Anda di halaman 1dari 92

Kelon Essensial Koas

Radiologi 3
Mediko made the med-easy!
ABDOMEN
Part 5 : Essential Koass By MEDIKO.ID
Foto Polos Abdomen

PROYEKSI SUPINE
PROYEKSI ERECT
PROYEKSI LEFT LATERAL DECUBITUS
FPA apa saja yang dinilai?
• Preperitoneal fat line dan Psoas line
• Pola udara saluran cerna
• udara bebas
• Kalsifikasi (+) / (-)
• Tulang
INDIKASI FPA
1. Nyeri renal atau bilier atau kolik
yang khas (curiga batu
radioopaq)
2. Obstruksi usus (curiga ileus)
3. Perforasi gaster, duodenum,
usus (pneumoperitoneum)
4. Bayi baru lahir, muntah
menetap atau mekonium tidak
keluar
5. Lain lain : benda asing tertelan,
post trauma, askariasis
Gambaran FPA
A. Gaster
B. Colon Descenden
C. Fleksura hepatica
D. Psoas Line kiri
E. Fleksura lienalis
F. Hepar
G. Caecum
H. Sacrum
I. Os iliaca
J. Caput Femoris
Pola Normal Udara Dalam Saluran Pencernaan
• Lambung : Udara
selalu (+)
• Usus kecil : terlihat 2-
3 loop usus, tak ada
distensi. Diameter <
3cm
• Rectum dan Sigmoid :
selalu terlihat
PNEUMOPERITONEUM
• Udara bebas intraperitoneum atau
ekstraluminer
• Causa :
1. Robeknya dinding saluran cerna
(trauma, iatrogenik, kelainan di
saluran cerna).
2. Tidakan melalui permukaan
peritoneal (transperitoneal
manipulasi, endoscopic biopsy,
abdominal needle biopsy).
3. Intraperitoneal ( gas forming
peritonitis, ruptur abses ).
Subdiaphragmatic Gas

• Adanya udara / free air dibawah diafragma kanan


maupun kiri
• Paling sering karena perforasi GI →60 – 80 % kasus
pneumoperitoneum
• Terlihat pada X- foto thorax maupun abdomen
posisi erek
• Minimal udara 5 cc
Cupula Sign
Gambaran lusensi bentuk arkuata yang melapisi
permukaan vertebra thorakal bawah dan
diproyeksikan pada bagian bawah jantung
Continous Diaphragmatic
• Terdapat free air yang banyak dibawah diafragma,
struktur asli dari diafragma yang kontinyu akan
dapat terviasualisasi.
• Ditemukan pada kasus pneumoperitoneum masif.
Subhepatic Anterior

Doge’s cup sign


Lusensi bentuk kurva linier pada Lusensi bentuk triangular pada
subhepatic space anterior morrison’s pouch
Subhepatic Space : Anterosuperior Oval Sign

Area lusen bentuk oval pada aspek


medial hepar → gas bubble, terletak
dibawah diafragma
Rigler Sign
• Gambaran dimana dua sisi dari
dinding bowel dapat
tervisualisasi pada foto polos
abdomen.
• Double wall sign atau gas relief
sign atau serosal sign.
• Tanda ini tidak terlalu sensitif,
dan akan muncul apabila
volume free air mencapai 1 liter
( moderate).
Triangle Sign
• Area lusensi bentuk triangular diantara loop-
loop usus.
• Free air terjebak diantara 3 loop usus yang
berdekatan, atau diantara 2 loop usus dan
peritoneum parietal.
• Tidak spesifik, namun sensitifitasnya sangat
tinggi
• Lokasi paling sering :lateral bawah abdomen.
Triangle Sign
• Normal → tidak terlihat sebagai struktur
yang terpisah dari hepar
• Free air →pita vertikal dari soft tissue yang
paralel dengan batas kanan korpus vertebra
• Jumlah besar free air dan tidak sensitif
Inverted V Sign

• Ligamentum umbilical (umbilical fold)


dapat terlihat sebagai opasitas linier bentuk
huruf V terbalik
• Bila hanya satu sisi ligamentum yang
terlihat → lateral umbilical ligamen sign
• Pneumoperitoneum masif
Decubitus Abdomen Sign

• Udara bebas akan menempati


titik tertinggi → gambaran lusen
antara dinding abdomen dan
hepar
• Cukup sensitif → bisa untuk
mengkonfirmasi berbagai
gambaran yang mirip
• Pasien perlu ditempatkan dalam
posisi ini selama 10 menit
Dilatasi Usus
Usus Besar vs Usus Halus

Plica semilunaris dan Haustra Valvulae Conniventes


Usus Besar vs Usus Halus

Kolon Usus Halus


Haustra + -
Valvula conniventes _ +

Jumlah loop <<<< >>>>


Letak loop Perifer Sentral
Radius curvatura Besar Kecil
loop
Diameter lumen > 50 mm 30-50mm

Massa feses + -
Abnormalitas Pola Udara Dalam Usus

Air in Air in small bowel Air in large


Rectum/ bowel
Sigmoid

Localized Ileus + 2-3 distended loops Air in rectum/


(Sentinel Loop) sigmoid

Generalized Ileus + Multiple distended Distended


loop

SBO - Multiple dilated loop -

LBO - None-unless Dilated


Ileocecal valve
incompetent
Ileus Paralitik
• Seluruh usus menjadi aperistaltik atau hipoperistaltik
• Penyebab ileus paralitik lain adalah peritonitis, iskemia mesenterika, kolik ureter, perdarahan
retroperitoneal, infark miokard akut, cedera medulla spinalis, hipotiroid, hiperkalsemia, diabetes,
dan obat-obatan seperti atropin, glukagon, morfin, barbiturat, dan phenothiazine

Gambaran Radiologi
• Gambaran udara tampak pada seluruh usus
baik usus halus maupun kolon
• Lambung seringkali ikut distensi
• Air fluid level sedikit daripada ileus obstruksi;
bila ada, biasanya berbentuk memanjang
• Gambaran udara di rektum atau kolon
sigmoid tetap ada, karena obstruksi bersifat
Ileus paralitik pada foto berbaring (gambar kiri) dan pada foto tegak (gambar kanan) fungsional
Kolon yang dilatasi (panah hitam) dan usus halus yang dilatasi (panah putih) tampak di
seluruh lapang hingga ke rektum (panah kosong hitam)
Ileus Obstruksi Letak Rendah (Usus Besar)
• Lebih jarang ditemukan dibandingkan obstruksi usus kecil
• Penyebab paling sering dari obstruksi mekanik adalah keganasan, biasanya terdapat di distal dari
kolon desenden
• Obstruksi lebih sering terjadi pada orang lanjut usia

Gambaran Radiologi
• Usus besar akan terlihat berdilatasi di perifer
• Lengkungan usus halus yang berdilatasi terlihat pada keadaan katup
ileosekal yang inkompeten.
• Distensi sekum >8cm meningkatkan kemungkinan terjadinya
perforasi sekum.
• Gambaran air fluid level biasanya sedikit, karena kolon berfungsi
untuk mereabsorbsi cairan
• Tidak terdapat gambaran udara di rektum jika obstruksi sudah
berlangsung cukup lama
Ileus Obstruksi Letak Tinggi (Usus Halus)
• Disebut juga obstruksi dinamik karena usus berusaha untuk melewati sumbatan fisik
• Penyebabnya dibagi menjadi intraluminal (neoplasma, intussusepsi, dan benda asing); mural
(neoplasma dan striktur) atau ekstrinsik (adhesi, hernia, volvulus dan neoplasma)

Gambaran Radiologi
• Usus halus dibedakan dari usus besar dari valvula
conniventes yang melintasi usus secara komplit
• Terdapat lengkungan yang berdilatasi pada usus yang
terletak di sentral yang saling menempel satu sama
lain (step ladder appearance) pada obstruksi usus
halus distal
• Pada foto tegak, terdapat gambaran air fluid level
multipel (>3)
• Gambaran string of beads/pearls
Ileus Obstruksi Letak Tinggi (Usus Halus)

• String of beads/pearls merupakan


udara yang terperangkap di antara
valvula conniventes dan cairan
• Terjadi jika cairan terdapat dalam
jumlah lebih banyak dibandingkan
udara.
Foto abdomen 3 posisi → supine, semierect,/erect, LLD

Step-ladder/air
FISHBONE Coil-spring app fluid level
Peritonitis : Volvulus :
hilangnya preperitoneal fat line terdapat gambaran coffee bean sign
Sentinel Loop

Hipokondria sinistra

Deskripsi :
Terdapat dua loop usus kecil yang
dilatasi persisten serta terdapat
Iliaka Dekstra
udara dalam rectum sigmoid (+)
Ileus Generalisata

Deskripsi :
Terdapat gambaran udara dalam usus kecil
dan usus besar yang dilatasi, terdapat udara
dalam rectum sigmoid
Hypertrophic Pylorus Stenosis

Tampak dilatasi dari lambung


membentuk gambaran gelembung udara
single bubble
Atresia Duodenum Atresia Jejunum

Tampak dilatasi dari


lambung, duodenum,
dan usus dibawah
ligamentum treitz
membentuk
gambaran tiga
gelembung udara
(triple bubble)

Tampak dilatasi dari lambung dan duodenum


gambaran dua gelembung udara, double bubble
Contoh Expertise

X-Foto Polos Abdomen 2 Posisi (AP LLD) KLINIS : ILEUS OBSTRUKSI PARSIAL
•Preperitoneal fat line kanan kiri kabur
•Kontur kedua ginjal superposisi dengan
udara usus
•Tampak dilatasi dan distensi usus
•Tampak gambaran herring bone maupun
coiled spring
•Jumlah dan distribusi udara usus tampak
meningkat
•Pada posisi LLD, tampak multiple air fluid
level
•Tak tampak free air

KESAN:
•Gambaran large bowel obstruction
•Tak tampak pneumoperitoneum
Sialografi
• Pemeriksaan kelenjar ludah submandibula dan kelenjar parotis
• Menggunakan kontras media water soluble yang dimasukkan melalui muara saluran
kelenjar ludah
Oesophagus Maag Duodeni (OMD)
• Pemeriksaan radiologis dengan Indikasi • Kelainan mobilitias
menggunakan kontras media untuk • Kelainan mukosa (ulkus,
memvisualisasikan saluran pencernaan divertikel, inflamasi)
bagian atas secara dinamik dengan • Keganasan
fluoroskopi dan radiografi • Degeneratif
• Menggunakan media positif (kontras) • Kelainan kongenital
dan negatif (udara) untuk menilai • Kelainan obstruktif
abnormalitas pergerakan, lumen dan • Corpus alienum
mukosa
• Kontras : Barium Sulfat dan
menggunakan evervescent untuk Kontraindikasi • Perforasi
menghasilkan udara • Alergi kontras
• Penilaian : esofagus –gaster- duodenum • Obstruksi total upper GI
Prosedur
• Puasa selama 6 jam sebelum pemeriksaan
• Persiapan kontras barium → esophagus = 1: 1; saluran cerna yang lain = 1: 3
• Bila curiga perforasi atau fistel → menggunakan kontras water soluble
• Esofagus → Kontras diminumkan melalui oral untuk mengisi esofagus sambil dilakukan fluoroskopi
• Saluran cerna lain → kontras barium sulfat (1 : 3 ) diminumkan melalui oral ; namun untuk mengisi
udara di lambung, pasien menggunakan evervescent
• Pasien diposisikan supinasi
• Pasien diminta untuk berputar, terlentang , miring , telungkup , miring kontralateral dilakukan 2
kali; lakukan fluoroskopi untuk melihat kelainan.
• Setelah full filling, dapat dinilai mulai gaster, duodenum saat bulbus terbuka dan terisi pars
descendens dan ascendens duodenum
Barium Swallow – Single Contrast

