• Otot-otot ekstraokular
Telinga
• Aurikula : inspeksi jaringan sekitar untuk melihat ada atau tidaknya
deformitas, benjolan atau lesi kulit
• Kanalis aurikularis dan membrane timpani: untuk melihat saluran dan
MT gunakan otoskop nilai apakah terdapat serumen atau tidak, ada
secret atau tidak, MT intak atau perforasi, ada benda asing atau tidak,
kolesteatoma atau tidak?
• uji pendengaran (512 hz)
Uji weber ( uji lateralisasi)
Letakkan garputala pada vertex dan periksa pendengaran
Uji rinne
Letakkan garputala pada os mastoid sampe tidak terdengat, angkat,
letakan depan telinga.
Hidung dan Paranasal
• Inspeksi rongga hidung melalui nares anterior biasana terbatas pada
vestibulum, bagian anterior septum, dan konka inferior dan media.
Periksa apakah ada kemerahan, pembengkakan
• Perhatikan septum apakah ada deviasi atau tidak
• Pemeriksaan diposterior menggunakan cermin nasofaring.
• Palpasi sinus frontal dan maksilaris
mulut
• Inspeksi :
Periksa bibir, apakah ada sianosis, pucat dan lesi lainnya
Periksa lidah, simetris atau tidak, papil atrofi atau tidak, adanya lesi
atau tidak
LEHER
Leher
• Inspeksi leher : perhatikan simetri dan ada tidakna massa atau
jaringan parut. Carilah ada tidaknya pembesaran kelenjar parotis atau
submandibulla, dan catat setiap kelenjar limfe yang terlihat
• Palpasi kelenjar limfe meliputi : Pre auricular, auricular posterior,
oksipitalis, tonsilaris, submandibularis, submental, servikalis,
servikaslis superficial, servikalis posterior, suprakalvikularis
• Trakea dan Tiroid
Arteri Karotis dan Vena Jugularis
• Pasien berbaring terlentang dengan kepala terangkat 30 derajat.
Distensi Vena jugularis dapat terlihat ketika pasien berada dalam posisi
duduk serta perlu segera dinilai
Neck
Neck
Palpation: Tracheal Alignment
Tracheal Alignment Abnormalities
• Pneumothorax – shifts to unaffected side
• Pleural Effusion – shifts to unaffected side
• Fibrosis or Atelectasis – shifts towards affected side
• Pulmonary consolidation – no shift
THORAX
Locating chest abnormalities to Locate vertically
anterior chest
Langkah:
1. Identifikasi suprasternal notch
2. Pindahkan jari turun 5 cm, temukan horizontal bony ridge yang
menghubungkan manubrium ke body of sternum
3. Telusuri ke arah lateral dan temukan ribs ke 2 & costal cartilage
4. ICS pertama dibawah ribs ke dua adalah ICS 2
5. Identifikasi: mid sternal line, midclavicular line dan anteriror,
posterior, dan mid axillary line
ANTERIOR CHEST EXAMINATION
INSPEKSI
- Berdiri depan kaki pasien
- Inspeksi bentuk dada dan
pergerakannya
- Identifikasi : deformitas/ asimetris,
abnormal retraksi dari interspace
selama inspirasi, gangguan
pergerakan respirasi satu/ dua sisi
atau unilateral lag (delay) dalam
pergerakan
ANTERIOR CHEST EXAMINATION
PALPASI
A. Tes respiratory expansion
- Letakkan ibu jari kurang lebih parallel
setinggi arcus costarum, tangan memegang
di lateral rib cage
- Pindahkan tangan secara medial untuk
mencapai lipatan kulit antara ibu dan spine
- Minta pasien untuk tari nafas dalam
- Identifikasi : pergerakan lipatan tersebut
simetris atau tidak kanan dan kiri, lihat
expansi paru normal atau tidak
ANTERIOR CHEST EXAMINATION
B. Tactile Fremitus
- Gunakan bony of palm
- Minta pasien untuk mengulang kata
“tujuh puluh tujuh”
- Ulangi pemeriksaan pada area dada yang
lain secara simetris min. 3 tempat
Anterior : ICS 2, ICS 4 medial, anterior
axillary
Posterior :supraclavicular, ICS 2, ICS 4
medial, anterior axillary
Palpasi iktus cordis
• Inspect the precordium with the patient
sitting at a 45° angle with shoulders
horizontal.
• Use your fingerpads to palpate the
impulse
• Assess :
Location
Diameter (size of a dime;± 2,5 cm;
>4cm considered cardiomegaly)
Duration
• Thrill (by pressing the ball on bony part of
your hand-firmly on the chest.)
