Anda di halaman 1dari 99

PEMERIKSAAN FISIK

Disusun oleh Kelompok 9


• Keadaan umum : Tampak sakit ringan? Sedang? Berat?
• Kesadaran Secara kualitatif dan kuantitiatif
Tanda-tanda Vital
• Tekanan darah
• Nadi : Menurut WHO 60-100 bpm
<60 : Bradikardi sedangkan lebih dari 100> Takikardi
• Suhu : Normal pada dewasa 36,0 – 37,5 derajat celcius
< 36 derajat celcius Hipotermi, >37,5 Hipertermi
• Respiratori Rate : 12-24x /pemenit
< 12 bradipnea, > 24 takipnea
• SpO2 : Normalnya 85-100%
<85% abnormal
PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA
Oleh : KHAERUNISA NURFADHILAH
Kepala
1. Rambut : Perhatikan jumlah, distribusi, tekstur, dan pola
kerontokan dan dapat pula terlihat serpihan-serpihan kulit pada
ketombe
- Rambut halus dijumpai pada hipertiroidisme
- Rambut kasar dijumpai pada hipotiroidisme
• Kulit kepala : dengan memisahkan rambut dibeberapa tempat.
Kemudian mencari apakah ada scalling, benjolan, nevi, atau lesi
lainnya

- Adanya kemerahan dan skuama mungkin menunjukan adanya


dermatitis seboroik atau psoriasis.
• Tengkorak
- Amati ukuran umum dan kontur tengkorak. Perhatikan adanya
deformitas, cekungan, benjolan, atau nyeri tekan
Kelainan :
- Tengkorak yang membesar mungkin menunjukan adanya hidrosefalus
atau paget disease pada tulang.
• Wajah
- Amati ekspresi dan kontur wajah pasien. Amati adanya asimetri,
gerakan involunter, edema dan massa
Kelainan:
- Cushing Sindrom : meningkatnya produksi kortisol adrenal pada
cushing sindrom menyebabkan wajah berbentuk bulat atau “bulan”
dengan pipi merah.
- Sindrom nefrotik : wajah biasanya edema. Pembengkakakn biasanya
muncul mula-mula pada pagi hari dan disekitar mata.
Kulit
- Amati Kulit, perhatikan warna, pigmentasi, tekstur, ketebalan,
distribusi rambut, dan adanya lesi
- Akne biasanya ditemukan pada banyak remaja.
- Histurisme biasanya ditemukan pada pasien cushing
Mata
- Posisi dan kesejajaran mata : berdirilah di depan pasien dan lihat
kedua mata untuk posisi dan kesejajaran
- Alis : periksa alis dengan memperhatikan kuantitas dan distribusi
serta ada tidaknya skuama di kulit di bawahnya.
- Kelopak mata : Perhatikan posisi kelopak mata dalam kaitannya
dengan bola mata. Inspeksi hal-hal berikut : Lebar fisur palpebra,
edema kelopak mata, warna kelopak mata, kondisi dan arah bulu
mata, lesi,
- Aparatus lakrimal : ada tidaknya pembengkakan.
• Konjungtiva dan Sklera
- Inspeksi warna sklera dan konjungtiva serta perhatikan pola vaskular
terhadap latar belakang sklera yang putih
• Kornea dan Lensa
- Dengan sinar dari arah oblique, inspeksi kornea kedua mata untuk
kekeruhan dan perhatikan ada tidaknya kekeruhan lensa yang
mungkin dapat terlihat melalui pupil
• Iris
- Dengan cahaya menyinari langsung dari sisi temporal, cari ada atau
tidaknya bayangan bulan sabit di sisi medial iris
• Pupil
Inspeksi ukuran, bentuk dan simetri pupil. Jika pupil besar (> 5mm),
kecil (<3mm)
Refleks cahaya (direct&indirect)

• Otot-otot ekstraokular
Telinga
• Aurikula : inspeksi jaringan sekitar untuk melihat ada atau tidaknya
deformitas, benjolan atau lesi kulit
• Kanalis aurikularis dan membrane timpani: untuk melihat saluran dan
MT gunakan otoskop nilai apakah terdapat serumen atau tidak, ada
secret atau tidak, MT intak atau perforasi, ada benda asing atau tidak,
kolesteatoma atau tidak?
• uji pendengaran (512 hz)
Uji weber ( uji lateralisasi)
Letakkan garputala pada vertex dan periksa pendengaran
Uji rinne
Letakkan garputala pada os mastoid sampe tidak terdengat, angkat,
letakan depan telinga.
Hidung dan Paranasal
• Inspeksi rongga hidung melalui nares anterior biasana terbatas pada
vestibulum, bagian anterior septum, dan konka inferior dan media.
Periksa apakah ada kemerahan, pembengkakan
• Perhatikan septum apakah ada deviasi atau tidak
• Pemeriksaan diposterior menggunakan cermin nasofaring.
• Palpasi sinus frontal dan maksilaris
mulut
• Inspeksi :
Periksa bibir, apakah ada sianosis, pucat dan lesi lainnya

Periksa mukosa oral, gusi, gigi dan palatum

Periksa lidah, simetris atau tidak, papil atrofi atau tidak, adanya lesi
atau tidak
LEHER
Leher
• Inspeksi leher : perhatikan simetri dan ada tidakna massa atau
jaringan parut. Carilah ada tidaknya pembesaran kelenjar parotis atau
submandibulla, dan catat setiap kelenjar limfe yang terlihat
• Palpasi kelenjar limfe meliputi : Pre auricular, auricular posterior,
oksipitalis, tonsilaris, submandibularis, submental, servikalis,
servikaslis superficial, servikalis posterior, suprakalvikularis
• Trakea dan Tiroid
Arteri Karotis dan Vena Jugularis
• Pasien berbaring terlentang dengan kepala terangkat 30 derajat.
Distensi Vena jugularis dapat terlihat ketika pasien berada dalam posisi
duduk serta perlu segera dinilai
Neck
Neck
Palpation: Tracheal Alignment
Tracheal Alignment Abnormalities
• Pneumothorax – shifts to unaffected side
• Pleural Effusion – shifts to unaffected side
• Fibrosis or Atelectasis – shifts towards affected side
• Pulmonary consolidation – no shift
THORAX
Locating chest abnormalities to Locate vertically
anterior chest
Langkah:
1. Identifikasi suprasternal notch
2. Pindahkan jari turun 5 cm, temukan horizontal bony ridge yang
menghubungkan manubrium ke body of sternum
3. Telusuri ke arah lateral dan temukan ribs ke 2 & costal cartilage
4. ICS pertama dibawah ribs ke dua adalah ICS 2
5. Identifikasi: mid sternal line, midclavicular line dan anteriror,
posterior, dan mid axillary line
ANTERIOR CHEST EXAMINATION

INSPEKSI
- Berdiri depan kaki pasien
- Inspeksi bentuk dada dan
pergerakannya
- Identifikasi : deformitas/ asimetris,
abnormal retraksi dari interspace
selama inspirasi, gangguan
pergerakan respirasi satu/ dua sisi
atau unilateral lag (delay) dalam
pergerakan
ANTERIOR CHEST EXAMINATION

PALPASI
A. Tes respiratory expansion
- Letakkan ibu jari kurang lebih parallel
setinggi arcus costarum, tangan memegang
di lateral rib cage
- Pindahkan tangan secara medial untuk
mencapai lipatan kulit antara ibu dan spine
- Minta pasien untuk tari nafas dalam
- Identifikasi : pergerakan lipatan tersebut
simetris atau tidak kanan dan kiri, lihat
expansi paru normal atau tidak
ANTERIOR CHEST EXAMINATION

B. Tactile Fremitus
- Gunakan bony of palm
- Minta pasien untuk mengulang kata
“tujuh puluh tujuh”
- Ulangi pemeriksaan pada area dada yang
lain secara simetris min. 3 tempat
Anterior : ICS 2, ICS 4 medial, anterior
axillary
Posterior :supraclavicular, ICS 2, ICS 4
medial, anterior axillary
Palpasi iktus cordis
• Inspect the precordium with the patient
sitting at a 45° angle with shoulders
horizontal.
• Use your fingerpads to palpate the
impulse
• Assess :
 Location
 Diameter (size of a dime;± 2,5 cm;
>4cm considered cardiomegaly)
 Duration
• Thrill (by pressing the ball on bony part of
your hand-firmly on the chest.)
 Amplitudo (heave)
ANTERIOR CHEST EXAMINATION

