1. Sistem Kardiovaskuler
a. Mata
b. Leher
c. Dada
Auskultasi:
serambi kanan))
Dengarkan BJ II pada:
b. ICS II linea sternalis kiri/ICS III linea sternalis kanan (BJ II Pulmonal)
Normal:
mitral dan katup trikuspid, menandai awal sistol yang suaranya pecah saat
Palpasi:
Keadaaan normal, dengan sikap duduk, tidur terlentang atau berdiri iktus
terlihat didalam ruangan interkostal V sisi kiri agak medial dari linea
interkostal IV.
aorta descenden.
c. Getaran
Perkusi jantung mempunyai arti pada dua macam penyakit jantung yaitu
Normal seperti:
(pinggang jantung) dan bawah seperti ICS V kiri agak ke medial linea
b. Disini agak sulit menentukan batas jantung karena letaknya agak jauh
Normal:
d. Perut
Inspeksi pada warna kulit. Kondisi normal sama dengan kulit lainnya.
2. Sistem pernafasan
a. Hidung
tanda infeksi. Keadaan normal, tidak ada sumbatan, perdarahan dan tanda-
tanda infeksi. Palpasi pada sekitar hidung. Keadaan normal tak ada nyeri
dan massa
b. Dada
atau “66” sambil melakukan perabaan dengan kedua telapak tangan pada
(“dug dug dug”), jika bagian padat lebih daripada bagian udara=pekak (“bleg
bleg bleg”), jika bagian udara lebih besar dari bagian padat=hiperesonan
c. Ekskrimitas
Inspeksi pada warna kulit dan kuku. Normalnya kulit sama dan kuku tak
sianosis.
3. Sistem pendengaran
a. Telinga luar
Inspeksi pada pinna (daun telinga) seperti ukuran, posisi, bentuk, ditengah,
infeksi). Normalnya :bentuk dan posisi simetris kika, tidak ada tanda-tanda
b. Membran timpani
a. Skelera
b. Kornea
penimbunan tembaga pada kornea dan arkus senilis pada < 40 tahun.
c. Pupil
cahaya dan akomodasi), dan pupil Argyll Robertson (pupil yang mengecil 1-
pengaruh neurosifilis).
d. Iris
e. Mata
a. Rambut
wajah, tubuh, atau pubis merupakan salah satu penemuan abnormal. Hal ini
b. Leher
"bruit“ karena turbulensi pada pembuluh darah tiroid. Normalnya tidak ada
Normalnya tidak teraba pembesaran gondok, tidak ada nyeri, tidak ada
6. Sistem pencernaan
a. Kavum oris
berlobang atau kerusakan gigi, tidak ada perdarahan atau radang gusi,
lidah simetris, warna pink, langit-langit utuh dan tidak ada tanda infeksi.
b. Kerongkongan
pola vena, dan striae serta bayangan vena dan pergerakkan abnormal.
d. Lambung
Perkusi pada tulang iga bagian bawah anterior dan bagian epigastrium
e. Hepar
Palpasi di bawah torak/ dada kanan posterior pada iga kesebelas dan
kedua belas dengan tangan kiri dan tekanan ke arah atas (pemeriksa di
ujung jari terletak di garis klavikular di bawah batas bawah hati. Minta
pasien menarik napas dan raba tepi hati saat abdomen mengempis.
pekak, tandai batas bawah hati tersebut.Batas hati bagian bawah berada
ditepi batas bawah tulang iga kanan. Batas hati bagian atas terletak antara
celah tulang iga ke 5 sampai ke celah tulang iga ke 7. Jarak batas atas
Palpasi dengan telapak tangan kiri dibawah dada kanan posterior pada
iga XI dan XII dan tekananlah kearah atas. Telapak tangan kanan di atas
bawah hati. Palpasi di bawah tepi hati pada sisi lateral dari otot rektus.
