MATERI
Kocil 9
LEARNING RADIOLOGY
RECOGNIZING THE BASIC
William Herring
Introduction to
01. Imaging Modalities
Many Shades of Gray
● Pada tahun 1895, Wilhelm Roentgen menemukan sumber radiasi elektromagnetik baru
yang tidak terlihat yang disebut X-ray. Untuk penemuannya, beliau dianugerahi Hadiah
Nobel Fisika pertama pada tahun 1901.
● Radiografi konvensional (X-ray) dihasilkan dari kombinasi radiasi pengion dan cahaya
yang menumbuk permukaan fotosensitif yang menghasilkan gambar laten, selanjutnya
diproses sehingga dapat terlihat. Radiografi konvensional menggunakan lembar film.
● Radiografi digital menggunakan kaset/plat fotosensitif yang dapat diproses secara
elektronik dan gambar dapat disimpan dalam format digital. Gambar disimpan dalam
sistem PACS sehingga gambar dari semua modalitas dapat disimpan dan diakses
kembali termasuk radiografi konvensional, USG, CT scan, MRI, fluoroskopi, dan
kedokteran nuklir.
Conventional Radiography (Plain Films)
● Pada radiografi konvensional, gambar ● Untuk membuat foto polos diperlukan
dihasilkan melalui penggunaan radiasi sumber penghasil sinar-x (X-ray
pengion yaitu X-ray tanpa bahan machine), metode perekam gambar
kontras. (film, kaset, atau plat fotosensitif), dan
● Keuntungan = murah, mudah digunakan cara proses gambar (dengan bahan
hampir di mana saja karena mesin kimia atau pembaca digital).
portabel → imaging yang paling banyak ● Radiografi konvensional umum
digunakan. digunakan pada rontgen thorax, foto
● Kerugian = keterbatasan densitas yang polos abdomen, dan evaluasi awal pada
dapat terbaca dan ketergantungannya kasus patah tulang atau radang sendi.
pada radiasi pengion.
The Five Basic Densities
● Udara → tampak paling hitam pada radiografi
● Lemak → tampak warna abu-abu lebih terang
dari udara
● Jaringan lunak atau cairan → cairan dan
jaringan memiliki densitas yang sama pada
radiografi konvensional.
● Kalsium → tampak putih keabuan, menyerap
sebagian sinar x-ray
● Logam → tampak paling putih pada radiografi.
● X-ray harus dihindari selama periode yang
berpotensi teratogenik seperti kehamilan
karena menimbulkan radiasi berpotensi
menghasilkan mutasi sel yang dapat
menyebabkan berbagai keganasan atau
anomaly.
CT Scan
● CT atau CAT scan pertama kali diperkenalkan pada
Zat Satuan HU
1970-an
● CT scan bekerja dengan menggunakan gantry yang Udara -1000 HU
didalamnya berisi sistem sinar x-ray dan susunan
detector yang berputar terus menerus di sekitar Tulang 400 sampai 600
HU
pasien. CT scanner terhubung ke komputer yang
memproses data melalui berbagai algoritma untuk Lemak -40 sampai -60
HU
menghasilkan gambar.
● Gambar CT terdiri dari piksel yang diberi nomor – Air 0 HU
1000 hingga +1000 dengan satuan Hounsfield Unit
Jaringan Lunak 20 sampai 100
(HU). Nomor CT bervariasi sesuai dengan densitas HU
jaringan dan menunjukan jumlah sinar x-ray yang
diserap oleh jaringan. Kisaran densitas yang
ditampilkan disebut window.
CT Scan
UNDERPENETRATION OVERPENETRATION
5 FAKTOR TEKNIK YANG DIEVALUASI PADA
CHEST X-RAY YANG ADEKUAT
N Faktor Hal yang Harus Diperhatikan
O
3. Rotasi Prosesus spinosus harus berada pada jarak yang sama antar medial ends
clavicula → not rotated
Rotasi → dapat mendistorsi bentuk normal dari jantung dan hila
5 FAKTOR TEKNIK YANG DIEVALUASI PADA
CHEST X-RAY YANG ADEKUAT
NO Faktor Hal yang Harus Diperhatikan
4. Magnifikasi Jarak antara tabung x-ray dan pasien lebih pendek pada portable AP image (≈40
inci) daripada standard PA chest radiograph (72 inci). Semakin jauh jaraknya
sumber x-ray dari pasien, semakin sedikit pembesaran
↓
Pada rontgen AP view kebanyakan membuat bentuk jantung menjadi sedikit
membesar
AP view PA view
5 FAKTOR TEKNIK YANG DIEVALUASI PADA
CHEST X-RAY YANG ADEKUAT
NO Faktor Hal yang Harus Diperhatikan
Calcium Scoring
- Perhitungan jumlah kalsium dapat membantu memprediksi kejadian jantung di masa mendatang
seperti serangan jantung. Penilaian dilakukan dengan perhitungan yang menggabungkan jumlah dan
kepadatan kalsium di arteri koroner yang divisualisasikan pada CT jantung.
- Salah satu potensi kelemahan CT jantung adalah adanya bahaya radiasi.
Coronary CT Angiography : Normal Anatomy
- Coronary CT angiography (CCTA) memiliki akurasi yang
lebih baik dibandingkan dengan angiografi koroner invasif
(kateter).
- Pada pasien dengan nyeri dada akut diharapkan untuk
melakukan CT scan darurat yang akan mengevaluasi
secara simultan penyakit arteri coroner, diseksi aorta dan
tromboemboli paru atau triple scan (triple rule out).
Cardiac MRI
- MRI digunakan untuk mendapatkan gambaran anatomi dan fungsi jantung dengan kombinasi ECG-gating
dan pengambilan gambar secara cepat.
- MRI jantung juga dapat menggambarkan jaringan parut dari infark miokard,perfusi jantung, cacat anatomi
atau massa dan dapat menilai fungsi katup dan ruang jantung.
- MRI jantung dapat dilakukan tanpa kontras intravena atau dengan kontras intravena dan juga berguna pada
anak-anak untuk mengevaluasi penyakit jantung bawaan.
Normal Cardiac MRI Anatomy
- Salah satu keunggulan MRI adalah gambarnya dapat
ditampilkan dalam bidangapa pun selain bidang
aksial, sagital, dan koronal seperti tampilan
horizontal long axis (tampilan empat ruang), vertical
long axis, short axis, dan tampilantiga ruang.
- Horizontal long axis menyerupai pandangan aksial
dan paling baik digunakan untuk mengevaluasi
septum, dinding lateral, apeks ventrikel kiri &
kanan,dinding, ruang jantung serta katup mitral dan
tricuspid.
- Vertical long axis menyerupai pandangan sagital dan
paling baik digunakan untuk mengevaluasi dinding
anterior dan inferior serta apeks ventrikel kiri.
Normal Cardiac MRI Anatomy
- Short axis dapat digunakan untuk mengukur volume
ventrikel kiri maupun kanan.
Patologi: Prosedur pengangkatan paru dari rongga dada; sering disertai juga
pengangkatan costae 5 / 6
Gambaran:
24 jam pertama → gambaran radioluscent karena rongga dada terisi udara
Dalam 2 minggu hingga 4 bulan → rongga dada terisi cairan → radioopaque
Perubahan lanjut → terbentuk jaringan fibrosa sehingga jantung & trakea tertarik ke
daerah opaque (dd. dengan atelektasis → bedakan pada costae 5-6)
Recognizing
07. Atelectasis
● Paru-paru berisi udara tampak hitam pada chest x-ray
● Paru-paru terisi cairan atau udara dalam paru-paru terserap
(seperti pada atelektasis) paru tampak lebih putih (lebih
dense atau lebih opaque)
Tanda Atelektasis
● Displacement (shift) pada struktur mobile dalam troraks (trakea (1), jantung (2), dan atau
hemidiagragma (3)). Displacement (shift) fisura interlobaris (major dan minor) menuju area
atelektasis
Fisiologi normal
→Biasanya, beberapa ratus mililiter cairan pleura
diproduksi dan diserap kembali setiap hari. Cairan
diproduksi terutama pada pleura parietal dari pulmonary
capillary bed dan diserap di kedua pleura visceral dan
dengan drainase limfatik melalui pleura parietalis.