PERKUSI
- Hiperekstensikan jari tengah
pada tangan yang non dominan
- Tekan bagian distal
interphalangeal joint dengan jari
tengah dominan
- Bandingkan 2 area anterior chest
kiri & kanan
- Mulai dari supraclavicular, ICS 2,
ICS 3 , ICS 4, anterior axillary ICS
4, anterior axillary ICS 5
ANTERIOR CHEST EXAMINATION
AUSKULTASI
- Dengarkan suara nafas dengan bagian diafragma stetoskop
setelah menginstruksikan pasien untuk nafas dalam
- Normalnya :
Bronchial  di manubrium
Vesicular  di semua lapang paru
Bronchovesicular  di ICS 1/2/ antar scapula
Perhatikan : pitch, intensitas, durasi ekspirasi/ inspirasi
- Ada suara tambahan atau tidak? Crackles, wheezing, ronchi
Perhatikan pitch, durasi, muncul saat ekspirasi/ inspirasi ,
persistent atau tidak
POSTERIOR THORAX
INSPEKSI

Berdiri di posisi garis tengah di


belakang pasien, perhatikan bentuk
dada dan pergerakan dada,
termasuk yang berikut:
- Deformitas atau asimetris saat
ekspansi Ekspansi asimetris dapat terjadi pada efusi
pleura yang besar
- Retraksi abnormal dari interkostal
selama inspirasi Retraksi terjadi pada asma berat, COPD, atau
obstruksi jalan nafas atas.
- Gangguan pernapasan atau
Penyakit pleural akibat asbestosis atau
keterlambatan gerakan pada satu
silikosis, paralisis nervus phrenikus atau
atau kedua sisi
trauma.
PALPASI Nyeri tekan, memar dan “step-off”/area
tidak rata  fractured rib.
Krepitasi  fraktur ataupun arthritic
identifikasi area nyeri tekan, lesi atau joints
memar, dan krepitasi Krepitasi dan edema dinding dada 
mediastinitis

infeksi pada pleura dan paru-paru (TBC


atau aktinomikosis)  rare
• Pengkajian abnormalitas yang terlihat
; massa atau saluran sinus

• Ekspansi dada
 tempatkan ibu jari di sekitar ribs ke
10, dengan jari-jari lainnya
menggenggam secara paralel ke
lateral rib cage.
 kemudian geser tangan secara medial
untuk mengangkat lipatan kulit antar penurunan atau perlambatan ekspansi dada
ibu jari. unilateral  fibrosis kronis paru atau pleura,
 minta pasien menarik napas dalam. efusi pleura, pneumonia lobaris, obstruksi
 perhatikan jarak antara ibu jari saat bronkus unilateral, dan paralisis
bergerak terpisah selama inspirasi. hemidiafragma
PALPASI

Fremitus taktil
Menggunakan ball of hand/ulnaris
surface
Minta pasien mengulangi kata-kata
"sembilan puluh sembilan" atau
"satu-satu."
 identifikasi
penurunan/peningkatan vocal
Penurunan fremitus taktil asimetris 
fremitus asimetris
pleural unilateral efusi, pneumotoraks,
atau neoplasma, yang mengurangi
transmisi frekuensi rendah suara;

Peningkatan fremitus taktil  unilateral


pneumonia
PERKUSI

Hiperekstensi jari, tekan distal interphalangeal di


area permukaan yang akan perkusi. Hindari
kontak dengan bagian lain

perkusi dada
membandingkan
satu sisi dengan sisi
yang lain pada
tinggi yang sama
menggunakan
"ladder pattern"
AUSKULTASI

(1) Mendengarkan suara yang


dihasilkan oleh pernapasan
(2) Mendengarkan bunyi nafas
tambahan

1. Dengarkan suara nafas dengan


diafragma stetoskop
2. Minta asien untuk bernafas dalam
melalui mulut terbuka.
3. Selalu letakkan stetoskop langsung
pada kulit. Pakaian mengubah
karakteristik bunyi nafas dan bisa
menimbulkan gesekan dan bunyi
tambahan.

gunakan "ladder pattern" dari satu sisi


ke sisi lain, banding area pada paru2
apakah simetris/tidak
Karakteristik Suara Nafas (Breath Sound)
Bunyi Nafas Tambahan
ABDOMEN
ABDOMEN
INSPEKSI
- Kulit: Jaringan parut,striae, vena, ekimosis (pada perdarahan
intra atau retroperitoneal)
- Umbilikus: Hernia, inflamasi
- Apakah ada distensi abdomen? (flatus, cairan, fetus?)
- Kontur; bentuk, kesimetrisan, pembesaran organ, massa
- Gelombang peristaltic
- Pulsasi
ABDOMEN

- Bates
- Buku ajar IPD PAPDI
INSPEKSI

- Simetris/tidak, bentuk/kontur, ukuran , kondisi


dinding perut (kulit, vena, umbilicus, striae),
pergerakan dinding abdomen.
- Kelainan yang terlihat; jaringan parut ec
pembedahan, asimetri ec masa tumor, striae,
dilatasi vena, caput medusa/obstruksi vena kava
inferior, peristaltik usus, dan hernia.
- Cekung-tipis “skopoid” atau cembung (membuncit)
- Pulsasi: aneurisma aorta
AUSKULTASI
Gunakan stetoskop, dan tempatkan di abdomen, dengarkan suara:
• Bising usus
• Bruit
• Friction rub
Percusion
• Mulai dari umbilikus
ke kanan, kiri, bawah, di tandai bila ada ascites
• Apakah timpanic? Dull?
• Pekak samping?
• Pekak pindah?
PALPATION
- Apakah ada daerah yang nyeri? Perhatikan wajah pasien
selama palpasi. Sedapat mungkin dinding perut terpalpasi
(palmar of fingers)
- Identifikasi :
• Swelling or masses, tenderness
• Rebound tenderness: inflamasi peritoneal
• Rigidity: keras, spt papan (inflamasi peritoneal)
• Murphy’s sign: tekan bawah margin kosta kanan, minta
pasien menarik napas dalam  (+) nyeri tekan tajam
dan usaha inspirasi yang berhenti tiba-tiba ; kolesistitis
akut
• Rovsing’s sign: tekan dalam2 sd quadran kiri bawah,
lepas cepat  (+) nyeri quadran kanan bawah ;
apendisitis
Hepatomegaly
• Letakan tangan kiri di belakang/bawah kanan (ribs 11-12) pasien
• Pasien rilex
• Palpasi oblique oleh tangan kanan: mulai dari abdomen kanan
(SIAS/spina illiaca), margin jari dibawah border liver