Cricopharyngeus
Muscle
At level of C5-C6,
Part of upper
esophageal sphincter
(UES)

Esophagus
Barium Swallow – Double Contrast

Double
Contrast

Identation of
A.A

Indentation of
L.main
bronchus

Single Contrast
Barium Swallow + Follow Through

Contrast Filled
1st Part of Speculated Lesion
duodenum (Duodenal Ulcer)

2nd Part of
duodenum
4th Part of
duodenum
3rd Part of
duodenum
Akalasia Barium Meal

Kelainan esophagus primer yang ditandai dengan


adanya obstruksi esofagogastrik junction dengan
karakteristik bertambahnya tekanan sfingter esophagus
bagian bawah dan tidak adanya peristaltic esofagus

Bird beak appearance


Hypertrophic Pylorus Stenosis

String sign
Penyempitan canalis pylorus
Barium Enema (Colon in Loop)
• Pemeriksaan radiografi dari usus besar (colon ) dengan menggunakan bahan kontras
yang dimasukkan per anal
• Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat bentuk dan fungsi dari usus besar dan untuk
mendeteksi kondisi abnormal
• Memerlukan persiapan pasien

Indikasi Kontraindikasi
Diare kronis, haematochezia, • Perforasi
obstipasi kronis, perubahan pola • Ileus paralitik
defekasi, colitis, polip, diverticulitis, • Keadaan umum jelek
neoplasma atau tumor kolon,
volvulus, intususepsi/ invaginasi,
hirschprung
Persiapan Pasien
• 1-2 hari sebelumnya makan lunak, tidak mengandung serat dan lemak, Minum banyak air
putih
• Puasa makan ± 8 jam
• Diberi laksan oral ± 8 jam sebelum pemeriksaan, paginya suppositoria
• Pada obstipasi kronis: laksan kuat (castor oil, garam inggris)
• Pada keadaan normal: laksan ringan (Laxadine, Dulcolax)
• boleh minum sampai jam 23.00, tidak merokok, puasa sampai dilakukan pemeriksaan

Kontraindikasi pencahar: perdarahan masif, diare berat, obstruksi dan inflamasi / appendicitis
Prosedur Pemeriksaan

Metode 1 Tahap
• Merupakan pemasukan kontras media negatif dilakukan setelah pemasukan kontras media
positif tanpa evakuasi terlebih dahulu
• Dibuat foto pendahuluan : abdomen posisi AP
• Barium dan udara dipompakan bersamaan yang akan mengurangi waktu dan radiasi ke
pasien
• Barium dipompakan terlebih dahulu kedalam rektum dengan pasien pada posisi sedikit
trendelenberg sebanyak 300-350 ml s/d mencapai kolon transversum
• Selang barium kemudian di klem, kemudian pasien diposisikan dalam berbagai macam
posisi diikuti pemberian kontras udara (dengan dipompa)
Metode 2 Tahap
• Pemasukan kontras media negatif dilakukan setelah pemasukan kontras media positif
setelah evakuasi terlebih dahulu
• Prosedur awal pemasukan bahan kontras (+) dan pengambilan foto sama dengan
metoda satu tahap
• Bila bahan kontras telah mencapai ileo-caecal, klem selang irigator ditutup, kemudian
dibuat foto “full filling” dengan posisi pasien supine
• Kemudian enema bag direndahkan posisinya sampai lebih rendah dari meja
pemeriksaan, sehingga bahan kontras dari dalam colon akan mengalir kembali ke dalam
enema bag
• Setelah colon kosong → pompakan udara melalui anus sampai terjadi distensi usus
• Dibuat foto post evakuasi dengan posisi pasien supine
Gambaran Anatomis
Single contrast Double contrast
Memperlihatkan anatomi Visualisasi lumen colon
dan tonus colon
Megacolon Congenital (Hirshprung Disease)

