Anda di halaman 1dari 54

PENGISIAN STATUS

PENYAKIT ATAU KELAINAN TELINGA,


HIDUNG DAN TENGGOROK

dr. Evita Fitria Edyani Sp.THT-KL


DEPARTEMEN THT RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA
Identifikasi
 Nama
 Pendidikan
 Pekerjaan
 Alamat
 Agama
ANAMNESIS
1. Keluhan utama
Telinga :
1. Gangguan pendengaran /
pekak ( tuli )
2. Suara berdenging /
berdengung ( tinitus )
3. Rasa pusing yang berputar (
vertigo )
4. Rasa nyeri di dalam telinga (
otalgia )
5. Keluar cairan dari telinga (
otore )
ANAMNESIS
1. Keluhan utama
Hidung :
 1. Sumbatan hidung
 2. Sekret di hidung dan tenggorok
 3. Bersin
 4. Rasa nyeri di muka dan kepala
 5. Perdarahan dari hidung
 6. Gangguan penciuman
ANAMNESIS
1. Keluhan utama
 Tenggorok :

1. Nyeri
2. Nyeri saat menelan
3. Dahak
4. Sulit menelan
5. Rasa sumbatan di leher
2. KELUHAN TAMBAHAN
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
 Keadaan Umum
 Kesadaran
 Tekanan darah
 Nadi
 Laju pernapasan
 Suhu
 Berat badan
 Tinggi badan
 Status gizi
Pemeriksaan Fisik

Kepala Mata THT

Leher Torak Abdomen

Ekstremitas
TELINGA
Daun Telinga (Auricula / Pinna)

Terdiri dari : Kulit dan tulang rawan


elastin kecuali lobulus.
Liang Telinga

 tanda-tanda radang
 keluar cairan/tidak
 kelainan di belakang/depan telinga
Membran Timpani

• Memisahkan meatus acusticus externus dan telinga tengah


• Terdiri dari :
– Pars Flaksida (Atas)
– Pars Tensa (Bawah)
• Terdapat refleks cahaya :
– Pukul 7 pada MT kiri
– Pukul 5 pada MT kanan
Pemeriksaan Fungsi Tuba
Sekret
Massa
TES RINNE
 Prinsip
Tes untuk membandingkan hantaran melalui udara dan
hantaran melalui tulang pada telinga yang diperiksa
 Cara
Penala digetarkan, tangkainya diletakkan di processus
mastoid, setelah tidak terdengar segera pindahkan ke depan
telinga kira-kira 2,5 cm
TES RINNE
TES WEBER
 Prinsip
Tes untuk membandingkan hantaran tulang telinga yang sakit
dengan telinga yang sehat
 Cara
Penala digetarkan dan tangkai penala diletakkan di garis
tengah kepala
 Interpretasi
Apabila terdengar lebih keras pada salah satu sisi maka
terjadi lateralisasi
TES WEBER
TES SCHWABACH
Prinsip
Tes untuk membandingkan hantaran tulang orang yang
diperiksa dengan peneriksa yang pendengarannya normal
 Cara
Garputala digetarkan, tangkai garputala diletakkan pada
prosesus mastoideus penderita sampai tidak terdengar bunyi.
Kemudian tangkai garputala segera dipindahkan pada
prosesus mastoideus telinga pemeriksa.
 Interpretasi
Bila pemeriksa masih mendengar maka memendek
Diulang sebaliknya, pasien masih mendengar maka
memanjang
INTERPRETASI

Tes Rinne Tes Weber Tes Diagnosis


Schwabach telinga yang
diperiksa
Positif Tidak ada Sama dengan Normal
lateralisasi pemeriksa

Negatif Lateralisasi ke Memanjang Tuli konduktif


telinga yang sakit

Positif Lateralisasi ke Memendek Tuli


telinga yang sensorineural
sehat
Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
 Rhinoskopi Anterior
 Rhinoskopi Posterior
Hidung

 Bentuk hidung luar


 Tanda-tanda fraktur
Hidung dalam
Vestibulum Konka media/ infrerior Septum nasi

Mukosa
Sekret
SINUS PARANASAL
SINUS PARANASAL
Faring
Gigi
 Caries
Lidah
Mukosa
 Normal / kemerahan / merah / ulkus
Arcus Faring
 Normal / kemerahan / merah
Pillar Anterior/Posterior Tonsillar
Tonsil
Dinding Faring
 Normal / hiperemis / granuler
Post Nasal Drip
NASOFARING
Mukosa : normal/ hiperemis
Konka media : normal/ hipertrofi/ atrofi
Dinding atas NF : normal/ licin/ hipertrofi – plasi/ atrofi
Tuba Eustachius : normal/ terbuka/ tertutup/ abnormal
Fossa Rosenmuleri : normal/ dangkal
Tumor : -/ +
Ukuran : ... / ... / ... cm
Ulkus : -/ +
Pemeriksaan hipofaring dan laring
Pemeriksaan hipofaring dan laring

Vallecula
Status Lokalis
Hipofaring
Mukosa : normal/ hiperemis/ hipertrofi/
massa
Tumor ukuran : ... / ... / ... Cm
LARING :
 Valekula
 Epiglatis
 Pita suara palsu
 Pita suara asli
 Gerakan pita suara
 Subglottis
 Fasa piriformis
 Parase/ paralisis
 Sekret
 Tumor
Pemeriksaan Kepala dan leher
Status lokalis
Kelenjar Limfe
 Lokasi : submandibular/ submental/ ant/post
M.sternocleidomastoideus/ supraclavicula/ infra- clavicula
 Ukuran : ... / ... / ... Cm
 Melekat/ bebas
 Permukaan : rata/ berbenjol
 Trismus
Laboratorium
 Suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan
mengambil bahan atau sampel lainnya dari pasien dalam
bentuk darah, sputum (dahak), urine (air kencing/air seni),
kerokan kulit, dan cairan tubuh lainnya dengan tujuan
untuk menentukan diagnosis atau membantu menegakkan
diagnosis penyakit
 Hb, leukosit, waktu pendarahan, trombosit, waktu
pembekuan, radiologi, PA.
Pemeriksaan Saraf
Ringkasan
 Resume

 Diagnosis Kerja

 Diagnosis Banding

 Anjuran (Rencana Kerja)

 Rencana Pengobatan
Prognosa
Prediksi perjalanan penyakit

 Qua ad Vitam Bonam


 Qua ad Fungsionam
 Qua ad Sanactionam
Malam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai