Pemeriksaan fisik mata yang dilakukan untuk menilai adanya gejala sseperti :
Anemia pada konjungtiva palpebra inferior pada penyakit kekurangan Haemoglobin
Oedema pada kelopak mata / konjungtiva superior dan inferior pada sindroma nefrotik
Eksopthalmus pada bola mata pada tirotoksikosis
Ikterus pada sklera mata
Sklera hiperemis pada trauma dan konjungtivitis
Pupil mata keruh pada penyakit katarak
Pemeriksaan Mata
Inspeksi Mata
1. Pemeriksaan kelopak mata atas dan bawah, untuk menentukan anemi atau tidak
2. Bola mata menilai :
- Sklera ikterik atau tidak
- Pupil. Normal diameter pupil 2 -3 mm.
Pemeriksaan pupil secara langsung ( direct) dengan memakai senter yang diarahkan ke pupil dan pupil akan
mengecil ( miosis), pada orang yang tidak sadar karena kelainan otak pupil melebar ( midriasis )
Pemeriksaan pupil secara tidak langsung ( indirect ) normal jika dengan menyinari pupil kanan pupil akan
mengecil sembari melihat pupil kiri yang juga ikut mengecil ( miosis )
3. Inspeksi Iris akan terlihat berupa garis-garis putih bila tidak ada katarak, Iris normal harus bulat dan
simetris.
PEMERIKSAAN FISIK TELINGA
Pemeriksaan Telinga
Perhatikan posisi telinga di kepala. Pangkal heliks harus berada pada garis horizontal
dengan sudut mata. Telinga yang terletak rendah sering menyertai kelainan congenital di
tempat lain.
Tujuan
Mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang telinga dan fungsi
pendengaran.
Persiapan alat
1. Arloji berjarum jam detik
Prosedur pelaksanaan Inspeksi dan palpasi telinga luar
Menggunakan arloji
1. Ciptakan suasana ruangan yang tenang
2. Pegang arloji dan dekatkan ke telinga klien
3. Minta klien untuk memberi tahu pemeriksa jika ia mendengar detak arloji
4. Pindahkan posisi arloji perlahan-lahan menjauhi telinga dan minta pasien untuk memberitahu
pemeriksa jika ia tidak mendengar detak arloji. Normalnya klien masih mendengar sampai jarak 30 cm
dari telinga.
PEMERIKSAAN HIDUNG
Suara napas tambahan: Ronchi basah yaitu suara tambahan yang didengar waktu inspirasi
menggunakan stetoskop, Ronchi kering yaitu suara tambahan yang didengar waktu ekspirasi
dengan menggunakan stetoskop, weezing / mengi yaitu suara tambahan yang terdengar waktu
ekspirasi tanpa stetoskop, stridor yaitu suara tambahan yang kasar karena adanya sputum yang
didengar waktu inspirasi dan ekspirasi denangan menggunakan stetoskop
PEMERIKSAAN JANTUNG
1. Inpeksi
- Menilai adanya pulpasi pada bagian bawah kiri lateral dari jantung yang dapat diraba denyutan jantung
yang disebut apeks cordis, normal terletak pada ICS 4 5 linea mid clavicula sinistra
2. Palpasi
- Menilai adanya pulpasi pada bagian bawah kiri lateral dari jantung yang dapat diraba denyutan jantung
yang disebut apeks cordis, normal terletak pada ICS 4 5 linea mid clavicula sinistra
3. Perkusi
- Batas atas jantung ICS 2-3
- Batas kiri jantung ICS 4 5 linea mid clavikula sinistra
- Batas kanan jantung Linea mid sternalis
4. Auskultasi
- Suara jantung normal iramanya teratur, frekuensi 60 100 x per menit,
PEMERIKSAAN ABDOMEN
1. Inspeksi
- perhatikan dan nilai warna kulit dan kontur
2. Palpasi
- Normal palpasi pada abdomen dinding perut tidak tegang
3. Perkusi
- Normal perkusi abdomen timpani
4. Auskultasi
- bising usus normal 6 10 x per menit
PEMERIKSAAN GENETALIA
LAKI LAKI ;
- Periksa penis, perhatikan apakah pasien sudah disirkumsisi
- Perhatikan meatus urinarius
- Periksa kualitas, jumlah dan distribusi rambut pubis
PEREMPUAN ;
- Pemeriksaan vagina, perhatikan distribusi dari rambut pubis,
- Periksa vagina eksternal apakah ada hiperemis atau pus/nanah/darah.
PEMERIKSAAN EKSTREMITAS :
1. EKSTREMITAS ATAS
Perhatikan apakah ada tanda deformitas atau tidak
Pergerakannya simetris atau tidak
2. Ekstremitas bawah
Perhatikan apakah ada tanda deformitas atau tidak
Pergerakannya simetris atau tidak
PEMERIKSAAN ANUS