Anda di halaman 1dari 8

PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE (PERSISTEM)

Keadaan Umum

◦ Kesadaran :

 Compos mentis : kesadaran penuh (GCS 15-14)

 Apatis : acuh- tak acuh, (GCS 13-12)

 Delirium : penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik, (GCS 11-10)

 Somnolen : Keadaan pasien mengantuk yang dapat pulih jika dirangsang, (GCS 9-7)

 Sopor (stupor) : Keadaan pasien mengantuk yang dalam (GCS 6-5)

 Semi-koma : keadaan pasien mengalami penurunan kesadaran yang tidak memberikan


respons rangsang terhadap rangsang verbal, serta tidak mampu untuk di bangunkan
sama sekali, tapi respons terhadap nyeri tidak adekuat serta reflek (pupil & kornea)
masih baik (GCS 4)

 Koma : keadaan pasien mengalami penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak
terdapat respons pada rangsang nyeri serta tidak ada gerakan spontan ( GCS 3)

◦ Tanda-Tanda Vital

 Suhu : 36,5-37,5 °C

 Nadi (HR) : 60 - 100x/menit

 Pernafasan (RR) : 15 - 20 x/menit

 Tekanan Darah) : 110/70-120/80 mmHg

Pemeriksaan kulit

Inspeksi :

◦ lihat ada/tidak adanya lesi, hiperpigmentasi (warna kehitaman/kecoklatan), edema,


sianosis dan ikterik

◦ N : tidak ada edema, sianosis dan ikterik


Palpasi :

◦ Kelembapan kulit, tekstur kulit, suhu, dan ketebalan

◦ N : kelembapan baik, turgor baik/ elastis.

Pemeriksaan Rambut

Inspeksi :

◦ Disribusi rambut merata atau tidak, kotor atau tidak, bercabang

Palpasi :

◦ Mudah rontok/tidak, tekstur: kasar/halus

◦ Lesi, luka, erupsi pada kulit kepala

◦ Kutu dll

Pemeriksaan kuku

Inspeksi :

◦ Warna : Biru (sianosis), merah (peningkatan visibilitas Hb)

◦ Bentuk : clubbing karena hypoxia pada kangker paru, beau’s lines pada penyakit
difisisensi fe/anemia fe

Palpasi :

◦ Catat adanya nyeri tekan, dan hitung berapa detik kapiler refill (pada pasien hypoxia
lambat s/d 5-15 detik.

Pemeriksaan Kepala

Inspeksi :

◦ Lihat kesimetrisan wajah jika, muka ka.ki berbeda atau misal lebih condong ke kanan
atau ke kiri itu menunjukan ada parese/kelumpuhan, contoh: pada pasien SH

Palpasi :

◦ Lakukan gerakan memutar yang lembut menggunakan uung jari mulai dari
bagianbelakang klien hingga kebagian depan kearah temporal.
◦ Palpasi sisi kepala klien periksa apakah ada instability, crepitasi, massa dll

Pemeriksaan Mata

Inspeksi :

◦ Bentuk:

 Kesimetrisan alis mata, bulu mata dan kelopak mata

 Kesimetrisan bola mata

 Warna konjungtifa

 Warna sclera (anemis/ikterik)

 Penggunaan kacamata, dan respon terhadap cahaya.

◦ Gerakan Bola Mata

◦ Medan Penglihatan

◦ Visus mata

Palpasi :

◦ Tekan secara ringan untuk mengetahui adanya TIO (tekanan intra okuler) jika ada
peningkatan akan teraba keras (pasien glaucoma/kerusakan dikus optikus)

◦ kaji adanya nyeri tekan

Pemeriksaan Telinga

Inspeksi :

Telinga bag.luar :

◦ Bentuk, ukuran dan kesimetrisan telinga

◦ Kebersihan, lesi dll

◦ Kelenturan kartilago

Telinga bag.dalam :

◦ Telinga dalam menggunakan otoskop perhatikan memberan timpani (warna, bentuk)


adanya serumen, peradangan dan benda asing, dan darah.
Test pendengaran :

◦ Pemeriksaan dengan bisikan

◦ Pemeriksaan dengan arloji

◦ Pemeriksaan dengan garpu tala :

◦ Test Rine

◦ Test Weber

◦ Test swebeck

Pemeriksaan Mulut Dan Faring

Inspeksi :

◦ Amati bibir dari kelainan kognital (sumbing), warna kesimetrisan, kelembabpan,


pembengkaan, lesi.

◦ Inspeksi mulut dalam dan faring:

◦ membuka mulut amati mucosa: tekstur, warna, kelembaban, dan adanya lesi

◦ Amati lidah tekstur, warna, kelembaban, lesi

◦ gunakan tongspatel yang sudah dibungkus kassa steril, kemudian minta klien
menjulurkan lidah dan berkata “AH” amati ovula/epiglottis simetris tidak terhadap
faring, amati tonsil meradang atau tidak (tonsillitis/amandel).

Palpasi :

◦ pegang dan tekan di daerah pipi rasakan ada tumor, pembengkaan dan nyeri

Pemeriksaan Leher

Inspeksi :

◦ Warna, bentuk, kesimetrisan, jaringan parut

Palpasi :

◦ Letakan kedua telapak tangan pada kedua leher pasien, suruh pasien menelan dan
rasakan apakahada kelenjar tiroid (ukuran,bentuk dan permukaan)
◦ Palpasi trakea apakah kedudukannya simetris atau tidak.

Pemeriksaan Thorax (dada)

1. PULMONALIS

Inspeksi :

◦ Amati kesimetrisan dada ka.ki, amati adanya retraksi interkosta, amati gerkkan paru.

◦ Amati klavikula dan scapula simetris atau tidak

Palpasi :

◦ Palpasi ekspansi paru

◦ Palpasi taktil vremitus posterior dan anterior

Perkusi :

◦ Menentukan batas paru ka.ki

◦ Menentukan adanya edema dengan perbedaan bunyi (redup)

◦ Normal : resonan

◦ Dominan padat : pekak

◦ Dominan udara : hipersonan

◦ Batas jantung : redup

Auskultasi :

◦ Letakkan stetoskop pada interkostalis, menginstruksikkan pasien untuk nafas pelan


kemudian dalam dan dengarkkan bunyi nafas: vesikuler/wheezing/creckels

Cor ( jantung )

Inspeksi :

◦ Amati denyut apek jantung pada area midsternu lebih kurang 2 cm disamping bawah
xifoideus

Palpasi :

◦ Menentukan aorta dan spasium


◦ Menentukan area trikuspidalis/ ventikuler

◦ Menemukan daerah apical jantung / PMI

◦ Mengetahui pulsasi aorta.

Perkusi :

◦ Menentukan batas jantung ka.ki

◦ Mengetahui batas jantung atas dan bawah

◦ Batas jantung di tandai dengan bunyi redup

Auskultasi :

◦ Dengarkkan suara jantung dengan meletakkan stetoskop pada interkostalis ke-5

◦ Dengarkan suara “LUB” yaitu bunyi dari menutupnya katub mitral (bikuspidalis) dan
tikuspidalis pada waktu sistolik

◦ Dengarkan suara “DUB” yaitu bunyi meutupnya katub semilunaris (aorta dan
pulmonalis) pada saat diastolic

Pemeriksaan Abdomen (perut)

Inspeksi :

◦ Amati bentuk perut secara umum, warna kulit, adanya retraksi, penonjolan, adanya
ketidak simetrisan, adanya asites

Palpasi :

◦ Palpasi ringan: agar mangetahui adanya massa dan respon nyeri tekan

◦ Palpasi dalam : Untuk mengetahui posisi organ dalam seperi hepar, ginjal, limpa
dengan metode bimanual

Pemeriksaan Genetalia

Inspeksi :

M : Amati penis, mengenai kulit, ukuran, dakelainan danamati kepala penis tentang lain.
Pada penis yang tidak di cirkumn sisi buka prepusium adanya lesi
F : Inspeksi kuantitas penyebaran pubis merata/tdk. Amati adanya lesi, eritema,
keputian/candidiasis

Palpasi :

M : tekan dengan lembut batang penis untuk mengetahui adanya nyeri, tekan saluran sperma
dengan ibu

F : Tarik lembut labia mayora, dengan jari-jari oleh satu tangan untuk mengetahui keadaan
klitoris, selaput dara, dan perineum

Pemeriksaan Muskulosceletal.

Muskuli / Otot :

◦ Inspeksi ukuran otot cek adanya atrofi/ hipertrofi

◦ Palpasi pada saat otot istirahat agar dapat mengetahui adanyakelemahan otot

◦ Uji kekuatan otot

Ostium / Tulang

◦ Amati kenormalan dan abnormal susunan tulang

◦ Palpasi untuk mengetahui adanya nyeri tekan

Articulasi / Persendian

◦ Inspeksi semua persendian untuk mengetahui adanya kelainan sendi.

◦ Palpasi persendian apakah ada nyeri tekan

◦ Kaji range of mosion/rentang gerak (abduksi-aduksi, rotasi, fleksi-ekstensi, dll)

Pemeriksaan Neurologi

Pengkajian 12 syaraf:

1. Olfaktorius/penciuman

2. Opticus/pengelihatan

3. Okulomotorius/kontriksi dan dilatasi pupil

4. Trokclear / gerakan bola matake atas dan kebawah


5. Trigeminal/sensori kulit wajah, pengerak otot rahang

6. Abdusen/gerakkan bola mata menyamping

7. Facial/ekspresi wajah dan pengecapan

8. Auditorius/pendengaran

9. Glosofaringeal/pengecapan, kemampuan menelan, gerakan lidah

10. Vagus/sensasi faring, gerakan pita suara

11. Asesorius/gerakan kepala dan bahu

12. Hipoglosal/posisi lidah

Anda mungkin juga menyukai