbuhanovumyangdibuahi.Dibawahpengaruhprogesreron,jaringanikatendometriummenjadi
longgardanedematosaakibatakumulasielektrolitdanaitmemfasilitasiimplantasiovum yangdibuahi.Progesteron
menyiapkanendometriumlebihlanjutuntukmenampungmudigahdenganmendorongkelenjarendometrium
mengeluarkandanmenyimpanglikogendalamjumlahbesarsertamerangsangpertumbuhanbesarbesaran
pembuluhdarahendometrium.Progesteronjugamengurangikontraktilitasuterusagarterciptaiingkunganyang
renanguntukimplantasidanpertumbuhanmudigah.
Siklushaidterdiridaritigafase:fasehaid,faseproliferative,danfasesekretorikatauprogestasional.
FaseHaid
Fasehaidadalahfaseyangpalingjelas,ditandaiolehpengeluarandarahdansisaendometriumdarivagina
Sewaktukorpusluteumberdegenerasikarenatidakterjadifertilisasidanimplantasiovumyangdibebaskanselama

27

siklussebelumnya,kadarprogesterondanestrogendarahturuntajam.Karenaefekakhirprogesteronedanestrogen
adalahmempersiapkanendometriumuntukimplantasiovumyangdibuahimakaterhentinyasekresikeduahormon
inimenyebabkanlapisandalamuterusyangkayavasculardannutrientinikehilanganhormonehormon
penunjangnya.
Turunnyakadarhormonovariumjugamerangsangpembebasansuatuprostaglandinuterusyangmenyebabkan
vasokontriksipembuluhpembuluhendometrium,menghambatalirandarahkeendometrium.Penurunanpenyaluran
O2yangterjadikemudianmenyebabkankematianendometrium,termasukpembuluhdarahnya.Perdarahanyang
terjadimelaluikerusakanpembuluhdarahinimembilasjaringanendometriumyangmatikedalamlumenuterus.
Sebagianbesarlapisandalamuterusterlepasselamahaidkecualisebuahlapisandalamyangtipisberupaselepitel
dankelenjar,yangmenjadiasalregenerasiendometrium.Prostaglandinuterusyangsamajugamerangsang
kontraksiritmikringanmiometriumuterus.Kontraksiinimembantumengeluarkandarahdansisaendometriumdari
ronggauteruskeluarmelaluivaginasebagaidarahhaid.Kontraksiuterusyangterlalukuatakibatproduksi
berlebihanprostaglandinmenyebabkankramhaid(dismenore)yangdialamiolehsebagianwanita.
Haidbiasanyaberlangsungselamalimasampaitujuhharisetelahdegenerasikorpusluteum,bersamaandengan
bagianawalfasefolikularovarium(23).Penghentianefekprogesterondanestrogen(19),(20)akibatdegenerasi
korpusluteummenyebabkanterkelupasnyaendometrium(haid)23danterbentuknyafolikelfolikelbarudiovarium
dibawahpengaruhhormongonadotropik(21),(22)yangkadarnyameningkat.Turunnyasekresihormongonad
menghilangkanpengaruhinhibitorikdarihipotalamusdanhipofisisanreriorsehinggasekresiFSHdanLH
meningkaidanfasefolikularbarudapatdimulai.
FASEPROLIFERATIF
Kemudian,darahhaidberhenti,danfaseprolitFeratifsiklusuterusdimulaibersamaandenganbagianterakhirfase
folikularovariumketikaendometriummulaimemperbaikidiridanberproliferasi(24)dibawahpengaruhestrogen
darifolikelfolikelyangbaruberkembang.
FASESEKRETORIKATAUPROGESTASIONAL
Setelahovulasi,ketikaterbentukkorpusluteumbaru,(12),uterusmasukkefasesekretorik,arauprogestasional,
yangbersarnaanwaktunyadenganfaselutealovarium(25),(15).Korpusluteummengeluarkansejumlahbesar
progesteron(13)danestrogen.Progesteronmengubahendometriumtebalyangtelahdipersiapkanestrogenmenjadi
jaringankayavaskulardanglikogen.Periodeinidisebutfasesekretorik,karenakelenjarendometriumaktif
mengeluarkanglikogen,ataufaseprogestasional("sebelumkehamilan'),merujukkepadalapisansuburendometrium
yangmampumenopangkehidupanmudigah.

28

29

30

Ada beberapa rangkaian dari siklus menstruasi, yaitu:


1

Siklus Endomentrium
Siklus endometrium terdiri dari empat fase, yaitu :
a. Fase menstruasi
Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan dan
lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Rata-rata fase ini berlangsung selama lima
hari (rentang 3-6 hari). Pada awal fase menstruasi kadar estrogen, progesteron, LH
(Lutenizing Hormon) menurun atau pada kadar terendahnya selama siklus dan kadar FSH
(Folikel Stimulating Hormon) baru mulai meningkat.
b. Fase proliferasi
Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar
hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid, misalnya hari ke-10 siklus 24 hari, hari ke-15
siklus 28 hari, hari ke-18 siklus 32 hari. Permukaan endometrium secara lengkap kembali
normal sekitar empat hari atau menjelang perdarahan berhenti. Dalam fase ini
endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm atau sekitar 8-10 kali lipat dari semula,
yang akan berakhir saat ovulasi. Fase proliferasi tergantung pada stimulasi estrogen yang
berasal dari folikel ovarium.
c. Fase sekresi/luteal
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum periode
menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi, endometrium sekretorius yang matang
dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan halus. Endometrium
menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar.
d. Fase iskemi/premenstrual
Implantasi atau nidasi ovum yang dibuahi terjadi sekitar 7 sampai 10 hari setelah ovulasi.
Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum yang mensekresi estrogen
dan progesteron menyusut. Seiring penyusutan kadar estrogen dan progesteron yang
cepat, arteri spiral menjadi spasme, sehingga suplai darah ke endometrium fungsional
terhenti dan terjadi nekrosis. Lapisan fungsional terpisah dari lapisan basal dan
perdarahan menstruasi dimulai.

2 Siklus Ovulasi
Ovulasi merupakan peningkatan kadar estrogen yang menghambat pengeluaran FSH, kemudian
hipofise mengeluarkan LH (lutenizing hormon). Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan
oosit sekunder dari folikel. Folikel primer primitif berisi oosit yang tidak matur (sel primordial).
Sebelum ovulasi, satu sampai 30 folikel mulai matur didalam ovarium dibawah pengaruh FSH
dan estrogen. Lonjakan LH sebelum terjadi ovulasi mempengaruhi folikel yang terpilih. Di dalam
folikel yang terpilih, oosit matur dan terjadi ovulasi, folikel yang kosong memulai berformasi
menjadi korpus luteum. Korpus luteum mencapai puncak aktivitas fungsional 8 hari setelah
ovulasi, dan mensekresi baik hormon estrogen maupun progesteron. Apabila tidak terjadi

31

implantasi, korpus luteum berkurang dan kadar hormon menurun. Sehingga lapisan fungsional
endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh.
3 Siklus Hipofisis-hipotalamus
Menjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar estrogen dan progesteron darah menurun.
Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah ini menstimulasi hipotalamus untuk mensekresi
gonadotropin realising hormone (Gn-RH). Sebaliknya, Gn-RH menstimulasi sekresi folikel
stimulating hormone (FSH). FSH menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium dan
produksi estrogennya. Kadar estrogen mulai menurun dan Gn-RH hipotalamus memicu hipofisis
anterior untuk mengeluarkan lutenizing hormone (LH). LH mencapai puncak pada sekitar hari ke13 atau ke-14 dari siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada masa
ini, korpus luteum menyusut, oleh karena itu kadar estrogen dan progesteron menurun, maka
terjadi menstruasi.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24617/4/Chapter%20II.pdf
Gambar 8. Fisiologi menstruasi

32

SIKLUS OVARIUM
Fase Folikuler
1 Siklus fungsi ovarium dengan pematangan folikel-folikel, ovulasi, formasi corpus luteum
diatur oleh sistem kelenjar hypothalamo-hipofise seperti halnya dengan mekanisme
intraovarial.
2 Hypothalamus memproduksi gonadotropin-releasing hormones (GnRH)
3 GnRH dibawa melalui sistem vena portal menuju kelenjar hipofise anterior
4 GnRH menyatu pada reseptor spesifik yang menginduksi sekresi luteotropic hormone (LH)
dan follicle-stimulating hormone (FSH)
5 Pelepasan FSH dan LH bergantung pada GnRH dan terjadi setiap 90 menit (berkala)
6 Selanjutnya FSH menstimulasi pematangan folikel. Hanya satu folikel yang matang
sempurna.
Saat ovulasi
1 Selanjutnya folikel menghasilkan estrogen dan estrogen menekan produksi FSH (negative
feedback)
2 Akibatnya beberapa folikel selain satu folikel yang matur sempurna mengalami atresia.
3 Meningkatnya kadar estrogen mensitmulasi sekresi LH sehingga kadar LH melonjak di
pertengahan siklus (positive feedback)
4 Kadar LH yang tinggi menyebabkan degenerasi kolagen folikel ovulasi setelah 16-24 jam
lonjakan LH
Fase luteal
- Setelah 7-8 hari ovulasi,sel granulosa membesar,bervakuola dan berpigmen kuning (lutein)
korpus luteum
- Corpus luteum terhubung ke sirkulasi dan reseptor-reseptor low density lipoprotein (LDL)
terbentuk
- Sebagai hasilnya sel-sel granulosa dapat menggunakan kolesterol yang ada untuk biosintesis
progesteron
- Terdapat 2 sel di korpus luteum

Luteinized granulosa cells : meningkatkan sekresi Progesteron

Luteinized theca cells : meningkatkan sekresi Estrogen


- Level maksimum serum progesteron 15 ng/ml 6 sampai 8 hari setelah ovulasi
- Progesteron

Mempersiapkan rahim untuk kehalmilan (meningkatkan kelenjar sekretori uterus dan


menurunkan kontraksi uterus untuk mencegah expulsi pada ovum yang tertanam

Meningkatkan sekresi mukosa tuba falopii untuk nutrisi ovum

Meningkatkan perkembangan lobulus dan alveoli payudara


- Estrogen:

Organ seks dan tubu keseluruhan:mendorong perkembangan folikel,berperan dalalm


karakteristik seks sekunder, merangsang pertubuhan uterus dan payudara

Tulang : mencegah aktivitas osteoklas,meningkatkan matriks tulang,merangsang


penutupan epifisial plate,meningkatkan deposit calsium

Berperan dalam penyimpanan lemak dan pengaturan produksi kolesterol oleh hati
sehingga menurunkan resiko atherosklerosis

Meningkatkan vaskularisasi pada kulit sehingga kulit halu dan lembut

Keseimbangan elektrolit: meningkatkan retensi Na dan air

33

SIKLUS ENDOMETRIUM
Pada siklus endometrium, terbagi jadi 3 fase, yaitu:
1 Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Bila tidak terjadi pembuahan sampai 2 hari
sebelum akhir dari siklus bulanan maka corpus luteum akan beregresi dan terbentuk jaringan
parut (corpus albicans ) dengan berkurangnya kapiler-kapiler dan diikuti menurunnya sekresi
estrogen dan progesteron (involusi endometrium sebesar 65% ) pembuluh darah endometrium
melepaskan material vasokonstriksi (Prostaglandins, sitokinin, dan growth factors seperti TNFbeta , dan makrofag) vasopspasme menyebabkan penurunan nutrisi endometrium inisiasi
nekrosis darah merembes ke lapisan pertama endometrium pendarahan (hemoragik)
meningkat cepat dalam 24-36 jam bagian nekrosis terpisah dari endometrium
deskuamasi peningkatan kontraksi uterus pengeluaran darah menstruasi + deskuamasi
pendarahan berhenti 4-7 hari setelah menstruasi
Siklus haid yang normal berlangsung antara 21-35 hari, selama 2-8 hari dengan jumlah
darah haid sekitar 25-80 ml/hari
2

Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Fae proliferasi ini dapat
berkisar 7-21 post ovulasi.Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi
pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada
fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel
telur dari indung telur (disebut ovulasi)

Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Fase sekresi biasanya tetap
yaitu 14 hari. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium
untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)

Faktor-faktor yang Berperan dalam Siklus Menstruasi


beberapa faktor yang memegang peranan dalam siklus menstruasi antara lain:
34

Faktor enzim
Dalam fase proliferasi estrogen mempengaruhi tersimpannya enzim-enzim hidrolitik dalam
endometrium, serta merangsang pembentukan glikogen dan asam-asam mukopolisakarida. Zatzat yang terakhir ini ikut berperan dalam pembangunan endometrium, khususnya dengan
pembentukan stroma di bagian bawahnya. Pada pertengahan fase luteal sintesis mukopolisakarida
terhenti, yang berakibat mempertinggi permeabilitas pembuluh-pembuluh darah yang sudah
berkembang sejak permulaan fase proliferasi. Dengan demikian lebih banyak zat-zat makanan
mengalir ke stroma endometrium sebagai persiapan untuk implantasi ovum apabila terjadi
kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, maka dengan menurunnya kadar progesterone, enzimenzim hidrolitik dilepaskan, karena itu timbul gangguan dalam metabolisme endometrium yang
mengakibatkan regresi endomentrium dan perdarahan.

Faktor vaskuler
Mulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional
endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteri-arteri, vena-vena. Dengan
regresi endometrium timbul statis dalam vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya
dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematom baik
dari arteri maupun dari vena.

Faktor prostaglandin
Endometrium mengandung banyak prostaglandin E 2 dan F2. dengan desintegrasi endometrium,
prostaglandin terlepas dan menyebabkan berkontraksinya miometrium sebagai suatu faktor untuk
membatasi perdarahan pada haid.

Hormon-Hormon lain yang Berperan dalam Siklus Menstruasi Normal


Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
1 FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
2 LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3 PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolactin

35

Perubahan Siklis Lain


Meskipun maksud dari perubahan hormon ovarium secara siklis adalah ditujukan pada traktus genitalia,
namun hormon-hormon tersebut juga dapat mempengaruhi sejumalh organ tubuh lain.
1

Suhu badan basal


Terjadi kenaikan suhu badan basal kira-kira 1 0 F 0.50 C pada saat ovulasi dan kenaikan suhu
tersebut dipertahankan sampai menstruasi. Ini disebabkanb oleh efek termogenik progesteron.
Bila terjadi konsepsi, kenaikan suhu badan basal ini tetap bertahan sampai selama kehamilan.

Perubahan pada payudara


Kelenjar mamma sangat sensitif terhadap estrogen dan progesteron. Pembengkakan payudara
seringkali merupakan tanda pubertas sebagai respon atas kenaikan estrogen ovarium. Estrogen

36

dan progesteron bekerja secara sinergistik terhadap payudara dan selama siklus haid,
pembengkakan payu dara terjadi pada fase luteal dimana kadar progesteron sedang tinggi.
3

Perubahan psikologi
Beberapa wanita mengalami perubahan mood terkait dengan siklus haid. Terjadi instabilitas
emosional pada fase luteal. Perubahan ini disebabkan oleh penurunan progesteron. Tidak dapat
dipastikan apakah perubahan mood tersebut disebabkan oleh siklus haid atau merupakan
sindroma premenstrual.

LI.3 Memahami dan Menjelaskan Kelainan Haid


LO 3.1 Definisi Kelainan Haid
Ada sejumlah gangguan menstruasi yang berbeda. Masalah dapat berkisar dari berat, haid yang
menyakitkan dan ada yang tidak haid sama sekali. Ada banyak variasi dalam pola menstruasi,
namun pada wanita umum harus prihatin ketika haid datang kurang dari 21 hari atau lebih dari 3
bulan terpisah, atau jika haid bertahan lebih dari 10 hari. Peristiwa tersebut dapat
mengindikasikan masalah ovulasi atau kondisi medis lainnya. (Simon, Harvey.2009a)
Siklus haid yang tidak teratur, yakni siklusnya tidak memiliki pola tertentu. Mungkin pada
awalnya siklus haid lebih dari 35 hari, namun kemudian akan timbul perdarahan haid diluar siklus
haid normal. Misalnya,siklusnya semula 35-40 hari tetapi bulan berikutnya bisa tidak haid selama
3 bulan. Di sisi lain, ada pula yang dalam sebulan bisa mengalami haid lebih dari sekali. Contoh,
bulan ini haid terjadi tanggal 10, kemudian datang lagi pada tanggal 25 di bulan yang sama. Haid
yang berlangsung kurang dari 21 dikategorikan siklus pendek.
Baik siklus pendek maupun panjang, sama-sama menunjukkan ketidakberesan pada sistim
metabolisme dan hormonal. Dampaknya pun sama,yaitu jadi lebih sulit hamil. Pada siklus
pendek, ibu mengalami unovulasi karena sel telur tidak terlalu matang sehingga sulit untuk
dibuahi. Pada siklus panjang, hal ini menandakan sel telur jarang sekali diproduksi atau ibu
mengalami ketidaksuburan yang cukup panjang. Jika sel telur jarang diproduksi berarti
pembuahan akan sangat jarang terjadi. (Hanifa W, 1997)
LO 3.2 Epidemiologi Kelainan Haid
Umur memainkan peran penting dalam gangguan menstruasi. Gadis-gadis yang mulai menstruasi
pada usia 11 atau lebih muda berada pada risiko tinggi untuk sakit parah, periode haid yang lebih
lama, dan siklus menstruasi lebih lama. Antara 20-90% dari gadis remaja mengeluh mengalami
nyeri haid,dan 15% yang sudah parah. Remaja dapat berkembang menjadi amenorese belum
siklus ovulasi mereka menjadi teratur.
Wanita yang menjelang menopause (perimenopause) juga dapat melewati periode haid. Episode
pendarahan berat sesekali juga umum saat perimenopause.
Faktor risiko lain termasuk:
Berat badan, dapat meningkatkan risiko untuk dismenore dan amenore.

37

Merokok dan Penggunaan Alkohol. Perokok memiliki risiko50% lebih tinggi daripada bukan
perokok untuk nyeri haid. Alkohol tidak menyebabkan nyeri haid, namun pada wanita dengan
dismenore, konsumsi alkohol dapat memperpanjang rasa sakit.
Stres. Stres fisik dan emosional dapat menghalangi pelepasan hormon LH, menyebabkan
amenore sementara. Masalah emosional, termasuk riwayat penyalahgunaan seksual,
mungkinmenjadi predisposisi dismenore.
Siklus dan aliran menstruasi. Siklus menstruasi lebih lama dan lebih berat dapat menyebabkan
dismenore.
Riwayat kehamilan. Wanita yang memiliki sering hamilmemiliki risiko lebih tinggi untuk
menorrhagia. Wanita yang belum hamil memiliki risiko yang lebih tinggi untuk dismenore,
sementara wanita yang pertama kali melahirkan diusia muda berisiko rendah.
Nyeri panggul kronis. Banyak wanita merasa sakit kronis didaerah panggul. Nyeri ini dapat
disebabkan oleh alasan ginekologi (seperti fibroid, endometriosis, atau penyakit radang panggul)
atau penyebab non-ginekologi (seperti sindrom iritasiusus, sistitis interstisial, atau diverticulitis).
Latihan dan penggunaan kontrasepsi oral dapat membantu melindungi terhadap dismenore.
(Simon, Harvey. 2009)
LO 3.3 Klasifikasi Kelainan Haid
Untuk memahami lebih mendalam tentang gangguan haid dan siklusnya sebaiknya fisiologi haid
dan siklusnya dimengerti lebih dahulu. Saat mulai haid dinamakan menarche sedangkan saat
berhentinya haid dinamakan menopause.Gangguan haid dan siklusnya khususnya dalam masa
reproduksi dapat digolongkan dalam :
:
1.Kelainan dalam banyaknya darah dan lama perdarahan pada haid
a.Hipermenorea atau Menoragia
b.Hipomenorea
2.Kelainan siklus
a.Polimenorea
b.Oligomenorea
c.Amenorea
3.Perdarahan di luar haid
a. Metroragia
4.Gangguan lain yang ada hubungannya dengan haid
a.Premenstrual tension (ketegangan prahaid)
b.Mastodinia
c.Mittelschremz (rasa nyeri pada ovulasi)
d.Dismenorea

38

Terjadinya mentruasi atau haid merupakan perpaduan antara kesehatan alat genitalia dan rangsangan
hormonal yang kompleks yang berasal dari mata rantai aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Oleh
karena itu, gangguan haid dapat terjadi karena kedua faktor tersebut.

Kelainan Panjang Siklus


1

Amenorrhea (tidak ada periode haid)


Definisi
Amenorrhea bukan merupakan penyakit namun merupakan gejala. Amenorrhe dapat terjadi pada
menopouse, sebelum pubertas, dalam kehamilan dan dalam masa laktasi. Bila tidak menyusukan,
39

haid datang 3 bulan post partum namun bila menyusukan, haid datang pada bulan ke-66.
Amenorrhea dapat dibagi menjadi amenorrhea primer dan sekunder. Amenorrhe primer berarti
seorang perempuan belum mengalami haid2 setelah usia 16 tahun tetapi telah terdapat tanda-tanda
seks sekunder atau tidak terjadi haid sampai 14 tahun tanpa adanya tanda-tanda seks sekunder.
Amenorrhea biasanya terjadi pada gadis dengan underweight atau pada aktivitas berat dimana
cadangan lemak mempengaruhi untuk memacu pelepasan hormon. Amenorrhea sekunder berarti
telah terjadi haid, tetapi haid terhenti untuk masa tiga siklus atau lebih dari enam bulan.

Adalah haid untuk sedikitnya tiga bulan berturut-turut dibagi menjadi dua amenorea primer dan
amenorea sekunder. Amenorea primer menyerang 18 tahun keatas tidak pernah mendapat haid
disebabkan karna kelainan gonad. Amenorea sekunder sebelumnya pernah mengalami menstruasi
lalu tidak mendapatkan menstruasi lagi. Penyebab dari amenorea adalah :
- Amenorea primer: sulit diketahui kemungkinan adanya kelainan kongingetal dan genetik
- Amenorea sekunder : gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor-tumor, penyakit infeksi,
dan lain-lain.
Dibagi menurut keadaan amenorea dibagi menjadi dua :
- Amenorea fisiologi : terdapat massa sebelum pubertas, massa kehamilan, masa laktasi, dan
menopouse.
- Amenorea patologik :
1 Gangguan organik pusat
Sebab organik: tumor,radang, destruksi;
2 Gangguan kejiwaan;
a.syok emosional;
b. psikosis;
c. anoreksia nervosa;
d. pseudosiesis.
3 Gangguan poros hipothalamus-hipofisis
a Sindrom amenorea-galaktorea;
b Sindrom Stein-Leventhal;
c Amenorea hipotalamik.
4 Gangguan hipofisis
a Sindrom Sheehan dan penyakit Simmonds;
b Tumor;
1 Adenoma ovarii (sindrom Turner)
2 Adenoma asidofil (akromegali, gigantisme)
3 Adenoma kromofob (sindrom Forbes-Albright)
5 Gangguan gonad
a Kelainan kongingetal;
b Menopause prematur;
c The insensitive ovary;
d Penghentian fungsi ovarium karena oprasi, radiasi, radang, dan sebagainya;
e Tumor sel-granulosa, sel teka, sel hilus, adrenal, arenoblastoma.
6 Gangguan glandula suprarenalis
a Sindrom adrenogenital;
b Sindrom Cushing;
c Penyakit addison;
7 Gangguan glandula tiroidea
Hipotireoidi, hipertireoidi, kreatisme.
40

Etiologi
Amenorrhea dapat terjadi akibat gangguan pada komponen yang berperan pada proses haid.
Komponen tersebut digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
Kelainan Kompartemen I: Kelainan saluran uterus
1) Sindrom Asherman
Pada sindrom ini terjadi amenorrhea sekunder. Keadaan ini terjadi akibat kuretase postpartum
berlebihan sehingga terjadi sikatrik dan perlengketan. Endometrium mungkin memiliki
tekanan yang begitu besar. Pasien dengan asherman sindrom dapat mengalamai keluhan lain
seperti dismenorrhea dan hypomenorrhea.
Pada masa lalu, asherman sindorm diobati dengan dilatasi dan kuretase untuk menghancurkan
sikatrik. Sekarang dapat digunakan histeroskopi dengan melisiskan adhesi dengan memotong
dan membakar dengan hasil yang lebih baik dibanding kuretase yang tidak terarah. Setelah
dilakukan histeroskopi, perlu dicegah terjadinya kembali perlengketan dengan memasang
IUD. Dapat juga menggunakan folley kateter pediatrik dengan memasukan 3 cc dan baru
dilepas setelah 7 hari.
2) Mullerian anomaly
Pada keadaan ini, vagina, servik dan uterus mungkin tidak ada. Atau pada keadaan lain,
uterus mungkin ada namun tidak terdapat rongga, atau terdapatnya rongga namun
endometrium sangat sedikit. Penanganan pada pasien ini dilakukannya operasi dengan
menggunakan teknik vecchietti atau teknik Frank untuk membentuk saluran vagina buatan.
Penundaan operasi dapat menyebabkan terjadinya inflamasi.
3) Insensitivitas Androgen (testicular feminization)
Insenitivitas androgen komplit didiagnosa bila didapatkan kanalis vagina namun tidak
didapatkan uterus. Pasien ini berupa pria pseudohermaprodit dimana ketentuan pria
ditentukan dari adanya kromosom XY dan pasien memilliki testes. Pseudohermaprodit berarti
genitalia berlawanan dengan gonad. Sehingga pada pasien ini secara fenotip tampak seperti
wanita tapi tidak ditemukannya rambut pubis dan rambut ketiak. Pada pasien ini terdapat
testosteron darah yang normal atau sedikit meningkat dan kenaikan LH
Pada insensitivitas androgen inkomplit (1:10 dibandingkan yang komplit), individu mendapat
sedikit pengaruh androgen. Individu ini mungkin memiliki pembesaran klitoris, dan phallus
mungkin ada. Rambut pubis dan ketiak ada dan terdapat pertumbuhan payudara.
Kelainan Kompartemen II
1) Kelainan ovarium
Kelainan ovarium dapat menyebabkan amenorrhea primer maupun sekunder. 30-40%
amenorrhea primer mengalami kelainan perkembangan ovarium (Gonadal disgenesis). Pasien
ini dapat terdiri dari pasien dengan kariotip 45X (50%), mosaik (25%), 46XX (25%). Wanita
dengan gonadal disgenesis diseratai amenorrhea sekunder berhubungan dengan kariotip 46xx,
mosaik, 47 xxx ,dan 45x.
2) Sindrom Turner
41

Pada sindrom ini terjadi kehilangan satu X. Kromososm X aktif dalam oosit untuk
menghindari percepatan kematian folikel. Karena pada pasien ini terjadi kekurangan folikel,
terjadi kekurangan hormon sex gonadal saat pubertas sehingga terjadi amenorrhea primer.
3) Kegagalan ovarium premature
Sekitar 1% wanita akan mengalami hal ini sebelum usia 40 tahun. Hal ini juga terjadi pada
wanita dengan amenorrhea. Kegagalan ovarium yang prematur dapat disebabkan kelainan
genetik dengan peningkatan kematian folikel. Dapat juga merupakan proses autoimun dimana
folikel dihancurkan.
4) Efek radiasi dan kemoterapi.
Efek radiasi tergantung dari umur dan dosis radiasi. Fungsi barium dapat kembali setelah
bertahun-tahun kemudian. Di lain pihak kerusakan tidak akan muncul hingga terjadinya
kegagalan ovarium prematur. Ketika radiasi diberikan di luar pelvis, radiasi tidak memberikan
resiko terjadinya kegagalan ovarium prematur. Gonad tidak dalam keadaan bahaya ketika di
dapur menggunakan oven microwave yang berdaya penetrasi rendah.
Kelainan Kompartemen III
Gangguan pada kompartemen ini dapat berupa gangguan pada hipofise anterior. Gangguan dapat
berupa adanya tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormon yang membuat haid
menjadi terganggu. Tumor mikroadenoma dapat diterapi dengan menggunakan agonis dopamin
dimana dopamin dapat menghambat pelepasan prolaktin lebih lanjut sehingga pembesaran tumor
hipofise dan prolaktinemia dapat dicegah. Operasi dapat dilakukan terutama bila tumor masih kecil.
Namun angka rekurensi setelah operasi sangat besar lagipula struktur tumor sulit dibedakan dengan
jaringan hipofise sehat sehingga operasi sering kali meninggalkan sisa. Pada makroadenoma dapat
diberikan agonis dopamin terlebih dahulu untuk memperkecil ukuran tumor. Setelah operasi dapat
dilanjutkan dengan pemberian radiasi namun radiasi ini dapat memicu terjadinya tumor di tempat
lain pada otak.
Kelainan Kompartemen IV
Gangguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental yang secara tidak langsung
menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmiter seperti serotonin yang dapat menghambat
lepasnya gonadotropin. Gangguan pada kompartemen ini dapat terjadi pada penderita anoreksia
nervosa maupun atlet atau penari balet yang mengalami latihan dengan ketegangan. Amenorrhea
dapat juga disebabkan oleh penyakit-penyakit lain seperti penyakit kronis (TBC), penyakit
metabolik seperti penyakit tiroid, pankreas dan glandula suprarenalis, kelainan gizi (obesitas dan
underweight), kelainan hepar dan ginjal.
Patofisiologi
Amenore primer dapat diakibatkan oleh tidak adanya uterus dan kelainan pada aksis hipotalamushipofisis-ovarium. Hypogonadotropic amenorrhoea menunjukkan keadaan dimana terdapat sedikit
sekali kadar FSH dan SH dalam serum. Akibatnya, ketidak adekuatan hormon ini menyebabkan
kegagalan stimulus terhadap ovarium untuk melepaskan estrogen dan progesteron. Kegagalan
pembentukan estrogen dan progesteron akan menyebabkan tidak menebalnya endometrium karena
tidak ada yang merasang. Terjadilah amenore. Hal ini adalah tipe keterlambatan pubertas karena
disfungsi hipotalamus atau hipofosis anterior,seperti adenoma pitiutari.

