1. ABSTRAK
2. PENDAHULUAN
3. TINJAUAN PUSTAKA
4. IDENTITAS PASIEN
5. ANAMNESIS
6. PEMERIKSAAN
7. RENCANA ANESTESI
8. MONITORING OPERASI
9. POST-OPERASI
BAB I ●REFERAT
ABSTRAK
ABSTRACT
PENDAHULUAN
• Anestesi regional adalah jenis manajemen nyeri untuk pembedahan yang membuat sebagian besar
tubuh mati rasa, obat diberikan melalui suntikan atau tabung kecil yang disebut kateter dan digunakan
ketika suntika anestesi lokal sederhana tidak cukup, dan ketika lebih baik bagi pasien untuk bangun.
Waktu pemulihan pascaprosedur telah terbukti berkurang dengan tingkat nyeri yang jauh lebih rendah
setelah operasi dan partisipasi lebih awal dalam terapi fisik. Anestesi regional dapat digunakan
bersamaan dengan anestesi umum, postprosedural, dan seringkali untuk banyak kondisi nyeri akut dan
kronis (Folino et al., 2020)
• Beberapa teknik yang dilakukan pada jenis anestesi ini seperti spinal anestesi ataupun epidural sering
digunakan untuk persalinan, hal ini memungkinkan ibu untuk bangun dan bisa mengejan saat waktunya
melahirkan tetapi menghilangkan rasa sakitnya. Spinal anestesi jenis yang lebih kuat dan digunakan
selama prosedur seperti operasi seksio caesaria yang bertujuan tanpa menyebabkan rasa sakit pada
ibu, dan tanpa membuat bayi terkena obat sedatif yang mungkin berbahaya (Folino et al., 2020).
PENDAHULUAN
• Anestesi regional sangat aman dan tidak melibatkan potensi komplikasi dan efek samping yang dapat
terjadi dengan sedasi dan anestesi umum. Meskipun dapat terjadi beberapa faktor risiko maka dari itu
penting untuk pasien selalu dievaluasi, dipantau, dan diawasi oleh tenaga dokter dan tim ahli di bidang
anestesi dari sebelum pembiusan, sampai operasi selesai dan penilaian pasien pasca operasi untuk
memastikan keamanan optimal pada pasien operasi (Folino et al., 2020).
● Anatomi Columna Vertebralis
● Anestesi Regional pada
TINJAUAN Kebidanan
● Definisi dan Klasifikasi Anestesi
PUSTAKA Regional
● Neuraxial/Central
● Anestesi Spinal
● Anestesi Epidural
Anatomi Columna Vertebralis
● Tulang belakang terdiri dari tulang vertebra dan diskus
intervertebralis
● Tulang belakang secara keseluruhan memberikan structural
bagi tubuh sebagai perlinndungan bagi tubuh sumsum tulang
belakang dan saraf memungkinkan tingkat mobilitas di
berbagai bidang spasial.
● Pada setiap tingkat tingkat tulang belakang, saraf tulang
belakang berpasangan keluar dari sistem saraf pusat
Anatomi Columna Vertebralis
• Anestesi Neuraxial memiliki dampak yang besar di bidang kebidanan. Saat ini,
anestesi epidural banyak sering digunakan untuk analgesik pada wanita dalam
persalinan dan selama persalinan pervaginam.
• Pada operasi sectio caesaria paling sering dilakukan dengan anestesi epidural atau
spinal, kedua blok ini memungkinkan seorang ibu untuk tetap terjaga atau 6
terbangun selama menjalani masa operasi dalam melahirkan anaknya.
ANESTESI REGIONAL PADA KEBIDANAN (EPIDEMIOLOGI)
• Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris dan Amerika Serikat telah menunjukkan bahwa
anestesi regional untuk operasi caesar berhubungan dengan tingkat morbiditas maternal
yang lebih rendah dan kematian daripada anestesi umum. Hal ini disebabkan oleh
penurunan insiden aspirasi paru ataupun gagal intubasi ketika anestesi neuraksial ini
semenjak dijalankan anestesi untuk operasi caesar (Morgan et al., 2013).
• Pada Anestesi regional telah terbukti menurunkan sirkulasi tingkat katekolamin pada ibu,
dapat meredakan perubahan hemodinamik yang sangat tajam selama operasi, menangani
hiperventilasi, dan mampu menurunkan respon stres terkait selama persalinan aktif.
DEFINISI DAN KLASIFIKASI ANESTESI REGIONAL
• Berikut beberapa klasifikasi dari anestesi regional meliputi :
● INDIKASI
ANESTESI SPINAL SUBARACHNOID BLOCK
ANESTESI SPINAL SUBARACHNOID BLOCK
ANESTESI SPINAL SUBARACHNOID BLOCK
ANESTESI SPINAL SUBARACHNOID BLOCK
Tabel 2.3 Factor Influencing Dermatomal Spread of Spinal Anesthesia (Morgan et al., 2013).
Factors
Most Important Factors Baricity of anesthetic solution
Komplikasi
• Postdural puncture headache
• Nausea – Vomiting
• Hypotension
• Total Spinal Anesthesia
• Neurological Injury
• Spinal Hematoma
ANESTESI EPIDURAL
Jarum
17-18 Gauge, 3 or 3,5 inches long, blunt bevel with a gentle curve of 15-30 ° at the
tip
Paling umum menggunakan Tuohy
Kateter
Untuk continous infusion atau interm bolus
Intraoperative epidural anestesi dan postoperative analgesik
a 19- or 20-gauge catheter is introduced through a 17- or 18-gauge epidural
needle.
ANESTESI EPIDURAL
Agent Concentration Onset Sensory Block Motor Block
Chloroprocaine 2% Fast Analgesic Mild to moderate
3% Fast Dense
Dense
Lidocaine <1% Intermediate Analgesic Minimal
1,5% Intermediate Dense Mild to Moderate
2% Intermediate Dense
Dense
Mepivacaine 1% Intermediate Analgesic Minimal
2-3% Intermediate Dense Dense
Bupivacaine <0,25% Slow Analgesic Minimal
0,5% Slow Dense Mild to Moderate
0,75% Slow Moderate to
Dense dense
● Nama : Ny. D
● Umur : 39 tahun
IDENTITAS ●
RT/RW : 14/02, Jakarta Timur
Pekerjaan : Wirausaha
PASIEN ●
●
Agama
Pendidikan
: Islam
: D3
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Tidak ada.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Diagnosis
G1P0A0 H 39-40 Minggu dengan CPD + Primitua
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Lab (PRE-OP 20/03/2023)
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan