THT-KL
Pazri Yuna (203307020021)
Bunga Tiara (203307020028)
Pembimbing :
dr. Andika Zayani Tambunan,M.Ked
(ORL-HNS),Sp.THT-KL
ANATOMI TELINGA
ANAMNESA TELINGA
1. Gangguan pendengaran
- Apakah keluhan tersebut terjadi pada satu atau dua telinga
- Sudah berapa lama
- Adakah riwayat trauma kepala
- Apakah sering terpapar bising
- Apakah gangguan ini diderita sejak bayi sehingga terdapat juga gangguan
komunikasi
2. Tinitus (berdenging)
- Apakah suara berdenging dirasakan pada satu telinga atau kedua telinga
- Apakah tinitus disertai gangguan pendengaran dan pusing berputar?
3. Rasa pusing berputar ( vertigo)
- Apakah pusing dipengaruhi posisi kepala
- Apakah awitannya berkaitan dengan bangun terlalu cepat
- Bagaimana frekuensi dan lamanya serangan
4. Sekret Telinga
- Apakah sekret keluar dari satu atau dua telinga
- Apakah disertai gatal atau nyeri
- Apakah sekret purulen atau disertai darah?
- Apakah berbau busuk
- Sudah berapa alama
- Apakah sudah pernah mengalami sebelumnya
- Apakah didahului ISPA
5. Nyeri Otalgia
- Bagaimana sifat nyerinya
- Sudah berapa lama
- Apakah pada telinga kanan atau kiri
- Apakah nyeri hanya pada telinga atau menyebar atau nyeri berasal dari tempat lain
- Apakah ada hal yang mencetuskan nyeri, misalnya mengunyah,menggigit, batuk atau pun
menelan
Pemeriksaan Fisik Telinga
1. Inspeksi
a. Kulit daun telinga : Normal/abnormal
b. Muara/lubang telinga : Ada atau tidak
c. Keberadaan telinga : - Terbentuk/ tidak terbentuk
- Besarnya : kecil/ sedang/ besar atau normal/ abnormal.
- Adakah kelainan seperti hematoma pada daun telinga (cauliflower ear).
d. Liang telinga :
- Mengenal pars ossea, isthmus dan pars cartilaginea dari liang telinga
- Adakah tanda-tanda radang
- Apakah keluar cairan/tidak
- Adakah kelainan di belakang/depan telinga
e. Membran Timpani :
Dinilai warnanya, besar kecilnya, ada tidaknya reflek cahaya (cone of
light), perforasi, sikatrik, retraksi, penonjolan prosesus brevis.
Pemeriksaan Fisik Telinga
2. Palpasi
Sekitar telinga :
- Belakang daun telinga
- Depan daun telinga
- Adakah rasa sakit/ tidak (retroauricular pain/ tragus pain)
3. Auskultasi
Menilai adakah bising di sekitar liang telinga.
Pemeriksaan Otoskopi
Pemeriksaan Garpu Tala
Scwabach
Rinne Weber
Tes Schwabach adalah tes
Tes Rinne adalah tes untuk Tes weber adalah tes pendengaran untuk
membandingkan hantaran pendengaran untuk membandingkan hantaran
melalui udara dan hantaran membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa
melalui tulang pada telinga tulang telinga kiri dengan dengan pemeriksa yang
yang diperiksa telinga kanan pendengarannya normal
Tes Bing
Rinoskopi Posterior
Rinoskopi Anterior
Pemeriksaan nervus 1
Zat pengetes yang digunakan sebaiknya zat yang
dikenal sehari-hari, misalnya, kopi, teh, tembakau dan
jeruk
Jangan menggunakan zat yang dapat merangsang
mukosa hidung (nervus V) seperti mentol, amoniak,
alkohol, dan cuka. Zat pengetes didekatkan ke hidung
pasien dan disuruh menciumnya. Tiap lubang hidung
diperiksa satu per satu dengan jalan menutup lubang
hidung yang lainnya dengan tangan
Pemeriksaan Sinus Paranasal
ANATOMI RONGGA MULUT,FARING, LARING
Anamnesis Faring dan Rongga mulut
Laringoskopi direct
Laringoskopi Indirek
Pemeriksaan Leher
• Inspeksi leher
– simetris/ asimetris; tortikolis; tumor;
limfadenopati
Palpasi Leher
o Ada tumor atau limfadenopati : single/ multiple, ukuran, konsistensi
(lunak,kistik, padat, keras), permukaan (licin, berbenjol-benjol); fiksasi
(mudah digerakkan/ tidak); nyeri tekan; tanda radang; sakit pada saat
digerakkan/ tidak.
• - Tiroid : membesar/ tidak; bila ada pembesaran tiroid, apakah single/
multiple, berapa ukurannya, konsistensi (lunak, kistik, padat, keras),
permukaan (licin, berbenjol-benjol); fiksasi (mudah digerakkan/ tidak); nyeri
tekan; tanda radang; sakit pada saat digerakkan/ tidak.disertai pembesaran
limfonodi/ tidak; ikut bergerak pada saat menelan/tidak; disertai suara
serak/tidak, adanya tanda gangguan hormon tiroid (hipertiroid/ hipotiroid).
Kelenjar Limfe
Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan
mereba dengan kedua belah tangan seluruh
daerah leher dari atas ke bawah. Bila terdapat
pembersaran kelenjar limfa, tentukan ukuran,
bentuk, konsistesnsi, perlekaran dengan
jaringan sekitarnya dan lokasinya
DAFTAR PUSTAKA
Lumbantobing, S. M. 2012. Neurologi klinik: Pemeriksaan Fisik dan Mental. FKUI: Jakarta.pp: 23-24, 69-74.
Soepardi, E. A., N. Iskandar, J. Bashiruddin & R. D. Restuti. 2010. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan
Leher. FKUI: Jakarta. pp: 1-30.
Habibuw, A., S. Mengko & O. I. Palandeng. 2016. Kesehatan Hidung pada Siswa Sekolah Dasar Kema III Minahasa Utara. Jurnal e-
Clinic. 4(2): 1-5.
Martini, E., A. Probandari, D. Pratiwi & Sumardiyono. 2017. Skrining dan Edukasi Gangguan Pendengaran pada Anak Sekolah.
Indonesian Journal on Medical Science. 4(1): 110-118.
Probst, R., G. Grevers & H. Iro. 2006. Basic Otorhinolaryngology. Thieme: Germany. pp: 16-17, 76, 166- 169.
Imanto, M. (2019) ‘Radang telinga luar’, Jurnal Kesehatan, VI(2), pp.
201–210.https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK/article/view/106/96.
Irawati, L. (2012) ‘Fisika Medik Proses Pendengaran’, Majalah Kedokteran Andalas, 36(2), p. 155. doi: 10.22338/mka.v36.i2.p155-
162.2012..