Amplitudo (heave)
ANTERIOR CHEST EXAMINATION
PERKUSI
- Hiperekstensikan jari tengah
pada tangan yang non dominan
- Tekan bagian distal
interphalangeal joint dengan jari
tengah dominan
- Bandingkan 2 area anterior chest
kiri & kanan
- Mulai dari supraclavicular, ICS 2,
ICS 3 , ICS 4, anterior axillary ICS
4, anterior axillary ICS 5
ANTERIOR CHEST EXAMINATION
AUSKULTASI
- Dengarkan suara nafas dengan bagian diafragma stetoskop
setelah menginstruksikan pasien untuk nafas dalam
- Normalnya :
Bronchial di manubrium
Vesicular di semua lapang paru
Bronchovesicular di ICS 1/2/ antar scapula
Perhatikan : pitch, intensitas, durasi ekspirasi/ inspirasi
- Ada suara tambahan atau tidak? Crackles, wheezing, ronchi
Perhatikan pitch, durasi, muncul saat ekspirasi/ inspirasi ,
persistent atau tidak
POSTERIOR THORAX
INSPEKSI
• Ekspansi dada
tempatkan ibu jari di sekitar ribs ke
10, dengan jari-jari lainnya
menggenggam secara paralel ke
lateral rib cage.
kemudian geser tangan secara medial
untuk mengangkat lipatan kulit antar penurunan atau perlambatan ekspansi dada
ibu jari. unilateral fibrosis kronis paru atau pleura,
minta pasien menarik napas dalam. efusi pleura, pneumonia lobaris, obstruksi
perhatikan jarak antara ibu jari saat bronkus unilateral, dan paralisis
bergerak terpisah selama inspirasi. hemidiafragma
PALPASI
Fremitus taktil
Menggunakan ball of hand/ulnaris
surface
Minta pasien mengulangi kata-kata
"sembilan puluh sembilan" atau
"satu-satu."
identifikasi
penurunan/peningkatan vocal
Penurunan fremitus taktil asimetris
fremitus asimetris
pleural unilateral efusi, pneumotoraks,
atau neoplasma, yang mengurangi
transmisi frekuensi rendah suara;
perkusi dada
membandingkan
satu sisi dengan sisi
yang lain pada
tinggi yang sama
menggunakan
"ladder pattern"
AUSKULTASI
- Bates
- Buku ajar IPD PAPDI
INSPEKSI
N= ujung soft, sharp & regular, permukaan smooth & slight tender.
Splenomegaly
• Tangan kiri dibawah kiri (ribs 11-12) pasien
• Palpasi oleh tangan kanan (dari dibawah left costal margin, ke arah
limpa)
PUNGGUNG DAN GENITAL
PUNGGUNG
• Inspeksi : kesimetrisan, bentuk/postur dada, gerakan nafas (frekuensi,
irama, kedalaman, danupaya pernafasan/penggunaan otot-otot bantu
pernafasan), warna kulit, lesi, edema, pembengkakan/ penonjolan
Normal: simetris, bentuk dan postur normal, tidak ada tanda-
tandadistress pernapasan, warna kulit sama dengan warna kulit lain,
tidak ikterik/sianosis, tidak ada pembengkakan/penonjolan/edem
• Palpasi: Simetris, pergerakan dada, massa dan lesi, nyeri, tractile
fremitus. (perawat berdiri dibelakang pasien, instruksikan pasien
untuk mengucapkan angka “tujuh-tujuh” lakukan perabaan dengan
kedua telapak tangan pada punggung pasien).
