Anda di halaman 1dari 80

BAGIAN ILMU ANESTESI DAN REANIMASI REFARAT

FAKULTAS KEDOKTERAN SEPTEMBER 2020


UNIVERSITAS PATTIMURA

BLOK SARAF PERIFER

OLEH:
Mega Rahmanita Bagdad
2019-84-002

PEMBIMBING:
dr. Ony W. Angkejaya, Sp. An
dr. Fahmi Maruapey, Sp. An
dr. Lukman H. Semarang, Sp. An

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA


BAGIAN ILMU ANESTESI DAN REANIMASI dr. M. HAULUSSY
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2020

3
BAB I
PENDAHULUAN
Blok saraf perifer merupakan teknik anestesi yang cocok untuk operasi superfisial
pada ekstremitas. Keuntungan blok saraf perifer adalah tidak menganggu kesadaran
dan refleks saluran napas atas. Teknik ini menguntungkan bagi pasien penyakit
pulmoner kronik, gangguan jantung berat, atau gangguan fungsi ginjal. Akan tetapi
pencapaian efek anestetik yang adekuat pada teknik ini kurang dapat diprediksi
sehingga dapat mempengaruhi jalannya operasi. Kerjasama dan partisipasi pasien
merupakan kunci dalam keberhasilan dan keamanan setiap tindakan blok perifer.
Keberhasilan teknik blok ini sangat dipengaruhi oleh keterampilan petugas/dokternya.
Pengetahuan anatomi yang komprehensif mengenai lokasi pembedahan sangat
penting dalam pemilihan teknik anestesi blok yang tepat. Pasien juga harus kooperatif
untuk mendapatkan hasil blok saraf perifer yang efektif.
Blok saraf perifer selain untuk anestesi, dapat digunakan untuk analgesia setelah
operasi dan tatalaksana nyeri kronik. Pada saat evaluasi preoperatif perlu diperiksa
dengan teliti adanya infeksi kulit di lokasi blok, selain itu perlu memastikan fungsi
koagulasi yang normal.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Blok saraf perifer merupakan anestesi lokal yang diinjeksikan di persarafan
perifer sehingga anestesi yang dihasilkan di lokasi tubuh yang spesifik, bertahan
lama dan efektif. Blok saraf perifer dapat digunakan sebagai anestesi tunggal,
analgetik pada anestesi umum, dan analgetik post operasi, dan tatalaksana nyeri
akut atau kronik.
B. TEKNIS ANESTESI
1. Persiapan
Pasien dievaluasi seperti halnya teknik anestesi lainnya dan pemberian obat
berguna untuk mengurangi rasa sakit selama jarum dimasukkan untuk melakukan
blok saraf perifer. Ruang tempat melakukan blok harus terdapat monitor, alat, dan
obat jika terdapat reaksi obat anestesi lokal yang tidak diinginkan (adverse
reactions). Selain itu kateter intravena harus terpasang sebelum melakukan blok.
Obat-obatan sedasi atau anestesi umum dapat disiapkan, jika sewaktu-waktu perlu
digunakan.
Pemilihan obat anestetik lokal untuk blok saraf perifer tergantung pada onset,
durasi, dan derajat blok konduksi. Lidokain dan mepivakain, 1-1,5% untuk
operasi 10-20 menit dan 2-3 jam, sedangkan ropivakain 0,5% dan bupivakain
0,375-0,5% memiliki onset lebih lambat dan kurang memblok sistem motorik,
akan tetapi efek anestesi dapat bertahan 6-8 jam. Pemberian epinefrin 1:200.000
(5μg/ml) intravena dapat meningkatkan durasi blok konduksi, beberapa klinisi
menggunakan dosis 3 ml anestesi lokal dengan 1:200.000 (5μg/mL) atau
1:400.000 (2,5μg/mL) epinefrin untuk mendeteksi letak intravaskular jarum atau
kateter. Peningkatan denyut jantung lebih dari 20% dari keadaan awal
menunjukkan injeksi ke intravaskular. Setiap pemberian 5 ml obat anestesi lokal
dilakukan aspirasi untuk meminimalkan risiko injeksi intravascular.

5
Keberhasilan anestesi perifer berdasarkan posisi yang tepat dari ujung jarum
di selubung perineural. Dahulu pengerjaan ini dengan membuat parestesia dengan
ujung jarum atau menggunakan pendekatan transarterial. Karena adanya risiko
kerusakan arteri atau saraf permanen, maka berkembang suatu teknologi baru
berupa alat stimulasi saraf untuk membantu menentukan letak ujung jarum.
Penggunaan alat stimulasi saraf ini memiliki risiko meningkatkan morbiditas,
sehingga dilakukan pengembangan alat baru yang lebih optimal, seperti
ultrasonografi, Doppler, dan stimulasi saraf sensorik. Saat ini cara terbaik
menentukan letak ujung jarum berdasarkan respon motorik terhadap stimulasi
saraf. Respon motorik pada 0,5 mA/0,1 ms menunjukkan bahwa ujung jarum
berada pada letak yang tepat dan anestesi lokal dapat diinjeksi.
Gambaran ultrasonografi dengan resolusi tinggi akan menghasilkan
visualisasi saraf perifer, letak jarum blok, dan distribusi larutan anestesi lokal
sehingga meningkatkan keberhasilan blok dan meminimalkan pemberian obat
anestesi lokal. Selain itu ultrasonografi dapat mengetahui letak pembuluh darah
agar dapat mengurangi risiko komplikasi. Ultrasonografi frekuensi tinggi
menghasilkan gambaran yang bagus akan tetapi penetrasi ke dalam jaringan jelek.
Kontraindikasi blok saraf perifer adalah pasien tidak kooperatif (anak-anak,
demensia, dan pasien memberontak), kecenderungan perdarahan (antikoagulan,
hemofilia, dan koagulasi intravaskular diseminata), infeksi di lokasi blok,
toksisitas anestesi lokal, dan neuropati perifer.
2. Lokasi
a) Blok Saraf Perifer Ekstremitas Atas
1) Blok Plexus Brakialis
Plexus brachialis dibentuk oleh rami anterior C5-C8 dan T1. Rami tersebut
akan bergabung di rongga antara musculus scalenus anterior dan medius
membentuk tiga truncus yakni truncus superior, media dan inferior. Truncus
kemudian melewati batas lateral costae pertama dan berjalan di bawah clavicula
dan setiap truncus membentuk divisi anterior dan posterior. Ketika plexus keluar

