• Spekulum hidung
• Cermin nasofaring
Inspeksi
• Lihat bentuk luar hidung apakah ada deviasi
atau depresi tulang hidung
• Apakah ada pembengkakan hidung dan sinus
paranasal
Palpasi
• Palpasi hidung dengan jari lihat apakah ada
krepitasi tulang hidung atau ada nyeri tekan
Rhinoskopi anterior
• Memeriksa rongga hidung bagian dalam dari depan.
• Masukkan spekulum ke rongga hidung dan nilai bagian
dalam hidung.
Menilai :
• Vestibulum hidung
• Septum terutama bagian anterior
• Konka inferior, media dan superior
• Meatus sinus paranasal
• Mukosa rongga hidung
• Rongga hidung sempit atau tidak
Rhinoskopi posterior
• Kaca nasofaring dipanaskan dengan api lampu
spritus.
• Sebelum kaca dimasukkan kemulut tes dulu
dengan menempelkaan pada kulit belakang
tangan kiri pemeriksa.
• Pasien diminta membuka mulut, dan lidah 2/3
anterior di tekan dengan spatula lidah
• Kaca nasofaring menghadap ke atas dimasukkan
ke mulut, kebawah uvula sampai nasofaring.
• Minta pasien bernapas seperti biasa melalui
hidung.
Menilai :
• Bagian belakang septum dan koana kemudian
kaca di putar ke lateral untuk melihat konka
superior, media dan inferior, Serta meatus
superior dan media.
• Kaca diputar ke lateral kembali sehingga dapat
diidenttifikasi torus tubarius , muara tuba
eustachius dan fosa rossenmuler.
Rhinoskopi posterior
Pemeriksaan Sinus paranasal
Pemeriksaan transiluminasi
Transiluminasi sinus maksila
• Memasukkan sumber cahaya kerongga mulut dan bibir
di katupkan sehingga sumber cahaya tidak tampak lagi.
• setelah beberapa menit tampak daerah infa orbita
terang seperti bulan sabit.