Pokok Bahasan :
Melakukan anamnesa
Mengukur tanda – tanda vital
Melakukan pemeriksaan fisik pasien dari kepala
sampai ke ekstremitas
Mengenal kelainan – kelainan fisik yang sering
ditemukan
Pendahuluan
Pemeriksaan fisik tindakan berkelanjutan
mendapatkan data
Pengumpulan data :
a. Data Subyektif Hasil anamnesa
( autoanamnesa dan atau
alloanamnesa )
Inspeksi
pengamatan
Palpasi
perabaan (mengandalkan kepekaan
tangan)
Perkusi
suara ketukan tangan pemeriksa (Teknik
perkusi langsung atau tidak langsung)
Auskultasi
menggunakan alat stetoskop
Pemeriksaan Fisik Umum
1. Pengkajian status mental dan penampilan
Terdiri dari : Tingkat kesadaran, cara berfikir, cara
berjalan, bentuk tubuh, mood, sikap, kecemasan,
orientasi waktu, tempat dan orang
dilakukan saat anmnesa
(pertimbangkan tahapan perkembangan, latar
belakang sos-ek-bud, pekerjaan, tingkat
kecerdasan)
Tingkat kesadaran
- Composmentis: Sadar sepenuhnya, dpt menjawab semua pertanyaan
ttg keadaan sekelilingnya
- Apatis : Kead. kesadaran yg segan berhubungan dgn kehidupan
sekitarnya ( sikap acuh tak acuh )
- Somnolent : Kead. Kesadaran dimana pasien tertidur & dapat
dirangsang dengan rangsang nyeri ringan
- Delirium : Kead kacau motorik yg sangat, memberontak, berteriak-
teriak dan tidak sadar terhadap orang lain, tempat & waktu
Lahir 140
1 bulan 130
1 – 6 bulan 130
6 – 12 bulan 115
1 – 2 tahun 110
2 – 4 tahun 105
6 – 10 tahun 95
10 – 14 tahun 85
14 – 18 tahun 82
Umur Suhu ( º C )
3 bulan 37,5
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37,0
7 tahun 36,8
9 tahun 36,7
13 tahun 36,6
Inspeksi :
1. Bentuk Kepala dan kesimetrisan
- Ukuran lingkar kepala ( Lebih dari normal makrosefali,
Kurang dari normal Mikrosefali )
- Kondisi ubun – ubun (menonjol Keadaan intra kranial
meninggi, cekung dehidrasi dan malnutrisi )
Palpasi
Apakah ada benjolan/ massa, adanya luka/ bekas luka,
pembengkakan, nyeri tekan, kebersihan (Perhatikan
konsistensinya, besarnya/ luasnya, berada di mana
dalam kulit, tulang atau dibawah kulit terlepas dari tulang )
Pemeriksaan Mata
Tujuan :
- Mengetahui bentuk dan fungsi mata
- Mengetahui adanya kelainan pada mata
Inspeksi :
a. Palpebra
Warna , kesimetrisan, bentuk, keadaan kulit
- Ptosis (kelopak mata yg tidak dapat terbuka)
- Lagoftalmus (kelopak mata tidak dapat menutup dgn
sempurna sehingga sebagian kornea tidak dilindungi)
- Pseudolagoftalmus ( Kedua belah mata tidak dapat
menutup dengan sempurna )
- Hordeolum ( infeksi pada palpebra )
b. Sklera
Dinilai warna (cth ikterik hiperbil, hepatitis B)
b. Bola Mata
Pergerakan bola mata, Visual, kelainan bolamata
- Eksoftalmus ( bolamata menonjol )
- Enoftalmus ( bolamata mengecil )
- Strabismus ( sumbu visual yang tidak sejajar pada
lapang gerakan bola mata )
- Nistagmus ( gerakan bola mata ritmik yang cepat &
dapat horizontal )
Palpasi
Menekan bola mata dan kelopak mata (adanya nyeri tekan
Pemeriksaan Telinga
Tujuan :
Mengetahui keadaan telinga luar,saluran telinga,gendang
telinga dan fungsi pendengaran
Inspeksi
a. Telinga luar observasi aurikel telinga luar (posisi, warna,
ukuran, bentuk, higiene, adanya lesi/massa dan
kesimetrisan )
b. Bagian tengah ( liang telinga )
pemeriksaan liang/ rongga thympani, serumen, perforasi.
c. Bagian dalam telinga
membran thympani, daerah mastoid ada pembengkakan/
tidak.