42

Hypergonadotropic amenorrhoea merupakan salah satu penyebab amenore primer.


Hypergonadotropic amenorrhoea adalah kondisi dimnana terdapat kadar FSH dan LH yangcukup
untuk menstimulasi ovarium tetapi ovarium tidak mampu menghasilkan estrogen dan progesteron.
Hal ini menandakan bahwa ovarium atau gonad tidak berespon terhadap rangsangan FSH dan LH
dari hipofisis anterior. Disgenesis gonad atau prematur menopause adalah penyebab yang mungkin.
Pada tes kromosom seorang individu yang masih muda dapat menunjukkan adanya
hypergonadotropic amenorrhoea. Disgenesis gonad menyebabkan seorang wanita tidak pernah
mengalami menstrausi dan tidak memiliki tanda seks sekunder.Hal ini dikarenakan gonad
( oavarium ) tidak berkembang dan hanya berbentuk kumpulan jaringan pengikat.Amenore
sekunder disebabkan oleh faktor lain di luar fungsi hipotalamus-hipofosis-ovarium. Hal ini berarti
bahwa aksis hipotalamus-hipofosis-ovarium dapat bekerja secarafungsional. Amenore yang terjadi
mungkin saja disebabkan oleh adanya obstruksi terhadapaliran darah yang akan keluar uterus, atau
bisa juga karena adanya abnormalitas regulasiovarium sperti kelebihan androgen yang
menyebabkan polycystic ovary syndrome.
Pengelolaan & prognosa
Pengelolaan pada pasien ini tergantung dengan penyebab. Bila penyebab adalah kelainan genetik,
prognosa kesembuhan buruk. Menurut beberapa penelitian, dapat dilakukan terapi sulih hormon,
namun fertilitas belum tentu dapat dipertahankan.
Komplikasi
Komplikasi yang paling ditakutkan dari amenorrhea adalah infertilitas. Komplikasi lainnya adalah
tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat menggangu kompartemen IV dan terjadilah
lingkaran setan terjadinya amenorrhea. Komplikasi lainnya munculnya gejala-gejala lain akibat
insufisiensi hormon seperti osteoporosis.
Langkah-langkah diagnosa bila ditemukan amenorrhea
Yang harus dilakukan adalah lakukan pemeriksaan TSH karena pada keadaan hipotroid terjadi
penurunan dopamin sehingga merangsang pelepasan TRH. TRH merangsang hipofise anterior
untuk menghasilkan prolaktin dimana prolaktin akan menghambat pelepasan GnRH. Namun pada
satu waktu, saat hipofise anterior terangsang secara kronik, hipofise anterior dapat membesar
sehingga meningkatkan sekresi GnRH dan menyebabkan terjadinya pematangan folikel yang
terburu-buru sehingga terjadi kegagalan ovarium prematur. Sehingga harus diwaspadai bila terjadi
suatu tanda-tanda hipotiroid, amenorrhea dan galaktorrhea.
Keadaan amenorrhea yang disertai keadaan galaktorrhea dapat juga terjadi pada sindrom chiariFrommel yang terjadi setelah kehamilan dan merupakan amenorrhea laktasi yang berkepanjangan.
Diduga keadaan ini disebabkan oleh inhibisi dari faktor imhibisi prolaktin dari hipofise. Pada
sindrom Forbes-Albright terdapat adenoma chromopob dimana banyak dihasilkan prolaktin. Pada
sindrom Ahoemada del-Costello tidak terdapat hubungan antara kehamilan dengan tumor hipofise.
Sindrom ini diduga akibat obat-obatan seperti kontrasepsi dan fenotiazin. Pasien juga seharusnya
dilakukan progesteron challenge. Bila dengan pemberian progesteron lalu dilakukan withdrawl
terjadi haid, maka dipastikan amenorrhea disebabkan anovulasi.
Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah pemberian progesterone. Perlu juga diberikan preparat
estrogen bila dengan pemberian progesteron tidak menghasilkan haid untuk mencari apakah
43

penyebab terjadinya amenorrhea akibat kurangnya estrogen. Bila dengan langkah-langkah di atas
tidak didapatkan hasil yang memuaskan, lakukan pemeriksaan FSH dan LH untuk mencari apakah
penyebab amenorrhea ada pada kompartemen II
Amenorrhea pada atlet dengan latihan berlebih. Saat dilakukan latihan berlebih, dibutuhkan kalori
yang banyak sehingga cadangan kolesterol tubuh habis dan bahan untuk pembentukan hormon
steroid seksual (estrogen & progesteron) tidak tercukupi. Pada keadaan tersebut juga terjadi
pemecahan estrogen berlebih untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar dan terjadilah defisiensi
estrogen dan progeteron yang memicu terjadinya amenorrhea. Pada keadaan latihan berlebih
banyak dihasilkan endorpin yang merupakan derifat morfin. Endorpin menyebabkan penurunan
GnRH sehingga estrogen dan progesteron menurun. Pada keadaan stress berlebih, corticotropin
releasing hormon dilepaskan, pada peningkatan CRH, terjadi peningkatan opoid yang dapat
menekan pemebentukan GnRH.
2

Oligomenorrhea
Definisi
Oligomenorrhea disebut juga sebagai haid jarang atau siklus panjang. Oligomenorrhea terjadi bila
siklus lebih dari 35 hari. Darah haid biasanya berkurang. Adalah siklus menstruasi memanjang
lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama.
Etiologi
Oligomenorrhea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan kelainan
endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan menopouse atau sebab sistemik
seperti kehilangan berat badan berlebih. Oligomenorrhea sering terdapat pada wanita astenis. Dapat
juga terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan
androgen yang lebih tinggi dari kadara pada wanita normal. Oligomenorrhea dapat juga terjadi
pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang mensekresikan estrogen dan nutrisi
buruk. Oligomenorrhe dapat juga disebabkan ketidakseimbangan hormonal seperti pada awal
pubertas. Oligomenorrhea yang menetap dapat terjadi akibat perpanjangan stadium folikular,
perpanjangan stadium luteal, ataupun perpanjang kedua stadium tersebut. Bila siklus tiba-tiba
memanjang maka dapat disebabkan oleh pengaruh psikis atau pengaruh penyakit.
Gejala
Gejala oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi yang lebih panjang dari 35 hari dimana
hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Beberapa wanita dengan oligomenorrhea mungkin
sulit hamil. Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami
osteoporosis dan penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk
mengalami kanker uterus.
Pengobatan
Pengobatan oligomenorrhea tergantung dengan penyebab. Pada oligomenorrhea dengan anovulatoir
serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak memerlukan terapi. Perbaikan
status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan oligomenorrhea.
Oligomenorrhea sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormonal.
44

Pasien dengan sindrom ovarium polikistik juga sering diterapi dengan hormonal. Bila gejala terjadi
akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan. Pengobatan alternatif lainnya dapat
menggunakan akupuntur atau ramuan herbal.
Komplikasi
Komplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan stress emosional pada
penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya kelainan haid lebih lanjut. Prognosa akan buruk
bila oligomenorrhea mengarah pada infertilitas atau tanda dari keganasan.
3

Polimenorrhea
Definisi
Polimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21 hari, sedangkan jumlah
perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari biasa.
Polimenorea merupakan gangguan hormonal dengan umur korpus luteum memendek sehingga
siklus menstruasi juga lebih pendek atau bisa disebabkan akibat stadium proliferasi pendek atau
stadium
sekresi
pendek
atau
karena
keduanya.
Etiologi
Bila siklus pendek namun teratur ada kemungkinan stadium proliferasi pendek atau stadium sekresi
pendek atau kedua stadium memendek. Yang paling sering dijumpai adalah pemendekan stadium
proliferasi. Bila siklus lebih pendek dari 21 hari kemungkinan melibatkan stadium sekresi juga dan
hal ini menyebabkan infertilitas.
Siklus yang tadinya normal menjadi pendek biasanya disebabkan pemendekan stadium sekresi
karena korpus luteum lekas mati. Hal ini sering terjadi pada disfungsi ovarium saat klimakterium,
pubertas atau penyakit kronik seperti TBC.
Terapi
Keadaan ini dapat diperbaiki dengan menggunakan terapi hormonal. Stadium proliferasi dapat
diperpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dapat diperpanjang dengan kombinasi estrogenprogesteron.

Metrorrhagia
Metrorrhagia adalah perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid6 namun
keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun berupa bercak. Metrorrhagia dapat
disebabkan oleh kehamilan seperti abortus ataupun kehamilan ektopik6 dan dapat juga disebabkan
oleh faktor luar kehamilan seperti ovulasi, polip endometrium dan karsinoma serviks. Akhir-akhir
ini, estrogen eksogen menjadi penyebab tersering metrorrhagia11. Terapi yang diberikan tergantung
etiologi.

Kelainan Jumlah Darah Haid


1

Menorrhagia
45

Definisi
Menorrhagia adalah pengeluaran darah haid yang terlalu banyak dan biasanya disertai dengan pada
siklus yang teratur. Menorrhagia biasanya berhubungan dengan nocturrhagia yaitu suatu keadaan
dimana menstruasi mempengaruhi pola tidur wanita dimana waita harus mengganti pembalut pada
tengah malam. Menorrhagia juga berhubungan dengan kram selama haid yang tidak bisa
dihilangkan dengan obat-obatan. Penderita juga sering merasakan kelemahan, pusing, muntah dan
mual berulang selama haid.
Perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang
disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi.
Etiologi
Etiologi menorrhagia dikelompokan dalam 4 kategori yaitu,
1 Gangguan pembekuan,
Walaupun keadaan perdarahan tertentu seperti ITP dan penyakit von willebrands berhubungan
dengan peningkatan menorrhagia, namun efek kelainan pembekuan terhadap individu
bervariasi. Pada wanita dengan tromboitopenia kehilangan darah berhubungan dengan jumlah
trombosit selama haid. Splenektomi terbukti menurunkan kehilangan darah.
2 disfunctional uterine bleeding (DUB)
Pada dasarnya peluruhan saat haid bersifat self limited karena haid berlangsung secara simultan
di seluruh endometrium serta jaringan endometrium yang terbentuk oleh estrogen dan
progesterone normal bersifat stabil. Pada DUB, keadaan ini sering terganggu.
3 Gangguan pada organ dalam pelvis
Menorrrhagia biasanya berhubungan dengan fibroid pada uterus, adenommiosis, infeksi pelvis,
polips endometrial, dan adanya benda asing seperti IUD. Wanita dengan perdarahan haid
melebihi 200 cc 50% mengalami fibroid. 40% pasien dengan adenomiosis mengalami
perdarahan haid melebihi 80cc13. Menorrhagia pada retrofleksi disebabkan karena bendungan
pada vena uterus sedangkan pada mioma uteri, menorrhagia disebabkan oleh kontraksi otot
yang kurang kuat, permukaan endometrium yang luas dan bendungan vena uterus.
4 Gangguan medis lainnya
Gangguan medis lainnya yang dapat menyebabkan menorrhea diantaranya hipotiroid dan
sindrom cushing, patifisiologi terjadinya belum diketahui dengan pasti. Dapat juga terjadi pada
hipertensi, dekompsatio cordis dan infeksi dimana dapat menurunkan kualitas pembuluh darah.
Menorrhagia dapat terjadi pada orang asthenia dan yang baru sembuh dari penyakit berat
karena menyebabkan kualitas miometrium yang jelek.
Terapi
Terapi menorrhagia sangat tergantung usia pasien, keinginan untuk memiliki anak, ukuran uterus
keseluruhan, dan ada tidaknya fibroid atau polip. Spektrum pengobatannya sangat luas mulai dari
pengawasan sederhana, terapi hormon, operasi invasif minimal seperti pengangkatan dinding
endometrium (endomiometrial resection atau EMR), polip (polipektomi), atau fibroid
(miomektomi) dan histerektomi (pada kasus yang refrakter). Dapat juga digunakan herbal yarrow,
nettles purse, agrimony, ramuan cina, ladies mantle, vervain dan raspbery merah yang diperkirakan
dapat memperkuat uterus. Vitex juga dianjurkan untuk mengobati menorrhea dan sindrom prementrual. Dianjurkan juga pemberian suplemen besi untuk mengganti besi yang hilang melalui
perdarahan. Vitamin yang diberikan adalah vitamin A karena wanita dengan lehilangan darah hebat
46

biasanya mengalami penurunan kadar vitamin A dan K yang dibutuhkan untuk pembekuan darah.
Vitamin C, zinc dan bioflavinoids dibutuhkan untuk memperkuat vena dan kapiler.
Prognosis
Prognosis pada semua ketidakteraturan adalah baik bila diterapi dari awal.

Hipomenorrhea (kriptomenorrhea)
Definisi
Suatu keadaan dimana perdarahan haid lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Lama
perdarahan : Secara normal haid sudah terhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama dari 7 hari
maka daya regenerasi selaput lendir kurang. Misal pada endometritis, mioma.
Etiologi
Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang
gizi,penyakit menahun maupun gangguan hormonal.
Setelah dilakukan miomektomi/ gangguan endokrin
kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan
hormonal.
Patofisiologi
Dapat diakibatkan oleh Ashermans syndrome, kekurangan lemak tubuh untuk membuat hormon
steroid, dan faktor psikogenik
Manifestasi klinis
Waktu haid singkat, jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc), kadang-kadang hanya berupa
spotting.

Dismenorrhea
Definisi
Dismenorrhea adalah nyeri sewaktu haid ke6,7,12,13. Dismenorrhea terdiri dari gejala yang
kompleks berupa kram perut bagian bawah yang menjalar ke punggung atau kaki dan biasanya
disertai gejala gastrointestinal dan gejala neurologis seperti kelemahan umum.
Klasifikasi
Dismenorrhea primer (idiopatik)
Dismenorrhea primer adalah dismenorrhea yang mulai terasa sejak menarche dan tidak ditemukan
kelainan dari alat kandungan atau organ lainnya2. Dismenorrhea primer terjadi pada 90% wanita
dan biasanya terasa setelah mereka menarche dan berlanjut hingga usia pertengahan 20-an atau
hingga mereka memiliki anak. Sekitar 10% penderita dismenorrhea primer tidak dapat mengikuti
kegiatan sehari-hari. Gejala nya mulai terasa pada 1 atau 2 hari sebelum haid dan berakhir setelah
haid dimulai. Biasanya nyeri berakhir setelah diberi kompres panas atau oleh pemberian analgesic.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu hiperaktivitas uterus, endotelin, prostaglandin, vasopressin
dan kerusakan saraf perifer.
47

Hiperaktivitas uterus berhubungan dengan aliran darah uterus. Hiperaktivitas uterus terjadi pada
endometriosis dan adenomiosis. Uterus yang berkontraksi menyebabkan angina sehingga
terjadilah nyeri. Endotelin adalah uterotonin poten pada uterus yang tidak hamil. Endotelin
berperan menginduksi kontraksi otot polos pada perbatasan dengan kelenjar endometrium. Tempat
yang paling banyak mengandung ikatan endotelin adala epitel kelenjar pada tempat tersebut.
Endotelin tersebut dapat menginduksi pelepasan PGF2 dan menginduksi kelenjar lainnya untuk
menghasilkan endorpin lainnya (parakrin). Iskemi yang terjadi akibat kontraksi selanjutnya
merangsang pelepasan endorpin dan PGF2 sehingga akan menyebabkan disperistaltis lebih lanjut.
Endometrium wanita dengan dismenorrhea menghasilkan PGF2 lebih banyak daripada wanita
normal. PGF2 adalah oksitoksi dan vasokonstriktor yang poten yang bila diberikan pada uterus
akan menghasilkan nyeri dan mengakibatkan pengeluaran darah haid. Alasan mengapa PGF2
lebih tinggi pada wanita tertentu belum diketahui dengan pasti. Pada beberapa wanita,
prostaglandin dapat mengakibatkan otot polos dalam sistem gastrointestinal berkontraksi sehingga
menyebabkan mual, muntah dan diare.
Vasopresin merupakan vasokonstriktor yang menstimulasi miometrium berkontraksi. Pada hari
pertama menstruasi,kadar vasopresin meningkat pada wanita dengan dismenorrhea.
Kerusakan saraf perifer pada miometrium dan serviks oleh persalinan. Hal ini menjelaskan
mengapa pada wanita yang telah melahirkan dismenorrhea dapat berkurang.
Dismenorrhea sekunder
Dismenorrhea sekunder biasanya terjadi kemudian setelah menarche. Biasanya disebabkan hal lain.
Nyeri biasanya bersifat regular pada setiap haid namun berlangsung lebih lama dan bisa
berlangsung selama siklus. Nyeri mungkin nyeri pada salah satu sisi abdomen.
Dismenorrhea sekunder dapat disebabkan oleh endometriosis dimana jaringan uterus tumbuh di
luar uterus dan ini dapat terjadi pada wanita tua maupun muda. Implan ini masih bereaksi terhadap
estrogen dan progesteron sehingga dapat meluruh sat haid. Hasil peluruhan bila jatuh ke dalam
rongga abdomen dan merangsang peritoneum akan menghasilkan nyeri. Endometriosis ditemukan
pada 10-15% wanita usia 25-33 tahun. Dismenorrhea sekunder dapat juga disebabkan fibroid,
penyakit radang panggul; IUD; tumor pada tuba fallopi, usus atau vesika urinaria; polip uteri;
inflmatory bowel desease; skar atau perlengketan akibat operasi sebelumnya dan adenomiosis yaitu
suatu keadaan dimana endometrium tumbuh menembus myometrium
Terapi
Dismenorrhea primer biasanya diobati oleh NSAID seperti ibuprofen dan naproxen yang dapat
mengurangi nyeri pada 64% penderita dissmenorrhea primer. Pil kontrasepsi menghilangkan nyeri
dan gejala lainnya pada 90% penderita dengan menekan ovulasi dan jumlah perdarahan. Terapi ini
membutuhkan waktu 3 siklus untuk menghilangkan gejala. Kompres panas juga dapat mengurangi
nyeri.

Gangguan lain yang ada hubungannya dengan haid :


48

Premenstrual Tension
Keluhan biadanya satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid dan menghilang sesudah
haid datang, walaupun kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti. Menyerang wanita pada
umur 30-45 tahun.
Penyebabnya terjadi karena ketidakseimbangan esterogen dan progresteron dengan akibat retensi Na
dan cairan, peningkatan berat badan dan kadang-kadang edema, faktor kejiwaan, masalah sosial, dan
lain-lain.
Vicarious Menstruation
Terjadi pendarahan ekstragenital dengan interval periodik yang sesuai dengan siklus haid. Penyebabnya,
adalah peningkatan esterogen, edema, kongesti alat-alat lain diluar genital pada wanita yang peka.
Mittelschmerz dan pendarahan ovulasi
Nyeri antara haid terjadi kira-kira pertengahan siklus haid pada saat ovulasi.
Mastalgia
Nyeri dan pembesaran kelenjar mamae sebelum haid. Disebabkan oleh edema, hipermi meningkat
relatif kadar esterogen.
WOC PMS (PRE MENSTRUAL SINDROM)

Prolaktin

Gamma linoleic acid (GLA)

Estrogen dan progesteron

Gangguan metabolism prostaglandin

Proses kimia tubuh terganggu

Neurotransmitter otak terganggu

Metabolism vit.B6 (anti depresi) terganggu

Deficit vit. B6
Produksi serotonin terganggu

Serotonin

Pre menstrual sindrom


depresi

Kelemahan umum
MK: intoleransi aktivitas

Nyeri payudara

acne

Mood labil

MK:kulit
ansietas
MK: nyeri
MK: gangguan integritas

49

Perdarahan bukan haid


Perdarahan bukan haid digolongan sebagai perdarahan yang tidak ada hubunganya dengan haid dan
dapat disebabkan oleh kelainan organik maupun hormonal. Bentuk perdarahan bukan haid dapat berupa
kontak berdarah, spotting diluar haid, perdarahan disfungsional.
Penyebab organik pendarahan bukan haid :
1.
2.
3.
4.
5.

Vagina : varises pecah, metastase-korio karsinoma, keganasan vagina.


Serviks : karsinoma portio,perlukaan serviks, polipserviks
Rahim : polip endomentrium, karsinoma korpusuteri, submukosa mioma uteri
Tuba falopii : karsinoma tuba, hamil ektopik tuba.
Ovarium : radang ovarium, tumor ovarium

Penyebab Pendarahan disfungsional adalah pendarahan tanpa di jumpai kelainan organik alat genetalia,
tapi gangguan matarantai hormon aksis hipotalamus-hipofisis dan ovarium. Pendarahandisfungsional
mempunyai 2 bentuk, yaitu perdarahan disfungsional dengan ovulasi (ovutatior disfunctional bleeding)
dan perdarahan disfugsional tanpa ovulasi (anovutatior disfunctional bleeding)
Ketegangan pra-haid
Keluhan pre-menstruasi terjadi sekitar beberapa hari sebelum bahkan sampai saat menstruasi
berlangsung. Gejala ini di jumpai pada wanita umur 30-45 tahun. Penyebab yang jelas tidak diketahui
tetapi terdapat dugaan bahwa ketidak seimbangan hormon esterogen dan progesteron. Dikemukakan
bahwa dominasi estrogen merupakan penyebab dengan defisiensi fase luteal dan kekurangan produksi
progesterone. Akibat dominasi esterogen terjadi retensi air dan garam, dan edema pada beberapa tempat.
Gejala kliniknya dalam bentuk:

Gangguan emosional - mudah tersinggung


Sukar tidur, gelisah, sakit kepala
Perut kembung, mual, sampai muntah
Payudara terasa tegang dan sakit
Pada kasus yang lebih berat sering merasa tertekan

Mastodinia
Rasa tegang dan nyeri pada payudara menjelang haid disebut matodinia atau mastalgia. Mastalgia di
sebabkan dominasi hormone esterogen, sehingga terjadi retensi air dan garam disertai hiperemia di
daerah payudara. Segera setelah menstruasi, mastalgia akan hilang dengan sendirinya.
Pendarahan ovulasi (mittelschmer)
Dengan kesibukannya wanita jarang merasakan terjadi rasa nyeri ketika ovulasi (pelepasan ovum) yang
dapat berlangsung beberapa jam atau beberapa hari pada pertengahan siklus menstruasi di sebut
mittelschmer. Mittelschmer penting di perhatikan agar dapat menasehati mereka yang infertilitas agar
50

mempergunakannya untuk kehamilan. Kadang-kadang mittelschmer di ikuti oleh perdarahan yang


berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti hamil ektopik yang pecah.

LO 3.4 Etiologi Kelainan Haid


Etiologi Gangguan Mestruasi dapat berupa
1. Penyakit Uterus
Polip, Endometritis, Leiomyoma, Adenomyosis
2. Medikasi
Psycotropic drugs, Pil Kontrasepsi Kombinasi, Dilatin , Tamoxifem, Progestin
3. Gangguan Koagulasi
Von Willebrands disease, Trombositopeni, Leukimia, ITP
4. Penyakit Sistemik
Obesitas, Liver failure
5. Endokrin
Anovulasi, Hyperprolactinemia, Disfungsi thyroid, Disfungsi Andrenal, Esterogen
-producing tumor
6. Komplikasi Kehamilan
Kehamilan Ektopik
7. Patologi Serviks
Infeksi , Kanker, Polip, Hemangioma
8. Komplikasi puerperal
Endomyometritis
Kelainan dalam banyaknya darah dan lama perdarahan pada haid
HIPERMENOREA
Adalah perdarahan haid yang lebih banyak dan lebih lama dari normal (>8 hari).
Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam uterus, misalnya adanya mioma uteri dengan
permukaan endometrium lebih luas dari biasa dan dengan kontraktilitas yang terganggu, polip
endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid (endometrium shedding).
HIPOMENOREA
Merupakan perdarahan haid yang lebih pendek dan lebih kurang dari biasanya. Sebab-sebabnya
dapat terletak pada konstitusi penderita, pada uterus (misalnya sesudah miomektomi), pada
gangguan endokrin, dll.
Adanya hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.
Kelainan siklus
POLIMENOREA
Pada polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa (< 21 hari).Perdarahan kurang lebih sama
atau lebih banyak dari haid biasa disebut polimenorea atau epimenoragia.
Dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi atau menjadi
pendek masa luteal. Sebab lain kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis, dan
sebagainya.

51

OLIGOMENOREA
Siklus haid lebih panjang, >35 hari. Apabila siklusnya >3 bulan disebuta menorea.
Perdarahan biasanya berkurang. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak
terganggu, fertilitas cukup baik.
Siklus haid biasanya dengan ovulatoar dengan masa proliferrasi lebih panjang dari biasa.
AMENOREA
Adalah keadaan dimana tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut. Lazim
diadakan pembagian amenorea primer dan amenorea sekunder.
1. Amenorea primer, apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah dapat
haid, umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk diketahui,
seperti kelainan kongenital, dan kelainan genetik.
2. Amenorea sekunder, apabila pernah mendapat haid, kemudian tidak pernah dapat lagi,
lebih menunjuk kepada sebab-sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita,
seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor-tumor, penyakit infeksi, dll.
Istilah kriptomenorea menunjuk kepada keadaan dimana tidak tampak adanya haid karena darah
tidak keluar berhubung ada yang menghalangi misal pada ginatresia himenalis dll.
Perdarahan di luar haid
Yang dimaksud adalah perdarah yang terjadi dalam masa antara 2 haid. Perdarahan tampak
terpisah dan dapat dibedakan dari haid atau 2 jenis perdarahan yang menjadi satu, yang pertama
metroragia dan yang kedua menometroragia. Dapat disebabkan karena kelainan organic pada
alatgenital atau oleh kelainan fungsional.
Sebab-sebab organik
Perdarahan dari uterus, tuba, dan ovarium disebakan oleh kelainan pada :
Serviks uteri, seperti polipus servisis uteri, dll
Korpus uteri, seperti polip endometrium dll.
Tuba fallopi, seperti kehamilan ektopik terganggu dll.
Ovarium, seperti radang ovarium, tumor ovarium dll.
Sebab-sebab fungsional
Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organic dinamakan
perdarahan disfungsional. Dapat terjadi pada setiap umur antara menarche dan
menopause, tetapi lebih seringdijumpai pada masa permulaan dan masa akhir fungsi
ovarium.
Gangguan lain yang ada hubungannya dengan haid
PREMENSTRUAL TENSION
Premenstrual tension merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai
beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang, walaupun kadang
berlangsung terus sampai haid berhenti.
Etiologi
Etiologi premenstrual tension tidak jelas, akan tetapi mungkin satu faktor yang memegang
peranan ialah ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron dengan akibat retensi cairan
dan natrium, penambahan berat badan dan kadang-kadang edema.

52

VICARIOUS MENSTRUATION
Istilah ini dipakai untuk kasus-kasus tertentu yang jarang dijumpai,dimana terjadi perdarahan
ekstragenital dengan interval periodik yang sesuai dengan siklus haid.
Vicarious menstruation dapat juga terjadi pada berbagai alat, seperti :lambung, usus, paru-paru,
mammae, dan kulit.
Penangan dapat dilakukan apabila pada alat yang berdarah ada kelainan yang dapat diangkat atau
diobati.
MITTLESCHMERZ
Mittleschmerz atau nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus haid, pada saat
ovulasi.
Hal ini terjadi karena pecahnyafolikelGraff.
Lamanya bisa beberapa jam bahkan sampai 2-3 hari. Terkadang Mittelschmerz diikuti oleh
perdarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti kehamilan ektopik yang
pecah.
Diagnosa dibut berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyerinya tidak mengejang, tidak
menjalar, dan tidak disertai mual atau muntah.
Penangananya umumnya terdiri atas penerangan pada wanita yang bersangkutan.
MASTALGIA
Gejala mastalgia ialah rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid.Sebabnya edema dan
hiperemi karena peningkatan relatif dari kadar estrogen.
Terapi biasanya terdiri atas pemberian deuretikum, sedang pada mastalgia keras kadang-kadang
perlu diberikan metiltestosteron 5 mg perhari secara sublingual. Bromokriptine dalam dosis kecil
dapat mengurangi penderitaan.
DISMENOREA
Dismenorea (Nyeri haid) mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan
wanita wanita muda pergi kedokter untuk konsultasi dan pengobatan.
Gangguan ini bersifat subjektif, berat atau untensitasnya sukar dinilai.Penyakit ini sudah lama
dikenal, tetapi sampai sekarang patogenesisnya belum dapat dipecahkan dengan memuaskan.
Dismenorea dibagi atas :
Dismenorea Primer (esensial, intrinsik, ideopatik), tidak terdapat hubungan dengan kelainan
ginekologik. Adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat genital yang nyata. Terjadi
beberapa waktu setelah menarche, biasanya 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus haid
pada bulan pertama setelah menarche umumnya bersifat anovulatoar yang tidak disertai dengan
rasa nyeri, rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haid
dan berlangsung untuk beberapa jam. Rasa nyeri ialah kejang berjangkit- jangkit, biasanya
terdapat pada perut bawah, tetapi dapat menyebar kedaerah pinggang dan paha. Bersamaan
dengan rasa nyeri disertai dengan mual, sakit kepala, muntah dll.
Etiologi
Banyak teori telah dikemukakan untuk menerangkan penyebab disminorea primer, tetapi
patofisiologinya belum jelas dimengerti. Faktor penyebab dismenorea primer :
:
Faktor kejiwaan
53

Faktor Konstitusi
Faktor obstruksi kanalis servikalis
Faktor Endokrin-Faktor alergi

Dismenorea Sekunder (Ekstrinsik, yang diperoleh, acquired) disebabkan oleh kelainan


ginekologik.
Biasanya baru muncul kemudian yaitu jika ada penyakit yangdatang kemudian.
Penyebabnya adalah kelainan atau penyakit seperti :
Infeksi rahim
Kista/polip
Tumor sekitar kandungan
Kelainan kedudukan rahim yang menetap
Ada juga yang disebut endometriosis, yaitu kelainan letak lapisan dinding rahim, sehingga
apabila menjelang menstruasi, padasaat dinding rahim menebal, akan dirasakan sakit yang luar
biasa. Endometriosis bisa mengganggu kesuburan.
(Hanifa W, 1997)