MODALITIES FOR DETECTING PLEURAL EFFUSIONS
Tipe efusi pleura → ada eksudat (protein content dan LDH >>) dan transudat :
1. Subpulmonic Effusions
4. Opacified Hemithorax
5. Loculated Effusions
→ gambaran biasanya ditemukan efusi pada lokasi yang tidak biasa Loculated Pleural Effusion
6. Fissural Pseudotumors
7. Laminar Effusions
8. Hydropneumothorax
Hydropneumothorax
Tampak adanya air-fluid level yang
mendatar (panah hitam)
Recognizing
9. Pneumonia
Recognizing Pneumonia
● Pneumonia = konsolidasi pada lapang paru akibat
eksudat inflamasi yang disebabkan oleh infeksi
pada paru
Benar
● Ujung harus sekitar setengah jalan antara stoma dan karina
(sekitar level T3)
● Lebar tracheostomy tube harus sekitar dua pertiga lebar trakea
● Jika tracheostomy tube dilengkapi dengan cuff, cuff umumnya
harus dipompa ke diameter yang mengisi, tetapi tidak melebar
dari kontur trakea yang normal
Tidak Benar
● Tanda-tanda perforasi trakea à pneumomediastinum,
pneumotoraks, dan emfisema subkutan.
CENTRAL VENOUS (PRESSURE) CATHETER
Posisi benar
● Ujung harus terletak di vena cava superior
● Semua lekukan pada kateter harus berupa lekukan halus, bukan lekukan tajam
● Malposisi tersering adalah atrium kanan dan vena jugularis interna (untuk pemasangan kateter subklavia)
PERIPHERALLY INSERTED PULMONARY ARTERY CATHETER :
CENTRAL CATHETERS : PICC Swan-Ganz Catheters
MULTIPLE LUMEN CATHETERS: MULTIPLE LUMEN CATHETERS:
“QUINTON CATHETERS,” “QUINTON CATHETERS,”
HEMODIALYSIS CATHETERS HEMODIALYSIS CATHETERS
CARDIAC DEVICES: PACEMAKER, AUTOMATIC IMPLANTABLE CARDIAC
DEFIBRILLATOR (AICD), INTRA-AORTIC BALLOON PUMP (IABP)
PACE MAKER
● Digunakan pada kelaian konduksi jantung dan kondisi tertentu yang refrakter terhadap perawatan medis
(misalnya, gagal jantung kongestif)
● Untuk mencegah kematian mendadak, biasanya akibat takiaritmia seperti fibrilasi ventrikel atau takikardia
ventrikel
● Dibedakan dari alat pacu jantung dengan adanya bagian ● Terjadi migrasi dan copot
yang lebih tebal pada setidaknya satu sadapan. Elektroda ● Patah pada wire
ditempatkan pada vena kava superior atau vena
brakiosefalika.
● 1 sadapan : ventrikel kanan
2 sadapan: atrium kanan dan ventrikel kanan
3 sadapan : atrium kanan, ventrikel kanan, dan sinus
koroner
● Lekukan pada lead harus berupa lekukan yang halus,
bukan lekukan yang tajam.
AICD
● Untuk meningkatkan curah jantung dan meningkatkan perfusi arteri koroner setelah pembedahan atau pada pasien dengan syok
kardiogenik atau kegagalan ventrikel refraktori.
● Diletakkan proksimal desending thoracic aorta, balon silindris akan mengembang pada diastolik untuk meningkatkan aliran darah pada
arteri koroner dan mengempis pada sistolik untuk mengurangi afterload jantung.