Fungsi Pendengaran
Pemeriksaan Telinga
Tujuan :
Mengetahui keadaan telinga luar,saluran telinga,gendang
telinga dan fungsi pendengaran
Inspeksi
a. Telinga luar observasi aurikel telinga luar (posisi, warna,
ukuran, bentuk, higiene, adanya lesi/massa dan
kesimetrisan )
b. Bagian tengah ( liang telinga )
pemeriksaan liang/ rongga thympani, serumen, perforasi.
c. Bagian dalam telinga
membran thympani, daerah mastoid ada pembengkakan/
tidak.
Fungsi Pendengaran
Pemeriksaan Hidung
Tujuan :
- Mengetahui bentuk dan fungsi hidung
- Menentukan kesimetrisan struktur dan adanya inflamasi infeksi
Inspeksi
a. Hidung bagian luar :
- Bentuk dan tulang hidungbagian luar, adanya pembengkakan,
kesimetrisan lubang hidung
- Observasi pengeluaran sekret, darah dll (jelaskan karakter,
jumlah dan warnanya )
b. Hidung bagian dalam
- Amati dinding rongga hidung serta selaput lendir pada
rongga hidung (warna, sekresi, bengkak)
Palpasi
Palpasi pada daerah batang dan jaringan lunak hidung (adanya
nyeri dan massa)
Pemeriksaan Mulut dan Faring
Tujuan :
- Mengetahui bentuk dan setiap kelainan mulut
Inspeksi
- warna bibir, kesimetrisan, kelembaban, kelainan kongenital
(labioschizis), pembengkakan, bau mulut/halitosis lesi/ ulkus
- Amati keadaan gigi jumlah, ukuran, kebersihan, caries
- Amati keadaan gusi lesi, tumor, pembengkakan
- Amati lidah Kesimetrisan, warna, kesejajaran dan kelainan
(Makroglosia : lidah besar, Mikroglosia : lidah
kecil, glosoptosis : lidah tertarik ke belakang )
- Amati Selaput lendir warna, sekresi, adanya peradangan,
perdarahan atau ulkus
- Amati faring kesimetrisan ovula, tonsil, hiperemi.
Palpasi
- Kaji adanya tumor, pembengkakan atau adanya nyeri
Pemeriksaan Leher
Tujuan
- Menentukan struktur integritas leher
- Mengetahui bentuk leher serta organ yg berkaitan
- Memeriksa sistem sistemik
Inspeksi
Amati bentuk leher, warna kulit, adanya jaringan
parut, pembengkakan, massa dan mobilitas.
Palpasi
- Periksa daerah kelenjar limfe, distensi vena
jugularis
bila ditemukan adanya massa/ pembengkakan,
lanjutkan pemeriksaan dengan ukuran massa,
nyeri tekan, menetap/dapat digerakkan
- Palpasi kelenjar tiroid
pastikan bentuk, ukuran, konsistensi &
permukaan
- Palpasi trakea
Kedudukan trakea
Pemeriksaan Dada dan Paru
Tujuan :
- Mengetahui bentuk, kesimetrisan, ekspansi, keadaan kulit
dinding dada
- Mengetahui adanya nyeri tekan, massa, peradangan, taktil
fremitus
- Mengetahui keadaan paru, rongga pleura
- Mengetahui batas paru – paru dengan organ lain di sekitarnya
- Mengkaji aliran udara melalui batang trakheobronkhial
- Mengetahui adanya sumbatan aliran udara
Pada pemeriksaan dada, perlu diketahui garis atau
batas dada untuk membantu pemeriksaan. Garis
dada tersebut adalah :
- Garis midsternal
Garis vertikal yang melalui pertengahan sternum
- Garis midklavikula
Garis sejajar dgn garis midsternal yang melalui
pertengahan klavikula kanan dan kiri
- Garis aksilaris anterior
Garis sejajar dgn garis midsternalis yang melalui lipatan
aksilaris anterior
- Garis aksilaris posterior
Garis sejajar dgn garis midsternalis yg melalui lipatan
aksilaris posterior
- Garis mid aksilaris
Garis sejajar dgn garis midsternal yang melalui pertengahan
aksilaris anterior dan posterior
- Garis mid spinalis
Garis vertikal di tengah–tengah punggung melalui posessus
spinosusu tulang belakang
- Garis mid skapularis
Garis sejajar dengan garis midspinalis yang melalui puncak
skapula
Inspeksi
- Bentuk dan besar dada
Funnel chest sternum menyempit ke dalam &
diameter antero posterior yang mengecil
Pigeon chest diameter tranversal sempit, diameter
antero posterior membesar dan sternum sangat
menonjol ke depan.
Barrel chest dimana dada berbentuk bulat seperti
tong yang mana sternum terdorong ke arah depan iga
– iganya.
- Kesimetrisan dada
- Gerakan dada ( pengembangan paru ), adakah
penggunaan otot bantu pernafasan,
- Warna kulit bagian dada
Palpasi
- Adanya benjolan yang abnormal ( ukuran, konsistensi )
- Adanya fraktur tulang iga
- Adanya krepitasi adanya udara pd daerah bawah
jaringan kulit
- Adanya fremitus ( melemah emfisema, pneumotorak,
Mengeras infiltrat )
Perkusi
Yang dinilai adalah suara paru :
- Sonor suara paru normal
- Redup/ pekak bila terdapat diparu biasanya atelektasis,
pneumonia lobaris )
- Hipersonor terjadi bila udara dalam paru bertambah
( emfisema, pneumotorax )
Auskultasi
Yang dinilai adalah suara nafas dasar dan
suara nafas tambahan.
- Suara vesikuler suara nafas normal
- Suara ronki suara nafas yang dihasilkan akibat
adanya penumpukan sekret atau cairan
di dalam saluran pernafasan
- Suara wheezing suara nafas yang dihasilkan akibat
adanya obstruksi saluran nafas
Pemeriksaan Jantung
Tujuan
- Mengetahui ketidaknormalan denyut jantung
- Mengetahui ukuran dan bentuk jantung secara
kasar
- Mengetahui bunyi jantung normal atau abnormal
- Mendeteksi gangguan kardiovaskular
Inspeksi
- Denyut Apeks atau aktivitas ventrikel ( Iktus Kordis )
Dapat terlihat pada pembesaran ventrikel
Palpasi
- Detak Pulmonal
Bunyi jantung II yang mengeras dan dpat diraba pada sela
iga kedua tepi kiri sternum
Perkusi
- Redup/ pekak suara pada daerah hati, jantung, diafragma
( bila terdapat diparu biasanya atelektasis,
pneumonia lobaris, bila pada jantung
kardiomegali )
Auskultasi
Yang dinilai adalah suara jantung
- Bunyi jantung I Permulaan sistole kontraksi )
- Bunyi jantung II Permulaan diastole ( relaksasi
jantung )
- Bunyi jantung III Vibrasi akibat pengisian ventrikel
yang cepat
- Bunyi jantung IV tahanan thd pengisian ventrikel
Pemeriksaan Abdomen
Tujuan
- Mengetahui bentuk dan
gerakan – gerakan perut
- Mendengarkan suara
peristaltik usus
- Meneliti yempat nyeri
tekan, organ – organ dalam
rongga
perut, benjolan dalam
perut
Inspeksi
- Bentuk perut secara
umum
Pemeriksaan Abdomen
Pemeriksaan Rectum
Yang dikaji adalah :
- Kelainan kongenital
- Haemoroid
Pemeriksaan Tulang Belakang
Yang dikaji adalah :
Kelainan tulang belakang ( Lordosis, Kifosis,
Skoliosis )
Pemeriksaan Ekstremitas
- Kelainan kongenital
Contoh :
- Kelemahan
- Rasa nyeri
- Spasme otot
- Paralisis
- Kontraktur
- Atropi/ hipertropi otot
Pemeriksaan Neurologis