Tidak adanya pleksus mienterikus dan


sel ganglion submukosal yang terdapat
pada usus terutama pada bagian distal

Kolon yang aganglionik akan mengalami


spastik, sempit dan tidak ada feses
didalamnya

Kolon yang yang normal akan


berdistensi, terisi feses
Foto Polos Abdomen
• Foto polos supine → meng-exclude adanya perforasi, dan
menilai adakah pneumatosis intestinalis & ascites
• Foto polos LLD → menilai multipel air fluid level &
pneumoperitoneum
• Bila (+) → kontraindikasi pemeriksaan enema kontras
• Gambaran radiologi
➢ distensi dari sebagian kolon sampai dengan ke usus halus
➢ kavum pelvis terlihat kosong tanpa terisi udara
➢ pemeriksaan LLD ditemukan air fluid level yang multipel
Colon in Loop • Segmen yang mengalami penyempitan
• Zona transisi yaitu daerah perubahan dari segmen
sempit ke segmen yang dilatasi
• Segmen yang dilatasi

The contrast material outlines a


bowel segment without
ganglions (arrows), above which
prestenotic dilatation is visible
Colitis Ulseratif

Gambaran Radiologi

AKUT KRONIK
• Spasme dan iritabilitas • Pemendekan kolon
• Granularitas mukosa • Lead pipe colon
• Titik-titik pada mukosa • Polip filiform (paska polip inflamasi)
• Collar button ulcer • Backwash ileitis
• Thumbprinting • Pelebaran ruang presakral
• Haustra menebal atau hilang
• Pseudopolyps
Akut Kronik

collar button ulcers (panah) ; hilangnya lipatan haustra di


memberi kesan keluar melewati seluruh usus descendens (lead
garis mukosa (kepala panah) pipe) dengan ulserasi kecil
Divertikel

• Penyakit diverticular merupakan kelainan umum yang ditandai oleh hipertrofi otot polos
kolon yang menyebabkan terbentuknya penonjolan menyerupai kantung diantara serat-
serat otot yang menebal
• Sharp Inner-fade outer
• Multipel→ divertikulosis
Polip Colon Ca Colon

Sharp outer-fade inner Terbanyak terletak di recto-sigmoid


Ultrasonografi
• Salah satu imaging diagnostic menggunakan gelombang suara
• Densitas foto
➢ Anekoik (hitam) → urin, darah , ascites, cairan amnion
➢ Hipoekoik → abses, tumor
➢ Isoekoik → hepar, lien, ginjal normal
➢ Hiperekoik → batu, kalsifikasi
• Persiapan pasien
➢ Puasa 6-8 jam (kecuali memeriksa organ hepar, lien, ginjal, atau keadaan akut)
➢ Buli-buli penuh (saat memeriksa organ pelvis)
Hepar
Vesica Felea Pankreas
Kolesistitis Kolelithiasis

Hiperekoik dengan
Internal echo/sludge acoustic shadow
Appendicitis

Blind end tube


Intususepsi

Potongan Transversal
Doughnut/Target sign
Potongan Longitudinal
Sandwich sign/pseudokidney sign
Urogenitalia
Part 6 : Essential Koass By MEDIKO.ID
Foto Polos Pelvis

