Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan penyusunan referat ini yang berjudul Pemeriksaan Radiologi
pada Fraktur Antebrachii. Referat ini saya susun untuk melengkapi tugas Kepaniteraan
Klinik Radiologi di RSUD Dr. M. Yunus Kota Bengkulu.
Saya mengucapkan terima kasih kepadadr. Tina Marina, Sp.Rad dan dr. Widyarti,
Sp.Rad yang telah membimbing dan mengajarkan saya dalam mengetahui cara-cara
mendiagnosis suatu penyakit berdasarkan pemeriksaan radiologi sehingga dapat membantu
saya menyusun referat ini.
Saya menyadari masih banyak kekurangan baik pada isi maupun format referat
ini.Oleh karena itu, saya menerima segala kritik dan masukan dengan tangan terbuka dan
memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dalam tugas referat yang telah
saya buat ini.
Akhir kata saya berharap referat ini dapat berguna bagi rekan-rekan serta semua pihak
yang ingin mengetahui tentang Pemeriksaan Radiologi pada Fraktur Antebrachii.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 FRAKTUR
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau
tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa. Trauma yang menyebabkan
tulang patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung. Trauma langsung
menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi fraktur pada daerah tekanan.
Trauma tidak langsung, apabila trauma dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah
fraktur, misalnya jatuh dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan fraktur pada
klavikula, pada keadaan ini biasanya jaringan lunak tetap utuh.(3)
2.1.1
PENYEBAB FRAKTUR(1,3)
Tulang bersifat relatif rapuh, namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya
pegas untuk menahan tekanan. Fraktur dapat terjadi akibat:
1. Trauma
Sebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba dan
berlebihan, yang dapat berupa pemukulan, penghancuran, penekukan,
pemuntiran, atau penarikan.Bila terkena kekuatan langsung, tulang dapat patah
pada tempat yang terkena, jaringan lunaknya juga pasti rusak.Bila terkena
kekuatan tak langsung, tulang dapat mengalami fraktur pada tempat yang jauh
dari tempat yang terkena kekuatan itu, kerusakan jaringan lunak di tempat
fraktur mungkin tidak ada.
2. Kelelahan atau tekanan
Keadaan ini paling sering ditemukan pada tibia atau fibula atau metatarsal,
terutama pada atlet, penari, dan calon tentara yang jalan berbaris dalam jarak
jauh.
3. Fraktur patologik
Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal kalau tulang itu lemah
(misalnya oleh tumor) atau kalau tulang itu sangat rapuh (misalnya pada
penyakit Paget).
Daya pemuntir menyebabkan fraktur spiral pada kedua tulang kaki dalam
tingkat yang berbeda; daya angulasi menimbulkan fraktur melintang atau oblik
pendek, biasanya pada tingkatyang sama. Pada cedera tak langsung, salah satu dari
fragmen tulang dapat menembus kulit; cedera langsung akan menembus atau
merobek kulit diatas fraktur. Kecelakaan sepeda motor adalah penyebab yang
paling lazim. Banyak diantara fraktur itu disebabkan oleh trauma tumpul, dan
4
resiko komplikasinya berkaitan langsung dengan luas dan tipe kerusakan jaringan
lunak.
KLASIFIKASI KLINIS FRAKTUR(3)
1) Fraktur Tertutup
Fraktur tertutup adalah suatu fraktur yang tidak mempunyai hubungan dengan
2.1.2
dunia luar.
2) Fraktur Terbuka
Fraktur terbuka adalah fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar
melalui luka pada kulit dan jaringan lunak, dapat berbentuk from within (dari
dalam) atau from without (dari luar).
Adapun klasifikasi fraktur terbuka menurut Gustillo and Anderson yaitu:
Tipe I : luka kecil < 1 cm. Terdapat sedikit kerusakan jaringan dan tidak
Dua sendi
Pada lengan bawah atau kaki, satu tulang dapat mengalami fraktur atau angulasi.
