2. Gunakan sarung tangan (prinsip bersih) saat kontak dengan darah, cairan
tubuh, kulit yang rusak, membran mukosa, dan peralatan yang terkontaminasi.
a. Sarung tangan bersih diperlakukan sebagai alat non-steril ( kecuali untuk
tujuan pencegah infeksi silang mikroorganisme harus steril)
b. Lepaskan sarung tangan sebelum kontak dengan peralatan yang tidak
terkontaminasi atausteril.
c. Cuci tangan segera setelah melepas sarung tangan.
3. Gunakan alat pelindung diri (APD) seperti : masker, pelindung mata atau
pelindung wajah dan gaun/celemek untuk menghindari percikan darah dan
cairan tubuh.
a. Lepaskan APD dengan prinsip mencegah penyebaran mikroorganisme.
b. Cuci tangan setelah melepas APD.
4. Dekontaminasi peralatan perawatan yang terkotori atau
terkomtaminasidarah, cairan tubuh, kulit yang rusak, membran
mukosa, dan benda yang terkontaminasi untuk mencegah
penyebaran mikroorganisme ke lingkungan.
a. Pastikan peralatan yang dapat digunakan kembali (re-used)
bersih dan diproses ulang dengan baik.
b.Buang peralatan sekali pakai (disposible) dengan benar.
5. Cegah cidera akibat penggunaan peralatan yang tajam, dan
letakkan peralatan tersebut kedalam wadah yang tahan
terhadap benda tajam
1. Pendidikan Kesehatan
bertujuan meningkatkan fungsi kooperatif dan peran aktif klien
Pendidikan kesehatan yang dapat Anda berikan adalah
pengertian, tujuan, masalah klinis dan prosedur.
Media yang Anda dapat gunakan adalah : leaflet, audio visual,
atau sharing pengalaman nyata pasien yang telah dilakukan
studi diagnostik.
Penyuluhan : Perawatan Pasien
Mempersiapkan pasien untuk Prosedur Studi Diagnostik
Informasikan klien mengenai hal-hal yang Motivasikan klien mengajukan
diperlukan atau dibatasi (misal kapan dan pertanyaan atau membicarakan
apa yang boleh dimakan atau diminum, mengenai rasa cemas klien. Cari tahu
berapa lama pasien harus berpuasa). informasi apa yang mungkin pernah
Informasikan mengenai apa yang klien dengar mengenai pemeriksaan dari
mungkin akan dirasakan klien (misal orang lain,
kemerahan sementara dan merasa Informasikan klien waktu yang
hangat ketika media kontras diperlukan untuk memperoleh hasil
diinjeksikan). studi diagnostik.
Tanyakan kepada klien apakah Dokumentasikan penyuluhan dan
penggambaran alat-alat yang respons klien. Catat alat bantu audio-
diperlukan dan dipergunakan, akan visual dan bahan bacaan yang
membantu klien mempersiapkan digunakan.
dirinya untuk menjalani pemeriksaan.
Catatan: A Manual of laboratory and Diagnostic Tests, 6th ed., oleh F. Fschbach. 2000,
Philadelphia: Lippincott, dan Nurses' Quick Reference to Common Laboratory and
Diagnostic Test, 3nd ed., oleh F. Fischbach, 2002, Philadelphia: Llppincott.
2. Persiapan pasien
1) Puasa
Menghentikan aktifitas makan sebaiknya dilakukan selama 10-
12 jam sebelum dilakukan prosedur studi diagnostik. Karena
selama jam tersebut makanan sudah tercerna sempuran,
proses absorbsi dan metabolisme tubuh relatif basal.
Dengan catatan asupan cairan tetap diperhatikan
kecukupannya, dengan hanya memberikan air putih tawar
sesuai jumlah yang dianjurkan.
Dua jam setelah makan,kira-kirasebanyak 800 kalori dapat
mengakibatkan peningkatan volume plasma. Perubahan
volume plasma akan mengakibatkan perubahan susunan
kandungan bahan dalam plasma dan jumlah sel darah.
Penyuluhan : Perawatan Pasien
Tata cara puasa dalam persiapan pemeriksaan laboratorium
1. Puasa pada malam hari 10 12 jam 1. Selama puasa malam hari dan setelah
sebelum pengambilan darah bangun tidur sampai dengan pengambilan
2. Selama puasa anda tidak diperkenankan darah anda tidak diperbolehkan melakukan
makan dan minum kecuali minum air aktifitas berlebih (contoh : Olahraga,
putih tanpa gula begadang, dan aktifitas berat lainnya)
3. Anda diperkenankan atau bahkan 2. Hindari juga merokok dan makan permen
dianjurkan minum air putih tanpa gula karet karena akan mempengaruhi hasil
seperti biasa terutama bila anda akan pemeriksaan
melakukan pemeriksaan yang 3. Jangan puasa lebih dari 14 jam
memerlukan bahan pemeriksaan urine
(air kencing) dengan catatan minuman
lain seperti teh dan kopi meskipun
tanpa gula tetap tidak diperkenankan
Catatan: Nurses' Quick Reference to Common Laboratory and Diagnostic Test, 3nd ed., oleh
F. Fischbach, 2002, Philadelphia: Llppincott.
2) Obat
Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan :hematologi
Pemberian vitamin : asam folat, Fe, vitamin B12.
Pemberian kortikosteroid akan menurunkan jumlah
eosinofil,
pemberian adrenalin akan meningkatkan jumlah
leukosit dan trombosit.
Pemberian transfusi darah akan mempengaruhi
komposisi darah sehingga menyulitkan pembacaan
morfologi sediaan apus darah tepi maupun penilaian
hemostasis.
Antikoagulan oral atau heparin mempengaruhi hasil
pemeriksaan hemostasis.
3) Waktu pengambilan spesimen
Umumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil
pada pagi hari (Kecuali ada instruksi dan indikasi
khusus atas advis / berhubung dengan tingkat
kegawatan pasien disebut pemeriksaan sito. )
Beberapa parameter hematologi seperti jumlah
eosinofil dan kadar besi serum menunjukkan variasi
diurnal yaitu hasil yang dapat dipengaruhi oleh waktu
pengambilan.
(contoh : kadar besi serum lebih tinggi pada pagi hari
dan lebih rendah pada sore hari dengan selisih 40-
100 ug/dl. Jumlah eosinofil akan lebih tinggi antara
jam 10 pagi sampai malam hari dan lebih rendah dari
tengah malam sampai pagi.)
4) Posisi dan aktivitas pasien
Posisi berdiri atau ambulasi yang baru dilakukan
menyebabkan cairan tubuh berpindah dari ruang
vaskular ke jaringan.
Hemokonsentrasi vaskular dapat memengaruhi
konsentrasi protein, enzim, albumin, globulin,
kolesterol, trigliserida, kalsium, dan zat besi.
Diperlukan waktu 20-30 menit agar kadar cairan
kembali mencapai equilibrium.
Anjurkan pasien untuk tidak melakukan aktifitas atau
latihan berat sebelum pengumpulan spesimen karena
dapat menyebabkan temuan palsu (misal uji enzim).
5) Pewadahan (Tabung Pengumpulan)
Tabung pengumpulan dengan penutup berkode warna
memberikan indikasi mengenai penambahan zat aditif
di dalam tabung tersebut.
Penambahan zat aditif bisa berupa antikoagulan,
seperti oksalat, sitrat, ethylenediaminetetraacetic acid
(EDTA), dan heparin.
Spesimen serum darah dapat diambil dari tabung
bertutup-merah, karena tidak mengandung zat aditif.
Warna Tutup
Zat Aditif Jenis Identifikasi Studi Laboratorium
Tabung
PCO2 arteri 35-45 mm Hg 4,6-5,9 kPa Alkalosis metabolik Asidosis metabolik atau
atau asidosis repiratori alkalosis respiratori
terkompensasi terkompensasi
PO2 arteri 80-100 mm Hg 12,6-13,3kPa Pemberian oksigen Anemia, penyakit paru kronik
konsentrasi tinggi
Asidosis metabolik
HCO3 arteri 22-26 mEq/l 22-26 mmol/l Alkalosis metabolik
Asidosis metabolik
Base excess (BE) 0-2 mEq/l -2 - +2 mmol/l Alkalosis metabolik
Nilai Normal Kemungkinan Penyebab Temuan Abnormal
Studi/Uji
Unit Konvensional Unit Satuan Internasional Tinggi Rendah
Kalsium Kalsium Total: Kalsium Total :
Total 4,65-5,28 mEq/l 1,16-1,32 mmol/l Hiperparatiroidisme Penurunan albumin
Kanker Hiperparatiroidsme
Terionisasi 8,4-10,2 mg/dl Hipertiroidisme Defisiensi vitamin D
Imobilitas lama
Penyakit Paget Kalsium terionisasi :
Pankreatitis akut
Kalsium terionisasi : Asidosis diabetik
Hipoparatiroidisme Hiperventilasi
Hiper vitamin D Defisiensi vit D
Masa Protrombin 10-13 detik 10-13 detik Terapi antikoagulan, Hematokrit meningkat,
(PT/Protime) toksisitas salisilat, hemorrhagik
defisiensi vit. K,
kortikosteroid,
kontrasepsi oral.