g. Limpa
pinggang kiri pasien dan tekanlah keatas. Letakkan telapak tangan kanan
pemeriksan.
h. Usus
20x/detik.
a. Ginjal
paralel pada kosta ke-12, ujung cari menyentuh sudut costovertebral (angkat
pada kuadran kanan atas di lateral otot rektus, minta pasien menarik nafas
arkus aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua tangan (tentukan ukuran,
nyeri tekan). Pasien diminta membuang nafas dan berhenti napas, lepaskan
Palpasi ginjal kiri di sebelah kiri penderita, tangan kanan untuk menyangga
dan mengangkat dari belakang. Tangan kiri diletakkan dengan lembut pada
kuadran kiri atas di lateral otot rektus, minta pasien menarik nafas dalam,
pada puncak inspirasi tekan tangan kiri dalam-dalam di bawah arkus aorta
setinggi vertebra lumbal 1 dan memukul dengan sisi ulnar dengan kepalan
kanan setinggi vertebra torakalis 12 dan lumbal 1 dan memukul dengan sisi
8. Sistem muskulaskeletal
a. Tulang belakang
deformitas.
b. Ekstrimitas
lovett’s (0-5).Keterangan:
Palpasi pada saat otot istirahat dan pada saat otot bergerak secara aktif dan
1) Refleks patela,
2) Refleks biseps,
lengan difleksikan terhadap siku dengan sudut 90º, supinasi dan lengan
dengan refleks hammer. Normal jika timbul kontraksi otot biseps, sedikit
3) Refleks trikeps,
lengan ditopang dan difleksikan pada sudut 90º, tendon triceps diketok
dengan refleks hammer (tendon triceps berada pada jarak 1-2 cm diatas
dibawah umbilikus.
6) Respon Babinski timbul jika ibu jari kaki melakukan dorsifleksi dan jari-
jari lainnya tersebar. Respon yang normal adalah fleksi plantar semua jari
9. Sistem genetalia
a. Wanita
1) Labia mayor
dan lembap.
b) Labia Mayora dapat terbuka ataupun tertutup dan tampak kering atau
inflamasi, edema, lesi, atau laserasi. Palpasi pada nodul dan nyeri
2) Labia minor
Inspeksi adanya atrofi, inflasi, atau adhesi. Palpasi kelembutan dan nyeri.
1) Penis
penis). Vena dorsal tampak jelas. Pada glans dan meatus uretra
milimeter dari ujung glans. Meatur uretra dibuka untuk inspeksi lesi,
Palpasi batang penis di antara ibu jari dan dua jari pertama untuk
mendeteksi nyeri tekan atau kekerasan lokal. Normalnya penis tidak ada
2) Skrotum
limfa inguinalis. Nodus normal terasa kecil, tak nyeri, dan dapat
digerakkan.
4) Genetalia internal
Normalnya, mulus.
Palpasi testis dan epididimis di antara ibu jari dan dua jari pertama.
Normalnya
testis mulus seperti karet dan bebas nodul sertaepididimis terasa kenyal.
a. Tingkat kesadaran
b. Persepsi sensoris
hilang rasa, rasa terbakar/panas dan baal. Palpasi fungsi motorik seperti
refleks patela (diketuk pada regio patela (ditengah tengah patela)) dan pada
No Indikator Keadaan
1. Warna Sianosi,ikterus,kerotenemia,perubahan
melamin
2. Tahi Lalat Kecoklatan–coklat tua, bisa datar atau
sedikit menonjol
3. Tanda Lahir Umumnya datar, warnanya bisa
kecokelatan,
merah, atau cokelat
b. Rambut
gizi(rambut jagung dan kering), distribusi rambut merata, tak terjadi alopesia
bentuk normal, tidak ada tanda-tanda jari tabuh (clubbing finger), dan tidak
ikterik/sianosis.
d. Bau, catat bau badan dan adanya bau pada pernapasan, berhubungan erat