Tetapi angulasi tidak mungkin terjadi kecuali kalau tulang yang lain juga patah,
5
atau suatu sendi mengalami dislokasi. Sendi-sendi diatas dan di bawah fraktur
keduanya harus disertakan dalam foto sinar-X.
Dua tungkai
Pada sinar-X anak-anak epifise dapat mengacaukan diagnosis fraktur. Foto pada
tungkai yang tidak cedera akan bermanfaat.
Dua cedera
Kekuatan yang hebat sering menyebabkan cedera pada lebih dari 1 tingkat.Karena
itu bila ada fraktur pada kalkaneus atau femur perlu juga diambil foto sinar-X pada
pelvis dan tulang belakang.
Dua kesempatan
Segera setelah cedera, suatu fraktur mungkin sulit dilihat, kalau ragu-ragu, sebagai
akibat resorbsi tulang, pemeriksaan lebih jauh 10-14 hari kemudian dapat
memudahkan diagnosis.
Pemeriksaan x-ray minimal untuk muskuloskeletal diambil dalam posisi antero-
posterior (AP) atau posterior-anterior (PA) dan lateral. Ketika berhadapan dengan fraktur
tulang panjang, yang penting aturan adalah gambar seluruh tulang dari sendi di atas
untuk sendi bawah cedera.evaluasi lengkap pada setiap tingkat artikular, atau di dalam
tangan sendiri, biasanya membutuhkan pandangan tambahan yang dirancang untuk lebih
memvisualisasikan cedera tertentu. Ini mungkin termasuk pandangan gerak fluoroskopik
dan pandangan tegangan untuk membantu mendiagnosa ketidakstabilan ligamen.Lebih
canggih lagi studi x-ray seperti arthrography, ultrasound, computed tomography
(CT),dan magnetic resonance imaging (MRI) mungkin penting di masa depan
perencanaan bedah, tapi jarang ditunjukkan dalam pengelolaan awal cedera ekstremitas
atas. Sebuah panduan praktis untuk beberapa pandangan x-ray biasa digunakan
disarankan dalam tabelberikut:(5)
Tabel 1. Premeriksaan Radiologi untuk tangan, siku, lengan bawah, dan pergelangan
tangan
2.2.1
INDIKASI PEMERIKSAAN
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan gambaran anatomis
untukmendukung diagnosa kelainan pada tulang. Untuk itu pemeriksaan ossa antebrachii
ditujukan untuk indikasi patologis sebagai berikut:(1,2)
a. Trauma ( kecelakaan )
Trauma adalah terjadi benturan dengan benda tajam yang mengakibatkan cidera. Yang
termasuk trauma adalah :
1) Fraktur
Fraktur adalah Patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.
Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang itu sendiri, dan jaringan
lunak di sekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap
atau tidak lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah,
2)
3)
4)
5)
sedangkan pada fraktur tidak lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang.
Fisura
Fisura adalah retak tulang.
Dislokasi
Dislokasi adalah tulang keluar dari mangkok sendi.
Luksasi
Luksasi lebih ringan dari dislokasi.
Ruptur
Ruptur adalah sobeknya jaringan ikat.
b. Patologis
1) Artheritis
Artheritis adalah suatu radang pada persendian.
2) Osteoma
Osteoma adalah suatu kanker pasa tulang.
c. Benda asing ( corpus alienum )
7
Benda asing yatu benda yang tidak seharusnya ada dalam sistem fisiologi,
masuknya tidak disengaja atau menyalahi prinsip fisiologi, dan mengganggu sirkulasi
tubuh atau sistem fisiologi tubuh.Benda asing pada gambaran radiograf bisa berwarna
lusen atau opaq.Berwarna lusen bila berasal dari benda non logam, nomor atomnya
lebih rendah seperti kayu, duri, plastik, dan lain-lain.Berwarna opaq bila berasal dari
logam, nomor atomnya lebih tinggi dari jaringan sekitar seperti paku, jarum, peluru,
dan lain-lain.
