Istibsyaroh / 08700306
KEPALA
Bentuk : Normal, hidrocephalus,
mikrosephalus
Rambut ( warna, mudah dicabut / tidak )
Inspeksi :
Bentuk kepala (Dolicocephalus/ lonjong,
Brakhiocephalus/ bulat ), kesimetrisan, dan
pergerakan. Adakah hidrochepalus/
pembesaran kepala.
Palpasi :
Paralisis
PEMERIKSAAN WAJAH
Sclera (ikterus )
Cornea
PEMERIKSAAN MATA
Inspeksi :
Kelengkapan dan kesimetrisan mata
Adakah eksoftalmus ( mata menonjol ), atau
Endofthalmus ( mata tenggelam )
Kelopak mata / palpebra : adakah oedem, ptosis,
peradangan, luka, atau benjolan
Bulu mata : rontok atau tidak
Konjunctiva dan sclera, adakah perubahan warna,
kemerahan ,kuning atau pucat.
Warna iris serta reaksi pupil terhadap cahaya,
miosis /mengecil, midriasis/ melebar, pin point /
kecil sekali, nomalnya isokor / pupil sama besar.
PEMERIKSAAN MATA
Kornea, warna merah biasanya karena peradangan,
warna putih atau abu-abu di tepi kornea ( arcus senilis
), warna biru, hijau pengaruh ras. Amati kedudukan
kornea,
Nigtasmus : gerakan ritmis bola mata
Strabismus konvergent : kornea lebih dekat ke sudut
mata medial
Strabismus devergent : pasien mengeluh melihat
dobel, karena kelumpuhan otot.
ARCUS SENILIS
PTERYGIUM
PEMERIKSAAN MATA
Pemeriksaan Visus
Dengan jarak 5 atau 6 M dengan Snellen Card
periksa visus Okuli Dextra (OD) dan Okuli Sinistra
(OS)
5/5 atau 6/6 = normal
1/ 60 = Mampu melihat dengan hitung jari
1/300 = Mampu melihat dengan lambaian tangan
1/~ = Mampu melihat gelap dan terang
0 = Tidak mampu melihat
PEMERIKSAAN MATA
Pemeriksaan lapang pandang.
Hemianoxia : pasien tidak dapat separoh dari medan
penglihatan.
Hemoxia : pasien tidak dapat melihat seperempat dari
lapang penglihatan.
Pemeriksaan tekanan bola mata.
Dengan mengunakan tonometri atau palpasi bola
mata untuk mengetahui adanya nyeri tekan atau
konsistensi bola mata.
Pemeriksaan dengan Oftalmoskop.
TELINGA
Bentuk
Liang telinga ( Membrane thympani )
Mastoid
PEMERIKSAAN TELINGA
Inspeksi dan palpasi
Amati bagian telinga luar: bentuk, ukuran, warna, lesi,
nyeri tekan, adakah peradangan, penumpukan
serumen.
Dengan otoskop periksa amati, warna, bentuk,
perdarahan, dan perforasi.
Uji kemampuan kepekaan telinga :
Dengan bisikan pada jarak 4,5 – 6 M untuk menguji
kemampuan pendengaran telinga kiri dan kanan.
Dengan arloji dengan jarak 30 Cm, bandingkan
kemapuan mendengar telinga kanan dan kiri.
PEMERIKSAAN TELINGA
Dengan garpu tala lakukan uji weber: mengetahui keseimbangan
konduksi suara yang didengar pasien, normalnya pasien mendengar
seimbang antara kanan dan kiri