TELINGA
Adam Huzaiby
Andir Bachtiar
Danetta Ismirinda Fauziany
ANATOMI TELINGA
Secara anatomi telinga dibedakan atas telinga luar, telinga tengah, dan
telinga dalam.
Benar Salah
Posisi Duduk yang benar
• Penderita duduk didepan
pemeriksa, lutut kiri
pemeriksa berdempetan
dgn lutut kiri penderita,
• Kepala dipegang dgn
ujung jari,
• Waktu memeriksa telinga
yg kontralateral, hanya
posisi kepala penderita yg
diubah
• Kaki, lutut penderita dan
pemeriksa ttp pd keadaan
semula
01/11/20
Cara memegang telinga
•Telinga dipegang dengan
tangan kiri
• Pilihlah spekulum
telinga yg sesuai dgn
besar lumen MAE,
• nyalakan lampu
otoskop
• Masukan spekulum
telinga pd MAE
Membran Timpani Normal
1. Processus Brevis
8
6 2. Manubrium malei
1 5 3. Umbo
2 4. Refleks cahaya
9 3 5. Plika anterior
7 6. Plika posterior
4
7. Margo timpani
8. Pars flaksida
9. Pars tensa
Pembagian kuadran pada membran timpani
Pemeriksaan Pendengaran
Tes Bisik Tujuan : untuk menentukan derajat ketulian
Syarat :
Tempat sunyi dan tdk ada echo (dinding dibuat tdk rata atau dilapisi soft board/korden,
serta jarak sepanjang 6m
Penderita :
•Mata ditutup/dihalangi agar tdk membaca gerak bibir
•Telinga diperiksa dihadapkan ke arah pemeriksa
•Telinga yg tak diperiksa ditutup atau dimasking dgn menekan tragus kearah MAE oleh
pembantu pemeriksa.
•Bila tdk ada pembantu, telinga ditutup kapas yg dibasahi oleh gliserin.
•Mengulang dgn keras dan jelas kata-kata yg dibisikan.
Pemeriksa :
Kata kata dibisikkan dgn udara cadangan paru-paru, sesudah ekspirasi biasa.
Kata-kata dibisikkan terdiri 1 atau 2 suku kata yg dikenal penderita, biasanya kata-kata
benda yg disekeliling kita. Kata harus mengandung huruf lunak (frek.rendah) dan huruf
desis (frek.tinggi)
lunak :l,k,m,n,g,u
Caranya :
•tes dikerjakan diruang kedap suara dibisikan 10 kata2, dgn intensitas lebih
rendah dari tes bisik konvensional karena jaraknya lebih dekat.
•Untuk memperpanjang jarak, pemeriksa dpt menjauhkan mulutnyadgn
telinga penderita yg diperiksa yaitu dgn jalan menoleh atau duduk
dibelakang penderita, sambil memberi masking pd telinga yg diperiksa. Bila
masih mendengar betul 80 % kata2 yg dibisikkan maka dinyatakan
pendengarannya normal
Hasil Tes
Kuantitatif
Fungsi
pendengaran Suara bisik
Normal 6m
Tuli ringan >4m- <6m
Tuli sedang >1 m - < 4m
Tuli berat <1m
bila berteriak ttp tdk
Tuli total dengar
Contoh Hasil
• Suara bisik telinga kanan 3 m
artinya : pada jarak 3m penderita dapat
mendengar 80 % kata kata yg
dibisikkan
1m 2m 3m 4m
100% 90% 80 % 60 %
Tes Garpu Tala
0 AC X
< BC >
Right Left
Normal Hearing
Conductive Hearing Loss
High Frequency
Sensorineural
Hearing Loss
Mixed Hearing Loss
Interpretasi
Normal : AC dan BC ≤ 25 dB
Tuli konduksi
AC > 25 dB & BC ≤ 25 dB
Tuli Sensorineural
AC dan BC > 25 dB, “airbone gap tdk ada / berhimpit”
Tuli Campuran (Mixed)
AC dan BC > 25 dB dan terdapat “airbone gap / tidak berhimpit”