2.2.2
osantebrachii
adalah
pemeriksaan
secara
radiologi
dengan
supinated.
Karena proksimal antebrachii umumnya dalam posisi ini memutar, raba dan
antebrachii.
- Pakaikan pasien apron untuk poteksi radiasi.
c. Arah sinar :
Central Ray ( CR ) : Vertikal tegak lurus terhadap kaset
Focus Film Distance ( FFD ) : 90 cm
Central Point ( CP ) : Pada mid antebrachii
d. Kriteria Evaluasi :
Berikut ini Kriteria radiograf yang harus nampak pada proyeksi AP antebrachii :
1. Pergelangan tangan dan distal humerus nampak.
2. Sedikit superimposisi caput, colum, tuberosity radial, pada daerah proksimal
ulna.
3. Tidak ada perpanjangan atau foreshortening dari epicondyles humeri.
4. Tampak batas bawah adalah gambaran wrist joint dan batas atas elbow joint.
5. Densitas yang sama antara daerah distal dan proksimal antebrachi.
permukaan kaset yang membuka dan sejajar dengan long axis antebrachi.
Pastikan bahwa kesua sendi masuk pada gambaran radiograf.
Atur lengan pada posisi true lateral position. Sisi ibu jari dari tangan harus
berada di atas.
- Pakaikan apron pada pasien untuk mengurangi dosis radiasi.
c. Arah Sinar
Central Ray ( CR ) : Vertikal tegak lurus terhadap kaset
Focus Film Distance ( FFD ) : 90 cm
Central Point ( CP ) : Pada mid antebrachii
d. Kriteria Evaluasi
Berikut ini gambaran radiograf yang nampak pada proyeksi lateral antebrachi :
1. Pergelangan tangan dan distal humerus nampak.
2. Superimposisi dari radius dan ulna pada ujung distal.
3. Superimposisi oleh caput radial di atas prosesus koronoideus.
4. Radial tuberositas menghadap depan.
5. Epicondilus humerus superposisi.
6. Elbow fleksi 90 derajat.
7.
Tampak soft tissue dan trabecula tulang di sepanjang poros radial dan ulnaris.
10
Keterangan:
1.
2.
3.
4.
5.
Olecranon
Radial head
Radial neck
Radial styloid process
Radioulnar joint, distal
6.
7.
8.
9.
11
yang
diperkuat
oleh
ligamen
radioulnar,
yang
mengandung
2.3.2
Fraktur Colles adalah fraktur 1/3 radius bagian distal (sampai dengan 1
inchi dari radiocarpal joint) dengan displacement fragmen distal ke arah
dorsal, dan dapat juga disertai dengan fraktur styloid ulna.(5)
b. Epidemiologi
Fraktur distal radius terutama Fraktur Colles lebih sering ditemukan
pada wanita, dan jarang ditemui sebelum umur 50 tahun.Secara umum
insidennya kira-kira 8 15% dari seluruh Fraktur dan diterapi di ruang
gawat darurat.Umur di atas 50 tahun pria dan wanita 1 berbanding 5.
Sebelum umur 50 tahun, insiden pada pria dan wanita lebih kurang sama di
mana Fraktur Colles lebih kurang 60% dari seluruh Fraktur radius. Sisi
kanan lebih sering dari sisi kiri. Angka kejadian rata-rata pertahun 0,98%.
Usia terbanyak dikenai adalah antara umur 50 59 tahun.(1,2,8)
c. Klasifikasi
Klasifikasi dari fraktur distal-end radius ialah menggunakan klasifikasi
Frykman dan Melone. Namun yang paling sering digunakan adalah sistem
klasifikasi oleh Frykman. Frykman terdiri dari 8 tipe, dimana tipe dengan
angka genap menunjukkan adanya fraktur styloideus ulna. Tipe I ialah
fraktur ekstraartikular, tipe III fraktur radiokarpal, tipe V fraktur radioulnar,
dan tipe VII fraktur radiokarpal dan radioulnar.8
Gambar 11.
Klasifikasi
Melone.
d. Patogenesis(1,7)
Umumnya Fraktur distal radius terutama Fraktur Colles dapat timbul
setelah penderita terjatuh dengan tangan posisi meyangga badan.Pada saat
terjatuh sebagian energi yang timbul diserap oleh soft tissue dan wrist joint
kemudian baru diteruskan ke os radius distal, hingga dapat menimbulkan
patah tulang pada daerah yang lemah yaitu antara batas tulang cortical dan
tulang spongiosa.
Khusus pada Fraktur Colles biasanya fragmen distal bergeser ke
dorsal, tertarik ke proximal dengan angulasi ke arah radial serta
supinasi.Adanya Fraktur prosesus styloid ulna mungkin akibat adanya
tarikan triangular fibrocartilago atau ligamen ulnar collateral.
Berdasarkan percobaan cadaver didapatkan bahwa Fraktur distal radius
dapat terjadi, jika pergelangan tangan berada dalam posisi dorsoflexi 40
900 dengan beban gaya tarikan sebesar 195 kg pada wanita dan 282 kg pada
pria.Pada bagian dorsal radius Frakturnya sering comunited, dengan
periosteum
masih
utuh,
sehingga
jarang
disertai
trauma
tendon
Deformity(1,7)
Pada saat terjadi Fraktur, terjadi kerusakan cortex, arteri maupun vena,
sumsum tulang dan soft tissue.
menunjukkan
tahap
awal
penyembuhan
tulang.
Hematom
Gambar 13. (a) deformitas garpu makan malam, (b) Fraktur tidak masuk
dalam sendi pergelangan tangan, (c) Pergeseran ke belakang dan ke radial.
Proyeksi AP dan lateral biasanya sudah cukup untuk memperlihatkan
fragmen Fraktur. Dalam evaluasi Fraktur, beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan :
1. Adakah Fraktur ini juga menyebabkan Fraktur pada prosesus styloideus
ulna atau pada collum ulna ?
2. Apakah melibatkan Radioulnar joint ?
3. Apakah melibatkan radio carpal joint ?
Gambar
15. Perbandingan radiologi
dengan
polos antebrachii
cidera
pada
usia
rendah. Cedera
klasik
fraktur
radius
dengan
dorsal
dan
terdiri
dari
displacement bagian
pemendekan
pada
Gambar
antebrachii
g.
Penatalaksanaan(11)
h. Komplikasi(7)
Penting karena komplikasi ini akan mempengaruhi hasil akhir fungsi
yang tidak memuaskan. Umumnya akan selalu ada komplikasi. Menurut
Cooney, hanya ada 2,9% kasus yang tidak mengalami disability dan
gangguan fungsi. Adapun komplikasi yang mungkin terjadi:
a. Dini
b. Lanjut
kelemahan
dan
hilangnya
rotasi
dapat
bersifat
beberapa bulan.
Kekakuan pada bahu, karena kelalaian adalah komplikasi yang
sering ditemukan. Kekakuan pergelangan tangan dapat terjadi akibat
2. FRAKTUR SMITHS
a.
Definisi
FrakturFraktur Smith atau biasa dikenal dengan nama reverse Colles
fracture ialah fraktur dari distal-end radius dengan fragmen distal bergeser ke
arah volar. Hal ini berlawanan dengan definisi fraktur Colles yaitu fraktur
distal-end radius dengan fragmen distal bergeser ke arah dorsal.(1)
b.
Mekanisme Injury
Fraktur ini disebabkan oleh cedera pronasi, dengan hantaman langsung
pada punggung tangan dengan posisi pergelangan tangan fleksi.(1)
Gambar 18.
Mekanisme cedera
fraktur Smith
c.
Manifestasi Klinis
Pasien yang mengalami fraktur ini tidaklah menunjukkan tanda-tanda
seperti Dinner-fork deformity, tetapi Garden Spade Deformity.Pada
pemeriksaan x-ray, didapatkan adanya fraktur pada yang terjadi pada
metaphysis os radius bagian distal. Pada foto lateral, menunjukkan adanya
fragment-fragment fraktur yang terdorong kearah anterior.1
e.
Pemeriksaan Radiologi
Pada foto rontgen, didapatkan fraktur pada metafisis radius distal. Foto
lateral menunjukkan bahwa fragmen distal bergeser dan miring ke anterior
(sangat berlawanan dengan fraktur Colles).(13)
Gambar 20. Fraktur radius distal dan ulna dengan angulasi anterior
fragmen distal (fraktur Smith). (A) PA dan (b) proyeksi lateral.
f.
Penatalaksanaan
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi terapi pada jenis fraktur ini:
1
2
3
Pola fraktur
Faktor local, seperti kualitas tulang itu sendiri, cedera jaringan lunak,
Faktor pasien, seperti usia, faktor psikologi, gaya hidup, kondisi medis
lainnya
KONSERVATIF(1,7)
Fraktur yang stabil non-displaced ataupun fraktur yang mengalami
displacement secara minimal dapat diperbaiki dengan closed reduction dan
imobilisasi dengan plaster. Tindakan ini sering dilakukan 75%-80% dari
fraktur os radius bagian distal. Pada pasien awalnya dapat digunakan sugar
tong splint . Apabila bengkaknya sudah mereda, dapat digunakan gips dengan
posisi tangan 20 volar flexi dan ulnar deviasi. Posisi lengan yang ideal,
durasi imobilisasi, dan kebutuhan untuk pemakaian gips dalam waktu lama;
ketiga metode tersebut masih controversial, tidak ada study prospective yang
dapat menunjukkan salah satu lebih baik disbanding metode yang lain. Flexi
pergelangan tangan yang extreme harus dihindarkan karena dapat
meningkatkan carpal canal pressure dan kekakuan pada jari-jari tangan.Gips
harus dipakai kurang lebih selama 6 minggu atau sampai terbukti telah
terbentuk union pada foto radiologi.Pasien harus tetap diawasi oleh perawat
untuk dilakukan therapy/latihan untuk menggerakkan tangannya secara aktif.
OPERATIF
Fraktur yang tidak stabil ataupun yang mengalami displacement
membutuhkan tindakan operatif setelah dilakukannya close atau open
reduction.
Percutaneous
pinning
terutama
digunakan
pada
fraktur
g.
lain:
1
2
imobilisasi dengan gips ataupun dengan external fiksasi dalam waktu lama
Rupture tendon; paling sering terjadi pada m.extensor pollicis longus,
3. FRAKTUR GALLEAZI
a.
Definisi
Fraktur Galleazi adalah fraktur yang terjadi pada Os Radius 1/3 distal
atau 1/3 tengah dengan dislkasi Radio Ulnar Joint distal.(1,7)
b.
Epidemiologi
Fraktur Galleazzi jumlah kejadiannya mencapai 3-7% dari semua
fraktur lengan bawah.Fraktur ini sering terjadi pada laki-laki.Meskipun
fraktur Galleazzi sangat jarang dilaporkan, fraktur ini diperkirakan terjadi
sekitar 7% dari fraktur lengan bawah pada orang dewasa.(7)
c.
Etiologi
Etiologi fraktur Galeazzi adalah posisi jatuh yang menyebabkan beban
aksial untuk pada lengan yang hyperpronasi. (7)
d.
Gejala Klinis
Fraktur Galeazzi lebih sering terjadi dibanding dengan fraktur
Monteggia. Nyeri pada daerah os ulna merupakan tanda paling khas. Hal ini
mungkin disertai adanya ketidakstabilan dari wrist joint (Piano-key sign) atau
Gambar 24.
Galleazzis fraktur.(1)
e.
Gambar 27. Galeazzi fraktur.(A) PA dan (b) proyeksi lateral. Perhatikan bahwa
subluksasi dorsal ulna hanya dapat dilihat pada proyeksi lateral.(13)
Penatalaksanaan(1,18)
Hampir sama dengan penatalaksanaan pada fraktur Monteggia, pada
fraktur Galleazi langkah yang terpenting adalah untuk mengembalikan
panjang tulang yang mengalami fraktur. Closed reduction sering berhasil
pada anak-anak, sedangkan pada oang dewasa reduction yang terbaik adalah
dengan operasi terbuka dan compression plating dari os radius. Pemeriksaan
sinar x-ray dapat dilakukan untuk memastikan bahwa bagian distal dari
radio-ulnar joint telah berkurang. Ada tiga kemungkinan:
-
selama 6 minggu.
Radio-ulnar joint berkurang tetapi tidak stabil
Lengan bawah harus diimobilisasi dalam keadaan stabil (biasanya dalam
posisi supinasi), bila perlu ditambahkan dengan transverse K-wire.Pada
lengan bawah dipasang splint di atas siku selama 6 minggu.
4. FRAKTUR MONTEGGIA
a.
Definisi
Fraktur Montegia adalah Fraktur yang terjadi pada Os Ulna 1/3
proximal atau 1/3 tengah dengan dislocation Radio Ulnar Joint proximal.(19)
b.
Epidemiologi
Fraktur Monteggia meliputi kurang dari 5 % pada fraktur lengan
bawah dan dipublikasikan dalam literature sebanyak 1-2%.Dari seluruh
frktur Monteggia, Tipe 1 menurut Bado merupakan yang paling sering
(59%), diikuti tipe III (26%), tipe II (5%) dan tipe IV (1%).
Fraktur
Etiologi
Penyebab fraktur Monteggia terutama berhubungan dengan jatuh saat
posisi tangan terjulur dengan kekutan pronasi.Jika pada sendi elbow
dalamkeadaan fleksi fraktur Monteggia tipe II dan III lebih sering
terjadi.Adabeberapa teori mekanisme injury untuk fraktur Monteggia sebagai
berikut: (19)
1) Direct Blow Theory (Teori Benturan Langsung)
Teori ini diusulkan pertama kali oleh Speed dan Boyd yang dimuat
dalam literatur Englih. Teori ini kemudian ditetapkan oleh Smith, tetapi
sesungguhnya teori ini telah diusulkan oleh Monteggia sendiri. Dia
mencatat bahwa fraktur ini terjadi ketika tulang ulna terbentur secara
langsung. Kemudian, salah satu dari fraktur ulna tersebut memberikan
tekanan secara langsung, sehingga membuat caput radius mengalami
disokasi.(20)
2) Hyperpronation Theory
Pada tahun 1949, Evans mempublikasikan hasil observasinya
mengenai fraktur Monteggia anterior. Sebelumnya dia telah mengobservasi
bahwa Direct Blow Theory semata-mata hanya berdasarkan klinis saja,
tetapi Evan menggunakan ekperimen terhadap kadaver untuk mendukung
hipotesisnya. Beliau mendomenstrasikan bahwa hiperpronasi pada lengan
bawah mengakibatkan fraktur pada ulna disertai dislokasi pada caput
radius. Evans berpendapat bahwa selama terjatuh pada posisi tangan
Gambar
Ilustrasi
mekanisme
teori
hiperpronasi.
28:
injury
Pada
tahun
Tompkins
1971,
menganalisa
kedua
teori
terdahulu
danmemprkenalkan
Hiperekstensi.
Pasien terjatuh dalam posisi tangan terjulur ke depan,memaksa elbow
ke
tulang
ulna.
Karena
tulang
radius
biasanya
terjaditegangan
yang
kuat
pada
tulang
ulna
yang
Patofisiologi(17)
Struktur pada forearm tertaut secara baku dan jika ada satu tulang yang
mengalami disrupsi maka akan berpengaruh ke tulang lain. Ulna dan radial
berikatan secara intak hanya pada proximal dan distal sendi.Namun, mereka
menyatu sepanjang sumbu dihubungkan dengan membrane interosseus.Hal
inilah yang menyebabkan radius bisa berputar mengelilingi ulna.Ketika ulna
mengalami fraktur, energy disalurkan sepanjang membrane interosseus dan
terdisplasi pada proximal radius.Akhirnya yang terjadi adalah disrupsi
cedera
nervus
median
interoseus
anterior
dan
nervus
ulnaris
juga
Tipe I: fraktur pada 1/3 proksimal atau 1/3 tengah tulang ulna disertai
dislokasi anterior caput radius.
Tipe II: fraktur pada 1/3 proksimal atau 1/3 tengah tulang ulna
disertaidislokasi posterior caput radius.[19]
Gambar 31. Bado Tipe II, Foto Rongent dan gambar ilustrasi.[19,21]
Tipe III: fraktur pada bagian metafisis ulna disertai dislokasi lateral
caputradius.[19]
Tipe IV: fraktur 1/3 proksimal atau 1/3 disertai dislokasi anterior caput
radius.[19]
Gambaran Klinis(7)
pasien tidak merasakan nyeri hebat saat beristirahat tapi flexi sendi cubiti dan
rotasi lengan bawah terbatas dan nyeri.
Dislokasi lokasi caput radial mungkin teraba pada anterio, posterior
atau posisi anterolateral.Pada tipe I dan IV, caput radial dapat dipalpasi pada
fosa antecubiti. Caput radialis dapat dipalpasi secara posterior pada tipe II
dan pada daerah lateral pada tipe III.
Kulit sebaiknya diperiksa untuk memastikan bahw tidak terjadi fraktur
terbuka.Nadi dan pengisisan kapiler harus dicatat.Hematom mungkin terjadi
pada lokasi dislocation walapun bukan tempat trauma secara langsung.
Fungsi motorik harus diperiksa karena cabang dari nervus radialis
dapat terjepit, mengakibatkan kelemahan atau paralysis dari jari atau ibu jari
untuk extensi. Cabang sensorik biasanya tidak terlibat.Namun harus
diperiksa.
g.
Gambar. Asosiasi fraktur sepertiga proksimal ulna dan dislokasi caput radial
(Monteggia fraktur). Perhatikan garis radiocapitellar terganggu.(13)
h.
Tatalaksana(19,21)
1) Tindakan awal: Stabilisasi dan imobilisasi
2) Tindakan definitif:
- Ulna ORIF (plat/screw).
- Caput radius close reduction (open bila tidak berhasil atau tidak stabil).
- Imobilisasi dengan gips selama 4-6 bulan.
- Pasien anak-anak close reduction, gips.
i.
PROGNOSIS
Pada tahun 1991, Anderson and Meyer mengguankan criteria untuk
mengevalusi fraktur forearm dan prognosisnya:(19)
1) Excellent - Union with less than 10 loss of elbow and wrist
flexion/extension and less than 25% loss of forearm rotation.
2) Satisfactory - Union with less than 20 loss of elbow and wrist
flexion/extension and less than 50% loss of forearm rotation.
3) Unsatisfactory - Union with greater than 30 loss of elbow and wrist
flexion/extension and greater than 50% loss of forearm rotation.
4) Failure - Malunion, nonunion, or chronic osteomyelitis.
Nyeri, disfungsi saraf dan deformitas secara kosmetik merupakan salah
satu factor juga yang harus dipertimbangkan dalam memperbaiki kualitas
hidup pasien.
BAB III
KESIMPULAN
Radiodiagnostik merupakan salah satu cabang dari radiologi yang bertujuan
untuk membantu pemeriksaan dalam bidang kesehatan, yaitu untuk menegakkan
radiologi
sudah
mengalami
banyak
perkembangan.Pemeriksaan
ossa