RESONANCE IMAGING IN
DIFFERENTIATING SPONDYLITIS
FROM VERTEBRAL METASTASIS
YUYUN YUENIWATI, DHANTI ERMA WIDHIASI
RADIOLOGY DEPARTMENT, MEDICAL FACULTY, UNIVERSITAS
OF BRAWIJAYA, MALANG, INDONESIA
Judul
Peran MRI dalam Membedakan Spondilitis dari Metastasis Vertebral
Sumber
Asian Spine Journal, 2015
Diterima Redaktor
20 Januari 2015
Direvisi
25 Februari 2015
Diterima untuk Publikasi
27 Februari 2015
ABSTRAK
MAGNETIC RESONANCE
IMAGING
MRI adalah teknik
pemeriksaan non invasif
yang tidak menggunakan
radiasi ionisasi (mis, pada
X-ray,CT ataupun angiografi
konvensional) serta tidak
menimbulkan bahaya
terhadap kesehatan secara
signifikan.
Terminologi
Gambaran: MRI merefleksikan kekuatan atau intensitas sinyal
T1 : laju dimana nuklei merubah posisinya terhadap medan magnet
frekuensi radio MR yang diterima dari tubuh; intensitas sinyal
eksternal setelah stimulasi RF.
bergantung
oleh
beberapa
faktornuklei
seperti
densitas
hidrogen
Penggunaan
MRI
secara
primer
untuk
menilai
patologis
pada
T2 : laju dimana
energi
Rfdilepaskan
setelah
pajanan
RF
dan
2 waktu
magnetik:
T1 dan
T2 makinsistem
dimatikan.
intrakranial
danrelaksasi
intraspinal;
untuk evaluasi
abnormalitas
T1WI (T1
Weighted
Images) (lemak
: menunjukan
jaringan
lunak
anatomis
besar
densitas
hidrogen
dan
makin
tinggi
muskuloskeletal
dankartilago),
jantung.
normalfrekuensi
dan lemakradio
(mengkonfirmasi
massa(gambaran
yang mengandung
lemak)
sinyal
yangdigunakan
diterima
lebihgangguan
putih);
Selain
itu,
MRI juga
dapat
untuk
evaluasi
lemak nampak hiperintens (intensitas sinyal tinggi) pada T1WI dan
jaringan
yang sedikit
kandungan
hidrogen seperti korteks
pada
viseral abdomen.
nampak hipointens pada
T2WI.
tulang,
aliran
darah
dan paru
menghasilkan
sedikit
atau
tidak
MRA
(Magnetic
Resonance
Angiography)
abnormalitas
T2WI
: menunjukan
akumulasi
cairan
dan abnormalitas
(tumor,
inflamasi,
sama
sekali sinyal frekuensi
radio MR (gambaran hitam).
trauma).
vaskular.
PENDAHULUAN
Kriteria Inklusi
Desain Penelitian
Hasil pemeriksaan MRI vertebral
berupa T1WI (T1-weighted images)
Observasional analitik, Retrospektif, Cross-Sectional
dan T2WI (T2 weighted images) serta
T1WI dengan pemberiaan kontras
Data
diagnosis spondilitis dan metastasis
RM
vertebral
Foto MRI (Dep. Radiologi)
Usia > 20 tahun
Preparat histologis (Dep. PA)
Kriteria Eksklusi
Tempat
Pasien dengan kelainan vertebral
(anomali kongenital,
RSU dr. Saiful Anwar (Periode Januari 2010 hinggasebelumnya
Desember 2013)
tumor vertebral primer serta skoliosis
berat); kelainan tulang metabolik
Sampel
ataupun spondilitis dan metastasis
Sampling konsekutif dengan kriteria inklusi-eksklusi
vertebral yang muncul secara
simultan
Penilai Foto
Data-data
- RM
- MRI
- Preparat
histologis
Dibandingkan antar
dua hasil (MRI dan
histologis) dengan
tabel 2x2
HASIL
35 sampel (22
spondilitis, 13
metastasis
vertebral)
Sampel
(data retrospektif;
metode sampling
konsekutif)
Kriteria inklusieksklusi
Jenis kelamin :
- Laki-laki
- Perempuan
Usia :
20 72 tahun
Usia
Spondilitis 37.713.4 tahun
Metastasis 51.512.8 tahun
Jenis kelamin
Perempuan (63.6%) > Laki-laki (52.8%)
Area
Spondilitis dan Metastasis vertebrae thorakalis
Prevalensi
Spondilitis 54.5%
Metastasis 53.8%
HASIL ANALISIS
Uji McNemar menampilkan tidak ada perbedaan secara
signifikan antara diagnosis menggunakan MRI dan
histologis dengan p = 0.250 (p>0.05).
Diagnosis menggunakan MRI untuk spondilitis (pada penelitian
ini), didapatkan 3 data eror (13%); namun untuk kasus
metastasis, semua sampel terbukti akurat (100%) secara
radiologis yang telah dibandingkan dengan hasil histologis.
DISKUSI
USIA
Hasil analisis
Spondilitis sering terjadi pada usia dewasa muda dengan rerata usia 38 tahun;
Metastasis sering ditemukan pada usia yang lebih tua dengan rerata usia 52 tahun;
Akumulasi cairan
(bone marrow)
Proses inflamasi
meluas hingga
vertebral endplate
MRI : kesan
akumulasi cairan
atau edema di
bone marrow
Intensitas T1
menurun dan
intensitas T2
meningkat
(bone marrow dan
diskus
intervertebralis)
Lesi osteolitik
Lesi metastasis
Lesi osteoblastik
Lesi campuran
T1WI hipointens;
T2WI hiperintens
(akibat kandungan
air >>)
T1WI hipointens;
T2WI hipointens
Ilustrasi
Penyebaran
spondilitis
secara
hematogen
Vaskularisasi
vertebral
(a. Intercostalis,
a. Vertebralis, a.
Lumbalis, a.
sacralis)
Lokasi
anterolateral
corpus vertebrae
Komponen
anterior corpus
vertebrae
deformitas sudut
(gibus)
Gambaran
spondilitis
dengan
kompresiatipikal
sentralspondilitis
corpus vertebrae
Tiga
data eror
spondilitis
gambaran
tanpa
diskus intervertebralis,
intervertebralis
misinterpretasi
(tidakterkenanya
mengenai
diskus
adanya
skip kemungkinan
lesionsebagai
Saran
pada area
endemik TB sebaiknya
dipikirkan
metastasis.
danspondilitis
hanya terjadi
pada
satu
corpus
anterior)dengan hasil
terlebih dahuluarea
samapai
ditunjang
Tipe kompresi
sentral pada sebagai
spondilitis
mungkin disebabkan
menyebabkan
misinterpretasi
metastasis.
pemeriksaan biopsi (histologis).
penyebaran infeksi bukan melalui jalur vaskularisasi biasa
Gambaran atipikal
dapat disebabkan
oleh Batson.
Mycobacterium
melainkan
melalui plexus
tuberculosis yang tidak memiliki enzim proteolitik.
Penyebaran infeksi melalui subligamen menyebabkan
perluasan area yang terkena infeksi (anterolateral posterior
corpus vertebral melalui ligamen longitudinal posterior) skip
lesion
Hambatan Penelitian
Sampel retrospektif sehingga tidak bisa dilakukan sekuensi dan
penilaian MRI dari potongan yang berbeda STIR hanya dapat
dilakukan pada beberapa sampel
Tidak semua sampel dilakukan pemeriksaan histologis (histologis
adalah pemeriksaan Gold Standard untuk diagnosis)
KESIMPULAN
CONFLICT OF INTEREST
-
THANK YOU