6
dari bawah clavicula dan memasuki daerah axilla, serabut plexus brachialis
kemudian akan membentuk tiga fasciculus (cord) yang dinamakan sesuai dengan
lokasinya terhadap arteri aksillaris yakni fasciculus posterior, medial dan lateral.
Pada batas lateral musculus pectoralis minor, fasciculus akan membentuk nervus
terminal. Fasciculus lateral akan membentuk cabang lateral nervus medianus dan
berakhir sebagai nervus musculocutaneus. Fasciculus medial akan membentuk
cabang medial nervus medianus dan berakhir sebagai nervus ulnaris. Fasciculus
posterior akan membentuk cabang nervus axillaris dan berakhir sebagai nervus
radialis.
Plexus brachialis mempersarafi sensorik dan motorik seluruh ekstremitas
superior kecuali bagian bahu yang dipersarafi oleh plexus cervicalis dan lengan
atas medial dipersarafi oleh nervus intercostobrachialis dan cutaneus brachii
medialis. Anestetik lokal dapat disuntikkan pada salah satu titik sepanjang plexus
brachialis tergantung efek blok yang diinginkan. Blok interscalenus digunakan
untuk prosedur pembedahan pada bahu dan proksimal humerus. Blok
supraclavicula, infraclavicula dan axillaris untuk prosedur pembedahan pada
distal mid-humerus.

7
Gambar 1. Pleksus Brakialis
2) Blok Interscalenus
Blok interscalenus ialah teknik anestesi pada truncus plexus brachialis di leher
diantara musculus skalenus anterior dan medial. Blok interscalenus biasanya
digunakan untuk memberikan anestesi atau analgetik pada pembedahan bahu dan
lengan atas. Blok ini tidak efektif untuk pembedahan yang melibatkan radix saraf
C8-T1. Banyak praktisi yang menggabungkan metode anestesi ini dengan
anestesi umum ringan saat melakukan pembedahan. Indikasi blok interscalenus
antara lain pembedahan di bahu, fraktur humerus dan pembedahan lengan
lainnya yang tidak melibatkan aspek medial lengan bawah atau tangan.
Kontraindikasi tindakan ini ialah penolakan pasien, infeksi pada tempat injeksi,
defisit neurologis, alergi anestetik lokal, koagulopati, disfungsi nervus phrenicus
kontralateral dan PPOK berat.

8
Gambar 2. Lokasi Blok Interscalenus dan Area Tubuh yang Dipengaruhi
Pasien diposisikan dengan punggung sedikit dielevasi dan kepala dirotasi 300
ke arah kontralateral. Jika USG yang digunakan, maka bantal ditaruh di bawah
bahu yang akan dioperasi agar terangkat dari kasur. Blok ini dilakukan dengan
memberikan 25- 40 ml anestetik lokal ke celah interscalenus yang berdekatan
dengan processus transversus C6 (area vena jugularis eksterna). Lokasi ini
terletak di lateral dari cartilago cricoidea yang berpotongan dengan celah
interscalenus setinggi C6. Respon motorik stimulator saraf ekstremitas superior
dapat dibangkitkan sebelum pemberian anestesi lokal di mana akan menimbulkan
respon pada m. deltoid atau biceps, dan perlu diingat bahwa plexus brachialis
berada di superfisial (1-2 cm dari kulit).

9
Gambar 3. Lokasi Penyuntikan Blok Interscalenus
3) Blok Supraclavicula
Blok supraclavicula ialah teknik anestesi plexus brachialis pada
supraclavicula di area sekitar arteri subclavia. Blok supraclavicula diindikasikan
untuk pembedahan atau nyeri post operasi untuk ekstremitas atas terutama di area
distal mid-humerus. Keuntungan blok supraclavicula ialah plexus brachialis
terkonsentrasi pada area tersebut. Oleh karena itu, blok clavicular mengakibatkan
anestesi kuat dan cepat. Blok supraclavicula dikontraindikasikan bila terdapat
penolakan pasien, infeksi pada tempat injeksi, defisit neurologis, alergi anestetik
lokal, koagulopati, disfungsi nervus phrenicus kontralateral dan PPOK berat.

10
Gambar 4. Lokasi Blok Supraclavicula dan Area Tubuh yang Dipengaruhi
Blok ini dapat dilakukan dengan cara pasien berbaring telentang, lengan
ipsilateral blok di sisi samping, dan leher mengarah ke sisi berlawanan. Jarum
dimasukkan di sisi lateral musculus sternocleidomastoideus yang berbatasan
dengan clavicula dari anterior ke posterior hingga menemukan truncus plexus
brachialis yang berada di antara musculus scalenus anterior dan medius dan
berada di atas arteri subclavia. Blok dilakukan dengan 25-40 ml anestesi lokal.
Komplikasi tersering blok ini adalah pneumotoraks dengan gejala batuk,
dispnea, dan nyeri dada. Paralisis nervus phrenikus dapat terjadi (50% kasus)
meskipun tidak menunjukkan gejala klinis bermakna, oleh karena itu blok
supraklavikular bilateral tidak direkomendasikan, terutama pada pasien penyakit
paru obstruktif kronik.

11
Gambar 5. Lokasi Penyuntikan Blok Supraclavicula
4) Blok Infraclavicula
Blok infraclavicula ialah teknik anestesi blok plexus brachialis di
infraclavicula di dekat processus coracoideus. Blok ini diindikasikan untuk
anestesi dan analgetik pada area di bawah siku. Blok ini hampir serupa dengan
blok axillaris namun memiliki keuntungan di mana pasien tidak perlu
mengangkat lengannya saat injeksi. Blok ini tidak menimbulkan anestesi pada
axilla atau lengan atas bagian medial proksimal. Lokasi ini juga merupakan
tempak yang baik untuk pemasangan kateter saraf perifer karena area yang
mobilitasnya sedikit. Kontraindikasi blok ini antara lain penolakan pasien, alergi
anestetik lokal, infeksi pada tempat penyuntikan, koagulopati, dan defisit
neurologis.

12
Gambar 6. Lokasi Blok Infraclavicula dan Area Tubuh yang Dipengaruhi
Blok ini dilakukan dengan posisi lengan bebas, lengan abduksi dapat
mempermudah menentukan lokasi anatomi dan menggunakan marker processus
coracoideus. Lokasi blok 2 cm medial dari processus coracoideus lalu 2 cm
caudal, jarum 18-22 G dimasukkan tegak lurus kulit hingga tercapai respon
motorik. Plexus brachialis berada di atas arteri axillaris. Setelah teridentifikasi,
lalu aspirasi, jika tidak ada darah maka masukkan 30-40 ml anestesi lokal.
Adanya aktivitas nervus muskulokutaneus (kontraksi bisep ataubrakialis)
menandakan blok tidak sempurna, karena nervus muskulokutaneus dapat
bercabang lebih awal dari pleksus brakialis.