Yang dinilai :
▪ Struktur tulang
▪ Lesi litik / sklerotik / destruksi pada
tulang
▪ Opasitas patologis pada cavum pelvis
Foto Polos Abdomen
• Tujuan : melihat batu radioopaq (kalsium oksalat, kalsium fosfat)
• Yang dinilai : ginjal (bentuk, letak, ukuran, posisi), gambaran batu radioopaq,
kalsifikasi, posisi stent
Batu Staghorn Batu Vesica Urinaria
FPA : Tampak gambaran opasitas berbentuk bulat batas tegas tepi
ireguler ukuran sekitar 2x1,5 cm di para vetebra kiri di VL 1-2
IVP : Tampak pelebaran PCS sinistra berbentuk clubing , tampak sisa
urin minimal di VU.
Diagnosis : Nefrolitiasis sinistra disertai Hidronefrosis ren sinistra grade
3
Ultrasonografi
Ginjal
• Bentuk seperti biji kopi
• Ukuran aksis 8-12 cm
• Parenkim lebih hipoekoik dibandingkan
hepar dan lien
• Pada bagian medulla lebih hipoekoik
dibanding korteks
• Sinus lebih hiperekoik
Batu Ginjal Kista Ginjal
• Tampak gambaran hiperekoik • Gambaran anekoik dengan
dengan bayangan akustik posterior enhancement
(acoustic shadow) • Dapat disertai internal echo,
• Dapat disertai hidronefrosis kalsifikasi, maupun septasi
(pelebaran pelvico calyceal
system)
Cystitis Massa Intravesika
Penebalan diffuse pada dinding Penebalan focal irregular pada
vesika dinding vesika urinaria
Torsio Testis Tumor Testis
Potongan transveral kedua testis Gambaran color Doppler potongan
menunjukkan testis kiri yang transversal menunjukkan massa
membesar dan avaskular hipervaskular pada perifer testis
Epididimoorchitis
Gambaran color Doppler potongan longitudinal testis menunjukkan
peningkatan vaskularisasi yang nyata dan difus
Persiapan UIV
Serial dari foto polos abdomen yang diambil setelah
injeksi kontras iodin water-soluable

Indikasi: gross-haematuria, renal and ureteric


calculi, ureteric fistulas and strictures and complex
UTI (termasuk TB)

Kontraindikasi: Absolut: Alergi; Relatif: Diabetes


insipidus, Multipel Mieloma, Hipotensi, Kehamilan
Persiapan: puasa 4 jam, pembatasan cairan,
pemberian pencahar

Media kontras diinjeksikan dengan cepat, dosis


standar: 1 cc/ kg BB dengan konsentrasi 350-370
mg/ml

Potensi reaksi alergi (+), sehingga perlu ditanyakan mengenai


riwayat alergi pasien dan dimintakan informed concent, perlu
pula dipersiapakan obat emergensi, oksigen, dan peralatan
resusitasi
FASE NEFROGRAM
• 1- 3 menit post injeksi
• Simetris
• Bentuk dan ukuran
• Posisi →
- ginjal kiri (Th.12 – L.4)
- ginjal kanan ( 1 korpus vert.
lebih rendah dari kiri)
• Orientasi renal ( sejajar dengan
garis psoas )
• Kontur
• Struktur parenkim
FASE PIELOGRAM

 Menilai PCS dan ureter


 Visualisasi optimal PCS ± 12-15
menit→ pelebaran? Batu lusen?
 Visualisasi optimal ureter ± 15-45
menit → pelebaran/ penyempitan?
Batu lusen?
FASE SISTOGRAM POST MIKSI

 Penilaian kemampuan
pengosongan vesika
urinaria

 saat vesika urinaria penuh


 Penuh pada ± 45-60 menit
 Dinilai→ dinding, filling defect,
additional shadow, indentasi
GRADE HIDRONEFROSIS
MILD HIDRONEFROSIS
Grade I : Dilatasi pelvis tanpa dilatasi kaliks, tidak
ada atrofi parenkimal
Grade II : Dilatasi pelvis dan kaliks, tidak ada atrofi
parenkim (Flattening)

MODERATE HIDRONEFROSIS
Grade III : Rounding/Clubbing pelvis dan kaliks,
penipisan korteks ringan

