vitamin A.
Mudah rontok,kulit kepala kotor, berbau secara
Inspeksi
Bentuk dada : normal pada dewasa : elips.
Kelainan : barel chets (tong), pygoen chest
(dada burung) , skoliasis, lordosis,
kyposis.Penggunaan otot bantu nafas : retraksi
interkostalis.
Pola nafas : kedalaman, type pernafasan.
Palpasi.
Vokal fremitus menilai getaran/vibrasi yang
ditimbulkan oleh paru-paru yang dihantarkan
melalui sistem bronkopulmonal dengan cara kedua
tangan diletakan diatas apek paru kanan – kiri
pasien kemudian pasien dianjurkan untuk
menyebutkan ‘tujuh puluh tujuh’ rasakan adanya
perbedaan antara paru kiri dan kanan, tangan turun
sampai dengan lobus paru inferior.
Normal getaran paru kanan dan kiri sama kuat.Bila
terjadi kelainan dapat berubah getaran paru kanan
lebih kuat/ lemah dari paru kiri.
Perkusi
Melakukan perkusi pada semua lapangan paru
mulai dari atas klavikula kebawah pada setiap
spasium interkostalis.
Bandingkan sisi kiri dan kanan. Perkusi dapat
melalui posterior dan anterior.
Bunyi normal adalah sonor/resonan(dug,dug ).
Kurang resonan bila terjadi pemadatan
misalnya tumor. Hyperresonan dapat
ditemukan pada pasien pneumothorak ringan
terdengar seperti ‘deng,deng’.
Auskultasi
a. Bunyi Napas
b. Suara ucapan.
Klien dianjurkan untuk mengucapkan ‘tujuh puluh tu-
juh’ berulang – ulang. Dengan stetoskop bandingkan
antara paru kiri dan kanan.
Normal : intensitas dan kualitas suara sama dikiri dan
kanan.
Kelainan :
- Bronkophoni : suara terdengar jelas ucapannya dan
lebih keras dibandingkan sisi yang lain. Akibat
adanya proses pemadatan/konsolidasi paru.
- Pectoryloquy : suara terdengar jauh dan tidak jelas
Terdapat pada atelektasis atau pleural effusien.
- Egophony : suara bergema seperti orang hidung-
nya tersumbat ( bindeng). Suara terdengar dekat.
Terdapat pada : konsolidasi paru yang disertai
caverne ( rongga).
c. Suara tambahan.
rales : bunyi yang dihasilkan dari eksudat yg
lengket saat saluran-saluran halus pernafasan
mengembang pada inspirasi.
ronchi : nada rendah dan sangat kasar
terdengar baik inspirasi maupun ekspirasi
ronchi akan hilang jika. pasien disuruh batuk.
Ronchi teriadi akibat terkumpulnya cairan
mucus dalam trakealbronkusbronkus besar. Co:
Udem paru
Wheezing: bunyi musikal'ngiii ... k didapat pada
fase inspirasi dan atau ekspirasi, biasanya lebih
jelas pada saat ekspirasi. Wheezing tedadi
karena ada eksudat lengket tertiup aliran udara
dan bergetar nyaring. Co : asma, bronchitis
akut.
3. Pemeriksaan jantung.
۞ Inspeksi dan palpasi
- Posisi klien terlentang dengan kepala diangkat
30°-40°
- Letakan tangan pada ruang ICS II area aorta
dan pulmunal. Amati ada/tidak pulsasi. Normal
tidak ada.
- Geser tangan k e ruang ICS V kiri disisi sternum
: area trikuspid / ventrikel kanan. Amati : pulsasi
, peningkatan kerja jantung/pembesaran.
Normal : pulsasi tidak ada. Pembesaran tidak
ada.
Dari area trikuspid geser tangan ke samping ke arah
midclvikulka kiri : area apikal/PMI ( point maximal
impulse).
I I i I I i
- Pada anak –anak dan dewasa muda normal.
- Pada orang dewasa tua yang diserta tanda edema,
dyspneu : BJ III merupakan tanda abnormal.
- BJ III pada dekompensasi cordis kiri disebut : galap
rytem ( irama pacu kuda ).
- Galop rytem : BJ III yang timbul akibat getaran
derasnya pengisian diastolik dari atrium kiri ke
ventrikel kiri yang sudah membesar , darah ‘jatuh’
ke ruang lebar kemudian timbul getaran.
Fase sistolik dan diastolik.
- Fase sistolik : fase antara BJ I dan BJ II.
2. Lemah.
3. Agak keras.
4. Keras.
5. Sangat keras.
c. Anus
Adakah haemoroid, fistula, fisura, atau tanda
keganasan., atresia anai ( bayi )
6. Pemeriksaan muskuloskeletal.
Perlu diperhatikan adanya atropi atau hiper-
tropi otot ( semetris atau tidak), edema ekstermitas .
Edema dapat di;ihat pada daerah pretibia, sekitar
maleolus, dorsum pedis, jari-jari.Cara pemeriksaan
edema dalah dengan menekan dengan mengguna-
kan jari pada permukaan kuli maka akan timbul
cekungan yang lambat kembalinya disebut piting
edema karena terjadi penumpukan cairan diekstra
sel. Dan non piting edema bila tidak timbul cekungan
yang biasanya terjadi pada hipotyroid ( mexedema)
disebabkan terjadi penumpukan cairan pada intra
sel.
Periksa rentang gerak persendian ( ROM)
Gerakan kaki/tangan ke segala arah sesuai dengan
fungsinya nilai apakah mengalami hambatan
/keterbatasan gerak akiabat dari kontraktur sendi.
Lakukan pemeriksaan pada daerah tulang bela-
kang adakah kelainan tulang vetebra seperti :
lordosis, kiposis, skiliosis.
Lakukan pemeriksaan pada kuku adakah
clubbing of finger yaitu ujung jari seperti tabuh
beduk/genderang. Biasanya didapatkan pada
penyakit jantung bawaan, kelainan darah, tbc
kronik.
7. Pemeriksan sistem integumen
a. Warna
Normal warna kulit dari coklat muda sampai de-
ngan coklat tua, kemerahan gelap – coklat muda
tergantung ras.
Adanya kelainan dapat berubah menjadi : pucat
karena penurunan aliran darah perifer. Sianotik :
warna kulit menjadi kebiruan yang disebabkan
berkurangnya ikatan oksi haemoglobin.
Ikterus/joundice : kulit menjadi kekuningan/
kuning kehijauan yang disebabkan peningkatan
billirubin dalam darah . Kemerahan : oleh karena
demam menyebabkan vasodilatasi vaskuler.
b. Turgor
Turgor berarti tegangan/elasitas kulit. Turgor me-
nunjukan tegangan kulit normal atau kapasitas kulit
dan jaringan dibawahnya.
Turgor kulit jelek biasanya pada orang dehidrasi
atau lansia. Turgor kulit dapat diperiksa didaerah
dinding perut, frontal ( lansia).
c. Kerataan warna
Warna kulit umumnya sama diseluruh tubuh kecuali
daerah yang sering terkena sinar matahari.
Periksa adakah hiperpigmentasi,hipopigmentasi,
vetiligo.
d. Kelembaban
Kelembaban kulit dapat berair, berminyak. Pada
daerah lipatan kulit dan ketiak berminyak.
e. Vaskulerisasi
Vaskulerisasi abnormal dapat terlihat pada petchia yaitu
adanya bintik merah akaibat perdarahan bawah kulit atau
dalam kulit. Purpura = petichia akibat trompbositopenia.,
Roseola adalah bintik merah akaibat pelebaran
kapiler.Echymosis adalah perubahan kulit / warna kulit
menjadi merah lembayung akaibat paska trauma
/perdarahan.
f. Temperatur kulit
Temperatur kulit relatif sama diseluruh tubuh. Bila salah
satu area tubuh lebih dengan yang lain bandingkan
dengan sisi lain.
g. Tekstur
Umumnya tekstur kulit lembut, lunak dan fleksibel. Kulit
akan lebih tebal bila sering tertekan, iritasi/gesekan. Kulit
lebih tebal pada : telapak tangan, telapak kaki, siku.
8. Pemeriksaan Sistem Neurologi.
a. Tingkat kesadaran ( secara kuantitatif ) GCS :
E : eye open
Nilai 4 : spontan membuka mata.
Nilai 3 : Membuka bila di perintah.
Nilai 2 : Membuka mata dengan rangsangan
nyeri.
Nilai 1 : Tak ada respon.