13
Gambar 7. Lokasi Penyuntikan Blok Infraclavicula
5) Blok Axillaris
Blok axillaris merupakan teknik anestesi plexus brachialis di axilla dekat
arteri aksillaris. Pada batas lateral musculus pectoralis minor, fasciculus plexus
brachialis membentuk cabang terminal. Nervus axillaris, nervus
musculocutaneus, nervus cabang nervus cutaneus brachii medial berada di
proksimal dari tempat injeksi blok axillaris. Oleh karena itu, blok axillaris
diindikasikan untuk pembedahan di distal siku. Ada beberapa kontraindikasi blok
plexus brachialis antara lain penolakan pasien, infeksi lokal, neuropati,
koagulopati, dan alergi anestetik local.

Gambar 8. Lokasi Blok Axillaris


Blok ini dapat digunakan untuk anestesi tangan, lengan, dan bahu. Pasien
posisi berbaring, lengan abduksi 90°, rotasi eksternal, dan siku fleksi 90°.
Identifikasi arteri axillaris dan musculus coracobrachialis, lalu tusukkan jarum
paralel di celah dua marker tersebut, di atas arteri axillaris ke arah proksimal
dengan sudut 30-40° dari kulit, kedalaman jarum kira-kira 2,5-3,75 cm. Risiko

14
blok ini jika jarum terlalu dalam akan mengenai arteri axillaris, tarik jarum
perlahan hingga darah tidak teraspirasi lagi. Hal ini menunjukkan bahwa posisi
jarum berada superfisial dari arteri axillaris dan masih berada di dalam selubung
saraf, lalu masukkan larutan anestesi lokal.
Seringkali anestesi diperlukan hanya pada saraf terminal saja biasanya untuk
pembedahan yang terbatas di daerah tangan. Anestesi di daerah tangan dapat
dengan anestesi lokal di nervus medianus, ulnaris, dan radialis. Blok ini juga
dapat membantu blok plexus brachialis yang tidak merata memblok sensorik
daerah distal. Saat ini blok saraf daerah tangan lebih baik dilakukan di
pergelangan tangan dibandingkan di siku.
6) Blok Saraf Medianus
Nervus medianus berasal dari fasciculus lateral dan medial plexus brachialis.
Nervus medianus memasuki lengan dan pada area antecubiti sebelum tempat
insersi m. biceps, nervus medianus berjalan pada posisi medial terhadap a.
brachialis. Setelah melewati insersi m. biceps, nervus medianus membuat cabang
ke otot fleksor pergelangan tangan dan fleksor jari. Nervus medianus berjalan
sepanjang membran intraosseous hingga pergelangan tangan. Pada lipatan
pergelangan tangan proksimal, nervus medianus terletak di belakang tendon m.
palmaris longus di carpal tunnel.
Nervus medianus mempersarafi sensorik terbanyak di telapak tangan. Di
pergelangan tangan, nervus medianus diblok dengan memberi 3-5 ml anestesi
lokal antara tendon palmaris longus dan fleksor carpi radialis. Sedangkan di siku,
nervus medianus diblok dengan memberi injeksi anestesi lokal 3-5 ml di area
medial a. brachialis dengan jarum menuju epicondylus medialis.

15
Gambar 9. Lokasi Penyuntikan Blok N. Medianus dan Area yang Dipengaruhi

Gambar 10. Lokasi Penyuntikan Blok N. Medianus di Pergelangan Tangan


7) Blok Nervus Ulnaris
Nervus ulnaris adalah lanjutan dari fasciculus medial plexus brachialis.
Nervus ulnaris terletak medial terhadap arteri brachialis dan axillaris. Pada
sepertiga distal humerus, nervus berjalan di lebih medial dan berjalan di bawah
ligamentum arcuata epicondylus medialis. Nervus ini seringkali dapat teraba
proksimal epikondilus medialis. Pada lengan bawah bagian tengah, nervus
berjalan diantara m. flexor digitorum profundus dan m. flexor carpi radialis. Pada
pergelangan tangan, n. ulnaris terletak di lateral terhadap tendon flexor carpi
ulnaris dan medial terhadap arteri ulnaris.

16
Pada pergelangan tangan, blok saraf ulnaris dilakukan dengan memasukkan
jarum 3-4 cm ke arah medial antara tendon flexor carpi ulnaris dan arteri ulnaris
3-5 ml anestetik lokal. Pada siku, blok ini dilakukan dengan memasukkan jarum
proksimal terhadap ligamentum arcuata dan menyuntikkan 3-5 ml anestetik
lokal.

Gambar 11. Lokasi Penyuntikan Blok N. Ulnaris dan Area yang Dipengaruhi

Gambar 12. Lokasi Penyuntikan Blok N. Ulnaris di Pergelangan Tangan


8) Blok Nervus Radialis
Nervus radialis merupakan cabang dari fasciculus posterior plexus brachialis.
Nervus radialis berjalan posterior terhadap humerus, mempersarafi m. triceps dan
kemudian memasuki alur spiral humerus sebelum bejalan di bagian lateral siku.
Sebelum memasuki condylus lateralis, nervus radialis bercabang menjadi cabang
superfisial dan cabang dalam. Cabang superfisial akan berjalan mengikuti arteri

17
radialis dan mempersarafi aspek radial punggung tangan dan aspek dorsal tiga
jari lateral dan setengah bagian digiti IV.
Banyak pasien dominan sensasi nervus radialis di daerah dorsal tangan, oleh
karena itu blok nervus radialis dapat dilakukan dengan infiltrasi subkutan 3-5 cm
proksimal sendi pergelangan tangan. Selain dengan infiltrasi subkutan, dapat
dilakukan blok cabang sensorik ke arah sisi lateral ibu jari yang berada di antara
arteri radialis dan tendon fleksor karpi radialis. Kemudian masukkan 1-2 ml
anestetik lokal di daerah tersebut, pada beberapa orang nervus ini dapat
terpalpasi dari volar ke dorsal, maka dapat diberikan 2-3 ml anestetik local
langsung ke nervus di lateral radius. Anestesi ini akan memblok punggung
tangan 3 jari lateral.

Gambar 13. Lokasi Penyuntikan Blok N. Radialis dan Area yang Dipengaruhi

18
Gambar 14. Lokasi Penyuntikan Blok N. Radialis di Pergelangan Tangan
9) Blok Nervus Digiti
Persarafan sensorik setiap jari dipersarafi oleh empat nervus digiti yang
terletak di setiap sudut jari. Blok nervus digiti biasanya dilakukan untuk
pembedahan minor di jari dan menambahkan efek anetesi pada blok plexus
brachialis dan blok saraf terminal.
Jarum berukuran kecil dimasukkan pada bagian medial dan lateral jari yang
akan dianestesi dan 2-3 ml anestesi lokal tanpa epinefrin diinjeksikan.

Gambar 15. Lokasi Tempat Penyuntikan Blok Nervus Digiti

19
b) Blok Saraf Perifer Ekstremitas Bawah
Plexus lumbosacralis menginervasi ekstremitas bawah. Plexus lumbalis dibentuk
dari rami anterior L1-4. Plexus lumbosacralis terletak dalam m. psoas dengan cabang
yang turun menuju paha proksimal. Terdapat tiga nervus mayor yang berasal dari
plexus lumbalis yang mempersarafi ekstremitas inferior secara luas yakni nervus
femoralis (L2-4), nervus cutaneus femoris lateralis (L1-3), dan nervus obturatorius
(L2-4). Ketiga nervus tersebut mempersarafi sensorik dan motorik bagian anterior
paha dan mempersarafi sensorik bagian medial tungkai. Plexus sacralis berasal dari
L4-5 dan S1-4. Bagian tibialis dan peroneus dari nervus ischiadicus mempersarafi
tungkai dan kaki serta paha posterior. Nervus cutaneus femoris posterior
mempersarafi paha posterior.

Gambar 16. Plexus Lombosacralis


1) Blok Nervus Femoralis
Nervus femoralis menginervasi fleksor panggul, ekstensor lutut dan
persarafan sensorik panggul dan paha. Blok nervus femoralis digunakan sebagai
anestesi pada bagian anterior paha, sebagai tambahan anestesi umum pada
pembedahan lutut, analgetik post operasi untuk pembedahan paha dan lutut.
Kontraindikasi tindakan ini ialah penolakan pasien, infeksi lokal, neuropati,

20
koagulopati, dan alergi anestetik lokal serta riwayat pembedahan dan trauma di
tempat penyuntikan.

Gambar 17. Area Tubuh yang Dipersarafi N. Femoralis


Ligamentum inguinale diidentifikasi lalu membuat garis antara spina iliaca
anterior superior dan tuberculum pubicum. Di pertengahan garis tersebut arteri
femoralis diidentifikasi dengan palpasi, lokasi penusukan tegak lurus kulit di 2
cm lateral dari arteri femoralis dan 2 cm distal dari garis ligamentum inguinale
dengan kedalaman 2-3 cm. Identifikasi kontraksi musculus quadriceps major atau
patellar snap, lalu turunkan < 0,5 mA, lalu injeksi 20-30 ml anestetik lokal.

21
Gambar 18. Lokasi Penyuntikan Blok Femoralis
2) Blok Nervus Saphenus
Saraf ini merupakan cabang nervus femoralis yang paling medial. Saraf ini
berjalan bersamaan dengan vena saphenus di medial tungkai. Nervus saphenus
mempersarafi tungkai di bawah lutut dan pergelangan kaki. Oleh karena itu, blok
ini dikombinasikan dengan blok nervus ischiadicus/polplitea untuk
analgetik/anestesi di bawah lutut. Kontraindikasi tindakan ini ialah penolakan
pasien, infeksi lokal, neuropati, koagulopati, dan alergi anestetik lokal serta
riwayat pembedahan dan trauma di tempat penyuntikan.
Lokasi blok di sekitar vena saphenus setinggi tuberositas tibia. Vena ini sulit
dipalpasi, dapat dibantu dengan ultrasonografi. Blok ini biasanya dikombinasi
dengan blok saraf poplitea. Dilakukan dengan infiltrasi subkutan 7-10 ml
anestetik lokal mulai dari tuberositas tibia dan menuju medial hingga mendekati
bagian posterior tungkai.
3) Blok Nervus Cutaneus Femoris Lateralis
Nervus cutaneus femoris lateralis berasal dari plexus lumbalis, berjalan ke
arah lateral dari m. psoas dan berjalan ke bawah dengan posisi anterolateral
terhadap m. iliacus. Nervus ini kemudian muncul dari medial dan inferior
terhadap spina iliaca anterior superior. Saraf ini merupakan saraf sensorik yang

22
mempersarafi bagian lateral femur dan, memiliki banyak percabangan dan
bervariasi tiap individu. Nervus cutaneus femoris lateralis mempersarafi paha
lateral. Blok saraf ini digunakan sebagai kombinasi dengan blok nervus femoralis
untuk pembedahan pada paha lateral. Blok dilakukan dengan menginfiltrasi 10-
15 ml anestetik lokal di 2 cm medial dan 2 cm distal dari spina iliaca anterior
superior. Blok saraf femoralis dengan jumlah anestetik lokal yang banyak, dapat
memblok saraf ini.

Gambar 19. Lokasi Penyuntikan Blok Cutaneus Femoris Lateralis


4) Blok Nervus Obturatorius
Nervus obturatorius berperan dalam mempersarafi panggul dan sendi lutut.
Saraf ini dapat bervariasi mempersarafi femur, ada yang sisi medial (20%),
posterior (23%), atau tidak mempersarafi (57%). Nervus ini keluar dari pelvis
dan memasuki paha medial melalui foramen obturatorius. Blok nervus
obturatorius bersama dengan blok nervus femoralis dan blok nervus ischiadicus
digunakan untuk anestesi pada pembedahan lutut. Blok nervus obtrurator juga
digunakan untuk tatalaksana nyeri sendi panggul dan mengurangi nyeri spasme
m. adductor. Kontraindikasi dari tindakan ini ialah penolakan pasien, infeksi
lokal, koagulopati, neuropati, alergi anestetik lokal dan riwayat
pembedahan/trauma di area penyuntikan.

23
Gambar 20. Area Tubuh yang Dipersarafi N. Obturatorius
Blok saraf ini dengan menusukkan jarum 1-2 cm lateral dan distal dari
tuberkel pubis. Jika telah menyentuh tulang, jarum diarahkan ke lateral dan
caudal dengan kedalaman 2-4 cm memasuki foramen obturatorius sehingga
terdapat respon motorik aduktor. Setelah itu menurunkan stimulator < 0,5 mA
dan aspirasi untuk memastikan tidak mengenai vaskular, lalu masukkan 10-20 ml
anestetik lokal.

Gambar 21. Lokasi Penyuntikan Blok Obturatorius

24
5) Blok Plexus Lumbalis Posterior
Radix saraf lumbalis masuk ke dalam m. psoas dan berjalan di dalam
kompartemen m. psoas sebelum akhirnya keluar dari m. psoas dan bercabang
menjadi saraf terminal. Blok plexus lumbar posterior dilakukan dengan
menyuntikkan anestetik lokal di dalam m. psoas. Blok plexus lumbar posterior
berguna untuk prosedur pembedahan yang melibatkan area yang diinervasi
nervus femoralis, nervus cutaneus femoris lateralis dan nervus obturatorius.
Pembedahan tersebut biasanya dilakukan di panggul, lutut dan paha anterior.
Anestesi komplet lutut dapat dilakukan dengan blok nervus ischiadicus
proksimal. Kontraindikasi dari tindakan ini ialah penolakan pasien, infeksi lokal,
koagulopati, neuropati, alergi anestetik lokal dan riwayat pembedahan/trauma di
area penyuntikan.

Gambar 22. Lokasi Blok Plexus Lumbalis Posterior dan Area Tubuh yang Dipengaruhi (Warna
Ungu)

Pasien diposisikan dekubitus lateral dengan sisi yang akan diblok berada di
bagian bawah. Garis tengah dipalpasi untuk mengidentifikasi processus spinosus.
Pertama-tama garis digambar melewati processus spinosus lumbar. Crista iliaca
kemudian diidentifikasi dan sebuah garis dihubungkan dari crista iliaca ke L4.
Spina iliaca posterior superior kemudian dipalpasi dan sebuah garis digambar ke

25
arah cephalad sejajar dengan garis pertama. Maka akan terbentuk dua titik
perpotongan pada garis yang menghubungkan crista iliaca dan L4. Garis yang
terletak di antara kedua titik tersebut kemudian diukur panjangnya dan dibagi
menjadi tiga. Jarum ditusukkan pada jarak dua pertiga dari titik yang terletak di
tengah tubuh. Jika tersedia, USG dapat digunakan untuk memperkirakan
kedalaman plexus lumbalis. Jarum kemudian ditusukkan ke arah anterior tubuh
hingga otot quadriceps berkontraksi. Jika jarum menyentuh processus
transversus, jarum diposisikan agak ke arah caudal. Jarum jangan dimasukkan
lebih dari 3 cm dari kedalaman processus transversus. Anestetik lokal kemudian
diinjeksikan dengaan volume tidak lebih dari 20 ml.

Gambar 23. Posisi Pasien dan Lokasi Penyuntikan Blok Plexus Lumbalis Posterior

6) Blok Ischiadicus
Nervus ischiadicus berasal dari plexus sacralis dan terdiri dari radix saraf L4-5
dan S1-3. Blok nervus ischiadicus dapat terjadi sepanjang perjalanannya dan
dapat digunakan untuk pembedahan di lutut, tibia, pergelangan kaki, dan kaki.
Kontraindikasi dari tindakan ini ialah penolakan pasien, infeksi lokal,

26
koagulopati, neuropati, alergi anestetik lokal dan riwayat pembedahan/trauma di
area penyuntikan.

Gambar 24. Area yang Dipersarafi N. Ischiadicus dan Cabangnya (Kecuali Area Berwarna
Ungu)

Plexus sacralis (L4-5, S1-3) membentuk saraf ischiadicus, sekitar 2 cm


lebarnya ketika keluar dari pelvis. Pasien diposisikan dekubitus lateral (Sim’s
position) ke arah berlawanan dengan saraf yang akan diblok. Batasan yang
digunakan adalah trochanter major, spina iliaca posterior superior, dan hiatus
sacralis. Garis pertama dibuat dari trochanter major dan spina iliaca posterior
superior dan garis kedua dari trochanter major dan hiatus sacralis. Titik tengah
dari garis trochanter major dan spina iliaca posterior superior diberi tanda dan
dibuat garis tegak lurus dengan titik tengah itu ke arah caudal hingga bersilangan
dengan garis trochanter mayor dan hiatus sacralis (kurang lebih 5 cm), titik
persilangan itu merupakan lokasi blok. Jarum dimasukkan tegak lurus hingga
terdapat respon motorik musculus gluteal, pergelangan kaki, kaki, dan jari kaki.
Setelah semua respon motorik didapat, turunkan stimulator hingga < 0,5 mA, lalu
masukkan 20-30 ml anestetik lokal.

27
Gambar 25. Lokasi Penyuntikan Blok Nervus Ischiadicus
7) Blok Poplitea
Blok saraf poplitea memberi anestesi daerah proksimal sebelum saraf
ischiadicus bercabang menjadi nervus peroneus communis dan tibialis di fossa
poplitea. Blok nervus poplitea diindikasikan sebagai analgetik peri/post operasi
di area bawah lutut, dua pertiga distal tungkai bawah terutama pergelangan kaki
atau kaki. Kontraindikasi dari tindakan ini ialah penolakan pasien, infeksi lokal,
koagulopati, neuropati, alergi anestetik lokal dan riwayat pembedahan/trauma di
area penyuntikan (Buckenmaier and Bleckner, 2008).
Blok ini dapat dilakukan secara posterior. Blok saraf poplitea dari posterior
dengan mengidentifikasi fossa poplitea sebagai segitiga dengan batas lateral
musculus biceps femoris, batas medial musculus semitendinous dan
semimembranous, dan batas inferior garis poplitea. Pada titik tengah garis
poplitea tarik garis tegak lurus hingga bersilangan pada ujung segitiga poplitea
(8-10 cm), kemudian lokasi jarum 1 cm dari apeks dan 1 cm ke lateral dengan
sudut posterior 30°- 45°, kedalaman 4-6 cm hingga menemukan kontraksi
pergelangan kaki, kaki, dan jari kaki, lalu berikan 30-40 ml anestetik lokal
(Buckenmaier and Bleckner, 2008).

28
Gambar 26. Lokasi Penyuntikan Blok Poplitea
8) Blok Pergelangan Kaki
Ada lima saraf yang mempersarafi kaki. Nervus saphenus adalah cabang
nervus femoralis dan satu-satunya saraf kaki yang bukan bagian dari sistem
persarafan ischiadicus. Nervus saphenus mempersarafi bagian anteromedial kaki.
Nervus saphenus terletak anterior terhadap malleolus medial. Nervosu peroneus
profundus berjalan ke anterior tungkai bawah setelah muncul dari cabang nervus
peroneus communis, memasuki pergelangan kaki diantara tendon extensor
hallicus longus dan tendon extensor digitorum longus, lateral terhadap arteri
dorsalis pedis. Nervus peroneus profundus mempersarafi sela digiti I dan II.
Nervus peroneus superficialis yang juga merupakan cabang dari nervus peroneus
communis, memasuki pergelangan kaki di lateral m. extensor digitorum longus
dan mempersarafi dorsum kaki dan jari. Nervus tibialis posterior yang
merupakan lanjutan nervus tibialis memasuki kaki pada posterior malleolus
medial dan terletak di belakang arteri tibialis posterior pada malleolus medialis
dan mempersarafi tumit, telapak kaki medial dan sebagian telapak kaki lateral
serta ujung-ujung jari. Nervus suralis merupakan cabang nervus tibialis dan
memasuki kaki melalui antara tendon Achilles dan malleolus lateral dan
mempersarafi kaki bagian lateral.

29
Gambar 27. Persarafan Kaki

Saraf perifer yang mempersarafi kaki ada lima dan semuanya dapat diblok
setinggi malleolus. Nervus tibialis merupakan saraf utama telapak kaki, terletak
di posterior arteri tibialis posterior dan diblok dengan infiltrasi 5-8 ml anestetik
lokal. Nervus suralis mempersarafi bagian lateral kaki dan diblok dengan 5-8 ml
anestetik lokal di celah antara malleolus lateralis dan calcaneus. Nervus peroneus
profundus mempersarafi jari kaki pertama dan kedua, diblok dengan identifikasi
celah proksimal antara tendon extensor hallicus longus dan tendon ekstensor
digitorum longus, lalu injeksi subkutan 5-8 ml anestetik lokal hingga mengenai
periosteum. Kemudian dari lokasi ini infiltrasi subkutan 5-8 ml anestetik lokal ke
arah malleolus lateralis untuk memblok nervus peroneus superficialis yang
mempersarafi dorsum kaki. Setelah itu, dari lokasi yang sama arahkan jarum ke
malleolus medialis infiltrasi subkutan 5-8 ml anestetik lokal untuk memblok
nervus saphenus yang mempersarafi bagian medial kaki.

30
Gambar 28. Lokasi Penyuntikan Blok Pergelangan Kaki

Blok pergelangan kaki digunakan untuk pembedahan di area kaki. Blok


pergelangan kaki merupakan teknik anestesi yang cepat, sederhana dan risikonya
rendah. Karena blok ini mengharuskan penyuntikan di lima tempat, biasanya
mengakibatkan ketidaknyamanan pada pasien.

c) Blok Saraf Perifer Batang Tubuh


1) Blok Plexus Cervicalis Superior
Plexus ini dibentuk oleh empat saraf cervicalis pertama yang muncul dari m.
platysma posterior terhadap m. sternocleidomastoideus. Plexus ini merpersarafi
rahang, leher, oksiput, dan sebagian dada dan bahu.
Kepala pasien dimiringkan ke sisi berlawanan sehingga plexus cervicalis
superficialis dapat diblok dengan infiltrasi obat anestesi lokal sedalam musculus
platysma dan di titik tengah dari batas lateral posterior musculus
sternokleidomastoideus. Penggunaan blok ini untuk operasi di daerah leher
seperti endarterektomi karotis. Penggunaan blok ini kurang efektif jika tidak
dikombinasikan dengan blok plexus cervicalisis profundus.

31
Gambar 29. Lokasi Blok Plexus Cervicalis Superior
2) Blok Nervus Intercostalis
Nervus intercostalis berasal dari rami ventral dan dorsal nervus spinal
thoracica. Nervus tersebut keluar dari tulang belakang melalui foramen
intravertebra dan memasuki sebuah alur di sisi bawah costae yang dipersarafi,
berjalan bersama-sama dengan arteri dan vena intercostalis. Cabang tersebut
mempersarafi dermatom tunggal dari midline punggung hingga midline dada
depan.
Blok nervus intercostalis dilakukan sebagai analgetik pada pembedahan toraks
dan abdomen atas dan analgetik pada nyeri akibat fraktur costae, herpes zoster,
dan kanker. Blok ini memerlukan injeksi di setiap tingakatan vertebra yang
berhubungan dengan area dinding dada yang akan dianestesi.
Blok ini dapat dilakukan dalam berbagai posisi biasanya dekubitus lateral atau
supinasi. Palpasi dan tandai masing-masing costae di linea axillaris media dan
posterior. Jarum diinsersikan pada batas inferior pada costae yang akan diblok
secara cephalad, ditusukkan hingga mengenai costae, lalu jarum ditarik dan
diarahkan agak inferior sehingga berada di sisi inferior costae. Kedalaman jarum
3-5 mm dan diberikan 3-5 ml anestetik lokal.

32
Gambar 30. Lokasi Penyuntikan Blok N. Intercostalis
3) Blok Saraf Ilioinguinal dan Iliohipogastrik
Blok ini digunakan untuk operasi daerah inguinal dan genital, seperti
herniorafi inguinal atau orchidopexy. Nervus ini merupakan cabang akhir pleksus
lumbal L1 dan beberapacabang dari T12. Lokasi blok ini 2 cm medial diatas
spina iliaka anterior superior dantusuk tegak lurus hingga di bawah fasia, lalu
masukkan 10-20 ml anestetik lokal. Cabang genital nervus genitofemoral diblok
dengan2-3 ml anestetik lokal lateral dari tuberkel pubis dan cabang femoral dapat
diblok dengan 3-5ml anestetik lokal subkutan di bawah ligament inguinal.

Gambar 31. Blok saraf Ilioinguinal dan Iliohipogastrik

33
BAB III
KESIMPULAN
Blok saraf perifer merupakan teknik anestesi yang cocok untuk operasi
superfisial pada ekstremitas. Keuntungan blok saraf perifer adalah tidak menganggu
kesadaran dan refleks saluran napas atas. Teknik ini menguntungkan bagi pasien
penyakit pulmoner kronik, gangguan jantung berat, atau gangguan fungsi ginjal.
Akan tetapi pencapaian efek anestetik yang adekuat pada teknik ini kurang dapat
diprediksi sehingga dapat mempengaruhi jalannya operasi. Kerjasama dan partisipasi
pasien merupakan kunci dalam keberhasilan dan keamanan setiap tindakan blok
perifer. Keberhasilan teknik blok ini sangat dipengaruhi oleh keterampilan
petugas/dokternya. Pengetahuan anatomi yang komprehensif mengenai lokasi
pembedahan sangat penting dalam pemilihan teknik anestesi blok yang tepat. Pasien
juga harus kooperatif untuk mendapatkan hasil blok saraf perifer yang efektif.

Pasien dievaluasi seperti halnya teknik anestesi lainnya dan pemberian obat
berguna untuk mengurangi rasa sakit selama jarum dimasukkan untuk melakukan
blok saraf perifer. Ruang tempat melakukan blok harus terdapat monitor, alat, dan
obat jika terdapat reaksi obat anestesi lokal yang tidak diinginkan (adverse reactions).
Selain itu kateter intravena harus terpasang sebelum melakukan blok. Obat-obatan
sedasi atau anestesi umum dapat disiapkan, jika sewaktu-waktu perlu digunakan.

Blok saraf perifer terbagi menjadi tiga yaitu; blok saraf perifer ekstremitas
atas, blok saraf perifer ekstremitas bawah dan blok saraf perifer batang tubuh.

34
DAFTAR PUSTAKA

1. Hadzic A: Textbook of Regional Anesthesia and Acute Pain Management.


McGraw-Hill, 2007.
2. Levine A, Demaria S. Regional Anesthesia.Ferraro’s Fundamentals of
Maxillofacial Surgery.
https://www.researchgate.net/publication/283801146_Regional_Anesthesia.DOI:
10.1007/978-1-4614-8341-0_5.
3. Saskatoon Health Region. Peripheral Nerve Block (Pnb) Analgesia: Post-
Operative Care Of Patient & Removal Of PNB Catheter.
4. Lestari AP, Suwarman, Prihartono MA. Survei Penggunaan Jenis, Teknik, Obat
Blok Saraf Perifer di Jawa Barat. Instalasi Anestesiologi dan Terapi Intensif
RSUD Jaraga Sasameh Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran/RSUP Dr. Hasan Sadikin,2018. p-ISSN
2337-7909; e-ISSN 2338-8463; http://dx.doi.org/10.15851/jap.v6n3.1346.
5. Snell RS. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta:EGC,Penerbit Buku
Kedokteran,2011. P264-66.
6. Nahadewa TGB, Senapathi TGA, Satoto D. Saraf Perifer: Masalah dan
Penanganannya. Jakarta: PT Index, Jakarta,2013.
7. Sherwood L. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem Edisi 8. Jakarta: EGC,
Penerbit Buku Kedokteran,2012;P 199,255-63.
8. Wahlen B, Roewer N, Kranke P. Use of local anaesthetics and adjuncts for spinal
and epidural anaesthesia and analgesia at German and Austrian University
Hospitals: an online survey to assess current standard practice. BMC
Anesthesiol. 2010;10:1
9. Kirksey M, Haskins S, Cheng J, Liu S. Local anesthetic peripheral nerve block
adjuvants for prolongation of analgesia: a systematic qualitative review. Plos
One.2015;10(9):1-23

35
10. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical
Anesthesiology 5th edition. USA : McGraw-Hill Education,Lange,2013 p975-
1020.

36
BLOK SARAF
PERIFER

Oleh : Mega R. Bagdad (2019-84-002)

Pembimbing :
dr. Ony W. Angkejaya, Sp. An
dr. Fahmi Maruapey, Sp. An
dr. Lukman H. Semarang, Sp. An
01 02
DEFINISI TEKNIK ANESTESI
PERSIAPAN

03
TEKNIK ANESTESI
PEMBAHASAN
LOKASI
Merupakan anestesi lokal yang diinjeksikan di persarafan
perifer sehingga anestesi yang dihasilkan di lokasi tubuh
yang spesifik, bertahan lama dan efektif. Blok saraf perifer
dapat digunakan sebagai anestesi tunggal, analgetik pada DEFINISI
anestesi umum, dan analgetik post operasi, dan
tatalaksana nyeri akut atau kronik
Pasien dievaluasi seperti Pemilihan obat anestetik
halnya teknik anestesi lokal untuk blok saraf
lainnya dan pemberian obat perifer tergantung pada
berguna untuk mengurangi onset, durasi, dan derajat
rasa sakit blok konduksi.

TEKNIK ANESTESI
(PERSIAPAN)
Keberhasilan anestesi Ultrasonografi dengan resolusi
tinggi akan menghasilkan
perifer berdasarkan posisi visualisasi saraf perifer,
yang tepat dari ujung jarum sehingga meningkatkan
di selubung perineural. keberhasilan blok
Pasien tidak kooperatif Kecenderungan perdarahan

KONTRAINDIKASI

Infeksi di lokasi blok Neuropati perifer


Blok pleksus brakhialis Blok saraf medianus
TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok interscalenus Blok nervus ulnaris

EKSTREMITAS ATAS
Blok supraclavicula Blok nervus radialis

Blok infraklavikula Blok nervus digiti

Blok Axilaris
• Dibentuk oleh rami anterior C5-C8
• Mempersarafi sensorik dan motorik seluruh ekstremitas superior
kecuali bahu dan lengan atas
• Anestetik lokal dapat disuntikkan pada salah satu titik sepanjang
plexus brachialis
Blok pleksus brakhialis Blok saraf medianus
TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok interscalenus Blok nervus ulnaris

EKSTREMITAS ATAS
Blok supraclavicula Blok nervus radialis

Blok infraklavikula Blok nervus digiti

Blok Axilaris
• Digunakan untuk memberikan anestesi atau analgetik pada
pembedahan bahu dan lengan atas
Blok pleksus brakhialis Blok saraf medianus
TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok interscalenus Blok nervus ulnaris

EKSTREMITAS ATAS
Blok supraclavicula Blok nervus radialis

Blok infraklavikula Blok nervus digiti

Blok Axilaris
• Blok ini mengakibatkan anestesi kuat dan cepat
• Diindikasikan untuk pembedahan atau nyeri post operasi terutama
di areal distal mid-humerus
Blok pleksus brakhialis Blok saraf medianus
TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok interscalenus Blok nervus ulnaris

EKSTREMITAS ATAS
Blok supraclavicula Blok nervus radialis

Blok infraklavikula Blok nervus digiti

Blok Axilaris
• Merupakan teknik anestesi blok pleksus brachialis diinfraclavicula
di dekat processus coracoideus.
• Hampir mirip dengan blok axillaris
Blok pleksus brakhialis Blok saraf medianus
TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok interscalenus Blok nervus ulnaris

EKSTREMITAS ATAS
Blok supraclavicula Blok nervus radialis

Blok infraklavikula Blok nervus digiti

Blok Axilaris
• Merupakan teknik anestesi plexus brachialis di axilla dekat arteri
axillaris
• Blok ini dapat digunakan untuk tangan, lengan dan bahu.
Blok pleksus brakhialis Blok saraf medianus
TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok interscalenus Blok nervus ulnaris

EKSTREMITAS ATAS
Blok supraclavicula Blok nervus radialis

Blok infraklavikula Blok nervus digiti

Blok Axilaris
• Berasal dari fasciculus lateral dan medial plexus barchialis.
• Mempersarafi sensorik terbanyak di telapak tangan.
Blok pleksus brakhialis Blok saraf medianus
TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok interscalenus Blok nervus ulnaris

EKSTREMITAS ATAS
Blok supraclavicula Blok nervus radialis

Blok infraklavikula Blok nervus digiti

Blok Axilaris
• Nervus ulnaris adalah lanjutan dari fasciculus medial plexus
brachialis.
• Pada sepertiga distal humerus, nervus berjalan di lebih medial
dan berjalan di bawah ligamentum arcuata epicondylus
medialis.
Blok pleksus brakhialis Blok saraf medianus
TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok interscalenus Blok nervus ulnaris

