Anda di halaman 1dari 14

REFERAT

GANGGUAN CEMAS MENYELURUH

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kedokteran Jiwa RSUD Dr TjitroWardojo urworejo

Disusun !leh"
#ka $itri
Maharani
%&'&&('&&)&

Diajukan Kepada " dr


*+ Krisyanto, Sp+KJ

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UMY RSUD DR TJITRO WARDOJO PURWOREJO
2015
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH

A. Penger!"n G"ngg#"n Ce$"% Men&e'#r#(


-emas dapat dikonseptualisasikan sebagai suatu hal yang normal dan respon
adaptasi terhadap an.aman yang mempersiapkan indi/idu tersebut untuk “flight or 
 fight”+ Seseorang yang .emas terhadap segala sesuatu dapat dikatakan mengalami
gangguan .emas menyeluruh+
0angguan .emas menyeluruh 10enerali2ed 3n4iety Disorder,
03D5 merupakan kondisi gangguan yang ditandai
dengan ke.emasan dan kekhawatiran yang
 berlebihan dan tidak rasional bahkan terkadang tidak realistik terhadap berbagai
 peristiwa kehidupan sehari6hari+Kondisi ini dialami hampir sepanjang hari,
 berlangsung sekurang6kurangnya selama 7 bulan+ Ke.emasan yang dirasakan sulit
untuk dikendalikan dan berhubungan dengan gejala6gejala somatik seperti ketegangan
otot, iritabilitas, kesulitan tidur, dan kegelisahan sehingga menyebabkan penderitaan
yang jelas dan gangguan yang bermakna dalam 8ungsi sosial dan pekerjaan
1Sado.k,'99)5+
03D ditandai dengan ke.emasan yang berlebihan dan khawatir yang
 berlebihan tentang peristiwa6peristiwa kehidupan sehari6harinya tanpa alasan yang
 jelas untuk khawatir+ Ke.emasan ini tidak dapat dikontrol sehingga
dapat menyebabkan timbulnya stres dan mengganggu akti/itas sehari6hari, pekerjaan
dan kehidupan sosial 1Sado.k,'99)5+

). E!*'*g! G"ngg#"n Ce$"% Men&e'#r#(


enyebab gangguan .emas menyeluruh ini belum diketahui se.ara
pasti+:anya saja disebutkan bahwa 8aktor biologi dan psikologi memiliki peran
terhadap terjadinya gangguan .emas menyeluruh+
'+ $aktor ;iologi
#8ikasi terapi obat ben2odia2epin dan a2aspiron 1buspiron5 ter8okus pada
sistem neurotransmitter 03;3 dan serotonin+;en2odia2epin diketahui dapat
mengurangi ke.emasan, sebaliknya 8luma2enil 1reseptor antagonis
ben2odia2epin5 dapat memi.u ke.emasan+Walaupun tudak ada data yang
mebuktikan bahwa reseptor 
 ben2odia2epin pada pasien gangguan .emas menyeluruh adalah abnormal,
 beberapa peneliti mengatakan bahwa konsentrasi reseptor ben2odia2epin tertinggi
terdapat pada lobus o..ipitalis+ 3rea otak lain yang di.urigai berperan dalam
1
terjadinya gangguan .emas menyeluruh adalah basal ganglia, sistem limbik, dan
korteks lobus 8rontalis+
Dikarenakan buspiron merupakan agonis terhadap reseptor serotonin, sehingga
ada hipotesis yang menyebutkan bahwa terjadi gangguan regulasi dari sistem
serotonergik pada pasien dengan gangguan .emas menyeluruh+
 <eurotransmitter lain yang masih menjadi subjek penelitian pada gangguan .emas
menyeluruh adalah norepinephrine, glutamat, dan sistem kolesistokinin+
Suatu studi dengan pemeriksaan  Positron Emission Tomography melaporkan
 bahwa laju metabolik pada basal ganglia dan white matter pada pasien gangguan
.emas menyeluruh lebih rendah dibanding pada orang normal+
%+ $aktor sikososial
$aktor psikososial yang mengarah pada perkembangan gangguan .emas
menyeluruh adalah .ogniti/e6beha/iour dan psikoanalitik+;erdasarkan
pada
.ogniti/e6beha/iour, pasien dengan gangguan .emas menyeluruh merespon suatu
an.aman se.ara kurang tepat dan benar+ Ketidaktepatan ini dihasilkan
dari
 perhatian yang selekti8 terhadap suatu hal negati8 di lingkungannya dengan .ara
mendistorsi pemrosesan in8ormasi dan dengan .ara memandang terlalu negati8 terhadap
kemampuan dirinya dalam hal mengatasi suatu masalah+
:ipotesis psikoanalitik menyebutkan bahwa ke.emasan merupakan gejala dari
kon8lik bawah sadar yang tidak terselesaikan+

C. P"*+!%!*'*g! G"ngg#"n e$"% Men&e'#r#(


'+ Teori psikodinamik 
Sigmeun $reud menyatakan dalam bukunya =1926 Inhibitions, Symptoms,
 Aniety> bahwa ke.emasan adalah suatu sinyal kepada ego bahwa suatu dorongan
yang tidak dapat diterima menekan untuk mendapatkan perwakilan dan pelepasan
sadar+ Sebagai suatu sinyal, ke.emasan menyadarkan ego untuk
mengambil tindakan de8ensi8 terhadap tekanan dari dalam+ Jika
ke.emasan naik diatas tingkatan rendah intensitas larakter 8ungsinya sebagai
suatu sinyal, ia akan timbul
sebagai serangan panik+
%+ Teori perilaku
Rasa .emas dianggap timbul sebagai respon dari stimulus lingkungan yang
spesi8ik+ -ontohnya, seorang anak laki6laki dibesarkan oleh ibunya yang
memperlakukannya semena6mena, akan merasa .emas bila ia bertemu ibunya+
Melaui proses generalisasi, ia akan menjadi tidak per.aya dengan wanita+ ;ahkan
seorang anak dapat meniru si8at orang tuanya yang
.emas+ (+ Teori eksistensi
2
ada gangguan .emas menyeluruh, tidak didapatkan stimulus rasa .emas yang
 bersi8at kronis+ Inti dari teori eksistensi adalah seseorang merasa hidup di dalam
dunia yang tidak bertujuan+ Rasa .emas adalah respon mereka terhadap
rasa kekosongan eksistensi dan arti+