LO 3.5 Patofisiologi Kelainan Haid


Patofisiologi BUD
1.PUD pada siklus avulatorik
Gangguan perdarahan ini biasanya terjadi pada wanita usia reproduksi dengan jenis perdarahan
yang terjadi dapat berupa: perdarahan siklus. Perdarahan akibat gangguan pelepasan
endometrium, perdarahan bercak pra dan pasca haid.
a.Fase proliferasi yang memendek, hal ini terjadi karena hipersensitif ovarium terhadap FSH
sehingga terjadi kenaikan kadar hormone E2 sampai mampu menimbulkan lonjakan LH yang
lebih awal dan ovulasi terjadi lebih awal. Perdarahan yang terjadi berupa polimenorea.
b.Fase proliferasi yang memanjang, hal ini kurang sensitifnya ovarium terhadap FSH atau timbul
gangguan dari hipotalamus hipofise sehingga perkembangan folikel terhambat dan kenaikan E2
terhambat sehingga ovulasi terhambat. Gangguan berupa perdarahan pertengahan siklus haid,
bercak pasca haid.
c.Kegagalan korpus luteum, berhubungan dengan rendahnya kadar FSH pada saat lonjakan LH
terjadi. Beberapa peneliti juga menghubungkan hal ini dengan tingginya kadar prolaktin.
Perdarahan yang terjadi berupa polimenore, hipermenore atau bercak pra haid.
d.Aktivitas korpus luteum yang memanjang, disebabkan terganggunya umpan balik negatif, kadar
LH tetap tinggi sehingga fase sekresi berlangsung lama. Akibatnya kadar progesterone tetap
tinggi sehingga terjadi penurunan progesterone yang relatif. Keadaan ini menyebabkan pelepasan
endometrium terganggu sehingga menyebabkan oligomenredan diikuti hipermenore.
2.PUD pada siklus anovulatrik
Ovulasi tidak terjadi, kurpus luteum tidak terbentuk, kadar progesteron berkurang, estrogen
meningkat. Pada masa premenopous anovulasi sering disebabkan kegagalan ovarium dalam
menerima rangsangan hormone FSHdan LH. Perdarahan yang terjadi berupa perdarahan yang
sedikit atau banyak bergumpal dalam siklus yang teratur maupun yang tidak.
3.Perdarahan pada Folikel Persisten
54

Perdarahan dimaksud dengan folikel persiten adalah stagnasinya fase perkembangan folikel
dasatu fase ovulasi yang menyebabkan rangsangan yang terus menerus dan menetap darai
estrogen terhadap endometrium sehingga terjadi hiperplasi endometrium. Hal ini sering terjadi
pada masa perimenopouse. Perdarahan terjadi pada tingkat hiperplasia endometrium lanjut, atau
apabila folikel tidak mampu lagi menghasilkan estrogen maka akan terjadi perdarahan lucut
estrogen.

Amenore primer

55

Gambar1. (Sumber : Askep Gangguan Menstruasi)

Dismenorea
56

Gambar2. (Sumber : Askep Gangguan Menstruasi)

Premenstrual sindrom

57

Gambar3. (Sumber : Askep Gangguan Menstruasi)


LO 3.6 Manifestasi Klinik Kelainan Haid
1. Perdarahan lebih banyak atau lebih sedikit dari normal
2. Perdarahan lebih lama atau lebih pendek dari normal
3. Nyeri hingga mengganggu aktivitas, perut keram , kembung.
4. Gejala lainnya seperti menstruasi pada umumnya yaitu gejala Pra Menstruasi
Syndrome (PMS) dan nyeri haid (Disminorhea)
PMS (pre menstruasi syndrome) atau gejala pre-menstruasi, dapat menyertai sebelum atau
saat menstruasi. Antara lain:

Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa lelah.

Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam.
58

Emosi menjadi labil. Biasanya kita mudah uring-uringan, sensitif, dan perasaanperasaan negatif lainnya.

Mengalami kram perut (dismenorrhoe).

Kepala nyeri.

Pingsan.

Berat badan bertambah, karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak.

Pinggang terasa pegal.

LO 3.7 Diagnosis & Diagnosis Banding Kelainan Haid


Diagnosis
Anamnesa
Dokter akan menanyakan sejarah yang lengkap medis pasien. Informasi ini dapat membantu
menentukan apakah masalah menstruasi disebabkan oleh kondisi medis lain. Sebagai contoh,
non-menstruasi kondisi yang dapat menyebabkan sakit perut termasuk usus buntu, infeksi
saluran kencing, kehamilan ektopik, dan sindrom iritasi usus besar. Endometriosis dan fibroids
dapat menyebabkan perdarahan berat dan nyeri. Dokter mungkin bertanya pertanyaanpertanyaan mengenai:
1. Pola siklus menstruasi - panjang waktu antara periode, jumlah hari yang periode terakhir,
jumlah hari perdarahan berat atau ringan
2. Kehadiran atau sejarah dari setiap kondisi medis yang mungkin menyebabkan masalah haid
3. Setiap riwayat keluarga masalah haid
4. Sejarah nyeri panggul
5. Regular penggunaan obat (termasuk vitamin dan over-the-counter obat-obatan)
6. Diet sejarah, kafein termasuk dan asupan alcohol
7. Masa lalu atau sekarang menggunakan kontrasepsi
8. Setiap stres peristiwa terakhir
9. Riwayat seksual
10. Harian menstruasi. Sebuah buku harian menstruasi adalah cara yang membantu untuk
melacak perubahan dalam siklus menstruasi. Pasien dapat merekam saat periode mereka
mulai, berapa lama berlangsung, dan jumlah perdarahan dan nyeri yang terjadi selama
menstruasi.
Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul adalah bagian standar diagnosis. Tes Pap dapat dilakukan selama ujian ini.
Pemeriksaan luar ginelkologi
Pemeriksaan fisik umum
1. Kesan umum : tampak sakit, kompos mentis, anemia, ikterus.
59

2. Kesadaran komunikasi personal - tekanan darah nadi frekuensi nafas suhu


badan.
3. Pemeriksaan jantung dan paru
Pemeriksaan fisik lain yang dipandang perlu ( kelenjar thyroid, kelenjar getah bening leher dsb
nya)
1. Banyak ahli ginekologi yang secara rutin memeriksa keadaan kelenjar tiroid
(pembesaran, pembengkakan, benjolan kecil)
2. Penyakit tiroid lebih sering mengenai wanita dan meningkat dengan semakin
bertambahnya usia.
3. Beberapa gangguan haid berkaitan dengan disfungsi tiroid.
Pemeriksaan khusus ginekologi
Inspeksi abdomen
1. Pembesaran perut kearah depan yang berbatas jelas umumnya disebabkan oleh kehamilan
atau tumor.
2. Pembesaran perut kearah samping umumnya terjadi pada asites.
3. Striae, jaringan parut, peristaltik.
Palpasi abdomen
1. Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan atau rectum terlebih dahulu.
2. Pasien diminta untuk berada pada posisi dorsal dan dalam keadaan santai.
3. Palpasi dilakukan dengan menggunakan seluruh telapak tangan berikut jari- jari dalam
keadaan rapat yang dimulai dari bagian hipochondrium secara perlahan-lahan dan kemudian
diteruskan kesemua bagian abdomen dengantekanan yang meningkat secara bertahap.
4. Melalui pemeriksaan ini ditentukan apakah : Terdapat defance muscular akibat peritonitis
atau rangsangan peritoneum yang lain.
5. Apakah ada rasa nyeri tekan atau nyeri lepas
6. Dengan tekanan yang agak kuat serta menggunakan sisi ulnar telapak tangan kanan
dilakukan pemeriksaan untuk mencari kelainan lain dalam cavum abdomen.
7. Bila dijumpai adanya masa tumor dalam cavum abdomen, tentukan lebih lanjut mengenai:
Perkusi abdomen
Bila dijumpai adanya pembesaran perut, dengan perkusi dapat ditentukan apakah pembesaran
perut tersebut disebabkan oleh cairan bebas, udara (meteorismus) atau tumor
Auskultasi abdomen
1. Penting untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan (dengan mencari denyut jantung
janin).
2. Diagnosa ileus (paralitik atau hiperdinamik).
3. Menentukan pulihnya bising usus pasca pembedahan
Genitalia eksterna
Inspeksi genitalia eksterna
Pada posisi lithotomi, genitalia eksterna dapat dilihat dengan jelas
Keadaan vulva bagian luar:
60

- Kotor atau bersih, keadaan rambut pubis


- Terdapat ulkus, pembengkakan.
Cairan yang keluar dari vulva: pus, darah, leucorrhoea
Pemeriksaan penunjang
1. Darah dan Tes Hormonal
Tes darah dapat membantu menyingkirkan kondisi lain yang menyebabkan gangguan
menstruasi. Tes darah juga dapat memeriksa follicle- stimulating hormon, estrogen, dan
tingkat prolaktin. Pasien yang memiliki menorrhagia mungkin mendapatkan tes untuk
gangguan perdarahan. Jika pasien kehilangan banyak darah, mereka juga harus
mendapatkan diuji untuk anemia.Pasien yang memiliki amenore mungkin perlu untuk
menerima tes hormon khusus. Uji tantangan progestasional menggunakan progesteron oral
atau disuntikkan untuk menguji lapisan rahim fungsional (endometrium):
a. Perdarahan yang terjadi sampai 3 minggu setelah dosis progesteron menunjukkan
bahwa wanita memiliki tingkat estrogen yang normal tetapi tidak berovulasi, terutama
jika tiroid dan prolaktin tingkat normal. Dalam kasus tersebut, dokter akan memeriksa
stres, berat badan baru-baru ini, dan setiap obat-obatan. Hasil tersebut juga bisa
menyarankan ovarium polikistik atau stres.
b. Kegagalan untuk berdarah bisa menunjukkan rahim yang abnormal yang mencegah
keluar atau estrogen tidak cukup. Dalam kasus tersebut, langkah berikutnya mungkin
untuk mengelola estrogen diikuti oleh progestin. Jika perdarahan terjadi setelah itu,
penyebab amenore berkaitan dengan kadar estrogen rendah. Dokter kemudian akan
memeriksa kegagalan ovarium, anoreksia, atau penyebab lain dari estrogen rendah. Jika
pendarahan tidak terjadi, dokter akan memeriksa penghalang yang mencegah aliran
menstruasi.
USG
Teknik pencitraan yang sering digunakan untuk mendeteksi kondisi tertentu yang dapat
menyebabkan gangguan menstruasi. Imaging dapat membantu mendiagnosa fibroid,
endometriosis, atau kelainan struktur pada organ reproduksi.
USG dan Sonohysterography.
USG adalah teknik pencitraan standar untuk mengevaluasi rahim dan indung telur, fibroid
mendeteksi, kista ovarium dan tumor, dan penghalang menemukan dalam saluran kemih. Ini
menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar dari organ-organ. USG tidak
membawa risiko dan menyebabkan ketidaknyamanan sangat sedikit.
Sonohysterography transvaginal USG menggunakan bersama dengan garam disuntikkan ke
dalam rahim untuk meningkatkan visualisasi rahim.
Prosedur Diagnostik Lainnya
1. Histeroskopi.
Histeroskopi adalah prosedur yang dapat mendeteksi keberadaan fibroid, polip, atau
penyebab lain dari perdarahan. Ini mungkin akan ketinggalan kasus kanker rahim,
bagaimanapun, dan bukan merupakan pengganti lebih banyak prosedur invasif, seperti
dilatasi dan kuretase (D & C) atau biopsi endometrium, jika kanker dicurigai.Hal ini
dilakukan dalam suasana kantor dan tidak memerlukan sayatan. Prosedur menggunakan
tabung fleksibel atau kaku panjang yang disebut hysteroscope, yang dimasukkan ke dalam
61

vagina dan melalui leher rahim untuk mencapai rahim. Sebuah sumber cahaya serat optik
dan kamera kecil di tabung memungkinkan dokter untuk melihat rongga. Rahim diisi
dengan garam atau karbon dioksida untuk mengembang rongga dan memberikan tampilan
yang lebih baik. Hal ini dapat menyebabkan kram. Histeroskopi adalah non-invasif, namun
banyak wanita menemukan prosedur yang menyakitkan. Penggunaan semprotan anestesi
seperti lidokain dapat membantu dalam mencegah sakit dari prosedur ini. Komplikasi lain
termasuk penyerapan cairan yang berlebihan, infeksi, dan perforasi uterus. Histeroskopi
juga dilakukan sebagai bagian dari prosedur bedah.
2. Laparoskopi
Diagnostik laparoskopi merupakan prosedur bedah invasif rendah, saat ini satu-satunya
metode definitif untuk mendiagnosa endometriosis, penyebab umum dari dismenore. Hal ini
juga dapat digunakan untuk mengobati endometriosis. Laparoskopi biasanya memerlukan
anestesi umum, walaupun pasien bisa pulang hari yang sama. Prosedur ini melibatkan
menggembungkan perut dengan gas melalui sayatan perut kecil. Sebuah tabung serat optik
dilengkapi dengan lensa kamera kecil (laparoskop) kemudian dimasukkan. Dokter
menggunakan laparoskop untuk melihat rahim, ovarium, tuba, dan peritoneum (selaput
panggul).
3. Biopsi endometrium.
Bila perdarahan berat atau abnormal terjadi, sebuah (rahim) biopsi endometrium dapat
dilakukan di kantor. Prosedur ini dapat membantu mengidentifikasi sel-sel abnormal, yang
menunjukkan bahwa kanker dapat hadir. Hal ini juga dapat membantu dokter menentukan
pengobatan hormonal terbaik untuk digunakan. Prosedur ini mungkin sering dilakukan
tanpa anestesi, atau lokal anestesi disuntikkan.
a. Pasien terletak di punggungnya dengan kaki di sanggurdi. Sebuah alat (speculum)
dimasukkan ke dalam vagina untuk terus terbuka dan memungkinkan leher rahim untuk
dilihat.
b. Serviks dibersihkan dengan cairan antiseptik dan kemudian digenggam dengan
instrumen (tenaculum) yang memegang rahim stabil. Sebuah perangkat yang disebut
dilator serviks mungkin diperlukan untuk meregangkan kanalis servikalis jika ada sesak
(stenosis). Sebuah tabung, plastik kecil berongga kemudian lembut dilewatkan ke dalam
rongga rahim.
c. Hisap lembut menghapus sampel lapisan. Sampel jaringan dan instrumen dihapus.
Spesialis yang disebut ahli patologi memeriksa sampel di bawah mikroskop.
4. Dilatasi dan kuretase (D & C).
D dan C (dilatasi dan kuretase) adalah suatu prosedur dimana saluran vagina lembut
diadakan terbuka dengan spekulum, dan leher rahim membesar (melebar) dengan batang
logam. Sebuah kuret kemudian dilewatkan melalui kanalis servikalis ke dalam rongga rahim
di mana jaringan endometrium dikerok dan dikumpulkan untuk pemeriksaan. Dilatasi dan
kuretase (D & P) adalah prosedur yang lebih invasive:
1. A D & C biasanya dilakukan dalam suasana rawat jalan sehingga pasien dapat pulang
pada hari yang sama, tetapi kadang-kadang memerlukan anestesi umum. Ini mungkin
perlu dilakukan di ruang operasi untuk menyingkirkan kondisi serius atau mengobati
beberapa yang kecil yang dapat menyebabkan perdarahan.
2. Serviks (leher rahim) adalah berdilatasi (membuka).
3. Dokter bedah goresan lapisan dalam rahim dan leher rahim.
62

Prosedur ini digunakan untuk mengambil sampel pada jaringan tersebut dan untuk
meringankan perdarahan berat dalam beberapa kasus. A & C juga dapat efektif dalam
Scraping off polip endometrium kecil, tetapi tidak sangat berguna bagi kebanyakan fibroid,
yang cenderung lebih besar dan lebih melekat erat.

LO 3.8 Tatalaksana & Pencegahan Kelainan Haid


Setelah menegakkan diagnosa dan setelah menyingkirkan berbagai kemungkinan adalah
melakukan prinsip-prinsip pengobatan sebagai berikut:
1. Menghentikan perdarahan.
2. Mengatur menstruasi agar kembali normal
3. Transfusi jika kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 8 gr%.
Menghentikan perdarahan
Langkah-langkah upaya menghentikan perdarahan adalah sebagai berikut:
Kuret (curettage). Hanya untuk wanita yang sudah menikah. Tidak bagi gadis dan tidak bagi
wanita menikah tapi belum sempat berhubungan intim. O b a t (medikamentosa)
1. Golongan estrogen.
Pada umumnya dipakai estrogen alamiah, misalnya: estradiol valerat (nama generik)
yang relatif menguntungkan karena tidak membebani kinerja liver dan tidak menimbulkan
gangguan pembekuan darah. Jenis lain, misalnya: etinil estradiol, tapi obat ini dapat
menimbulkan gangguan fungsi liver.
Dosis dan cara pemberian:
Estrogen konyugasi (estradiol valerat): 2,5 mg diminum selama 7-10 hari.
Benzoas estradiol: 20 mg disuntikkan intramuskuler. (melalui bokong)
Jika perdarahannya banyak, dianjurkan nginap di RS (opname), dan diberikan Estrogen
konyugasi (estradiol valerat): 25 mg secara intravenus (suntikan lewat selang infus) perlahanlahan (10-15 menit), dapat diulang tiap 3-4 jam. Tidak boleh lebih 4 kali sehari. Estrogen
intravena dosis tinggi ( estrogen konjugasi 25 mg setiap 4 jam sampai perdarahan berhenti ) akan
mengontrol secara akut melalui perbaikan proliferatif endometrium dan melalui efek langsung
terhadap koagulasi, termasuk peningkatan fibrinogen dan agregasi trombosit. Terapi estrogen
bermanfaat menghentikan perdarahan khususnya pada kasus endometerium atrofik atau
inadekuat. Estrogen juga diindikasikan pada kasus DUB sekunder akibat depot progestogen
( Depo Provera ). Keberatan terapi ini ialah bahwa setelah suntikan dihentikan, perdarahan timbul
lagi.
63

2. Obat Kombinasi
Terapi siklik merupakan terapi yang paling banyak digunakan dan paling efektif.
Pengobatan medis ditujukan pada pasien dengan perdarahan yang banyak atau perdarahan yang
terjadi setelah beberapa bulan amenore. Cara terbaik adalah memberikan kontrasepsi oral ; obat
ini dapat dihentikan setelah 3 6 bulan dan dilakukan observasi untuk melihat apakah telah
timbul pola menstruasi yang normal. Banyak pasien yang mengalami anovulasi kronik dan
pengobatan berkelanjutan diperlukan. Paparan estrogen kronik dapat menimbulkan endometrium
yang berdarah banyak selama penarikan progestin . Speroff menganjurkan pengobatan dengan
menggunakan kombinasi kontrasepsi oral dengan regimen menurun secara bertahap.
Dua hingga empat pil diberikan setiap hari setiap enam hingga duabelas jam , selama 5
sampai 7 hari untuk mengontrol perdarahan akut. Formula ini biasanya mengontrol perdarahan
akut dalam 24 hingga 48 jam ; penghentian obat akan menimbulkan perdarahan berat. Pada hari
ke 5 perdarahan ini, mulai diberikan kontrasepsi oral siklik dosis rendah dan diulangi selama 3
siklus agar terjadi regresi teratur endometrium yang berproliferasi berlebihan. Cara lain, dosis pil
kombinasi dapat diturunkan bertahap ( 4 kali sehari, kemudian 3 kali sehari, kemudian 2 kali
sehari ) selama 3 hingga 6 hari, dan kemudian dilanjutkan sekali setiap hari. Kombinasi
kontrasepsi oral menginduksi atrofi endometrium, karena paparan estrogen progestin kronik akan
menekan gonadotropin pituitari dan menghambat steroidogenesis endogen. Kombinasi ini
berguna untuk tatalaksana DUB jangka panjang pada pasien tanpa kontraindikasi dengan manfaat
tambahan yaitu mencegah kehamilan. Khususnya untuk pasien perimenarche, perdarahan berat
yang lama dapat mengelupaskan endometrium basal, sehingga tidak responsif terhadap progestin.
Kuretase untuk mengontrol perdarahan dikontraindikasikan karena tingginya resiko terjadinya
sinekia intrauterin ( sindroma Asherman ) jika endometrium basal dikuret. OC aman pada wanita
hingga usia 40 dan diatasnya yang tidak obes, tidak merokok, dan tidak hipertensi.
3. Golongan progesterone
Pertimbangan di sini ialah bahwa sebagian besar perdarahan fungsional bersifat
anovulatoar, sehingga pemberian obat progesterone mengimbangi pengaruh estrogen terhadap
endometrium. Obat untuk jenis ini, antara lain:
Medroksi progesteron asetat (MPA): 10-20 mg per hari, diminum selama 7 10 hari.
Norethisteron: 31 tablet, diminum selama 7-10 hari.
Kaproas hidroksi-progesteron 125 mg secara intramuskular
4. OAINS
Menorragia dapat dikurangi dengan obat anti inflamasi non steroid. Fraser dan Shearman
membuktikan bahwa OAINS paling efektif jika diberikan selama 7 hingga 10 hari sebelum onset
menstruasi yang diharapkan pada pasien DUB ovulatori, tetapi umumnya dimulai pada onset
menstruasi dan dilanjutkan selama espisode perdarahan dan berhasil baik. Obat ini mengurangi
kehilangan darah selama menstruasi ( mensturual blood loss / MBL ) dan manfaatnya paling
besar pada DUB ovulatori dimana jumlah pelepasan prostanoid paling tinggi.2
64

Mengatur menstruasi agar kembali normal


Setelah perdarahan berhenti, langkah selanjutnya adalah pengobatan untuk mengatur
siklus menstruasi, misalnya dengan pemberian: Golongan progesteron: 21 tablet diminum
selama 10 hari. Minum obat dimulai pada hari ke 14-15 menstruasi.
Transfusi jika kadar hemoglobin kurang dari 8 gr%.
Terapi yang ini diharuskan pasiennya untuk menginap di Rumah Sakit atau klinik.
Sekantong darah (250 cc) diperkirakan dapat menaikkan kadar hemoglobin (Hb) 0,75 gr%. Ini
berarti, jika kadar Hb ingin dinaikkan menjadi 10 gr% maka kira-kira perlu sekitar 4 kantong
darah
Tatalaksana
1. Edukasi
Penderita perlu dijelskan bahwa disminore adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan,
hendaknya diadakan penjelasan dan diskusimengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan lingkungan
penderita. Salah satuinformasi yang perlu dibicarakan yaitu mengenai makanan sehat (rendah lemak),
istirahatyang cukup, dan olahraga mungkin berguna, serta psikoterapi. Perlu juga dijelaskan kepada
penderita supaya untuk tidak merokok dan jangan mudah stress. Dapat juga disarankankepada penderita
untuk mengganti pembalut 2x sehari, dan memilih pakaian dalam dan brayang nyaman dipakai dan tidak
ketat. Tujuannya untuk mengurangi gesekan sehinggamengurangi nyeri.
2. Kuratif:
Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer. Halini
diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnyasebagian saraf pada
akhir kehamilan.Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid
(misalnyaibuprofen, naproksen dan asam mefenamat). Obat ini bekerja dengan menekan
aktivitascyclooxygenase yang mengakibatkan penurunan sintesis prostaglandin. Obat ini akan
sangatefektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2menstruasi.
Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan:
1. Istirahat yang cukup
2. Olah raga yang teratur (terutama berjalan)
3. Pemijatan
4. Yoga
5. Orgasme pada aktivitas seksual
6. Kompres hangat di daerah perut.Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual,
tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi
a. Pemberian obat analgesik
Dewasa ini banyak beredar obat-obat analgesik yang dapat diberikansebagai terapi simtomatik,
jika rasa nyeri hebat diperlukan istrhat di tempattidur dan kompres panas pada perut bawah untuk
mengurangi penderita.Obat analgesik yang sering diberikan adalah preprat kombinasi aspirin,fansetin,
dan kafein. Obat-obatan paten yang beredar dipasaran antara lainnovalgin, ponstan, acetaminophendan
sebagainya.
b. Terapi hormonal
Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi, bersifat sementara untuk membuktikan bahwa
gangguan benar-benar disminore primer atau untuk memungkinkan penderita melakukan pekerjaan
65

penting waktu haid tanpagangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan memberikan salah satu jenis
pilkombinasi kontrasepsiGejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olah raga secara
teratur. Jikanyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB
dosisrendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan medroksiprogesteron.Pemberian
kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur)dan mengurangi
pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnyadismenore. Jika obat ini juga
tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnyalaparoskopi).Jika dismenore sangat berat
bisa dilakukan ablasio endometrium, yaitu suatu prosedur dimanalapisan rahim dibakar atau diuapkan
dengan alat pemanas.Pengobatan untuk dismenore sekunder tergantung kepada penyebabnya
Obat-obatan
Ada sejumlah obat yang berbeda diresepkan untuk gangguan menstruasi:
Obat Penghilang Gejala Sakit Umum untuk Kram
Nonsteroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Obat anti-inflammatory drugs (NSAID) blok
prostaglandin, zat yang meningkatkan kontraksi rahim. Mereka adalah obat penghilang rasa sakit yang
efektif yang juga membantu mengontrol faktor-faktor inflamasi yang mungkin bertanggung jawab untuk
perdarahan menstruasi berat. Aspirin adalah AINS yang paling umum, namun ada puluhan orang lain
tersedia di atas meja atau dengan resep.
Di antara NSAID yang paling efektif untuk gangguan menstruasi adalah ibuprofen (seperti Advil, Motrin,
dan Midol PMS), naproxen (seperti Aleve), dan asam mefenamat (Ponstel). Penggunaan jangka panjang
OAINS sehari-hari pun dapat meningkatkan risiko untuk perdarahan GI dan bisul, serta serangan jantung
dan stroke.
Acetaminophen. Acetaminophen (Tylenol) merupakan alternatif yang baik untuk NSAID,
terutama ketika masalah perut, borok, atau reaksi alergi melarang penggunaan mereka. Beberapa produk
(Pamprin, Premsyn) menggabungkan acetaminophen dengan obat lain, seperti diuretik, untuk mengurangi
kembung. Ada sedikit bukti untuk menunjukkan apakah mereka lebih atau kurang efektif daripada
NSAID atau penghilang rasa sakit ringan.
Pengobatan untuk Gangguan Menstruasi
a. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), seperti ibuprofen dan naproxen, atau
asetaminofen dapat membantu memberikan bantuan nyeri untuk kram.
b. Kontrasepsi oral dapat membantu mengatur periode menstruasi dan mengurangi pendarahan
berat. Baru terus-kontrasepsi oral dosis mengurangi atau menghilangkan periode menstruasi.
LNG-IUS (Mirena), perangkat progesteron intrauterin, sering direkomendasikan sebagai
pengobatan lini pertama untuk pendarahan berat
c. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonis kadang-kadang digunakan untuk mengobati
perdarahan berat berat.
d. Ablasi endometrial adalah pilihan bedah. Dalam beberapa kasus, histerektomi dapat
dipertimbangkan.
Progestin
Progestin (progesteron alami baik progestogen atau sintetis) yang digunakan oleh wanita dengan
tidak teratur atau dilewati periode untuk mengembalikan siklus teratur. Karena itu, mereka juga dapat
membantu nyeri haid. Mereka juga mengurangi perdarahan berat dan dapat melindungi rahim dan kanker
ovarium. Progestin kontrasepsi hanya mungkin pilihan yang baik untuk wanita yang tidak kandidat untuk
kontrasepsi oral yang mengandung estrogen, seperti wanita perokok di atas usia 35.
Progestin dapat disampaikan dalam berbagai bentuk.
a. Progesteron oral.
66

Pengobatan jangka pendek perdarahan anovulatory mungkin melibatkan kursus 21-hari


progesteron oral pada hari 5-26. Medroksiprogesteron oral (Provera) telah menunjukkan manfaat
dalam mengobati pasien dengan nyeri panggul kronis (tetapi tidak mereka yang menderita nyeri
karena endometriosis, penyakit primer dysmenorrheal, atau kronis inflamasi aktif panggul).
b. Levonorgestrel-Melepaskan Sistem intrauterine (LNG-IUS).
Sebuah alat intrauterine (IUD) yang melepaskan progestin dapat sangat bermanfaat untuk
gangguan menstruasi, terlepas dari efek kontrasepsinya. Di Amerika Serikat, sistem AKDRintrauterin, juga disebut LNG-IUS, dijual di bawah nama merek Mirena. LNG-IUS telah terbukti
untuk mengurangi perdarahan berat dan nyeri pada banyak perempuan yang menderita
menorrhagia dan dismenore.
Banyak dokter sekarang merekomendasikan LNG-IUS sebagai pengobatan lini pertama untuk
perdarahan menstruasi berat berat, terutama bagi perempuan yang menghadapi histerektomi
(pengangkatan rahim) atau operasi konservatif seperti ablasi endometrium (kerusakan lapisan
endometrium). Perangkat ini dianggap pilihan jangka panjang yang baik, terutama bagi wanita yang
mungkin menginginkan kehamilan berikutnya. Penelitian juga menunjukkan bahwa wanita yang memilih
LNG-IUS adalah sebagai puas dengan kualitas hidup mereka sebagai orang-orang yang memilih operasi.
LNG-IUS tetap di tempat di rahim dan melepaskan progestin levonorgestrel hingga 5 tahun. Progestin
dirilis oleh IUD terutama mempengaruhi rahim dan leher rahim, dan sehingga menyebabkan efek
samping yang lebih sedikit luas daripada pil progestin lakukan. (Namun, IUD utama lainnya - T Tembaga
- dapat meningkatkan perdarahan.)
Setelah LNG-IUS dimasukkan, periode tuil mungkin terjadi selama 3 pertama - 6 bulan sebagai
lapisan rahim gudang. Shedding ini juga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur dan perdarahan
ringan (spotting) antara siklus menstruasi. Akhirnya, LNG-IUS hasil dalam periode yang lebih singkat,
dengan sedikit atau tidak ada aliran darah. Bagi banyak wanita, LNG-IUS benar-benar berhenti
menstruasi.
Efek samping yang umum termasuk kram, jerawat, nyeri punggung, nyeri payudara, sakit kepala,
perubahan mood, dan mual. LNG-IUS dapat meningkatkan risiko untuk kista indung telur, tetapi kista
seperti biasanya tidak menyebabkan gejala dan mengatasi sendiri. Wanita yang memiliki riwayat penyakit
radang panggul atau yang memiliki infeksi panggul serius tidak harus menggunakan LNG-IUS. Karena
risiko yang terkait dengan infeksi panggul, dokter menyarankan bahwa perempuan yang menggunakan
LNG-IUS berada dalam hubungan monogami yang stabil. LNG-IUS tidak melindungi terhadap penyakit
menular seksual.
c. Suntikan (Depo-Provera).
Depo-Provera menggunakan progestin yang disebut medroksiprogesteron. Kebanyakan wanita
yang menggunakan Depo-Provera berhenti menstruasi sama sekali setelah satu tahun. DepoProvera mungkin bermanfaat untuk wanita dengan perdarahan berat, atau nyeri karena
endometriosis. Wanita yang akhirnya ingin memiliki anak harus menyadari bahwa Depo-Provera
dapat menyebabkan infertilitas gigih untuk hingga 22 bulan setelah suntikan terakhir, meskipun
rata-rata adalah 10 bulan.
Kenaikan berat badan dapat menjadi masalah, terutama pada wanita yang sudah kelebihan berat
badan. Perempuan tidak harus menggunakan Depo-Provera jika mereka memiliki riwayat penyakit hati,
pembekuan darah, stroke, atau kanker organ reproduksi. Jangka panjang (lebih dari 2 tahun) penggunaan
Depo-Provera dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang. Karena itu, Depo-Provera tidak boleh
digunakan selama lebih dari 2 tahun.
GnRH Agonis
Gonadotropin releasing hormone (GnRH) agonis digunakan pada kesempatan untuk mengobati
menorrhagia yang berat bagi wanita yang menginginkan kehamilan di masa depan. GnRH agonis blok
pelepasan hormon reproduksi LH (luteinizing hormone) dan FSH (folikel-stimulating hormone).
Akibatnya, ovarium berhenti berovulasi dan tidak lagi memproduksi estrogen. GnRH agonis termasuk
goserelin (Zoladex), buserelin, suntikan bulanan leuprolid (depot Lupron), dan semprot hidung, Nafarelin
67

(Synarel). Obat tersebut dapat digunakan sendiri atau dalam persiapan untuk prosedur yang digunakan
untuk menghancurkan lapisan rahim. Mereka umumnya tidak cocok untuk penggunaan jangka panjang.
Umumnya efek samping yang dilaporkan, yang dapat parah pada beberapa wanita, termasuk
gejala seperti menopause. Gejala ini meliputi hot flashes, keringat malam, perubahan dalam vagina,
perubahan berat badan, dan depresi. Efek samping bervariasi dalam intensitas tergantung pada agonis
GnRH. Mereka mungkin lebih intens dengan leuprolid dan bertahan setelah obat dihentikan.
Perhatian yang paling penting adalah osteoporosis mungkin dari hilangnya estrogen. Perempuan biasanya
tidak harus mengambil obat ini selama lebih dari 6 bulan. Tambahkan kembali terapi, yang memberikan
dosis estrogen dan progestin yang cukup tinggi untuk mempertahankan kepadatan tulang tetapi terlalu
rendah untuk mengimbangi efek menguntungkan dari agonis GnRH, dapat digunakan.
Perawatan GnRH digunakan sendiri tidak mencegah kehamilan. Selain itu, jika seorang wanita
menjadi hamil pada saat digunakan, ada beberapa risiko cacat lahir. Wanita yang mengambil agonis
GnRH harus menggunakan non hormonal metode pengendalian kelahiran, seperti diafragma, penutup
serviks, atau kondom sementara di perawatan.
Danazol
Danazol (Danocrine) adalah zat sintetik yang menyerupai hormon laki-laki. Ini menekan
estrogen, dan karena menstruasi, dan kadang-kadang digunakan (kadang-kadang dalam kombinasi dengan
kontrasepsi oral) untuk membantu mencegah perdarahan berat. Hal ini tidak cocok untuk penggunaan
jangka panjang, dan karena efek samping yang masculinizing hanya digunakan dalam kasus yang jarang.
Agonis GnRH telah banyak menggantikan penggunaan danazol.
Efek samping yang merugikan termasuk rambut wajah, mendalamkan suara, berat badan, jerawat, dan
ukuran payudara berkurang. Danazol juga dapat meningkatkan risiko kadar kolesterol tidak sehat dan
dapat menyebabkan cacat lahir.
Operasi
Wanita dengan perdarahan menstruasi berat, dismenore, atau keduanya memiliki pilihan medis
dan bedah tersedia bagi mereka. Kebanyakan prosedur menghilangkan atau secara signifikan
mempengaruhi kemungkinan untuk melahirkan anak, namun. Histerektomi menghapus seluruh rahim
sementara ablasi endometrial menghancurkan lapisan rahim.
Bagi beberapa wanita, alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) yang melepaskan hormon ini membuktikan
menjadi alternatif medis yang baik untuk operasi. AKDR-sistem intrauterin, atau LNG-IUS (Mirena),
semakin banyak digunakan sebagai pengganti operasi untuk mengobati perdarahan menstruasi berat.
Studi telah menemukan LNG-IUS untuk bekerja sama seperti ablasi. Wanita harus yakin untuk meminta
dokter mereka tentang semua pilihan medis sebelum menjalani prosedur pembedahan.
Endometrial Ablation
Pada ablasi endometrium, seluruh lapisan rahim (endometrium) dihapus atau dihancurkan. Bagi
kebanyakan wanita, prosedur ini menghentikan aliran menstruasi bulanan. Pada beberapa wanita,
menstruasi tidak berhenti tetapi berkurang secara signifikan.
Calon. Ablasi endometrial tidak sesuai untuk wanita yang:
a. Telah melalui menopause
b. Baru saja hamil
c. Apakah ingin memiliki anak di masa depan
d. Memiliki kondisi tertentu ginekologi seperti kanker rahim, hiperplasia endometrium, infeksi
rahim, atau endometrium yang terlalu tipis
Pertimbangan.
Ablasi endometrial secara signifikan mengurangi kemungkinan seorang wanita akan menjadi
hamil. Namun, kehamilan masih dapat terjadi dan prosedur ini meningkatkan risiko komplikasi, termasuk
68

keguguran. Wanita yang memiliki prosedur ini harus berkomitmen untuk tidak menjadi hamil dan untuk
menggunakan kontrol kelahiran. Sterilisasi setelah ablasi adalah pilihan lain.
Perhatian utama dari ablasi endometrium adalah bahwa hal itu dapat menunda atau membuat
lebih sulit untuk mendiagnosis kanker rahim di masa depan. (Perdarahan postmenopause atau perdarahan
vagina yang tidak teratur bisa jadi merupakan tanda adanya kanker rahim.) Perempuan yang telah ablasi
endometrium masih memiliki rahim dan leher rahim, dan harus terus memiliki Pap smear rutin dan
pemeriksaan panggul.
Endometrial Ablation Jenis.
Ablasi endometrial digunakan yang akan dilakukan di ruang operasi menggunakan Electrosurgery
dengan resectoscope (sebuah hysteroscope dengan loop kawat dipanaskan atau bola rol.) Laser ablasi
adalah prosedur lain yang lebih tua. Jenis ablasi endometrium sebagian besar telah digantikan oleh jenis
baru dari prosedur yang tidak menggunakan suatu resectoscope.
Prosedur baru dapat dilakukan baik di ruang operasi atau kantor dokter. Mereka termasuk:
a. Frekuensi radio. Sistem NovaSure menggunakan probe jaring elektroda yang memancarkan
energi elektromagnetik untuk menghancurkan lapisan.
b. Dipanaskan cairan. Dalam sistem HydroThermAblator, larutan garam dimasukkan ke dalam
rahim dengan hysteroscope dan dipanaskan sampai lapisan ini hancur. Dalam metode balon
termal, balon yang dimasukkan ke dalam rahim dengan hysteroscope diisi dengan cairan
dipanaskan dan diperluas sampai menyentuh dan menghancurkan endometrium.
c. Pembekuan. Cryoablation menggunakan nitrogen cair untuk membekukan lapisan rahim.
d. Microwave. Ablasi endometrium microwave berlaku sangat rendah daya gelombang mikro untuk
rahim.
Komplikasi.
Komplikasi ablasi endometrial dapat mencakup perforasi dari cedera, rahim dengan usus, perdarahan,
atau infeksi. Jika cairan dipanaskan digunakan dalam prosedur, mungkin bocor dan menyebabkan luka
bakar. Namun, secara umum, risiko komplikasi sangat rendah.
Hampir semua wanita telah mengurangi aliran menstruasi setelah ablasi endometrium, dan hampir
setengah dari perempuan memiliki periode mereka berhenti. Beberapa wanita, bagaimanapun, dapat terus
memiliki masalah pendarahan dan akhirnya memutuskan untuk memiliki histerektom
Penatalaksanaan secara nonfarmakologis
Terapi non farmakologis yang dapat digunakan sebagai alternative pilihandalam pengobatan diminore
primer adalah:
1. Kompres hangat
Kompres hangat adalah pengompresan yang dilakukan dengan mempergunakan buli-bulipanas yang
di bungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas daribuli-buli ke dalam tubuh
sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan akanterjadi penurunan ketegangan otot
sehingga nyeri haid yang dirasakan akan berkurang atauhilang (Perry & Potter,(2005).
Menurut Bare & Smeltzer (2001), kompres hangat mempunyai keuntungan meningkatkan aliran
darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri dengan mempercepat
penyembuhan.Menurut Bobak (2005), kompres hangat berfungsi untuk mengatasi atau mengurangi
nyeri,dimana panas dapat meredakan iskemia dengan menurunkan kontraksi uterus dan melancarkan
pembuluh darah sehingga dapat meredakan nyeri dengan mengurangi ketegangan dan meningkatkan
perasaan sejahtera, meningkatkan aliran menstruasi, dan meredakan vasokongesti pelvis.Menurut Price &
Wilson (2005), kompres hangat sebagai metode yang sangat efektif untuk mengurangi nyeri atau kejang
otot. Panas dapat disalurkan melalui konduksi (botol air panas).Panas dapat melebarkan pembuluh darah
dan dapat meningkatkan aliran darah Kompres hangat adalah metode yang digunakan untuk meredakan
69

nyeri dengan cara menggunakan buli-buli yang diisi dengan air panas yang ditempelkan pada sisi perut
kiri dan kanan.
2. Olahraga
Olah raga secara teratur dapat menimbulkan aliran darah sirkulasi darah pada otot rahim menjadi
lancar sehingga dapat mengurangi rasa nyeri saat menstruasi. Pelepasan endorfin alami dapat meningkat
dengan olahraga teratur yang akan menekan pelepasan prostaglandin,selain itu mampu menguatkan kadar
beta endorfin yaitu suatu zat kimia otak yang berfungsi meredakan rasa sakit (Sadoso, 1998)
2. Berhenti merokok dan mengkomsumsi alkohol
Kebiasaan-kebiasaan buruk ini, mempunyai efek negatif terhadap tubuh manusia, pada perokok berat
dapat meningkatkan durasi terjadinya dysmenorrhea, hal ini berkaitan dengan peningkatan volume dan
durasi perdarahan selama menstruasi. Senyawa yang terdapat didalam alkohol dapat mengakibatkan
dilatasi pembuluh darah dan mengakibatkan retensi cairan yang memperparah breast discomfort. Dengan
menghindari dan menghilangkan kebiasaan tersebut, diharapkan efek negatif dapat dihilangkan sehingga
dysmenorrhea tidak terjadi (Medicastore,2004).
3. Pengaturan diet
Cara mengurangi dan mencegah rasa nyeri saat menstruasi, dianjurkan mengkomsumsi makanan yang
banyak mengandum kalsium dan makanan segar, seperti sayuran, buah-buahan, ikan, daging, dan
makanan yang mengandung vitamin B6 karena berguna untuk metabolisme estrogen
LO.3.7. Komplikasi
1. Anemia
Menorrhagia adalah penyebab paling umum dari anemia (penurunan sel darah merah) pada wanita
premenopause. Sebuah kehilangan darah lebih dari 80mL (sekitar tiga sendok makan) per siklus
menstruasi akhirnya dapat menyebabkan anemia. Kebanyakan kasus anemia ringan. Namun demikian,
bahkan anemia ringan dapat mengurangi transpor oksigen dalam darah, menyebabkan kelelahan dan
kapasitas fisik berkurang. Moderat sampai berat anemia bisa menyebabkan sesak napas, denyut jantung
yang cepat, ringan, sakit kepala, dering di telinga (tinnitus), lekas marah, kulit pucat, gelisah sindrom
kaki, dan kebingungan mental. Masalah jantung dapat terjadi pada anemia berkepanjangan dan berat yang
tidak diobati.
2. Osteoporosis
Amenore yang disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen meningkatkan risiko osteopenia
(penurunan kepadatan tulang) dan osteoporosis (keropos tulang yang lebih parah yang meningkatkan
risiko patah tulang). Kondisi yang berhubungan dengan tingkat estrogen yang rendah meliputi gangguan
makan, tumor hipofisis, dan kegagalan ovarium prematur. Karena pertumbuhan tulang pada puncaknya
pada masa remaja dan dewasa muda, kehilangan kepadatan tulang pada saat itu sangat berbahaya, dan
diagnosis dini dan pengobatan sangat penting untuk kesehatan jangka panjang.

70

Osteoporosis sebagai komplikasi dari kelainan menstruasi


Osteoporosis adalah kondisi yang ditandai dengan hilangnya kepadatan tulang yang progresif,
penipisan jaringan tulang, dan peningkatan kerentanan terhadap patah tulang. Osteoporosis dapat
disebabkan oleh penyakit, kekurangan makanan atau hormon, atau usia lanjut. Olahraga teratur dan
suplemen vitamin dan mineral dapat mengurangi dan bahkan hilangnya kebalikan dari kepadatan tulang.
3. Infertilitas
Beberapa kondisi yang berhubungan dengan perdarahan berat, seperti kelainan ovulasi, fibroid, atau
endometriosis, merupakan kontributor penting untuk infertilitas. Banyak kondisi yang menyebabkan
amenore, seperti kelainan ovulasi dan sindrom ovarium polikistik, juga dapat menyebabkan kemandulan.
Menstruasi yang tidak teratur dari setiap penyebab dapat membuat lebih sulit untuk hamil. Kadangkadang mengobati kondisi yang mendasari dapat mengembalikan kesuburan. Dalam kasus lain, perawatan
kesuburan khusus yang menggunakan teknologi reproduksi yang dibantu mungkin bermanfaat.
4. Kualitas Hidup
Gangguan menstruasi, terutama nyeri dan perdarahan berat, dapat mempengaruhi produktivitas
sekolah dan bekerja dan kegiatan sosial.
LO 3.9 Komplikasi Kelainan Haid
1. Anemia
2. Endometrial cancer
3. Uterine perforation
LO 3.10 Prognosis Kelainan Haid
Prognosis pada semua ketidakteraturan adalah baik bila diterapi dari awal.

LI.4 Memahami dan Menjelaskan Istihadhah


LO 4.1 Perbedaan Haid dan Istihadhah
Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam diadukan oleh Hamnah radhiallahu
anha tentang istihadlah yang menimpanya, beliau berkata : Yang demikian hanyalah satu
gangguan/dorongan dari setan.
Atau dalam riwayat Shahihain dari hadits Fathimah bintu Abi Hubaisy, beliau mengatakan
tentang istihadlah : Yang demikian itu hanyalah darah dari urat bukan haid.
Hal ini menunjukkan bahwa istihadlah tidak sama dengan haid yang sifatnya alami,
artinya mesti dialami oleh setiap wanita yang normal sebagai salah satu tanda baligh. Namun
istihadlah adalah satu penyakit yang menimpa kaum hawa dari perbuatannya syaithan yang
berjalan di tubuh anak Adam seperti jalannya darah. Syaithan ingin memberikan keraguan
terhadap anak Adam dalam pelaksanaan ibadahnya dengan segala cara. Kata Al Imam As
Shanani dalam Subulus Salam (1/159) : Makna sabda Nabi : (Yang demikian hanyalah satu
dorongan/gangguan dari syaithan) adalah syaithan mendapatkan jalan untuk membuat kerancuan
terhadapnya dalam perkara agamanya, masa sucinya dan shalatnya hingga syaithan
menjadikannya lupa terhadap kebiasaan haidnya.

71

1.
2.
3.
4.

Al Imam As Shanani melanjutkan : Hal ini tidak menafikkan sabda Nabi yang
mengatakan bahwa darah istihadlah dari urat yang dinamakan aadzil karena dimungkinkan
syaithan mendorong urat tersebut hingga terpancar darah darinya. (Subulus Salam 1/159)
Keberadaan darah istihadlah bersama darah haid merupakan suatu masalah yang rumit,
kata Ibnu Taimiyyah, hingga harus dibedakan antara keduanya. Caranya bisa dengan adat
(kebiasaan haid) atau dengan tamyiz (membedakan sifat darah).
Perbedaan antara darah istihadlah dengan darah haid adalah darah haid merupakan darah
alami, biasa dialami wanita normal dan keluarnya dari rahim sedangkan darah istihadlah keluar
karena pecahnya urat, sifatnya tidak alami (tidak mesti dialami setiap wanita) dan keluarnya dari urat
yang ada di sisi rahim. Ada perbedaan lain dari sifat darah haid bila dibandingkan dengan darah
istihadlah :
Perbedaan warna. Darah haid umumnya hitam sedangkan darah istihadlah umumnya merah segar.
Kelunakan dan kerasnya. Darah haid sifatnya keras sedangkan istihadlah lunak.
Kekentalannya. Darah istihadlah mengental sedangkan darah haid sebaliknya.
Aromanya. Darah haid beraroma tidak sedap/busuk.
Darah Istihadah Menurut Penjelasan Ilmu Fiqh
Menurut Ustaz Sulaiman Endut dalam bukunya yang berjudul Asas-asas Fardhu Ain mengatakan
bahwa :
Darah istihadhah ialah darah penyakit yang keluar dari faraj perempuan. Darah ini bukanlah
merupakan darah haid atau darah nifas. Ia adalah sejenis darah penyakit. Seseorang perempuan
yang ketika didatangi darah istihadhah, wajib berpuasa, bersembahyang dan boleh mengerjakan
ibadah lain sama seperti orang lain yang tidak didatangi haid dan nifas.
Rumusan yang dapat dibuat berdasarkan pendapat di atas, istihadah merupakan darah yang keluar
bukan pada masa haid dan nifas. Darah istihadah disifatkan sebagai darah penyakit. Untuk
mengetahui darah istihadah ialah darah yang keluar dari rahim perempuan yang melebihi (15
hari dan malamnya) atau kurang (24 jam) dari tempoh haid dan nifas. Dari Aisyah ra berkata :
Fatimah Binti Abi Hubaisy telah datang menemui Nabi SAW dan berkata : Wahai Rasulullah, aku
telah beristihadhah, oleh itu aku tidak suci, maka adakah aku perlu meninggalkan solat? Sabda
Rasulullah SAW : Tidak, itu hanyalah darah penyakit dan bukan darah haid. Ketika kedatangan
haid hendaklah engkau meninggalkan solat, dan apabila kadarnya telah berlalu, maka
hendaklah engkau membasuh darah yang berada pada diri engkau dan hendaklah engkau
bersolat. (Riwayat Al-Bukhari)
Darah ini membatalkan wuduk tetapi tidak mewajibkan wanita tersebut mandi hadas dan tidak wajib
meninggalkan solat serta puasa. Oleh itu wanita yang keluar darah tersebut hendaklah
membasuhnya, mengikat atau membalut tempat keluarnya dan hendaklah berwuduk setiap
kali hendak solat fardhu.
Faktor Istihadhah
Wanita yang mengeluarkan darah istihadhah adalah disebabkan kestabilan kesihatan tubuh badan
yang terganggu atau stamina tubuh tidak terjamin yang disebabkan oleh kerosakkan organ-organ atau
kelenjar-kelenjar yang berada dipersekitaran rahimnya. Kadang kala boleh juga disebabkan oleh
gangguan emosi wanita tersebut.
72

Darah istihadhah ini mengalir secara berterusan dan kadang kala ia berlarutan sehingga beberapa
minggu. Jika keadaan sebegini berterusan, maka lebih baik mendapatkan rawatan dan nasihat doktor
dengan segera untuk mengetahui apa puncanya.
Ciri-ciri Istihadhah
1. Wanita umur sembilan tahun yang mengeluarkan darah.
2. Wanita yang keluar darah melebihi batasan haid sebanyak 15 hari dan malamnya. Atau wanita
yang mengeluarkan darah kurang dari 24 jam atau satu hari dan malamnya.
3. Wanita yang mengeluarkan darah melebihi batasan masa nifas sebanyak 60 hari dan malamnya.
4. Wanita didatangi darah sebanyak dua kali yang diselangi dengan masa suci kurang dari 15 hari
dan malamnya.
Hukum Istihadhah
1. Tidak wajib mandi ketika ingin mengerjakan solat wajib ataupun sunat pada bila-bila masa.
Kecuali satu kali ketika haidnya sudah berhenti.
2. Orang Istihadhah wajib berwuduk setiap kali hendak mengerjakan solat.
3. Hendaklah ia membasuh kemaluannya sebelum berwuduk dan kemudian ia menutup
kemaluannya dengan sehelai kain atau kapas untuk menahan atau mengurangi najis daripada terus
keluar. Jika cara ini tidak berjaya menahan darah istihadhah, maka hendaklah ia menyumbat atau
mengikat kemaluannya supaya tidak bocor.
4. Tidak menjadi halangan bagi suami yang ingin menjimak isterinya ketika istihadhah. Ini
merupakan pendapat mejoriti para ulamak, kerana ia tidak mempunyai satu dalilpun yang
mengharamkannya.
5. Hukum wanita istihadhah sama sepertimana wanita yang suci daripada haid dan nifas. wanita
istihadhah boleh mengerjakan solat, puasa, tawaf, membaca Al-Quran, menyertuh Al-Quran dan
sebagainya.
Diriwayatkan oleh Aisyah, dia berkata : Ummu Habibah binti Jahsy meminta fatwa kepada
Rasulullah. Ummu Habibah berkata: sesungguhnya saya terkena darah penyakit? Rasulullah
berkata: itu hanya darah, mandi dan sholatlah. Maka Ummu Habibah mandi setiap akan
melaksanakan sholat. Al-Laits bin Said berkata:Ibu Syibah tidak menyebutkan bahwa
Rasulullah menyuruh Ummu Habibah binti Jahsy untuk mandi setiap kali mau melaksanakan
sholat, akan tetapi itu hanyalah perbuatan Ummu Habibah sendiri.
(HR.Muslim 63/334)
Haid
Definisi Haid.
Haid secara bahasa bermakna mengalir.

73

Adapun secara istilah, Al-Bahuti berkata, Dia adalah darah kebiasaan wanita yang berasal dari
dasar rahim, pada waktu-waktu tertentu. (Ar-Raudh Al-Murbi -Hasyiah Ibni Qasim-: 1/370)
Dan sebagian ulama ada yang menambahkan definisinya: Bukan dikarenakan sebab melahirkan.

Ciri-Ciri Darah Haid.


Dia adalah darah tebal yang keluar dari rahim, berwarna hitam lagi busuk baunya, dan setelah
keluar tetap dalam keadaan cair.

Najisnya Darah Haid.


Darah haid adalah najis berdasarkan firman Allah Taala, Mereka bertanya kepadamu tentang
haid. Katakanlah: Haid itu adalah suatu kotoran (najis). (QS. Al-Baqarah: 222). Adapun dari
As-Sunnah, maka Rasulullah bersabda tentang pakaian yang terkena darah haid, Hendaknya
dia mengeruknya lalu menggosoknya dengan air lalu menyiramnya. (HR. Al-Bukhari dan
Muslim dari Asma` bintu Abi Bakr) Dan ini jelas menunjukkan najisnya. Dan An-Nawawi
menukil ijma kaum muslimin akan najisnya darah haid.

Penentuan Masa Haid.


Ada dua perkara yang dijadikan sandaran dalam menentukan masa haid:
1. Adat. Yaitu lama biasanya darah haid keluar dari seorang wanita setiap bulannya. Misalnya
kalau setiap bulan darah haidnya keluar selama 7 hari, maka berarti adat haidnya 7 hari. Kalau
biasanya haid keluar setiap akhir bulan selama sekitar 5 atau 6 hari, maka berarti adat dia setiap
akhir
bulan
berkisar
antara
5
atau
6
hari.
Demikian
seterusnya.
Dalilnya adalah sabda Nabi -shallallahu alaihi wasallam- kepada Fathimah binti Jahsy, akan
tetapi tinggalkanlah shalat selama hari-hari yang biasanya kamu haid pada hari-hari itu. (HR.
Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah)
2.Tamyiz. Yaitu dengan memperhatikan darah yang keluar dari kemaluannya. Kalau yang keluar
sesuai dengan ciri-ciri haid yang telah disebutkan di atas maka berarti dia sekarang terkena haid.
Tapi kalau tidak sesuai dengan ciri-ciri haid maka berarti dia tetap suci walaupun ada darah yang
keluar. Dalilnya adalah sabda Nabi -shallallahu alaihi wasallam- kepada Fathimah binti Abi
Hubaisy yang terkena istihadhah, Itu hanyalah urat yang pecah dan bukan darah haid. Kalau
darah haid sudah datang maka tinggalkanlah shalat dan kalau dia sudah berlalu maka cucilah
darah darimu lalu shalatlah. (HR. Al-Bukhari no. 306 dan Muslim no. 333)

74

Tanda Datang dan Selesainya Haid.


Datangnya haid ditandai dengan keluarnya darah hitam lagi busuk, pada waktu-waktu yang
biasanya dia haid di situ.
Adapun selesainya haid, maka bisa diketahui dengan dua cara:
1. Keluarnya al-qashshah al-baidha`, yaitu cairan putih yang keluar dari kemaluannya di akhir
masa adat haid.
Aisyah -radhiallahu anha- berkata kepada para wanita, Janganlah kalian tergesa-gesa (mandi
suci) sampai kalian melihat al-qashshah al-baidha`, yang dia maksudkan adalah tanda suci
dari haid. (HR. Malik hal. 59 dan Abdurrazzaq: 1/302)
2. Dengan al-jufuf, yaitu seorang wanita meletakkan kain katun atau yang semacamnya ke dalam
kemaluannya, kalau kainnya kering maka berarti dia telah suci.

Durasi Minimal dan Maksimal Masa Haid.


Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan masa atau
lamanya
haid. Ada
sekitar
enam
atau
tujuh
pendapat
dalam
hal
ini.
Ibnu Al-Mundzir berkata, Ada sekelompok ulama yang berpendapat bahwa masa haid itu tidak
mempunyai
batasan
berapa
hari
minimal
atau
maksimalnya.
Pendapat ini seperti pendapat Ad-Darimi di atas dan menjadi pilihan Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah. Dan itulah yang benar berdasarkan Al Quran, Sunnah dan logika. Selesai ucapan
Asy-Syaikh.
Jadi, tidak ada durasi minimal dan maksimal masa haid, akan tetapi semua ini dikembalikan
kepada adat kebiasaan seorang wanita. Dalilnya adalah firman Allah Taala, Mereka bertanya
kepadamu tentang haid. Katakanlah: Haid itu adalah suatu kotoran, oleh sebab itu, hendaklah
kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka,
sebelum
mereka
suci
(QS.
Al
Baqarah:
222).
Dalam ayat ini, yang dijadikan Allah sebagai batas akhir larangan adalah kesucian, bukan
berlalunya sehari semalam, atau tiga hari, ataupun lima belas hari. Hal ini menunjukkan bahwa
illat (alasan) hukum (larangan menjauhui istri) adalah haid, yakni ada atau tidaknya.
Jadi, jika ada haid berlakulah hukum itu dan jika telah suci (tidak haid) tidak berlaku lagi hukumhukum haid tersebut. Ini adalah pendapat Ali bin Abi Thalib, Imam Malik, Maimun bin Mihran,
Al-Auzai dan Daud Azh-Zhahiri, serta dikuatkan pula oleh Imam Ibnu Al-Mundzir, Ibnu Rusyd,
Ibnu Taimiah dan Ibnu Rajab.

Usia Minimal dan Maksimal Wanita Terkena Haid.


75

Tidak ada keterangan dari Al-Kitab dan As-Sunnah dalam masalah ini, maka yang benarnya
dikembalikan kepada adat kebiasaan seorang wanita. Kapan ada darah yang keluar dari
kemaluannya pada masa-masa yang biasanya dia haid di situ dan ciri-cirinya adalah darah haid,
maka itu dihukumi sebagai haid, berapapun usia wanita tersebut.
Asy-Syaikh Muhammad Al-Utsaimin berkata, Usia haid biasanya antara 12 sampai 50 tahun.
Dan kemungkinan seorang wanita sudah mendapatkan haid sebelum usia 12 tahun, atau masih
mendapatkan haid sesudah usia 50 tahun. Itu semua tergantung pada kondisi, lingkungan dan
iklim yang mempengaruhinya. Para ulama, berbeda pendapat tentang apakah ada batasan tertentu
bagi usia haid, di mana seorang wanita tidak mendapatkan haid sebelum atau sesudah usia
tersebut.

76

Anda mungkin juga menyukai