Anda di halaman 1dari 42

Pembimbing :

dr. Rachmat Mulyana Memet, Sp. Rad

Oleh :
Karel Respati
2011730144

STASE RADIOLOGI
RSIJ CEMPAKA PUTIH
Universitas Muhammadiyah Jakarta
PENDAHULUAN
Penemuan Sinar-X
Sinar-X ditemukan pada
tahun 1895 oleh
seorang ahli fisika
Jerman yang bernama:
Wilhelm Conrad
Röntgen
Pada tahun 1972,
Hounsfield dan
Ambrose yang bekerja
di Central Research
Labs. of EMI, Ltd di
Inggris menghasilkan
gambar klinis pertama
dengan CT Scan.
DEFINISI
 Tomography : gambar dari berbagai irisan yunani (tomos =
slice, graphy : gambar)
 Computerized tomography (CT) adalah suatu teknik
tomografi sinar X dimana pancaran sinar X melewati sebuah
potongan yang tipis dari berbagai tujuan terhadap pasien
SEJARAH
 1917 J.H. Radon: Transformasi Radon, gambar dari
 obyek yang tidak diketahui dapat digambarkan dari
 proyeksinya.
 1963 A.M. Cormack: mengembangkan teknik untuk
 menentukan distribusi penyerapan tubuh manusia.
 1972 G.N. Hounsfield dan J. Ambrose: menghasilkan
 gambar CT pertama kali untuk keperluan klinis.
 1974 60 unit CT terpasang untuk pemeriksaan kepala
 1975 First whole body scanner in clinical use
 1979 Hounsfield dan Cormack dianugerahi hadiah Nobel
 1989 Spiral CT
 1998 Multislice CT
 2000 > 30000 clinical CT installations
SEJARAH PERKEMBANGAN
Generasi 5
Generasi 6 (Spiral / Helical CT)
Generasi 7 (Multi Array Detector
CT / Multi Slice CT)
Generasi 8 (Dual Source CT)
KOMPONEN UTAMA

1. Meja pemeriksaan
2. Gantry (unit pemindai)
3. Perangkat multi
4. Unit komputasi
KOMPONEN UTAMA
Prinsip Kerja CT Scan
Prinsip Kerja CT Scan

1. tabung sinar-x  sumber 4. Berkas radiasi  pengurangan


radiasi intensitas secara eksponensial
2. Menembus tubuh  thd tebal bahan yang dilaluinya.
diarahkan ke detektor 5. Radiasi terusan  detektor 
3. Intensitas berubah sesuai dicatat dan dikumpulkan 
dengan kepadatan tubuh komputer untuk menghasilkan
citra dengan suatu metode yang
disebut sebagai rekonstruksi
Interpretasi (Densitas)
 dinyatakan dalam Houndsfield Unit (HU)
Persiapan pasien

 Untuk menghindari artefak maka aksesoris, seperti anting, kalung,


gigi palsu dan alat bantu pendengaran harus dilepas
 Pasien puasa minimal 4 jam sebelum pemeriksaan (khusus scan
kepala kontras)
 Jika pasien anak kecil dan susah untuk tenang maka sebelum
pemeriksaan dapat diberikan obat penenang, agar pasien tidak
bergerak saat pemeriksaan
 Pasien diberi apron pada daerah yang tidak dibutuhkan untuk
diperiksa
 Posisi terlentang dengan tangan terkendali.
 Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner.
 Dilakukan pemantauan melalui komputer dan
pengambilan gambar dari beberapa sudut yang
dicurigai adanya kelainan.
 Selama prosedur berlangsung pasien harus diam
absolut selama 20-45 menit.
 Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai
posisi dengan pengaturan komputer.
Hasil CT Scan
 Hasil CT Scan dibaca oleh radiolog
 Gambaran CT Scan akan dievaluasi secara rinci dan di rujuk
pada dokter pengirim
MANFAAT CT SCAN
 CT Scan memiliki kemampuan untuk memperhatikan suatu
kombinasi dari jaringan, pembuluh darah dan tulang secara
bersamaan.
 CT Scan dapat digunakan untuk mendiagnose permasalahan
seperti :
• Adanya gumpalan darah di dalam paru-paru (pulmonary
emboli)
• Pendarahan di dalam otak ( cerebral vascular accident)
• Batu ginjal
• Inflamed appendix
• Kanker otak, hati, pankreas, tulang, dll.
• Tulang yang retak
Kelebihan CT scan
• Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat.
• Tidak invasive (tindakan non-bedah).
• Waktu perekaman cepat.
• Gambar yang direkontruksi dapat dimanipulasi dengan komputer
sehingga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
• Memberikan gambaran anatomis yang tepat
• Suatu teknik pemeriksaan yang cepat, sehingga baik untuk pasien
yang sakit
• Citra diagnostik dapat diperoleh pada pasien obeistas walaupun
terdapat lemak yang memisahkan ogan abdomen.
Kekurangan CT scan
• Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu
sekitar 4% dibanding radiasi sinar X saat melakukan
foto rontgen. Jadi ibu hamil wajib memberitahu kondisi
kehamilannya sebelum pemeriksaan dilakukan.
• Munculnya artefak (gambaran yang seharusnya tidak
ada tapi terekam). Hal ini biasanya timbul karena
pasien bergerak selama perekaman, pasien
menggunakan tambalan gigi amalgam atau sendi
palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh tertentu.
• Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk
membantu tampilan gambar.
• Biaya yang tinggi untuk peralatan dan pemindaian
Potongan foto Ct Scan

 Potongan Axial/transversal
 Potongan Sagital/longitudinal
 Potongan Coronal
INDIKASI
Indikasi Pemeriksaan CT kepala
 Trauma kepala akut
 Suspek perdarahan intracranial akut
 Penyakit vascular obstruktif/ vasculitis (termasuk penggunaan CT angiografi
dan atau venografi
 Evaluasi aneurisme
 Deteksi atau evaluasi kalsifikasi
 Evaluasi post operasi tumor, perdarahan intracranial atau lesi perdarahan
 Lesi vaskuler yang diobati atau tidak diobati
 Perubahan status mental
 Tekanan intracranial yang meningkat
 Sakit kepala
 Suspek infeksi intracranial
 Suspek hidrosefalus
 Lesi kongenital (makrocefali, mikrocefali)
 Evaluasi penyakit psikiatrik
 Herniasi otak
 Suspek tumor atau massa, abses
 Metastasis otak
Indikasi CT Scan Vertebra;
 Abnormalitas perkembangan atau kongenital vetebra.
 Abnormalitas yang berhubungan dengan orientasi vertebra,
seperti skoliosis atau spondilitis dengan atau tanpa
spondilolestesis.
 Kondisi neoplastik dan komplikasinya.
 Evaluasi postoperasi.
 Proses infeksi vertebra dan yang berhubungan dengan
jaringan/struktur paraspinal.
 Kondisi degeneratif dan evaluasi OA
 Trauma injuri, evaluasi injuri akut dan kronik.
Indikasi CT scan Thorax:
 Menilai hasil foto thorax yang abnormal.
 Membantu menegakkan diagnosis penyakit dengan gejala
klinik, seperti batuk, sesak nafas, nyeri dada atau demam.
 Mendeteksi dan mengevaluasi tumor di dada atau metastasis
tumor.
 Penilaian respon tumor terhadap pengobatan.
 Merencanakan terapi radiasi.
 Mengevaluasi injuri dada, termasuk pembuluh darah, paru,
costae dan vertebrae.
 Pada penyakit paru, seperti ca paru, pneumonia baru/ lama,
Tb, COPD, bronkiektasis, inflamasi pleura, penyakit intertisial
paru difus dan kelainan kongenital.
Potongan sagital
Potongan axial
Indikasi CT scan Abdomen
 Trauma abdomen dengan hematom / bekas trauma.
 Trauma abdomen berat
KONTRAINDIKASI

Alergi
Wanita hamil
CT SCAN DENGAN KONTRAS
 Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan
pemeriksaan untuk menentukan apakah klien bebas dari alergi
iodine,
 zat kontras berupa iodine based kontras material sebanyak 30 ml.
 Bila klien ada riwayat alergi atau dalam pemeriksaan ditemukan
adanya alergi maka pemberian zat kontras iodine harus
diberhentikan pemberiannya.
 Karena eliminasi zat kontras sudah harus terjadi dalam 24 jam. Maka
ginjal klien harus dalam keadaan normal.
DENSITAS

Hipodens : Tumor,abses,infark,

Isodens : jaringan parenkim

Hiperdens : lemak atau kolesterol,udara, dan myxoid


KEUNTUNGAN
1. Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi
yang baik dan akurat
2. Tidak invasive (tindakan non bedah)
3. Waktu perekaman cepat
4. Gambar yang direkontruksi dapat
dimanipulasi dengan komputer sehingga
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang
KERUGIAN

1. Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu sekitar


4% dari radiasi sinar X saat melakukan foto rontgen. Jadi ibu
hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya
sebelum pemeriksaan
2. Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk
membantu tampilan gambar
3. Biaya yang tinggi untuk peralatan dan pemindaian
Epidural Hematom Subdural Hematom
Subarachnoid Hemorrhage Intracerebral Hemorrhage
Contoh Kasus
Axial CT scan dengan kontras media menggambarkan massa di bagian kiri
dari glandula parotis
TERIMAKASIH
Daftar Pustaka
• Rasad, Sjahriar. Radiologi Diagnostik. Jakarta : Indonesia
University. 2008

• Wijongko, Sigit. Protokol Radiologi CT Scan dan MRI.


Magelang : Penerbit Inti Medika Pustaka. 2017

• Patel, Pradip R. Lecture Notes Radiologi Edisi Kedua. Jakarta :


Penerbit Erlangga. 2007

• Rachman, M.D. Segi-segi Fisika Radiologi dan Radiografi


Radiologi Diagnostik Edisi 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
2008

• Kertoleksono S. Tomografi Komputer Radiologi Diagnostik Edisi


2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2008

Anda mungkin juga menyukai