Oleh :
151610383022
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Mampu menyiapkan data gambar yang akan dilakukan post-processing
2. Mampu melaksanakan post-processing CT Scan MSK (muskulo skeletal)
regio femur
3. Mampu membuat print gambar CT – Scan MSK regio femur dengan
menggunakan berbagai media
4. Mampu menyajikan gambaran CT – Scan setelah melakukan post-
processing
1. Fraktur Intrakapsular
Fraktur intrakapsular atau fraktur femur proksimal
merupakan suatu keadaan dimana pembuluh darah pada bagian
proksimal femur terganggu sehingga menyebabkan penyatuan
kembali atau union pada fraktur terhambat. Fraktur intrakapsular
sendiri dapat dibagi berdasarkan daerah collum femur yang dilalui
oleh garis fraktur menjadi: fraktur subkapital. Fraktur subkapital
terjadi apabila garis fraktur yang melewati collum femur berada
tepat di bawah caput femur, fraktur transervikal terjadi apabila
garis fraktur melewati setengah atau pertengahan collum femur.
Fraktur subkapital dan transervikal biasanya dapat mengakibatkan
terganggunya aliran darah pada caput femur sehingga biasanya
tatalaksana pada fraktur ini adalah penggantian caput femur,
fraktur basiliar terjadi apabila garis fraktur melewati bagian basis
collum femur. Fraktur pada daerah ini tidak mengganggu
vaskularisasi caput femur sehingga biasanya tidak perlu dilakukan
penggantian caput femur.
2. Fraktur Ekstrakapsular
Fraktur ekstrakapsular meliputi fraktur yang terjadi pada
daerah intertrochanter dan daerah subtrochanter.
a. Fraktur intertrochanter terjadi apabila garis fraktur
melintang dari trochanter mayor ke trochanter minor.
Kemungkinan penyatuan pada fraktur ini lebih besar dibandingkan
dengan fraktur jenis intrakapsular dan kemungkinan komplikasinya
juga lebih kecil.
b. Fraktur subtrochanter terjadi apabila fraktur terjadi di
sebelah bawah dari trochanter. Perdarahan yang mungkin terjadi
pada fraktur ini cenderung lebih hebat dibandingkan dengan fraktur
collum femur lainnya karena banyaknya anastomosis cabang arteri
femoral medial dan lateral di area subtrochanter.
3. Non Trauma (Infeksi, Tumor)
METODE PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
1. Laptop
2. File berisi hasil pemeriksaan pasien
3. Modul
4. Aplikasi Radiant Dicom Viewer
2.2 Tata Laksana Praktikum
1. Buka aplikasi Radiant Dicom Viewer
2. Pilih menu scan folder
3. Pilih data CT-Scan Femur
4. Tunggu data masuk ke aplikasi
5. Pilih menu MPR
a. Buat irisan axial
b. Buat irisan coronal
c. Buat irisan sagital
6. Volume Rendering
a. Buat tampilan dari AP
b. Buat tampilan dari Lateral
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Didalam evaluasi pada post prosessing dapat dilakukan
rekontruksi MPR dan Vr pada aplikasi Radian Dicom
CT-Scan Kepala dapat dapat memperlihatkan ventrikel, sinus,
hypothalamus, thalamus, EAM, cerebullum, pons, corpus calosum,
gray matter, petrous ridge, sphenoid sinus, frontal sinus, dan
mastoids cells.
Teknik pemotongan ct kepala axial adalah garis lurus antara orbita
dengan meatus acusticus externus
Pada modalitas CT-Scan dapat terlihat jelas dan baik untuk
menvisualisasikan soft tissue dan tulang namun sedikit tidak di
rekoemdasikan untuk pembuluh darah kecuali dengan
pemeriksaan khusus. Selain itu kita dapat memainkan WW dan
WL sesuai dengan kebutuhan
1.2 Saran
Diperlukan ketelitian khusus saat melakukan post processing CT-
Sinus agar dapat mengevaluasi rongga-rongga yang ada
Dalam melakukan pengolahan post processing diperlukan
kesabaran extra dikarenakan saat post processing di aplikasi tidak
tersedia menu undo, dengan begitu saat kesalahan terjadi kita harus
mengulang
Mahasiswa harus mengerti teknik rekontruksi gambar di dalam
aplikasi radiant dicom.
DAFTAR PUSTAKA