● Tip dapat diidentifikasi dengan penanda metalik kecil ● Pemasangan kateter terlalu proksimal dapat menyumbat
● Ujung tip terletak distal dari pangkal arteri subklavia kiri pembuluh darah besar.
agar tidak menyumbat ● Kateter yang ditempatkan terlalu distal mungkin tidak
● Penanda metalik mengarah sedikit ke kanan di daerah efektif.
arkus aorta. ● Diseksi aorta dan perforasi arteri dapat terjadi dengan
● Saat dipompa, balon berbentuk sosis dan dapat jarang.
divisualisasikan sebagai struktur yang mengandung udara
di aorta toraks desenden.
IABP
NGT
● Digunakan untuk pemberian makan jangka pendek, sampling lambung dan dekompresi melalui suction dan pemberian obat
● Ujung selang nasogastrik harus masuk ke lambung sekitar ● Malposisi : paling sering melingkar di esofagus
10 cm melewati sambungan esofagogastrik (EG) untuk ● Jika dimasukkan ke dalam trakea, dapat ke bronkus ke
mencegah aspirasi dari pemberian makan ke pinggiran paru-paru, lebih sering di sisi kanan
kerongkongan. ● Tabung NG dalam jangka panjang dapat menyebabkan
● Lokasi EG junction : dekatpertemuan hemidiafragma kiri refluks gastroesofageal yang dapat menyebabkan
dan sisi kiri dari thoracic spine esofagitis dan penyempitan.
● Tabung nasogastrik (NG) adalah yang paling sering
mengalami malposisi dari semua tabung; selalu periksa
posisi mereka dengan radiografi
NGT PADA POSISI BENAR
NGT YANG SALAH
● Idealnya ujung berada pada postpyloric yaitu duodenum ● Jika secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam trakea,
atau jejenum ujungnya bisa meluas ke paru-paru.
● Ujungnya dikenali oleh penanda logam. ● Perforasi esofagus karena kawat pemandu
Feeding Tube yang benar
A : anterior mediastinum
M : middle mediastinum
P : posterior mediastinum
2. ANTERIOR MEDIASTINAL MASSES
● Anterior mediastinum : mencakup bagian belakang dari sternum ke anterior border jantung dan pembuluh
darah besar
● DD anterior mediastinal masses
○ Substernal thyroid masses
○ Lymphoma
○ Thymoma
○ Teratoma
ANTERIOR MEDIASTINUM
THYROID MASSES
● Pembesaran substernal thyroids : massa mediastinum anterior yang paling sering dijumpai →
multinodular goiters (substernal goiter/substernal thyroid/substernal thyroid goiter)
● Bagian isthmus atau lower pole dari salah satu lobus tiroid bisa membesar dan arah pembesarannya ke
BAWAH (ke upper thorax, bukan ke anterior dari neck)
● Descend posterior to the trachea
● Karakteristik : Deviasi trakea ke kiri atau kanan → kemungkinan besar adalah enlarged substernal
thyroid
ANTERIOR MEDIASTINUM
THYROID MASSES
LYMPHOMA
● Limfadenopati pada anterior mediastinum paling sering pada Hodgkin
Lymphoma (keganasan dari lymph nodes → more common pada females,
painles, enlarged lymph nodes di area leher
● Limfoma : terdiri dari beberapa lymph nodes yang membesar secara berdekatan
(teratoma dan thymoma : dari satu abnormal cell)
● Gambaran : lobulated atau polycyclic + bilateral + asimetris + homogen pada
CT tapi bisa heterogen jika sudah mencapai ukuran yang cukup untuk terjadi
nekrosis (gambaran lebih kehitaman : nekrosis, gambaran lebih keputih :
hemorrhage)
TERATOMA
● Teratoma : germinal tumors yang mengandung semua 3 lapisan germ
(ectoderm, mesoderm, dan endoderm)
● Most teratoma : benign + terjadi pada usia lebih muda dibandingkan thymoma
● 30% teratoma malignant + poor prognosis
● Asimptomatik + ditemukan secara kebetulan
Malignancy rate :
- Subsolid > solid
- Partly solid + partly ground
glass > purely ground glass
5. SOLITARY NODULES/MASS IN THE LUNG
Malignant vs Benign
● Ukuran
○ <4mm : benign
○ >5cm : 95% malignant
● Kalsifikasi : dapat dilihat dari CT → pola sentral, laminar, atay diffuse (kemungkinan benign)
● Margin : lobulation, spiculation, dan shagginess → malignant
● Perubahan ukuran
○ Malignant : ada peningkatan ukuran hitungan minggu
○ Benign : tidak ada perubahan selama 2 tahun
**ketika terdapat klinis : hemoptysis, weight loss, hoarseness → kemungkinan malignant meningkat
5. SOLITARY NODULES/MASS IN THE LUNG
Benign Causes of Solitary Pulmonary Nodules
● Granuloma : TB dan histoplasmosis biasanya memproduksi
nodul terkalsifikasi dengan ukuran <1cm (gambar atas A : TB
granuloma; B : histoplasmosis)
● Positron Emission Tomographic (PET) scan : dapat digunakan
untuk membedakan nodul jinak dan ganas dan memberikan
gambaran letak metastasis dengan menggunakan
fluorodeoxyglucose (FDG). pemeriksaan ini didasarkan pada
peningkatan metabolisme glukosa dan penyerapan sel kanker
paru-paru dimana nodul dapat dikarakterisasi secara akurat
apabila ukuran >1cm (malignant)
● Hamartomas : tumor paru yang lokasinya di perifer jaringan
paru-paru yang memiliki karakteristik mengandung fat dan
kalsifikasi (popcorn calsification) pada CT (gambar bawah)
● Lain-lain : rheumatoid nodules, fungal diseases (nocardiosis),
arteriovenous malformations, granulomatosis with polyangiitis
(Wegener granulomatosis)
6. BRONCHOGENIC CARCINOMA
● Primary lung cancer : solitary nodule (sedangkan penyakit dari organ
lain yang menyebabkan adanya metastasis ke paru-paru biasanya
multiple nodules)
● Recognizing a bronchogenic carcinoma
○ Adanya tumor : nodule/mass di paru-paru
○ Ada efek bronchial obstruction : pneumonitis dan/atau
atelektasis
○ Adanya direct extension atau penyebaran metastasis ke paru-
paru, ribs, atau organ lain
**lung cancer bisa membentuk cavity karena adanya degenerasi dari tumor
itu sendiri Panah hitam : large, cavitation neoplasm
Panah hitam putus : nodular internal
margin
Panah putih putus : spiculated outer margin
(squamous cell carcinoma)
6. BRONCHOGENIC CARCINOMA
6. BRONCHOGENIC CARCINOMA
Bronchogenic carcinoma Presenting with Metastatic Lesions
Pancoast
Tumor Lobus
Kanan Atas
6. BRONCHOGENIC CARCINOMA
Nodul multiple
● Nodul multiple pada paru-paru biasanya merupakan lesi metastasis yang menyebar
melalui darah yang berasal dari tumor primer.
● Biasanya terdapat beberapa nodul metastatik yang memiliki ukuran berbeda yang
menunjukan embolisasi tumor yang terjadi pada waktu yang berbeda
● Biasanya berbatas tegas dan tidak bisa dibedakan menganei “primary site” berdasarkan
tampilan nodul
7. METASTASIS NEOPLASMA PADA PARU - PARU
Penyebab :
○ CHF
○ Infeksi (TB, virus)
○ Metastasis
○ Collagen - vascular
disease (lupus)
○ Trauma
PEMBESARAN JANTUNG
Pada lateral chest radiograph : normalnya jantung tidak bertumpuk dengan tulang belakang
CONGESTIVE HEART FAILURE