Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM CT-SCAN LANJUT

CT – SCAN THORAX

Oleh :

Indah Dwy Wahyuning Tyas

151610383022

PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI RADIOLOGI


PENCITRAAN
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


1. Mampu menyiapkan data gambar yang akan dilakukan post-processing
2. Mampu melaksanakan post-processing CT-Scan Thorax
3. Mampu membuat print gambar CT-Scan Thorax dengan menggunakan
berbagai media
4. Mampu menyajikan gambar CT-Scan Thorax setelah melakukan post-
processing
1.2 Waktu dan Tempat Praktikum
Waktu : Kamis, 21 Maret 2019
Pukul : 10.00 – 11.40
Tempat : Ruang kuliah 301 Rumah Sakit Universitas Airlangga
1.3 Dasar Teori
1.3.1 Anatomi Thorax

Gambar 1. Organ – organ pada thorax


(https://bukusakudokter.org/2012/10/14/anatomi-fisiologi-jantung/)

Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian


bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih
panjang dari pada bagian depan. Rongga dada berisi paru-paru dan
mediastinum. Mediastinum adalah ruang di dalam rongga dada di
antarakedua paru-paru. Di dalam rongga dada terdapat beberapa sistem
diantaranya yaitu sistem pernafasan dan peredaran darah. Organ
pernafasan yang terletak dalam rongga dada yaitu esofagus dan paru,
sedangkan pada sistem peredaran darah yaitu jantung, pembuluh
darahdan saluran limfe. Pembuluh darah pada sistem peredaran darah
terdiri dari arteri yangmembawa darah dari jantung, vena yang
membawa darah ke jantung dan kapiler yangmerupakan jalan lalulintas
makanan dan bahan buangan. Organ yang terletak dalam rongga dada
yaitu; esophagus, paru, hati, jantung, pembuluh darah dan saluran limfe.
Kerangka rongga thorax, meruncing pada bagian atas dan
berbentuk kerucut terdiri daristernum, 12 vertebra thoracalis, 10 pasang
iga yang berakhir di anterior dalam segmen tulangrawan dan 2 pasang
yang melayang. Kartilago dari 6 iga memisahkan articulasio
daristernum, kartilago ketujuh sampai sepuluh berfungsi membentuk
tepi kostal sebelummenyambung pada tepi bawah sternu. Perluasan
rongga pleura di atas klavicula dan di atasorgan dalam abdomen
penting untuk dievaluasi pada luka tusuk.
1.3.2 Indikasi Pemeriksaan
1. Tumor
2. Infeksi paru-paru
3. Kelainan congenital
4. Screening
5. Metastase
1.3.3 Persiapa Pasien
1. Pemeriksaan ini dilakukan dengan penyuntikan obat kontras
2. Nilai GFR pasien 60 – 120
3. Puasa 4 jam sebelum pemeriksaan
4. Melepas barang berbahan metal diarea scanning
5. Mengisi inform concern
1.3.4 Prosedur Pemeriksaan
a. Posisi pasien : pasien terlentang (supine) dan feet first
b. Parameter pemeriksaan (protokol radiologi, 2016 dan
Romans,Lois.E.2011)
Scan Type Helical Full 0,4 s
Scan range Superior - Inferior
Start Location Upper Thorac
End Location Suprarenal
SFOV Larg Body
kV 120
mA 400-600 (smart mA)
Detector coverage 40
Helical Thickness 5 mm
Pitch & Speed (mm/rot) 0,984 : 1
BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan


1. Laptop
2. File berisi hasil pemeriksaan pasien
3. Modul
4. Aplikasi Radiant Dicom Viewer
2.2 Tata Laksana Praktikum
1. Buka aplikasi Radiant Dicom Viewer
2. Pilih menu scan folder
3. Pilih data CT-Scan thorax
4. Tunggu data masuk ke aplikasi
5. Pilih menu MPR
a. Buat irisan axial
b. Buat irisan coronal
c. Buat irisan sagital
6. MIP : Pilih 3D -> MIP
a. Buat tampilan Arteriografi
b. Buat tampilan Arteri Pulmonalis
7. Volume Rendering: pilih 3D
a. Buat tampilan Angiografi
b. Buat tampilan Arteri Pulmonalis
c. Buat tampilan A. Mesenterika
Buat tampilan A. Renalis
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Hasil Percobaan

3.1.1 filming CT Thorax Pre Kontras


3.1.2 Filming CT Thora x Po st Ko ntr as
3.1.3 Filming HRCT
3.1.4 Filming MIP

AORTA

ARTERI SUBCLAVIAL

VENA PULMONALIS
ARTERI PULMONALIS

ARTERI RENALIS

3.1.5 Filming VR 3D
3.2 Analisa Hasil
Berdasarkan hasil praktikum diatas, dilakukan beberapa
rekonstruksi MPR diantaranya adalah gambaran pre kontras, phase artery,
dan kondisi paru. Ketiga gambaran tersebut memiliki fungsi yang berbeda
– beda.
Pada gambaran 3.1.1, yaitu gambaran pre kontras dengan
pengaturan ketebalan atau slice thicckness 5mm. Pada rekonstruksi ini
digunakan untuk mengevaluasi soft tissue dari thorax. Pada gambar 3.1.1
gambaran yang didapatkan berupa 12 irisan axial. Gambaran axial
diberikan karena merupakan gambaran yang paling informatif sedangkan
gambaran lain tidak diberikan yaitu coronal dan sagital digunakan sebagai
penunjang.
Pada gambaran 3.1.2 yaitu gambaran post kontras dengan slice
thicnes 5mm. Gambaran ini merupakan gambaran artery phase . Pada saat
filming pembuatan irisan sama dengan filming pre kontras hanya saja
ditambah dengan posisi axial maupun coronal.
Pada gambar 3.1.3 merupakan gambaran kondisi paru (lung
window). Yang mana gambaran ini digunakan untuk mengevaluasi paru –
paru, gambaran ini dapat menjukkan gambaran detail dari kondisi paru.
Pada gambaran 3.1.4 merupakan gambaran MIP dari pembuluh
darah di rongga thorax. Dengan irisan axial, sagital, dan coronal. MIP
digunakan untuk mengevaluasi pembuluh darah pada thorax. Berikut
merupakan beberapa gambaran pembuluh darah pada thorax antara lain
arcus aorta, ascending aorta, descending aorta, pulmonary artery,
pulmonary trunk, dan vena cava superior pada masing – masing irisan.
Pada gambar 3.1.5 merupakan gambaran VR (Volume Rendering)
pada jantung dan pembuluh darah pada thorax. Untuk mendapatkan VR
dapat dengan cara menghilangkan tulang – tulang pada thorax seperti
costae dan vertebrae.
PREKONTRAS

Clavicula Trachea Manubrium sternum Pectoralis


Head of mayor
2 ribs
femur

Scapula
2 ribs lung
Scapula bone Spinal cord

Pulmonary trunk
Sternum
Manubrium sternum Vena pulmonary
Superior Right antrium inferior sinistra
Arcus aorta
vena cava

7th ribs

Trachea Scapula
Spinal cord T7 Vertebral body
Aorta descending

Aorta abdominal
Hepar right lobe Hepar left lobe

Hepar right lobe


Spleen
T2 vertebral body Left kidney
Desending aorta
POST KONTRAST
Body of sternum
Head of humerus Arteri subclavian Vena cava superior Arkus aorta

Trache
a T5 vertebral body
2nd Ribs 3rd Ribs scapula
Arkus aorta

Pulmonary trunk Liver left lobe


Ascending aorta Lobus caudatus Body of
stomachcaud
Middle atus
lobar
artery Left
pulmonart
arteri

Right inferior
interlobar Aorta descending Liver right lobe
spleen
Aorta descending

Left artery
sublavial
Pulmonary trunk
Aortic arch
Left ventricle

Liver left lobe Aorta


Right ventricle
decending

Liver lifet
lobe Aorta
abdominal
Ascending
aorta
Left
Right ventricle
atrium
Liver left
heart lobe

Rupture Left kidney Liver right


diagfraghma lobe

Left
common Arkus aorta
carotit Artri sub Arkus aorta
artery calvial
Arkus aorta
Desending
Right aorta
Left
interlobar
pulmonary
pulmonary spleen
Right
pulmonadr
y
Liver right
lobr Left kidney
right kidney

LUNG WINDOW

Manubrium Midle lobe


Trakhea sternum Left lingula
upper
lobe
T3
Vertebral
body
Ascending Left lower
aorta lobe
Left oblique Right upper
fissure right lower Descending aorta
lobe lobe
Descending
aorta Descending Pulmona
aorta ry trunk
Manubrium
sternum Left
T11 ventricle
verteb Lung
ral
body Pulmonary
trunk
spleen
Hepar right lobe
Gaster
Right
upper Arcus aorta
lobe Aorta
Arcuslobe
Left upper aorta
Left Gastrc
antrium Left ventricel fundus
Right
lower spleen
Descending
lobe
aorta
Hepar
Hepar
Vertebrae bone

3D VR

Carotid arteri

Arteri
Aorta
subclavial

Aorta
abdominal
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa data pada bab pembahasan, dapat disimpulkan
pada pemeriksaan CT-Scan Thorax digunakan untuk mengevaluasi
kelainan yang ada di thorax, baik pada soft tissue, organ jaringan,
pembuluh darah maupun paru – paru. Oleh karena itu dilakukan beberapa
scanning dan rekonstruksi. Rekonstruksi yag dilakukan diantaranya adalah
MPR pre kontras, artery phase, dan kondisi lung, kemudian MIP dan VR
(Volume Rendering). Dimana scanning dan rekontsruksi tersebut memiliki
fungsi yang berbeda – beda. Pada kasus yang dialami pasien ini klinis
pasien tidak disebut didalam cd pemeriksaan, sehingga saat dilakukan
rekonstruksi dapat ditemukan kejanggalan yang dapat menunjukkan
adanya suatu kelain. Kelainan tersebut terdapat pada anterior parenkim
paru kiri. Setelah dilakukan ct post kontras kelainan tersebut semakin
tampak yaitu adanya koleksi cairan pada bagian gaster. Bagian gaster yang
masuk ke hemithoraks melalui robekan diagfrahma kiri.
4.2 Saran
 Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang anatomi thorax
agar mempermudah analisa data
 Diperlukan ketelitian khusus saat melakukan post processing CT-
khususnya saat pemotongan untuk menampilkan vaskularisasi
thorax
 Dalam melakukan pengolahan post processing diperlukan
kesabaran extra dikarenakan saat post processing di aplikasi tidak
tersedia menu undo, dengan begitu saat kesalahan terjadi kita harus
mengulang
 Mahasiswa harus mengerti teknik rekontruksi gambar di dalam
aplikasi radiant dicom.
DAFTAR PUSTAKA

https://bukusakudokter.org/2012/10/14/anatomi-fisiologi-jantung/ diakses pada.25


Maret 2019
Modul Praktikum CT-Scan lanjut D4 Teknologi Radiologi Pencitraan.
Netter, Frank H. 2014. ATLAS OF HUMAN ANATOMY 25th Edition. Jakarta:
EGC.
Wijokongko, S. d. (2016). PROTOKOL RADIOLOGI CT-SCAN DAN MRI.
Magelang: Inti Medika Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai