Anda di halaman 1dari 18

REFERAT

FEBRUARI 2020

PSEUDOEXFOLIATION SYNDROM

OLEH :

Fony karelau
Mega bahgdad
Siraj uluputty
Shafira chatib
Cyanthia manaha

PEMBIMBING :
DR. ELNA ANAKOTTA, SP. M
PENDAHULUAN
Pseudoexfoliation syndrome (PES): suatu keadaan yang
terjadi ketika beberapa jaringan okular mensintesis protein
yang abnormal.
PES lebih sering pada ♀ daripada ♂ dan sangat
berhubungan dengan usia.
Linberg (1917): adanya deposit material di pinggir pupil
pada 50% pasien glaukoma kronik.
Vogt (1926): memberi istilah “capsular glaucoma”.
LANJUTAN…

Georgiana Dvorak-Theobald (1954): memberi


istilah “pseudoexfoliation syndrome”

Prevalensi PES terus meningkat dengan


bertambahnya usia pada semua populasi.

Literatur ilmiah masih belum jelas tentang


keterlibatan kondisi mono atau bilateral.
Pseudoexfoliation syndrome (PES): suatu keadaan yang terjadi
ketika beberapa jaringan okular mensintesis protein yang abnormal
 menyumbat trabecular meshwork  glaukoma eksfoliasi.

PES ditandai dengan berkembangnya whitish granular dan


dandruff like flakes di lensa, pinggir pupil, dan segmen anterior
lainnya.

Manifestasi sindrom pseudoeksfoliasi pada mata adalah glaukoma


dan katarak.
EPEDIDEMIOLOGI DAN
GENETIK
Lebih umum pada kelompok usia lanjut usia akhir 60
an dan awal 70
Lebih umum pada terjadi pada wanita, tetapi sangat
tinggi pada laki-laki yang memiliki faktor resiko
glaucoma
Geografis : Eropa, Uk , asia tengah, barat dan selatan
Resiko tinggi terjadi pada pasien dengan mutasi gen
LOXL1 pada lokus 15q22 yang mengkode komponen
serat elastic pada matriks ekstraseluler
Patofisiologi
Material Pseudoexfoliation = Kelainan membran
basalis (seluruh tubuh )

Serpihan putih abu-abu


Glaukoma pada kapsul lensa anterior,
badan siliaris, zonula zinn,
Mata tepi iris, endotel
Katararak kornea,anterior vitreus, dan
trabekular meshwork
GEJALA KLINIS

KATARAK PEX GLAUCOMA PEX


Perjalanan stadium lebih cepat TIO yang tinggi cendrung
Katarak nuklear dan meningkat secara cepat
subkapsular >>> Kerusakan nervus optikus
Visus yang lebih jelek Kehilangan penglihatan secara
Tingkat kekeruhan lensa yang cepat
lbh tinggi
Merupakan penyulit inta OP
karena zonula zinn yng
menyangga lensa sangat lemah
PEMERIKSAAN FISIK
Sindrom pseudoeksfoliasi
didiagnosis secara klinis dengan
menggunakan slit lamp dengan
sensitivitas nya sebesar 85% dan
spesifisitasnya 100%. Material dari
pseudoeksfoliation ini dapat terlihat
pada perbatasan pupil dan iris tanpa
dilatasi.
DIAGNOSIS BANDING
Uveitis Fuchs Glaukoma
Heterokromik pigmentari
DIAGNOSIS BANDING
Glaukoma primer sudut terbuka
Glaukoma pada sindrom pseudoeksfliasi
berbeda dengan glaukoma primer sudut
terbuka. Sindrom pseudoeksfoliasi
bersifat monokular dan terdapat
pigmentasi pada trabelukar meshwork.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Optical coherence tomography (OCT)
The confocal laser scanning oftalmoskop (Heidelberg retina
tomograph [HRT])
PENATALAKSANAAN

Terapi Pseudoexfoliation Glaucoma

1. Terapi medikamentosa
• Travoprost, latanoprost, dan dorzolamide (prostaglandin
agonis)  kombinasi obat untuk ↓ TIO
• Sebelumnya, pengobatan yang dipilih adalah pilokarpin 
↓ ekskursi dan dispersi materi dan pigmen PXS. Sekarang
sudah tidak direkomendasikan karena dapat
menyebabkan antara lain sinekia posterior pada
glaukoma sudut tertutup dan eksaserbasi katarak
PENATALAKSANAAN

2. Operasi
• Jika terapi obat-obatan tidak dapat dilakukan  operasi
(dengan atau tanpa insisi)
• Trabekuloplasti dengan laser. Sebelum dilakukan, pasien
harus diberikan obat-obatan ↓ TIO  meminimalkan
kemungkinan adanya lonjakan TIO. Laser dilakukan 180
derajat  menurunkan risiko inflamasi dan ↑ TIO akut
• Trabekulektomi. Insidensi inflamasi pada trabekulektomi
↑, oleh karena itu pasien diberikan terapi steroid lebih
lama  menurunkan risiko gagal bleb
PENATALAKSANAAN

Terapi Pseudoexfoliation Cataract

Secara umum, tindakan operasi. Teknik operasi antara


lain:
a. Capsulorhexis
b. Hidrodiseksi
c. Phacoemulsification
d. Pemindahan kotikal
e. Memasukan IOL
KOMPLIKASI

• Glaukoma pseudoeksfoliasi memiliki respon buruk


terhadap pengobatan  kerusakan saraf optik lebih
cepat, serta cacat lapang pandang lebih cepat dan lebih
parah

• Saat ekstraksi katarak: penurunan dilatasi pupil, serat


zonula melemah, sinekia antara iris dan perifer kapsul
lensa anterior, peningkatan insiden kapsuler pecah,
kehilangan vitreous dan dehiscence zonula
KOMPLIKASI

• Pasca operasi ekstraksi katarak: peradangan,


kekeruhan kapsul posterior, sindrom kontraksi kapsul,
dan desentrasi IOL
• Komplikasi post operasi lainnya: kebocoran vaskular
iris, gangguan blood-aqueous barrier, dan ↑ TIO post
operasi
PROGNOSIS

• Glaukoma yang disebabkan oleh PXS  umumnya


prognosis lebih buruk dibandingkan dengan POAG
karena memiliki fluktuasi TIO yang lebih tinggi dan
kondisi N. optikus lebih buruk
KASIMPULAN
Pseudoexfoliation glaucoma dan pseudoexfoliation
cataract: Pada umumnya, terapi awal →
pengobatan medikamentosa, namun apabila tidak
dapat teratasi, terapi selanjutnya →operasi
(dengan atau tanpa insisi).

Anda mungkin juga menyukai