Anda di halaman 1dari 19

PEMERIKSAAN HEAD TO TOE DAN

PEMERIKSAAN FISIK DASAR


KETERAMPILAN KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
2016
PENGERTIAN PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik Head to toe (kepala ke kaki) :


Pendekatan ini dilakukan mulai dari kepala dan secara berurutan sampai
ke kaki. Mulai dari keadaan umum, tanda-tanda vital, kepala, wajah, mata,
telinga, hidung, mulut dan tenggorokan, leher, dada, paru, jantung, abdomen,
ginjal, punggung, genetalia, rectum, ektremitas.
PEMERIKSAAN KEPALA

Yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan kepala :


Simetri,
Penonjolan tulang,
Distribusi rambut, Tekstur rambut
Ciri-ciri kulit, perhatikan warna kulit, pembengkakan ( alergi obat / penyakit ),
Ekspresi muka,
Kontak mata.
Turgor kulit pada dahi ( untuk menilai dehidrasi pada orang tua ).
PEMERIKSAAN MATA

Pemeriksaan fisik mata yang dilakukan untuk menilai adanya gejala sseperti :
Anemia pada konjungtiva palpebra inferior pada penyakit kekurangan Haemoglobin
Oedema pada kelopak mata / konjungtiva superior dan inferior pada sindroma nefrotik
Eksopthalmus pada bola mata pada tirotoksikosis
Ikterus pada sklera mata
Sklera hiperemis pada trauma dan konjungtivitis
Pupil mata keruh pada penyakit katarak
Pemeriksaan Mata

Inspeksi Mata
1. Pemeriksaan kelopak mata atas dan bawah, untuk menentukan anemi atau tidak
2. Bola mata menilai :
- Sklera ikterik atau tidak
- Pupil. Normal diameter pupil 2 -3 mm.
Pemeriksaan pupil secara langsung ( direct) dengan memakai senter yang diarahkan ke pupil dan pupil akan
mengecil ( miosis), pada orang yang tidak sadar karena kelainan otak pupil melebar ( midriasis )
Pemeriksaan pupil secara tidak langsung ( indirect ) normal jika dengan menyinari pupil kanan pupil akan
mengecil sembari melihat pupil kiri yang juga ikut mengecil ( miosis )

3. Inspeksi Iris akan terlihat berupa garis-garis putih bila tidak ada katarak, Iris normal harus bulat dan
simetris.
PEMERIKSAAN FISIK TELINGA
Pemeriksaan Telinga
Perhatikan posisi telinga di kepala. Pangkal heliks harus berada pada garis horizontal
dengan sudut mata. Telinga yang terletak rendah sering menyertai kelainan congenital di
tempat lain.

Tujuan
Mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang telinga dan fungsi
pendengaran.

Persiapan alat
1. Arloji berjarum jam detik
Prosedur pelaksanaan Inspeksi dan palpasi telinga luar

1. Pasien dalam posisi duduk


2. Posisi pemeriksa menghadap ke sisi telinga yang dikaji
3. Atur pencahayaan lampu kepala atau sumber cahaya lain sehingga tangan pemeriksa bebas bekerja
4. Inspeksi telinga luar terhadap posisi, warna, ukuran, bentuk, hygiene, adanya lesi/ massa dan
kesimetrisan.
5. Lakukan palpasi dengan memegang telinga menggunakan jari telunjuk dan ibu jari.
6. Palpasi kartilago telinga luar secara simetris, yaitu dari jaringan lunak ke jaringan keras , apakah ada
nyeri/tidak
7. Lakukan penekanan pada area tragus ke dalam dan tulang telinga di bawah daun telinga.
8. Bandingkan telinga kiri dan kanan.
9. Inspeksi liang telinga eksternal dengan cara berikut:
Pada orang dewasa, pegang daun telinga/ heliks dan perlahan-lahan tarik daun telinga ke atas dan
ke belakang sehingga lurus dan menjadi mudah diamatai.
Pada anak-anak, tarik daun telinga ke bawah.
10. Periksa adanya peradangan, perdarahan atau kotoran/ serumen pada liang telinga.
Pemeriksaan pendengaran
Menggunakan bisikan
1. Atur posisi pasien membelakangi pemeriksa pada jarak 4-6 m.
2. Instruksikan pasien untuk menutup salah satu telinga yang tidak diperiksa
3. Bisikkan suatu bilangan, misal tujuh enam
4. Minta pasien untuk mengulangi bilangan yang didengar
5. Periksa telinga lainnya dengan cara yang sama
6. Bandingkan kemampuan mendengar telinga kanan dan kiri pasien.

Menggunakan arloji
1. Ciptakan suasana ruangan yang tenang
2. Pegang arloji dan dekatkan ke telinga klien
3. Minta klien untuk memberi tahu pemeriksa jika ia mendengar detak arloji
4. Pindahkan posisi arloji perlahan-lahan menjauhi telinga dan minta pasien untuk memberitahu
pemeriksa jika ia tidak mendengar detak arloji. Normalnya klien masih mendengar sampai jarak 30 cm
dari telinga.
PEMERIKSAAN HIDUNG

Hidung sebaiknya diperiksa secara inspeksi dengan


memperhatikan permukaan hidung simetris / asimetri,
deformitas atau inflamasi, lubang hidung, rambut
hidung,
PEMERIKSAAN MULUT DAN FARING
Dalam pemeriksaan mulut dan faring inpeksilah bagian bibir, mukosa oral, gusi dan gigi, langit-langit
mulut, lidah dan faring.
Dalam menginspeksi bibir perhatikan warna, kelembaban, pembengkakan dan ulserasi atau pecah-pecah
pada bibir.
Dalam menginspeksi mukosa oral mintalah pasien untuk membuka mulut. Dengan percahayaan yang
baik dan bantuan tongue spatel inspeksi mukosa oral. Perhatikan warna mukosa, pigmentasi, ulserasi
dan nodul. Bercak-bercak pigmentasi normal pada kulit hitam.
Dalam menginspeksi gusi dan gigi perhatikan inflamasi, pembengkakan, perdarahan, retraksi atau
perubahan warna gusi.
Dalam menginspeksi langit-langit mulut dan lidah perhatikanlah bentuk dan warnanya. Terutama bagi
lidah perhatikan juga papilla. Apakah ada lidah kotor pada penderita demam tipoid dan kurang makan,
lidah yang berjamur seperti awan pada penderita candidiasis pasien HIV AIDS
Dalam memeriksa faring mintalah pasien untuk membuka mulut, dengan bantuan tongue spatel lidah
kita tekan pada bagian tengah. Mintalah pasien mengucapkan ah. Perhatikan warna merah pada
faringitis atau adanya eksudat pada difteri.
PEMERIKSAAN LEHER
Inspeksi pada leher untuk melihat adanya asimetris, denyutan abnormal, tumor
maupun keterbatasan gerak leher maupun pembesaran kelenjar limfe dan tiroid.
Pemeriksaan palpasi pada kelenjar tiroid di atas clavikula kiri kanan dari trakhea,
pembuluh karotis dan kelenjar limfe. Bila terjadi pembesaran tiroid, pemeriksaan
palpasi dilakukan dengan meletakkan ujung jari kedua tangan di kelenjar dengan
posisi pemeriksa di belakang penderita, kemudian penderita diminta menelan
sehingga ujung jari pemeriksa ikut gerakan menelan.
Pemeriksaan pada leher untuk melihat adanya peningkatan vena jugularis dapat
memberikan gambaran pembesaran jantung / gagal jantung.
Palpasi Trakea
Perhatikan setiap adanya deviasi pada trakea. Cara memeriksanya dengan meletakkan
jari telunjuk pada diantara trakea dan strenokledomastoideus. Bandingkan dengan
kedua sisi sebelah kanan kirinya( normal simetris), kalau tidak simetris tanda adanya
deviasi suatu trakea mis. Pada penyakit TB Paru.
PEMERIKSAAN BIBIR

Pemeriksa bibir terhadap warna, kesimetrisan, pembengkakan


PEMERIKSAAN THORAK
1. Inspeksi ; lihat bentuk thorak normal simetris kiri dan kanan, bentuk thorak
tidak normal empisema, dan bentuk thorak tidak simetris pada pleura efusi dan
pneumothrak.
2. Palpasi ; pada orang yang tidak sesak dengan pernafasan 24X / menit dapat
dirasakan sterm fremitus yang sama, dengan menggunakan kedua telapak
tangan pemeriksa di letakkan di dinding dada/thorak dan meminta pasien
menyebutkan angka 77, 77
3. Perkusi ; Normal sonor pada kedua paru
4. Auskultasi ;
a. Suara pernafasan ( SP ) : Vesikuler.
b. Suara Tambahan ( ST ) Normal tidak terdengar
PEMERIKSAAN PARU
- Vesikuler : normal pada pasien, Inspirasi lebih panjang dari Ekspirasi , dapat terdengar
di seluruh area paru
- Bronchovesikuler : Inspirasi sama panjamg dengan ekspirasi
- Bronchial : Ekspirasi lebih panjang dan lebih kasar dari Inspirasi
- Ekspirasi memanjang ; Ekspirasi lebih panjang dari inspirasi

Suara napas tambahan: Ronchi basah yaitu suara tambahan yang didengar waktu inspirasi
menggunakan stetoskop, Ronchi kering yaitu suara tambahan yang didengar waktu ekspirasi
dengan menggunakan stetoskop, weezing / mengi yaitu suara tambahan yang terdengar waktu
ekspirasi tanpa stetoskop, stridor yaitu suara tambahan yang kasar karena adanya sputum yang
didengar waktu inspirasi dan ekspirasi denangan menggunakan stetoskop
PEMERIKSAAN JANTUNG
1. Inpeksi
- Menilai adanya pulpasi pada bagian bawah kiri lateral dari jantung yang dapat diraba denyutan jantung
yang disebut apeks cordis, normal terletak pada ICS 4 5 linea mid clavicula sinistra
2. Palpasi
- Menilai adanya pulpasi pada bagian bawah kiri lateral dari jantung yang dapat diraba denyutan jantung
yang disebut apeks cordis, normal terletak pada ICS 4 5 linea mid clavicula sinistra
3. Perkusi
- Batas atas jantung ICS 2-3
- Batas kiri jantung ICS 4 5 linea mid clavikula sinistra
- Batas kanan jantung Linea mid sternalis
4. Auskultasi
- Suara jantung normal iramanya teratur, frekuensi 60 100 x per menit,
PEMERIKSAAN ABDOMEN

1. Inspeksi
- perhatikan dan nilai warna kulit dan kontur
2. Palpasi
- Normal palpasi pada abdomen dinding perut tidak tegang
3. Perkusi
- Normal perkusi abdomen timpani
4. Auskultasi
- bising usus normal 6 10 x per menit
PEMERIKSAAN GENETALIA
LAKI LAKI ;
- Periksa penis, perhatikan apakah pasien sudah disirkumsisi
- Perhatikan meatus urinarius
- Periksa kualitas, jumlah dan distribusi rambut pubis

PEREMPUAN ;
- Pemeriksaan vagina, perhatikan distribusi dari rambut pubis,
- Periksa vagina eksternal apakah ada hiperemis atau pus/nanah/darah.
PEMERIKSAAN EKSTREMITAS :

1. EKSTREMITAS ATAS
Perhatikan apakah ada tanda deformitas atau tidak
Pergerakannya simetris atau tidak

2. Ekstremitas bawah
Perhatikan apakah ada tanda deformitas atau tidak
Pergerakannya simetris atau tidak
PEMERIKSAAN ANUS

1. Inspeksi : melihat disekitar anus apakah ada tanda-tanda kemerahan, sekret


dan lendir di spincter ani

2. Palpasi : melakukan pemeriksaan rectal touche dengan memakai sarung


tangan dinilai spincter ani apakah longgar atau ketat, adanya haemoroid eksterna,
pada cavum ani dinilai apakah ada massa kenyal atau padat atau berbenjol-benjol
dan ditentukan di daerah jam berapa letaknya. Waktu dikeluarkan sarung tangan
dinilai apakah ada lendir / darah.

Anda mungkin juga menyukai