PENDAHULUAN
1
Pada pemeriksaan radiografi Os Manus kasus Fraktur ini proyeksi
yang dapat digunakan ialah dengan proyeksi Pa/Oblique. Sehingga
nantinya didapatkan radiograf yang dapat menegakan suatu diagnosa.
2
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan laporan kasus ini adalah
sebagai berikut:
1.4.1 Bagi Institusi Rumah Sakit
Memberi masukan dan saran-saran yang berguna bagi rumah sakit,
dalam hal ini Instalasi Radiologi umumnya dan Radiografer pada
khususnya mengenai pemeriksaan radiografi Os Manus pada kasus
Fracture di Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Buleleng.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber pustaka bagi Mahasiswa Akademi Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) Bali.
1.4.3 Bagi penulis
Menambah dan memperdalam pengetahuan penulis tentang
pemeriksaan radiografi Os Manus pada kasus Fracture di Instalasi
Radiologi RSUD Kabupaten Buleleng.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
2.2 Patologi Fraktur
Fraktur adalah patah tulang atau terputusnya kontinuitas jaringan
tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh trauma atau
tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang itu
sendiri dan jaringan lunak di sekitar tulang akan menentukan apakah fraktur
yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila
seluruh tulang patah, sedangkan pada fraktur tidak lengkap tidak melibatkan
seluruh ketebalan tulang.
Jenis fraktur menurut sudut patah :
Fraktur tranversal, yaitu fraktur yang garis patahnya tegak
lurus terhadap sumbu panjang tulang.
Fraktur oblique, yaitu fraktur yang garis patahnya
membentuk sudut terhadap tulang.
Fraktur spinal, timbul akibat torsi pada ekstrimitas. Fraktur –
fraktur ini khas pada cedera pemain sky, dimana ujung sky
terbenam pada tumpukan salju dan sky terputar sampai tulang
patah.
Fraktur multiple dalam 1 (satu) tulang :
fraktur segmental yaitu 2 (dua) fraktur berdekatan pada 1
(satu) tulang yang menyebabkan terpisahnya segmen sentral
dari suplai darahnya.
Comminuted fraktur yaitu serpihan – serpihan atau
terputusnya keutuhan jaringan dimanater dapat lebih dari 2
(dua) fragmen tulang.
Jenis fraktur-fraktur lain :
Fraktur patologi terjadi pada daerah-daerah tulang menjadi
lemah karena tumor atau proses patologi lainnya
Fraktur kompresi yaitu fraktur yang khusus terjadi pada
tulang-tulang vertebra dan terlihat jelas pada radiograf posisi
lateral.
5
Fraktur greenstick yaitu fraktur tidak sempurna yang sering
terjadi pada anak-anak. Korteks tulang yang masih utuh,
demikian juga periostuemnya.
Fraktur avulse yaitu fraktur yang memisahkan suatu fragmen
tulang pada tempati sersi tendon atau ligament.
Fraktur impresi yaitu fraktur yang khusus terjadi pada
tulang-tulang di kepala. Pada radiograf fraktur ini berwarna
putih.
Fraktur bebanya itu fraktur yang terjadi pada orang-orang
yang baru saja menambah aktivitasnya. Misalnya pada orang-
orang yang baru memulai latihan lari.
FFD : 100 cm
Kriteria gambar :
6
Gambar 2.2 Posisi PA Manus Gambar 2.3 Radiograf PA manus
7
Gambar 2.4 Posisi Oblique Manus Gambar 2.5 Radiograf Oblique Manus
8
2. Posisi Pasien
3. Posisi Objek :
Ekstensikan digit pasien dan atur digit pertama di sudut kanan palmar
Tempatkan permukaan palmar tegak lurus terhadap kaset.
Pusat kaset pada MCP joint, dan atur garis tengah sejajar dengan tangan
dan lengan bawah. Permukaan ulnaris letakkan pada menempel meja.
Imobilisasi ibu jari mungkin diperlukan.
Atur phalang digit 2-5 superposisi
Jangan lupa gunakan apron pada pasien untuk melindungi organ sensitife.
4. FFD : 100 cm
5. Arah Sinar : Vertikal tegak lurus pada kaset pada MCP joint digiti I
9
I
Tampilan Struktur :
Kriteria Evaluasi
10
2.3.5 Proyeksi Ap Perbandingan (Norgaard Metode)
2. Posisi Pasien :
11
3 .Posisi Objek :
4. FFD : 100 cm
5. Arah Sinar : Tegak lurus ke titik tengah antara kedua tangan selevel MCP
joint untuk salah satu dari dua posisi pasien.
12
Tampilan Struktur :
Kriteria Evaluasi
13
BAB III
PEMBAHASAN
14
d. Aktivitas maximal : 150 kV; 630 mA; 1,2s
6. Load pembagi
15
4. Marker R/L
5. Apron
16
6. Processing Film
17
permintaan pemeriksaan radiologi Manus ke Instalasi Radiologi
RSUD Kab.Buleleng dengan klinis . Setelah mendaftar pasien
dipersilahkan menunggu dan kemudian dilakukan pemeriksaan
radiologi Manus untuk mengetahui komdisi Manus.
3.1.6 Teknik Pemeriksaan Radiologi Manus pada kasus fraktur di Instalasi
Radiologi RSUD Kab.Buleleng
Pada saat penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan I di Instalasi
Radiologi Kab.Buleleng, penulis menemukan pasien dengan kasus
fraktur Manus dengan proyeksi PA dan Oblique. Adapun teknik
pemeriksaannya yaitu:
1) . Proyeksi PA
Posisi pasien : Pasien duduk menyamping meja pemeriksaan
pada tepi tangan yang akan di foto.
FFD : 100 cm
Beri marker L untuk bagian tubuh yang diperiksa dan marker 2 untuk no.
urut pasien.
18
Gambar 3.7 Proyeksi PA dan RAdiograf PA Manus
FFD : 100 cm
19
Gambar 3.8 Posisi dan Radiograf Oblique Manus
20
2. Jika dilihat dari segi ekonomi tentunya lebih murah karena hanya
menggunakan kaset 24x30 cm yang dibagi menjadi 2.
3.2.2 Kekurangan
1. Tindakan proteksi radiasi yang masih sangat minim dilakukan
untuk pasien yaitu penggunaan apron atau gonad shield pada pasien
selama pemeriksaan dilakukan.
21
BAB IV
PENUTUP
4. 1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan Laporan Kasus yang berjudul “Teknik
Pemeriksaan Radiografi Manus pada kasus fraktur di Instalasi Radiologi
RSUD Kab.Buleleng” dapat diambil suatu kesimpulan bahwa:
1. Setiap pasien yang akan diperiksa harus membawa surat permintaan
foto, lalu dilakukan tindakan administrasi, kemudian dilakukan
pemeriksaan dan terakhir menunggu hasil bacaan foto rontgen yang
dilakukan.
2. Dari hasil pengamatan penulis proyeksi yang digunakan pada
pemeriksaan Manus kasus fraktur di Instalasi Radiologi RSUD
Kab.Buleleng adalah proyeksi PA dan Oblique.
4. 2 Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
Dauber, Wolfgang dan Feneis, Heinz. 2000. Pocket Atlas of Human Anatomy: 4th
edition. New York. Thieme Flexibook.
Triningsih, Miea. Kumpulan Materi Perkuliahan semester 1.
Koval, Kenneth J. dan Zuckerman, Joseph D. 2006. Handbook of Fractures. 3rd
Edition. USA. Lippincott Williams & Wilkins.
23
LAMPIRAN
Lampiran I : Lembar permintann foto
24