EKSTREMITAS ATAS
Blok supraclavicula Blok nervus radialis

Blok infraklavikula Blok nervus digiti

Blok Axilaris
• Nervus radialis merupakan cabang dari fasciculus posterior
plexus brachialis.
• Nervus radialis berjalan posterior terhadap humerus,
mempersarafi m. triceps dan kemudian memasuki alur spiral
humerus sebelum bejalan di bagian lateral siku.
Blok pleksus brakhialis Blok saraf medianus
TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok interscalenus Blok nervus ulnaris

EKSTREMITAS ATAS
Blok supraclavicula Blok nervus radialis

Blok infraklavikula Blok nervus digiti

Blok Axilaris
• Persarafan sensorik setiap jari dipersarafi oleh empat nervus digiti
yang terletak di setiap sudut jari.
• Blok nervus digiti biasanya dilakukan untuk pembedahan minor di jari
Blok plexus lumbalis
Blok nervus femoralis
posterior TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok nervus saphenus Blok ischiadicus

Blok nervus cutaneus EKSTREMITAS BAWAH


Blok poplitea
femoris lateralis

Blok nervus
Blok pergelangan kaki
obturatorius
• Nervus femoralis menginervasi fleksor panggul, ekstensor lutut dan
persarafan sensorik panggul dan paha.
• Blok nervus femoralis digunakan sebagai anestesi pada bagian
anterior paha
Blok plexus lumbalis
Blok nervus femoralis
posterior TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok nervus saphenus Blok ischiadicus

Blok nervus cutaneus EKSTREMITAS BAWAH


Blok poplitea
femoris lateralis

Blok nervus
Blok pergelangan kaki
obturatorius
• Saraf ini merupakan cabang nervus femoralis yang paling medial.
• Lokasi blok di sekitar vena saphenus setinggi tuberositas tibia.
• Kontraindikasi tindakan ini ialah penolakan pasien, infeksi lokal, neuropati, koagulopati,
dan alergi anestetik lokal serta riwayat pembedahan dan trauma di tempat penyuntikan
Blok plexus lumbalis
Blok nervus femoralis
posterior TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok nervus saphenus Blok ischiadicus

Blok nervus cutaneus EKSTREMITAS BAWAH


Blok poplitea
femoris lateralis

Blok nervus
Blok pergelangan kaki
obturatorius
• Nervus cutaneus femoris lateralis berasal dari plexus lumbalis
• Saraf ini merupakan saraf sensorik yang mempersarafi bagian lateral femur dan,
memiliki banyak percabangan dan bervariasi tiap individu.
Blok plexus lumbalis
Blok nervus femoralis
posterior TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok nervus saphenus Blok ischiadicus

Blok nervus cutaneus EKSTREMITAS BAWAH


Blok poplitea
femoris lateralis

Blok nervus
Blok pergelangan kaki
obturatorius
• Nervus obturatorius berperan dalam mempersarafi panggul dan sendi lutut.
• Saraf ini dapat bervariasi mempersarafi femur, ada yang sisi medial (20%),
posterior (23%), atau tidak mempersarafi (57%).
Blok plexus lumbalis
Blok nervus femoralis
posterior TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok nervus saphenus Blok ischiadicus

Blok nervus cutaneus EKSTREMITAS BAWAH


Blok poplitea
femoris lateralis

Blok nervus
Blok pergelangan kaki
obturatorius
• Blok plexus lumbar posterior dilakukan dengan menyuntikkan anestetik
lokal di dalam m. psoas.
• Blok plexus lumbar posterior berguna untuk prosedur pembedahan yang
melibatkan area yang diinervasi nervus femoralis, nervus cutaneus femoris
lateralis dan nervus obturatorius.
Blok plexus lumbalis
Blok nervus femoralis
posterior TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok nervus saphenus Blok ischiadicus

Blok nervus cutaneus EKSTREMITAS BAWAH


Blok poplitea
femoris lateralis

Blok nervus
Blok pergelangan kaki
obturatorius
• Nervus ischiadicus berasal dari plexus sacralis dan terdiri dari radix saraf
L4-5 dan S1-3.
• Blok nervus ischiadicus dapat terjadi sepanjang perjalanannya dan dapat
digunakan untuk pembedahan di lutut, tibia, pergelangan kaki, dan kaki.
Blok plexus lumbalis
Blok nervus femoralis
posterior TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok nervus saphenus Blok ischiadicus

Blok nervus cutaneus EKSTREMITAS BAWAH


Blok poplitea
femoris lateralis

Blok nervus
Blok pergelangan kaki
obturatorius
• Blok saraf poplitea memberi anestesi daerah proksimal sebelum saraf
ischiadicus bercabang menjadi nervus peroneus communis dan tibialis di
fossa poplitea.
• Blok ini dapat dilakukan secara posterior. Blok saraf poplitea dari posterior
dengan mengidentifikasi fossa poplitea sebagai segitiga
Blok plexus lumbalis
Blok nervus femoralis
posterior TEKNIK ANESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok nervus saphenus Blok ischiadicus

Blok nervus cutaneus EKSTREMITAS BAWAH


Blok poplitea
femoris lateralis

Blok nervus
Blok pergelangan kaki
obturatorius
• Saraf perifer yang mempersarafi kaki ada lima dan semuanya dapat diblok
setinggi malleolus.
• Nervus tibialis merupakan saraf utama telapak kaki, terletak di posterior
arteri tibialis posterior dan diblok dengan infiltrasi 5-8 ml anestetik lokal.
Blok plexus cervicalis Blok saraf ilioinguinal
superior dan iliohipogastrik TEKNIK AN ESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok intercostalis

BATANG TUBUH
• Plexus ini dibentuk oleh empat saraf cervicalis pertama yang muncul dari
m. platysma posterior terhadap m. sternocleidomastoideus.
• Plexus ini merpersarafi rahang, leher, oksiput, dan sebagian dada dan bahu
Blok plexus cervicalis Blok saraf ilioinguinal
superior dan iliohipogastrik TEKNIK AN ESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok intercostalis

BATANG TUBUH
• Nervus intercostalis berasal dari rami ventral dan dorsal nervus spinal
thoracica. Nervus tersebut keluar dari tulang belakang
• Blok ini dapat dilakukan dalam berbagai posisi biasanya dekubitus lateral
atau supinasi.
Blok plexus cervicalis Blok saraf ilioinguinal
superior dan iliohipogastrik TEKNIK AN ESTESI
(LOKASI)
--------------
Blok intercostalis

BATANG TUBUH
• Nervus ini merupakan cabang akhir pleksus lumbal L1 dan beberapacabang
dari T12.
• Blok ini digunakan untuk operasi daerah inguinal dan genital, seperti
herniorafi inguinal atau orchidopexy.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai