Hidung Tenggorokan
Leher
Friska Juliarty Koedoeboen 112019105
CARA MEMERIKSA
TELINGA
• Tujuan: memeriksa dengan meneranginya memakai
cahaya lampu
• Alat:
• Lampu kepala
• Otoskop
• Kursi THT
Cara memakai lampu kepala
• Lampu kepala diletakan pada kepala, kemudian lampu
difokuskan ke telapak tangan dengan jarak 30 cm
pemeriksaan
• Pasang lampu kepala
• Penderita duduk di depan pemeriksa
• Lutut kiri pemeriksa berdempetan dengan lutut kiri penderita
CARA MEMEGANG
TELINGA
Kanan : dengan tangan kiri, daun telinga ditarik ke
belakang atas untuk meluruskan liang telinga
sehingga membrane timpani dapat terlihat.
Aurikulum dipegang dengan jari I dan II. Jari jari lain
untuk memfiksasi (diletakan pada mastoid)
Aurikulum ditarik ke arah posterosuperior agar liang
telinga lurus
CARA MEMEGANG
OTOSKOP
BENTUK DAUN TELINGA
1. Normotia
2. Microtia
3. Macrotia
4. Clauliflower ear
1
5. Simetris
6. Atresia 4
3
7. Anotia
8. Lop ear
9. Bat ear
2 6 7
9
Tanda radang
• Kalor/panas
• Dolor/nyeri
• Rubor/merah
• Tumor/membengkak
• Functio laesa
Hematoma
Fistula preaurikular
TUMOR
• Ukuran
• Batas tegas/tidak tegas
• Bentuk
• Mobile/immobile
• Nyeri tekan
• Konsistensi: kenyal,lunak,keras
LIANG TELINGA
1. Serumen
3
2. Hiperemis 1 2
3. Furunkel
4. Edema
4
5. Otorhea
5
6. Discharge
7. Corpus alienum
8. Lapang
7
6
MEMBRAN TIMPANI
1. Normal
2. Retraksi
3. Bulging
4. Hiperemis
5. Edema
6. Perforasi(Marginal,
Central, Atik)
7. Sekret
Palpasi telinga
• Sekitar telinga
belakang daun telinga
depan daun telinga
adakah rasa sakit/tidak (retroauricular pain/tragus
pain)
Tes pendengaran
TES PENALA
• Rinne
• Weber
• Swabach
• Bertujuan untuk menilai ada tidaknya gangguan pendengaran
(tuli/hearing loss) dan membedakan tuli hantaran (conductive
hearing loss) dan tuli sensorineural
• Tes penala didasarkan pada prinsip utama :
• Telinga dalam lebih sensivite terhadap hantaran suara oleh
udara dibandingkan oleh tulang
• Bila ada gangguan pada hantaran suara oleh udara, telinga
yang terganggu akan lebih sensistif terhadap hantaran oleh
tulang, disebut tuli hantaran murni (conductive hearing loss)
TES RINNE
Sinus Frontalis:
• Lampu ditekankan didaerah bawah sinus frontalis dekat kantus
medius
• Cahaya yang memancar ke depan, ditutup dengan tangan kiri
Bila sinus normal, maka dinding depan akan kelihatan terang
TRANSLUMINASI
Sinus maksilaris
• Mulut dibuka
• Ke dalam mulut dimasukkan lampu yang telah diselubungi
tabung gelas
• Mulut ditutup rapat
• Cahaya yang memancar dari mulut dan bibir atas ditutup dengan
tangan kiri
Pada sinus maksilaris normal, pada daerah dinding depan di bawah
orbita terlihat bayangan terang berbentuk seperti bulan sabit
Pemeriksaan lainnya untuk sinus
paranasal
• Sinus maksila : pemeriksaan radiologi posisi water
• Sinus frontalis dan etmoid : pemeriksaan radiologi
posisi posteroanterior
• Sinus sfenoid : pemeriksaan radiologi posisi lateral
Pemeriksaan faring
Pemeriksaan faring
• Dinding faring :
• hiperemis +/-,
• licin / berbenjol,
• granul +/-,
• post nasal drip +/- • Tonsil :
• T?-T?,
• Arcus faring : • simetris / asimetris,
• simetris / asimetris, • ulserasi +/-
• hiperemis +/-, • indurasi +/-
• ulkus +/-, • displacement +/-
• spikula +/-
• laserasi +/- • kripta +/-
• Uvula : • eksudat +/-
• letak ditengah / tdk, • hiperemis +/-
• kista +/-
• memanjang +/-, • Lain-lain :
• hiperemis +/-, • (penemuan lain yang penting untuk
• Edeme +/- dilaporkan) laserasi +/-
• massa +/-
Pemeriksaan mulut
Mulut buka lebar, lidah ditarik ke dalam, dilunakkan, lidah ditekan ke bawah, di bagian medial.
• Penderita disuruh bernapas
• Lidah ditekan anterior dari tonsil, hingga kelihatan pole bawah tonsil
Inspeksi
Warna, keutuhan kulit, benjolan di sekitar laring
Palpasi
• Apakah ada edem, struma, kista, metastase, susunan
abnormal
• Laring normal mudah digerakkan ke kanan dan ke kiri
oleh pemeriksa
LARINGOSKOP INDIREK