N= ujung soft, sharp & regular, permukaan smooth & slight tender.
Splenomegaly
• Tangan kiri dibawah kiri (ribs 11-12) pasien
• Palpasi oleh tangan kanan (dari dibawah left costal margin, ke arah
limpa)
PUNGGUNG DAN GENITAL
PUNGGUNG
• Inspeksi : kesimetrisan, bentuk/postur dada, gerakan nafas (frekuensi,
irama, kedalaman, danupaya pernafasan/penggunaan otot-otot bantu
pernafasan), warna kulit, lesi, edema, pembengkakan/ penonjolan
Normal: simetris, bentuk dan postur normal, tidak ada tanda-
tandadistress pernapasan, warna kulit sama dengan warna kulit lain,
tidak ikterik/sianosis, tidak ada pembengkakan/penonjolan/edem
• Palpasi: Simetris, pergerakan dada, massa dan lesi, nyeri, tractile
fremitus. (perawat berdiri dibelakang pasien, instruksikan pasien
untuk mengucapkan angka “tujuh-tujuh” lakukan perabaan dengan
kedua telapak tangan pada punggung pasien).
Normal: integritas kulit baik, tidak ada nyeri tekan/massa/tanda-
tanda peradangan, ekspansisimetris, taktil vremitus cendrung sebelah
kanan lebih teraba jela
• Perkusi: paru, eksrusi diafragma (konsistensi dan bandingkan
satu sisi dengan satu sisi lain pada tinggi yang sama dengan
pola berjenjang sisi ke sisi). Normal: resonan (“dug dug
dug”), jika bagian padat lebih daripada bagian udara=pekak
(“bleg bleg bleg”), jika bagian udara lebih besar dari bagian
padat=hiperesonan (“deng deng deng”), batas jantung=bunyi
rensonan----hilang>>redup
• Auskultasi: suara nafas, trachea, bronchus, paru. (dengarkan
dengan menggunakan stetoskop dilapang paru kika,, di atas
manubrium dan di atas trachea). Normal: bunyi
napasvesikuler, bronchovesikuler, brochial, tracheal
Genitalia pada Pria
PENIS
PEMERIKSAAN TEMUAN
Inspeksi
• Perkembangan penis dan kulit serta rambut • Kutu
pada bagian dasarnya
• Pepusium • Fimosis
• Glens • Balanitis, herpes, kutil
• Meatus uretra • Hipospadia

Palpasi
• Adanya lesi yang terlihat • Kanker
• Korpus penis • Strikur urtra atau kanker
SKROTUM DAN ISINYA
PEMERIKSAAN TEMUAN

INSPEKSI
• Kontur skrotum • Hernia, hidrocel, kriptorkidisme
• Kulit skrotum • Ruam
PALPASI
• Testis • Abnormalitas testis
• Benjolan • Karsinoma testis
• Nyeri tekan • Orkitis, torsi pada korda spematikus,
hernia inguinal strangulasi
• Epididimis • Epididimitis, kista
• Korda spermatikus dan area skitar • Verikokel, jika vena multiple: hidrokel,
struktur kistik
HERNIA
PEMERIKSAAN TEMUAn

• Pasien biasanya berdiri • Hernia pada lipat paha


• Inspeksi area inguinal dan • Hernia pada inguinalis dan
femoral kerika pasien mengejan femoralis
• Palpasi lingkar inguinal eksernal
melalui kulit skrotum dan minta • Hernia inguinalis direk dan
pasien mengejan indirek
Genitalia pada Wanita
GENITAL EKSTERNA
PEMERIKSAAN TEMUAN
• Amati rambut pubis untuk mengkaji Pubertas normal atau puberas
kematangan seksual mengalami keterlambatan
• Periksa genitalia eksterna
• Labia minora Ulserasi pada herpes simpleks, sifilis,
inflamasi pada kista bartholis

• klitoris Membesar pada maskulinisasi


• Orifisium uretra Prolaps, nyeri tekan pada sistitis
intertitial
• introitus uretritis
Genitalia Interna
PEMERIKSAAN TEMUAN
Buka speculum dan inspeksi Serviks
Amati:
• Posisi Serviks mengarah ke depan jika uterus
retroversi
• Warna Keuangan pada kehamilan
• Pembukaan epitel Epithelium skuamosa dan kolumnar
• Adanyay ulkus, nodulus atau masa Herpes, polip, kanker
• Adanya perdarahan Perdarahan pada servisitis
mukoropurulen, akibat chlamidiya atau
gonorhea
Genitalia Interna
PEMERIKSAAN TEMUAN
Palpasi dengan cara pemeriksaan
bimanual:
• Serviks dan forniks Nyeri pada serviks yang bergerak
terjadi pada penyakit radang
panggul
• Uterus Kehamilan, mioma: ismus lunak
pada kehamilan muda
• Adneksa kanan dan kiri Masa atau kista ovarium,
(ovarium) salpingatis, penyakit radang
panggul, kehamilan tuba
EKSTRIMITAS
Peripheral vascular system
LENGAN
• Inspeksi:
• Ukuran dan kesimetrisan, terdapat bengkak atau tidak
• Warna dan tekstur kulit atau kuku : reynaud

• Palpasi:

• Denyut radialis, carotid, dan femoralis teraba penuh pada regurgitasi aorta
• Tidak teraba pada tromboangitis obliterans atau oklusi arteri akut
TUNGKAI
• Inspeksi
• Ukuran dan kesimetrisan, ada tidaknya pembengkakan atau tidak
• Pola vena : varises vena
• Perubahan warna dan tekstur kulit : pucat, kemerahan, sianosis, eritema (selulitis, tromboflebitis)
• Scars, ulkus
• Penyebaran rambut dan suhu : rambut rontok dan kedinginan pada insufisiensi arterial
• Palpasi
• Derajat denyut : femoralis, popliteal, dorsalis pedis, tibialis posterior
• Hilang denyut pada oklusi arteri akut dan arteriosclerosis obliterans
• Edema pitting atau non pitting
• Pitting: gagal jantung, hipoalbuminea, sindrom nefrotik

Minta pasien berdiri dan inspeksi ulang pola vena : varises vena
Tekhnik khusus
• Allen test
• Pucat yang menetap pada telapak tangan menandakan adanya oklusi pada
arteri atau percabangan distalnya

• Perubahan warna postural pada insufisiensi arteri kronis


• Tinggikan kedua tungkai 60 derajat selama 1 menit, kemudian pasien duduk
dengan tungkai terjuntai dan perhatikan
• Waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke warna merah muda (normal 10 detik)
• Pengisian vena kaki dan pergelangan kaki (normalnya sekitar 15 detik)
• Keterlambatan menunjukan adanya insufisiensi arterial
ULKUS

ulkus
INDEKS PERGELANGAN KAKI-BRAKIAL
1. Pasien berbaring terlentang selama 10 menit sebelum pemeriksaan
2. Tempatkan manset tekanan darah pada kedua lengan dan
pergelangan kaki, pasang jeli USG pada arteri brakialis, dorsalis
pedis, dan tibialis posterior
3. Ukur tekanan sistolik pada lengan, lakukan 2 kali pengukuran pada
setiap lengan dan catat rata-ratanya
4. Ukur tekanan sistolik pada pergelangan kaki. lakukan 2 kali
pengukuran pada setiap pergelangan kaki dan catat rata-ratanya
pada dorsalis pedis tungki tersebut
• hitung indeks pergelangan kaki-brakial
• IPKG = tekanan perhelangan kaki tertinggi (TP/DP) / tekanan lengan rata-rata
tertinggi
• Interpretasi indeks pergelangan kaki-brakial
• >0.9 : aliran darah ektrimitas bawah normal
• 0,6 - 0,89: penyakit arteri perifer ringan
• 0,4 – 0,59: penyakit arteri perifer sedang
• <0,39 : penyakit arteri perifer berat
Sistem muskuloskeletal
• INSPEKSI
• Terdapat pembengkakakan atau deformitas?
• Kelainan simetris atau tidak?
• Perubahan jaringan sekitarnya: perubahan kulit, nodul subkutan, atrofi otot atau
fasikulasi

• PALPASI
• Pembengkakan
• Kalor : bandingkan rasa hangat dengan sisi kontralateral yang sehat atau dengan
jaringan sekitarnya jika kedua sendi mengalami inflamasi
• Nyeri tekan atau tidak
• Terdapat krepitasi atau tidak?
• Pergerakan terbatas?
• Manuver-maneuver
• Nilai kekuatan otot dan reflex
KUKU
• Perhatikn warna, bentuk, dan setiap lesi yang ada
KULIT
• Warna Kulit : Ikterus, Sianosis, Karotenemia, Perubahan melanin
• Kelembapan : kering atau berminyak
• Temperatur : dingin atau hangat
• Tekstur : Licin atau kasar
• Mobilitas : Menurun pada edema atau tidak
• Turgor : Menurun pada dehidrasi
• Lokasi dan Distribusi lesi: merata/terlokalisir
• Susunan dan bentuk :Linear atau berkumpul
• Tipe : Makula, Papula, Pustula, Bula, Tumor
• Warna : Merah, Putih, Coklat, Lembayung muda

Anda mungkin juga menyukai