SEVERE HIDRONEFROSIS
Grade IV : Ballooning pelvis dan kaliks, hilangnya
batas antara pelvis dan kaliks, penipisan korteks
Contoh Expertise Pemeriksaan BNO-IVP
KLINIS : HEMATURIA
X-FOTO POLOS
•Preperitoneal fat line kanan kiri
tampak baik
•Psoasline kanan kiri dan kontur
kedua ginjal tampak baik
•Tampak opasitas bentuk bulat tepi
regular pada cavum pelvis
(ukuran±1.12 X 0.93 cm)
•Distribusi udara usus normal
•Tak tampak distensi maupun dilatasi
usus
•Tak tampak free air
X-FOTO IVP
• Ginjal kanan: Bentuk, letak dan axis normal. Kontras tampak mengisi
PCS pada menit ke-5. PCS melebar, kaliks minor bentuk blunting. Tak
tampak filling defect
•Ginjal kiri: Bentuk, letak dan axis normal. Kontras tampak mengisi PCS
pada menit ke-5. PCS tak melebar, kaliks minor bentuk cupping. Tak
tampak filling defect
•Ureter kanan: Tampak melebar pada bagian proksimal setinggi corpus
vertebra L.2
•Ureter kiri: Tak tampak melebar. Tak tampak bendungan.
•Vesika Urinaria: Dinding regular. Tak tampak indentasi, filling defect,
maupun additional shadow
•Post Miksi: Masih tampak sisa kontras pada PCS kanan kiri, ureterkiri,
dan vesika urinaria
KESAN:
Hidronefrosis kanan(grade I)
Retrograde Pyelography (RPG)
• Tujuan:
Melihat opasitas pada sistem pelvicalyceal dan
ureter
• Indikasi:
➢Konfirmasi atau menyingkirkan gambaran
filling defect dalam collecting system
➢Menunjukkan ujung distal dari obstruksi
ureter
• Prosedur
Memasukkan kontras melalui kateter ureter Foto serial RPG : tampak kontras hanya mengisi
dengan menggunakan kontras water soluble struktur kaliks pada pole atas ginjal kanan dengan
gambaran dropping lily
dengan perbandingan 1:3 sebanyak 100 ml
dengan menggunakan spuit 20 ml
Antegrade Pyelography (APG)
• Tujuan:
Menilai penyebab dan lokasi dari
obstruksi ureter, jika dari pemeriksaan
imaging non invasive tidak
memberikan informasi yang jelas
• Prosedur:
➢Memasukkan media kontras melalui
kateter nefrostomi percutaneous Foto serial APG
menuju parenkim ginjal • Hidronefrosis kanan (kaliks
➢Menggunakan kontras water ballooning)
soluble perbandingan 1:3 sebanyak • Hidronefrosis kiri (kaliks rounding)
100 ml menggunakan spuit 20 ml • Hidroureter dupleks
Cystografi
• Tujuan:
Menunjukkan struktur vesika urinaria serta
struktur intravesika dan organ sekitarnya
• Prosedur:
Media kontras dimasukkan melalui folley
catheter melalui uretra, setelahnya vesika
urinaria dikosongkan
• Pengambilan foto dengan posisi AP dan oblik

Cystogram normal
Batu Lusen
Massa Vesica Urinaria
Micturating Cysto Uretrography (MCU)
• Pemeriksaan untuk menilai vesika urinaria
sampai uretra, dengan mengisi kontras ke
dalam vesika urinaria secara fisiologis dan
dengan melalui proses berkemih akan tampak
pengosongan vesika urinaria
• Tujuan:
➢Melihat refluks vesikoureter
➢Memantau uretra ketika sedang miksi
➢Melihat abnormalitas vesika urinaria
➢Melihat stress inkontinensia
Gambaran normal MCU
Refluks Vesikoureter
Uretrography
• Pemeriksaan untuk menilai uretra dengan mengisi uretra dengan media
kontras
• Tujuan: untuk melihat struktur anatomi dan kelainan pada uretra
Skenario Kasus 1

Seorang wanita dengan akut abdomen, defans


muskuler (+)

Tugas :
1. Ajukan Pemeriksaan Radiologi yang diperlukan
2. Deskripsi Foto Radiologi
3. Diagnosis
Skenario Kasus 2

Laki2 50th kesulitan b.a.k sejak 3 bulan saat ini dirasakan


semakin memberat, Riwayat operasi dengan memasukan
alat ke lubang kencing:

Tugas :
1. Ajukan Pemeriksaan Radiologi yang diperlukan
2. Deskripsi Foto Radiologi
3. Diagnosis

Anda mungkin juga menyukai