;erdasarkan aspek biologis, didapatkan beberapa teori yang mendasari timbulnya


.emas yang patologis antara lain"
  <eurotransmiter 
a5 <orepinephrine
0ejala kronis yang ditunjukan oleh pasien dengan gangguan .emas berupa
serangan panik, insomnia, terkejut dan a!tonomi" hyperaro!sal , merupakan
karakteristik dari peningkatan 8ungsi noradrenergik yang buruk terkait
dengan
 peningkatan akti/itas yang mendadak+ Sel6sel dari sistem
noradrenergik terlokasi se.ara primer pada lo.us .orelius pada rostal
pons dan memiliki a4on yang menjurus pada korteks serebri, sistem limbik,
medula oblongata dan medula spinalis+ er.obaan pada primata menunjukan
bila diberi stimulus di daerah tersebut menimbulkan rasa takut dan bila
dilakukan inhibisi,
 primata tersebut tidak menunjukan adanya rasa takut+ Studi pada
manusia, didapatkan pasien dengan gangguan serangan panik, bila diberikan
agonis reseptor ?6adrenergik 1 Isoproterenol 5 dan antagonis reseptor @6%
adrenergik dapat men.etuskan serangan panik se.ara lebih sering dan lebih
berat+ Kebalikannya, .lonidine, agonis reseptor @6% menunjukan pengurangan
gejala
.emas+
 b5 Serotonin
Ditemukannya banyak reseptor serotonin telah men.etuskan pen.arian peran
serotonin dalam gangguan .emas+ ;erbagai stress dapat
menimbulkan
 peningkatan A6hydro4ytryptamine pada pre8rontal korteks, nukleus
a..umbens, amygdala, dan hipotalamus lateral+ enelitian tersebut
juga dilakukan berdasarkan penggunaan obat6obatan serotonergik
seperti
.lomipramine pada gangguan obsesi8 kompulsi8+ #8ekti/itas pada
penggunaan obat buspirone juga menunjukkan kemungkinan relasi antara
serotonin dan rasa .emas+ Sel6sel tubuh yang memiliki reseptor
serotonergik ditemukan dominan pada raphe nu.lei pada rostral brainstem
dan menuju pada korteks
serebri, sistem limbik, dan hipotalamus+
.5 03;3

3
eran 03;3 pada gangguan .emas sangat terlihat dari e8ekti/itas
obat6 obatan ben2odia2epine, yang meningkatkan akti/itas 03;3 pada
reseptor 03;3 tipe 3+ Walaupun ben2odia2epine potensi rendah
paling e8ekti8 terhadap gejala gangguan .emas menyeluruh,
ben2odia2epine potensi tinggi seperti alpra2olam dan .lona2epam
ditemukan e8ekti8 pada terapi gangguan
serangan panik 
ada suatu studi struktur dengan -T s.an dan MRI menunjukan
peningkatan ukuran /entrikel otak terkait dengan lamanya pasien
mengkonsumsi obat
 ben2odia2epine+ ada satu studi MRI, sebuah de8ek spesi8ik pada
lobus temporal kanan ditemukan pada pasien dengan gangguan serangan
panik+
;eberapa studi pen.itraan otak lainnya juga menunjukan adanya penemuan
abnormal pada hemis8er kanan otak, tapi tidak ada pada hemis8er kiri+ 8MRI,
S#-T, dan ##0 menunjukan penemuan abnormal pada korteks
8rontal
 pasien dengan gangguan .emas, yang ditemukan juga pada area oksipital,
temporal, dan girus hippo.ampal+ ada gangguan obsesi8 kompulsi8 diduga
terdapat kelainan pada nukleus kaudatus+ ada TSD, 8MRI
menunjukan
 pengingkatan akti/itas pada amygdala+
 Sistem Sara8 !tonom
0ejala6gejala yang ditimbulkan akibat stimulus terhadap sistem sara8 otonom
adalah"

• sistem kardio/askuler 1palpitasi5


• muskuloskeletal 1nyeri kepala5
• gastrointestinal 1diare5
• respirasi 1takipneu5

 Sistem sara8 otonom pada pasien dengan gangguan .emas, terutama pada pasien
dengan gangguan serangan panik, mempertunjukan peningkatan tonus simpatetik,
yang beradaptasi lambat pada stimuli repetiti8 dan berlebih pada stimuli yang
sedang+
;erdasarkan pertimbangan neuroanatomis, daerah sistem limbik dan korteks
serebri dianggap memegang peran penting dalam proses terjadinya .emas+
 Korteks Serebri
Korteks serebri bagian 8rontal berhubungan dengan regio parahippo.ampal,
.ingulate gyrus, dan hipotalamus, sehingga diduga berkaitan dengan
gangguan .emas+ Korteks temporal juga dikaitkan dengan gangguan .emas+

Anda mungkin juga menyukai