Normal: integritas kulit baik, tidak ada nyeri tekan/massa/tanda-
tanda peradangan, ekspansisimetris, taktil vremitus cendrung sebelah
kanan lebih teraba jela
• Perkusi: paru, eksrusi diafragma (konsistensi dan bandingkan
satu sisi dengan satu sisi lain pada tinggi yang sama dengan
pola berjenjang sisi ke sisi). Normal: resonan (“dug dug
dug”), jika bagian padat lebih daripada bagian udara=pekak
(“bleg bleg bleg”), jika bagian udara lebih besar dari bagian
padat=hiperesonan (“deng deng deng”), batas jantung=bunyi
rensonan----hilang>>redup
• Auskultasi: suara nafas, trachea, bronchus, paru. (dengarkan
dengan menggunakan stetoskop dilapang paru kika,, di atas
manubrium dan di atas trachea). Normal: bunyi
napasvesikuler, bronchovesikuler, brochial, tracheal
Genitalia pada Pria
PENIS
PEMERIKSAAN TEMUAN
Inspeksi
• Perkembangan penis dan kulit serta rambut • Kutu
pada bagian dasarnya
• Pepusium • Fimosis
• Glens • Balanitis, herpes, kutil
• Meatus uretra • Hipospadia
Palpasi
• Adanya lesi yang terlihat • Kanker
• Korpus penis • Strikur urtra atau kanker
SKROTUM DAN ISINYA
PEMERIKSAAN TEMUAN
INSPEKSI
• Kontur skrotum • Hernia, hidrocel, kriptorkidisme
• Kulit skrotum • Ruam
PALPASI
• Testis • Abnormalitas testis
• Benjolan • Karsinoma testis
• Nyeri tekan • Orkitis, torsi pada korda spematikus,
hernia inguinal strangulasi
• Epididimis • Epididimitis, kista
• Korda spermatikus dan area skitar • Verikokel, jika vena multiple: hidrokel,
struktur kistik
HERNIA
PEMERIKSAAN TEMUAn
• Palpasi:
• Denyut radialis, carotid, dan femoralis teraba penuh pada regurgitasi aorta
• Tidak teraba pada tromboangitis obliterans atau oklusi arteri akut
TUNGKAI
• Inspeksi
• Ukuran dan kesimetrisan, ada tidaknya pembengkakan atau tidak
• Pola vena : varises vena
• Perubahan warna dan tekstur kulit : pucat, kemerahan, sianosis, eritema (selulitis, tromboflebitis)
• Scars, ulkus
• Penyebaran rambut dan suhu : rambut rontok dan kedinginan pada insufisiensi arterial
• Palpasi
• Derajat denyut : femoralis, popliteal, dorsalis pedis, tibialis posterior
• Hilang denyut pada oklusi arteri akut dan arteriosclerosis obliterans
• Edema pitting atau non pitting
• Pitting: gagal jantung, hipoalbuminea, sindrom nefrotik
Minta pasien berdiri dan inspeksi ulang pola vena : varises vena
Tekhnik khusus
• Allen test
• Pucat yang menetap pada telapak tangan menandakan adanya oklusi pada
arteri atau percabangan distalnya
ulkus
INDEKS PERGELANGAN KAKI-BRAKIAL
1. Pasien berbaring terlentang selama 10 menit sebelum pemeriksaan
2. Tempatkan manset tekanan darah pada kedua lengan dan
pergelangan kaki, pasang jeli USG pada arteri brakialis, dorsalis
pedis, dan tibialis posterior
3. Ukur tekanan sistolik pada lengan, lakukan 2 kali pengukuran pada
setiap lengan dan catat rata-ratanya
4. Ukur tekanan sistolik pada pergelangan kaki. lakukan 2 kali
pengukuran pada setiap pergelangan kaki dan catat rata-ratanya
pada dorsalis pedis tungki tersebut
• hitung indeks pergelangan kaki-brakial
• IPKG = tekanan perhelangan kaki tertinggi (TP/DP) / tekanan lengan rata-rata
tertinggi
• Interpretasi indeks pergelangan kaki-brakial
• >0.9 : aliran darah ektrimitas bawah normal
• 0,6 - 0,89: penyakit arteri perifer ringan
• 0,4 – 0,59: penyakit arteri perifer sedang
• <0,39 : penyakit arteri perifer berat
Sistem muskuloskeletal
• INSPEKSI
• Terdapat pembengkakakan atau deformitas?
• Kelainan simetris atau tidak?
• Perubahan jaringan sekitarnya: perubahan kulit, nodul subkutan, atrofi otot atau
fasikulasi
• PALPASI
• Pembengkakan
• Kalor : bandingkan rasa hangat dengan sisi kontralateral yang sehat atau dengan
jaringan sekitarnya jika kedua sendi mengalami inflamasi
• Nyeri tekan atau tidak
• Terdapat krepitasi atau tidak?
• Pergerakan terbatas?
• Manuver-maneuver
• Nilai kekuatan otot dan reflex
KUKU
• Perhatikn warna, bentuk, dan setiap lesi yang ada
KULIT
• Warna Kulit : Ikterus, Sianosis, Karotenemia, Perubahan melanin
• Kelembapan : kering atau berminyak
• Temperatur : dingin atau hangat
• Tekstur : Licin atau kasar
• Mobilitas : Menurun pada edema atau tidak
• Turgor : Menurun pada dehidrasi
• Lokasi dan Distribusi lesi: merata/terlokalisir
• Susunan dan bentuk :Linear atau berkumpul
• Tipe : Makula, Papula, Pustula, Bula, Tumor
• Warna : Merah, Putih, Coklat, Lembayung muda