Anda di halaman 1dari 17

PEMERIKSAAN FISIK

HEAD TO TOE
Kulit, Rambut, Kuku

Kulit

• Inspeksi : Lihat ada/tidak adanya lesi, hiperpigmentasi (warna


kehitaman/kecoklatan), edema, dan distribusi rambut kulit.
• Palpasi: di raba dan tentukan turgor kulit elastic atau tidak, tekstur :
kasar /halus, suhu : akral dingin atau hangat.

Rambut

• Inspeksi : disribusi rambut merata atau tidak, kotor atau tidak, bercabang
• Palpasi : mudah rontok/tidak, tekstur: kasar/halus

Kuku

• Inspeksi : catat mengenai warna : biru: sianosis, merah: peningkatan


visibilitas Hb, bentuk: clubbing karena hypoxia pada kangker paru, beau’s
lines pada penyakit difisisensi fe/anemia fe
• Palpasi : catat adanya nyeri tekan, dan hitung berapa detik kapiler refill
(pada pasien hypoxia lambat s/d 5-15 detik.
KEPALA

• Inpeksi : Lihat kesimetrisan wajah jika, muka ka.ki berbeda atau misal lebih
condong ke kanan atau ke kiri itu menunjukan ada parese/kelumpuhan,
contoh: pada pasien SH.
• Palpasi : Cari adanya luka, tonjolan patologik, dan respon nyeri dengan
menekan kepala sesuai kebutuhan

MATA

• Inspeksi : Kelopak mata ada radang atau tidak, simetris ka.ki atau tidak,
reflek kedip baik/tidak, konjungtiva dan sclera: merah/konjungtivitis,
ikterik/indikasi hiperbilirubin/gangguan pada hepar, pupil: isokor ka,ki
(normal), miosis/mengecil, pin point/sangat kecil (suspek SOL),
medriasis/melebar/dilatasi (pada pasien sudah meninggal)
• Palpasi : Tekan secara ringan untuk mengetahui adanya TIO (tekanan intra
okuler) jika ada peningkatan akan teraba keras (pasien glaucoma/kerusakan
dikus optikus), kaji adanya nyeri tekan.

HIDUNG

• Inspeksi : Apakah hidung simetris, apakah ada inflamasi, apakah ada secret
• Palpasi : Apakah ada nyeri tekan, massa
TELINGA

Telinga Luar

• Inspeksi : Daun telinga simetris atau tidak,


warna, ukuran, bentuk, kebresihan, adanya lesy.
• Palpasi : Tekan daun telinga apakah ada respon
nyeri, rasakan kelenturan kartilago.

Telinga Dalam

• Inspeksi : Telinga dalam menggunakan otoskop


perhatikan memberan timpani (warna, bentuk)
adanya serumen, peradangan dan benda asing,
dan darah.
Pemeriksaan Pendengaran

Pemeriksaan dengan bisikan


• Mengatur pasien berdiri membelakangi pemeriksa pada jarak 4-6
m
• Mengistruksikan pada klien untuk menutup salah satu telinga yang
tidak diperiksa.
• Membisikan suatu bilangan misal “6 atau 5”
• Menyuruh pasien mengulangi apa yang didengar
• Melakukan pemeriksaan telinga yang satu
• Bandingkan kemempuan mendengar telinga kaki

Pemeriksaan dengan arloji


• Mengatur susasana tenang.
• Pegang sebuah arloji disamping telinga klien.
• Menyuruh klien menyatakan apakah mendengar suara detak arloji.
• Memimndahkan arloji secara berlahan-lahan menjauhi. telinga dan
suruh pasien menyatakan tak mendengar lagi.
• Normalnya pada jarak 30 cm masih dapat didengar.
Pemeriksaan dengan garpu tala:

Tes Rinne

• Pegang garpu tala (GT) pada tangkainya dan pukulkan ketelapak tangan
• Letakkan GT pada prosesus mastoideus klien
• Menganjurkan klien mangatakan pada pemeriksa sewaktu tidak merasakan getaran
• Kemudian angkat GT dengan cepat dan tempatkan didepan lubang telinga luar jarak 1-
2 cm, dengan posisi parallel dengan daun telinga.
• Mengistrusikan pada klien apakah masih mendengara atau tidak.
• Mencatat hasil pemeriksaan

Tes Weber

• Pegang GT pada tangkainya dan pukulkan pada telapak tangan atau jari
• Letakkan tangkai GT di tengah puncak kepala/os. Frontalis atas.
• Tanayakan pada klien apakah bunyi terdengar saama jelas antara telinga ka.ki atau
hanya jelas pada satu sisi saja.
• Mencatat hasil pemeriksaan

Tes Swebeck

• Untuk mengetahui membandingkan pendengaran pasien dengan pemeriksa


• Dekatkan GT pada telinga klien kemudian dengan cepat di dekatkan ke telinga
pemeriksa.
MULUT DAN FARING

Inspeksi

• Amati bibir apa ada klainan kogenital (bibir sumbing),


warna, kesimetrisan, kelembaban, pembengkakkan, lesi.
• Amati jumlah dan bentuk gigi, gigi berlubang, warna, plak,
dan kebersihan gigi. Inspeksi mulut dalam dan faring:
• Menyuruh pasien membuka mulut amati mucosa: tekstur,
warna, kelembaban, dan adanya lesi
• Amati lidah tekstur, warna, kelembaban, lesi
• Untuk melihat faring gunakan tongspatel yang sudah
dibungkus kassa steril

Palpasi

• Pegang dan tekan daerah pipi kemudian rasakan apa ada


massa/ tumor, pembengkakkan dan nyeri.
LEHER

Inspeksi

• Amati mengenai bentuk, warna kulit, jaringan parut


• Amati adanya pembengkakkan kelenjar tirod/gondok, dan adanya
massa
• Amati kesimeterisan leher dari depan, belakang dan samping
ka,ki.
• Mintalah pasien untuk mengerakkan leher (fleksi-ektensi ka.ki),
dan merotasi- amati apakah bisa dengan mudah dan apa ada
respon nyeri.

Palpasi

• Letakkan kedua telapak tangan pada leher klien, suruh pasien


menelan dan rasakan adanya kelenjar tiroid (kaji ukuran, bentuk,
permukaanya.)
• Palpasi trachea apakah kedudukan trachea simetris atau tidak.
DADA/THORAX

Inspeksi
• Amati kesimetrisan dada ka.ki, amati adanya retraksi
interkosta, amati gerkkan paru.
• Amati klavikula dan scapula simetris atau tidak

Palpasi ekspansi paru


• Berdiri di depan klien dan taruh kedua telapak tangan
pemeriksa di dada dibawah papilla, anjurkan pasien
menarik nafas dalam, rasakkan apakah sama paru ki.ka.
• Berdiri deblakang pasien, taruh telapak tangan pada garis
bawah scapula/setinggi costa ke-10, ibu jari ka.ki di
dekatkan jangan samapai menempel, dan jari-jari di
regangkan lebih kurang 5 cm dari ibu jari. Suruh pasien
kembali menarik nafas dalam dan amati gerkkan ibu jari
ka.ki sama atau tidak.
JANTUNG/CORDIS

Inspeksi
• Amati denyut apek jantung pada area midsternu lebih
kurang 2 cm disamping bawah xifoideus.

Palpasi
• Merasakan adanya pulsasi
• Palpasi spasium interkostalis ke-2 kanan untuk
menentukkan area aorta dan spasium interkosta ke-2 kiri
letak pulmonal kiri.
• Palpasi spasium interkostalis ke-5 kiri untuk mengetahui
area trikuspidalis/ventikuler amati adanya pulsasi
• Dari interkosta ke-5 pindah tangan secara lateral 5-7 cm ke
garis midklavicula kiri dimana akan ditemukkan daerah
apical jantung atau PMI ( point of maximal impuls)
temukkan pulsasi kuat pada area ini.
• Untuk mengetahui pulsasi aorta palpasi pada area
epigastika atau dibawah sternum.
PERUT/ABDOMEN
Inspeksi (melihat)
• Untuk melakukan inspeksi, pakaian pasien sekitar perut di buka (4
kuadran terlihat) agar dapat melihat keseluruhan bagian perut.
• Inspeksi perut bagian depan serta belakang apakah terlihat ada
luka, memar, bekas luka, striae, pergerakan dinfing perut, ukuran,
bentuk, serta simetris /tidak.
• Jika ingin memeriksa bagian belakang, pasien dapat dibalikkan
dengan hati-hati.

Auskultasi (mendengarkan)
• Cara melakukan pemeriksaan auskultasi dengan menggunakan
stetoskop untuk memeriksa, diantaranya suara bising usus,
mendeteksi obstruksi pada tingkat lambung. Untuk memastikan
adanya bising usus dengan waktu +- 30 detik.
• Perlu di ingat, kebocoran perut dapat menyebabkan hilangnya
bising usus.
• Bunyi bising usus normal adalah 3 kali permenit.
Perkusi (mengetuk).
• Perkusi perut dilakukan dengan kaki ditekuk & tidak secara
langsung melainkan dengan penekanan yang ringan serta ketokan
dengan perlahan.
• Perkusi dapat menunjukkan adanya bunyi redup (terdapat
penimbunan cairan ke dalam rongga peritoneum), timpani
(penuh gas / akibat dilatasi lambung akut pada kuadran atas),
redup-pekak (tumor).
• Suara perkusi perut normal adalah timpani. Kecuali, pada daerah
hati suara perkusinya pekak.

Palpasi (meraba)
• Palpasi dapat dilakukan dengan satu tangan, kecuali pasien
gemuk dengan dua tangan.
• Palpasi dinding perut sangat penting untuk dilakukan.
• Palpasi dapat menunjukkan adanya pembesaran pada hati, limpa,
kandung empedu, mencari apakah terdapat pembesaran tumor &
apa ada nyeri tekan pada salah satu kuadran
Ekstermitas Atas

Inspeksi
• bagaimana pergerakan tangan,dan kekuatan otot

Palpasi
• apakah ada nyeri tekan,massa/benjolan

Motorik
• untuk mengamati besar dan bentuk otot,melakukan pemeriksaan tonus
kekuatan otot,dan tes keseimbangan.

Reflex
• memulai reflex fisiologi seperti biceps dan triceps

Sensorik
• apakah klien dapat membedakan nyeri, sentuhan,temperature,rasa ,gerak
dan tekanan.
Ekstermitas Bawah
Inspeksi
• bagaimana pergerakan kaki,dan kekuatan otot

Palpasi
• apakah ada nyeri tekan,massa/benjolan

Motorik
• untuk mengamati besar dan bentuk otot,melakukan pemeriksaan
tonus kekuatan otot,dan tes keseimbangan.

Reflex
• memulai reflex fisiologi seperti biceps dan triceps

Sensorik
• apakah klien dapat membedakan nyeri,
sentuhan,temperature,rasa ,gerak dan tekanan
GENETALIA

Genetalia laki-laki
• Inspeksi
• Amati penis mengenai kulit, ukuran dan kelainan lain.
• Pada penis yang tidak di sirkumsisi buka prepusium dan amati kepala
penis adanya lesi
• Amati skrotum apakah ada hernia inguinal, amati bentuk dan ukuran
• Palpasi
• Tekan dengan lembut batang penis untuk mengetahui adanya nyeri
• Tekan saluran sperma dengan jari dan ibu jari

Genetalia wanita
• Inspeksi
• Inspeksi kuantitas dan penyebaran pubis merata atau tidak
• Amati adanya lesi, eritema, keputihan/candidiasis
• Palpasi
• Tarik lembut labia mayora dengan jari-jari oleh satu tangan untuk
mengetahui keadaan clitoris, selaput dara, orifisium dan perineum.
REKTUM DAN ANAL

• Posisi pria sims/ berdiri setengah


membungkuk, wanita dengan posisi
litotomi/terlentang kaki di angkat dan
di topang.
• Inspeksi jaringan perineal dan
jaringan sekitarnya kaji adanya lesi
dan ulkus
• Palpasi : ulaskan zat pelumas dan
masukkan jari-jari ke rectal dan
rasakan adanya nodul dan atau
pelebaran vena pada rectum.
PEMERIKSAAN MUSKULOSKELETAL

MUSKULI/OTOT

• Inspeksi mengenai ukuran dan adanya atrofi dan hipertrofi (ukur dan catat jika ada
perbedaan dengan meteran)
• Palpasi pada otot istirahat dan pada saat otot kontraksi untuk mengetahui adanya
kelemahan dan kontraksi tiba-tiba
• Lakukan uji kekuatan otot dengan menyuruh pasien menarik atau mendorong tangan
pemeriksa dan bandingkan tangan ka.ki
• Amati kekuatan suatu otot dengan memberi penahanan pada anggota gerak atas dan
bawah, suruh pasien menahan tangan atau kaki sementara pemeriksa menariknya
dari yang lemah sampai yang terkuat amati apakah pasien bisa menahan.

TULANG/OSTIUM

• Amati kenormalan dan abnormalan susunan tulang


• Palpasi untuk mengetahui adanya nyeri tekan dan pembengkakan

PERSENDIAAN/ARTICULASI

• Inspeksi semua persendian untuk mengetahui adanya kelainan sendi.


• Palpasi persendian apakah ada nyeri tekan
• Kaji range of mosion/rentang gerak (abduksi-aduksi, rotasi, fleksi-ekstensi, dll)

Anda mungkin juga menyukai