Anda di halaman 1dari 18

Pemeriksaan Fungsi Pendengaran

Novi Puspita Sari


Gangguan pendengaran
Tuli konduksi

Tuli presepsi

Tuli konduksi-presepsi
Evaluasi fungsi pendengaran meliputi
• Tipe dari gangguan fungsi pendengaran
• Derajat penurunan pendengaran
• Tempat dari lesi – lokasi pemeriksaan fisik
• Penyebab kehilangan pendengaran, Kongenital,
infeksi, traumatik, metabolik neoplastik dll
Pemeriksaan pendengaran
1. Tes gesek jari
2. Tes detik aroji
3. Tes bisik
4. Tes garpu tala
Tes gesek jari
• Dengan cara menggesekan jari telunjuk dan ibu jari

• Metode digunkan untuk screening dengan cepat


Tes detik arloji
Metode dengan detikan jarum jam di dekatkan dengan
telinga pasien

Metode ini sudah jarang di gunakan


Tes bisik
• Syarat tes bisik
- Di lakukan di tempat yang kedap suara
- Denganjarak ruangan 6 meter
CARA PEMERIKSAAN

1. Persiapan pasien
INTERPRETASI
-pasien di jelaskan akan di lakukan pemeriksaan tes
Normal: jarak 6 meter
bisik dan diminta mengulang kata yang di sebutkan Tuli ringan: >4 sampai <6m
oleh pemeriksa dengan keras Tuli sedang: >1 m sampai <4 m
Tuli Berat: <1 meter
2. Teknik pemeriksaan Tuli totla: jika berteriak di
samping telinga tidak
• Pasien dalam posisi berdiri dengan telinga salah - mendengar
satu sisi di tutupi
• Pemeriksa berdiri dari jarak 1 meter dan
membisikan 5-10 kata di akhir ekspirasi
• Jika pasien dapat endengar seluruh kata yang
disebutkan pemeriksa mundur ke jarak 2 meter
dan membisikan kata dengan jumlah sama
• Mundur lagi sampai pasien hanya dapat
mendengar 80% dari kata yang di ucapkan
Tes garputala / penala
• Tes batas atas batas bawah
• Rinne
• Weber
• Schwabah
• Bing
• Stenger

Garpu tala yang sering di gunakan


menggunakan 512 Hz
Persipan Alat
Garpu tala yang sering di
gunakan menggunakan
512 Hz

Garputala dengan
frekuensi rendah
menghantaran getaran di
tulag lebih besar,
sedangkan garputala
frekuensi tinggi waktu
lentingnya pendek

Garpu tala di pegang ,


kemudian di lentingkan
di daun garputala
Tes Batas atas –bawah
menentukan pada frekuensi mana
penderita dapat mendengar apabila
garpu tala dibunyikan pada nilai Interpretasi :
ambang pendengaran normal.
Batas bawah naik (frekuensi
rendah tidak terdengar) pada
Cara pemeriksaan : umumnya didapatkan pada tuli
- Pasien di jelaskan akan di lakukan konduksi
pemeriksaan garpu tala Batas atas turun (frekuensi tinggi
- Meminta pasien mengatakan tidak terdengar), didapatkan pada
apabila pasien mendengar tuli persepsi
Tes Rinne
• Membandingan antara
• Cara pemeriksaan :
udara dan tulang telinga
• Pasien di jelaskan akan di
yang di periksa lakukan pemeriksaan dan
menjelaskan pemeriksaanya

• Penala yang telah


dilentingkan di letakan di
tulang mastoid kemudian
ketika pasien sudah tidak
Interpretasi : mendengarkan hantaran
Rinne + : pasien masih mendengar udara pundahkan ke depan
suara ketika di pindah ke depan telinga
(normal / tuli presepsi) telinga

Rinne - : tuli konduksi (15-20 dB)


Tes Swabach
• Membandingkan • Cara Pemeriksaan :
hantaran tulang dengan • Garputala di letakan di
tulang tunlang mastoid pasien,
sampai tidak mendengar,
kemudian di pindahkan ke
mastoid pemeriksa
(apabila terdengar
pemeriksa swabach
memendek)
• Kemudian
sebaliknya(apabila masih
terdengar pasien swabach
memanjang)
Tes Weber
• Membandingkan • Garputala yang telah di
hantaran tulang telinga lentingkan di letakan di
kiri dan kanan vertex atau glabela

Interpretasi :

Lateralisai ke arah sakit : tuli konduksi


Laterasasi ke sisis sehat : tili presepsi
Tes bing

• Cara pemeriksaan Interpretasi :


laeralisasi ke arah telinga di tutup :
• tragus di tekan sampai normal / tuli presepsi
menutup liang telinga
Lateralisasi ke telinga yg tidak di tutup
sehingga terdapat tuli tuli konduksi
konduksi 30dB
• Garpu tala di letakan di
vertex
Tuli konduksi Pemeriksaan Tuli persepsi

Normal Batas atas Menurun

Naik Batas bawah Normal

Negatif Rinne Positif false rinne

Lateralisasi ke sisi sakit weber Lateralisasi ke sisi sehat

memanjang Schwabach memendek


Contoh:
• Seseorang datang Pemeriksaan Kanan KIri

dengan penurunan
Rinne - +
pendengaran teliga
kanan webber Lateralisasi +

schwabah memanjang

Kesimpulan : tuli konduksi pada telinga


kanan
• Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung,
Tenggorok, Kepala dan Leher, 2007, Edisi ke 6,
FKUI
• Adams, George, Boies, Lawrence, Higler, Peter. BOIES
Buku Ajar Penyakit THT. Edisi VI. Jakarta : EGC. 2002
• Dhingra, PL, Diease of Ear, Nose and Throat, 2014 Edisi
6, New Delhi
• Panduan keterampilan klinik cerebro pancaindra tahun
2013/2014 Fakultas kedokteran muhammadiyah malang

Anda mungkin juga menyukai