Hafizani Rahmah
Desti Emiliani
ANATOMI TELINGA
• Telinga dibagi 3 bagian
• Telinga luar (auris eksterna)
• Aurikulum
• Meatus akustikus eksternus
• membran timpani
- kiri:
aurikulum dipegang dengan jari I
dan II.
Jari III,IV dan V di depan aurikulum.
Aurikulum ditarik kea rah
posterosuperior
cara memegang spekulum
telinga
• - pilih speculum telinga yang sesuai dengan besar lumen
Meatus Akustikus Externus
• - nyalakan lampu otoskop
• - masukkan speculum telinga pada MAE
cara memilin kapas
- ambil kapas sedikit, letakkan
pada pemilin kapas dengan
ujung pemilin berada di dalam
tepi kapas
- pilin perlahan-lahan searah
dengan jarum jam
- untuk melepasnya, ambil
sedikit kapas, putar
berlawanan dengan arah
jarum jam
Inspeksi dan palpasi telinga
luar
• 1. Bantu pasien dalam posisi duduk jika memungkinkan
• 2. Posisi pemeriksa menghadap ke sisi telinga yang diperiksa
• 3. Atur pencahayaan dengan menggunakan lampu kepala
sehingga tangan pemeriksa bebas bekerja
• 4. Inspeksi telinga luar terhadap posisi, warna, ukuran, bentuk,
hygiene, adanya lesi/ massa dan kesimetrisan.
• 5. Lakukan palpasi dengan memegang telinga menggunakan
jari telunjuk dan jempol.
• 6. Palpasi kartilago telinga luar secara simetris, yaitu dari
jaringan lunak ke jaringan keras dan catat jika ada nyeri
• 7. Lakukan penekanan pada area tragus ke dalam dan tulang
telinga di bawah daun telinga.
• 8. Bandingkan telinga kiri dan kanan.
• 9. Inspeksi lubang pendengaran eksternal dengan cara berikut:
• - Pada orang dewasa, pegang daun telinga/ heliks dan
perlahan-lahan tarik daun telinga ke atas dan ke belakang
sehingga lurus dan menjadi mudah diamatai.
• - Pada anak-anak, tarik daun telinga ke bawah.
• 10. Periksa adanya peradangan, perdarahan atau kotoran/
serumen pada lubang telinga.
• Untuk inspeksi liang telinga dan membrana timpani,
pergunakan spekulum telinga atau otoskop.
• Untuk visualisasi terbaik pilih spekulum telinga ukuran
terbesar yang masih pas dengan diameter liang telinga pasien.
Diameter liang telinga orang dewasa adalah 7 mm, sehingga
untuk otoskopi pasien dewasa, pergunakan spekulum dengan
diameter 5 mm, untuk anak 4 mm dan untuk bayi 2.5 – 3 mm.
• Lakukan pemeriksaan terhadap kedua telinga. Bila telinga yang
sakit hanya unilateral, lakukan pemeriksaan terhadap telinga
yang sehat terlebih dahulu.
• - Otoskop dipegang menggunakan tangan yang sesuai dengan
sisi telinga yang akan diperiksa, misalnya : akan memeriksa
telinga kanan, otoskop dipegang menggunakan tangan kanan.
• - Otoskop dapat dipegang dengan 2 cara : seperti memegang
pensil (gambar 8A) atau seperti memegang pistol (gambar 8B).
Kedua teknik ini memastikan otoskop dan pasien bergerak
sebagai 1 unit.
• - Untuk pasien : berikan informasi bahwa prosedur ini tidak
menyakitkan, pasien hanya diminta untuk tidak bergerak
selama pemeriksaan.
• Pastikan daya listrik otoskop dalam keadaan penuh (fully
charged).
• - Bila terdapat serumen yang menghalangi visualisasi liang
telinga dan membrana timpani, lakukan pembersihan
serumen terlebih dahulu.
Tes pendengaran
Tes Bisik
Syarat:
• Ruangan sunyi dan tidak ada echo (dinding dibuat tidak rata
atau dilapisi “soft board”/ korden) serta ada jarak sepanjang 6
m
• Mata penderita ditutup atau dihalangi agar tidak membaca
gerak bibir
• Telinga yang diperiksa dihadapkan ke arah pemeriksa
• Telinga yang tidak diperiksa, ditutup atau dimasking dengan
menekan-nekan tragus ke arah MAE oleh asisten pemeriksa.
Bila tidak ada asisten telinga ditutup kapas yang dibasahi
gliserin
• Mengulang dengan keras kata-kata yang dibisikkanKata yang
dibisikkan terdiri dari 1 atau 2 suku kata yang dikenal
penderita (familiar)
Cara pemeriksaan
• Penderita dan pemeriksa sama- sama berdiri, penderita tetap
di tempat, sedang pemeriksa berpindah tempat
• Mulai pada jarak 1m dibisikkan 5 atau 10 kata
• Bila semua kata dapat didengar pemeriksa mundur ke jarak 2
meter dan dibisikkan lagi kata dengan jumlah yang sama
• Bila didengar sama, pemeriksa mundur lagi sampai pada jarak
imana penderita hanya mendengar 80% kata saja
• Untuk memastikan bisa diulang
interpretasi
• Normal Suara Bisik 6 m
• Tuli ringan >4m- <6 m
• Tuli sedang >1m-<4m
• Tuli berat <1m
• Tuli total Bila berteriak di depan telinga penderita tetap tidak
mendengar
Tes garputala
Prosedur :menggetarkan
garputala (kaki garpu
taladigetarkan dengan ibu jari
atau telunjuk)
Cara:
• Semua garpu tala (dimulai dari frekuensi terendah sampai
tertinggi digetarkan berurutan) di dekat MAE pada jarak 1-2
cm dalam posisi tegak dan 2 kaki pada garis yang
menghubungkan MAE kanan kiri
Intepretasi:
• Normal: mendengar garpu tala pada semua frekuensi
• -Tuli konduksi:batas bawah naik (frekuensi rendah tak
terdengar)
• -Tuli sensori neural: batas atas turun (frekuensi tinggi tak
terdengar)
Penilaian:
Tidak ada lateralisasi
:Normal