Keadaan Umum
◦ Kesadaran :
Somnolen : Keadaan pasien mengantuk yang dapat pulih jika dirangsang, (GCS 9-7)
Koma : keadaan pasien mengalami penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak
terdapat respons pada rangsang nyeri serta tidak ada gerakan spontan ( GCS 3)
◦ Tanda-Tanda Vital
Suhu : 36,5-37,5 °C
Pemeriksaan kulit
Inspeksi :
Pemeriksaan Rambut
Inspeksi :
Palpasi :
◦ Kutu dll
Pemeriksaan kuku
Inspeksi :
◦ Bentuk : clubbing karena hypoxia pada kangker paru, beau’s lines pada penyakit
difisisensi fe/anemia fe
Palpasi :
◦ Catat adanya nyeri tekan, dan hitung berapa detik kapiler refill (pada pasien hypoxia
lambat s/d 5-15 detik.
Pemeriksaan Kepala
Inspeksi :
◦ Lihat kesimetrisan wajah jika, muka ka.ki berbeda atau misal lebih condong ke kanan
atau ke kiri itu menunjukan ada parese/kelumpuhan, contoh: pada pasien SH
Palpasi :
◦ Lakukan gerakan memutar yang lembut menggunakan uung jari mulai dari
bagianbelakang klien hingga kebagian depan kearah temporal.
◦ Palpasi sisi kepala klien periksa apakah ada instability, crepitasi, massa dll
Pemeriksaan Mata
Inspeksi :
◦ Bentuk:
Warna konjungtifa
◦ Medan Penglihatan
◦ Visus mata
Palpasi :
◦ Tekan secara ringan untuk mengetahui adanya TIO (tekanan intra okuler) jika ada
peningkatan akan teraba keras (pasien glaucoma/kerusakan dikus optikus)
Pemeriksaan Telinga
Inspeksi :
Telinga bag.luar :
◦ Kelenturan kartilago
Telinga bag.dalam :
◦ Test Rine
◦ Test Weber
◦ Test swebeck
Inspeksi :
◦ membuka mulut amati mucosa: tekstur, warna, kelembaban, dan adanya lesi
◦ gunakan tongspatel yang sudah dibungkus kassa steril, kemudian minta klien
menjulurkan lidah dan berkata “AH” amati ovula/epiglottis simetris tidak terhadap
faring, amati tonsil meradang atau tidak (tonsillitis/amandel).
Palpasi :
◦ pegang dan tekan di daerah pipi rasakan ada tumor, pembengkaan dan nyeri
Pemeriksaan Leher
Inspeksi :
Palpasi :
◦ Letakan kedua telapak tangan pada kedua leher pasien, suruh pasien menelan dan
rasakan apakahada kelenjar tiroid (ukuran,bentuk dan permukaan)
◦ Palpasi trakea apakah kedudukannya simetris atau tidak.
1. PULMONALIS
Inspeksi :
◦ Amati kesimetrisan dada ka.ki, amati adanya retraksi interkosta, amati gerkkan paru.
Palpasi :
Perkusi :
◦ Normal : resonan
Auskultasi :
Cor ( jantung )
Inspeksi :
◦ Amati denyut apek jantung pada area midsternu lebih kurang 2 cm disamping bawah
xifoideus
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
◦ Dengarkan suara “LUB” yaitu bunyi dari menutupnya katub mitral (bikuspidalis) dan
tikuspidalis pada waktu sistolik
◦ Dengarkan suara “DUB” yaitu bunyi meutupnya katub semilunaris (aorta dan
pulmonalis) pada saat diastolic
Inspeksi :
◦ Amati bentuk perut secara umum, warna kulit, adanya retraksi, penonjolan, adanya
ketidak simetrisan, adanya asites
Palpasi :
◦ Palpasi ringan: agar mangetahui adanya massa dan respon nyeri tekan
◦ Palpasi dalam : Untuk mengetahui posisi organ dalam seperi hepar, ginjal, limpa
dengan metode bimanual
Pemeriksaan Genetalia
Inspeksi :
M : Amati penis, mengenai kulit, ukuran, dakelainan danamati kepala penis tentang lain.
Pada penis yang tidak di cirkumn sisi buka prepusium adanya lesi
F : Inspeksi kuantitas penyebaran pubis merata/tdk. Amati adanya lesi, eritema,
keputian/candidiasis
Palpasi :
M : tekan dengan lembut batang penis untuk mengetahui adanya nyeri, tekan saluran sperma
dengan ibu
F : Tarik lembut labia mayora, dengan jari-jari oleh satu tangan untuk mengetahui keadaan
klitoris, selaput dara, dan perineum
Pemeriksaan Muskulosceletal.
Muskuli / Otot :
◦ Palpasi pada saat otot istirahat agar dapat mengetahui adanyakelemahan otot
Ostium / Tulang
Articulasi / Persendian
Pemeriksaan Neurologi
Pengkajian 12 syaraf:
1. Olfaktorius/penciuman
2. Opticus/pengelihatan
8. Auditorius/pendengaran