Anda di halaman 1dari 23

Pemeriksaan

Mulut, Tenggorok
dan Faring
Oleh :
Fahrenheit, Eni Fathonah, Erisya Dwi Puspa
Pendidikan Profesi Dokter
Bagian THT RSUD Raden Mattaher
Universitas Jambi
2016

Anatomi Mulut dan


Tenggorok

Anatomi Laring

Mulut dan Tenggorokan


Keluhan yang umum terjadi pada daerah

faring (tenggorok), antara lain :


1. Nyeri tenggorok
2. Nyeri menelan (Odinofagia)
3. Rasa banyak dahak di tenggorok
4. Sulit menelan (Disfagia)
5. Rasa ada yang menyumbat (mengganjal)

Mulut dan Tenggorokan


1. Nyeri Tenggorok
Pada nyeri tenggorok yang perlu ditanyakan
antara lain :
Keluhan hilang timbul atau menetap
Disertai demam, batuk, serak dan tenggorok
terasa kering
Pasien merokok dan berapa jumlah per-hari

Mulut dan Tenggorokan


2. Nyeri Menelan

Pada nyeri menelan perlu ditanyakan apakah


nyeri dirasakan sampai ke telinga

3. Dahak di tenggorok

Harus ditanyakan apakah dahak berupa lendir,


pus, atau bercampur darah.

Mulut dan Tenggorokan


4. Sulit Menelan
. Perlu ditanyakan berapa lama keluhan sudah

berlangsung.
. Apakah sulit menelan dirasakan pada makanan
cair atau padat
. Disertai muntah dan atau penurunan berat
badan dengan cepat.
5. Rasa sumbatan di leher

Perlu ditanyakan sudah berapa lama dan dimana


lokasinya.

Pemeriksaan Fisik Mulut dan


Tenggorok
Alat-alat yang dibutuhkan :

Pemeriksaan Fisik Mulut dan


Tenggorok
Cara Pemeriksaan :
1. Pemeriksaan mulut :
a.

b.

Inspeksi :
Trismus
Ptialismus
Gerakan bibir dan sudut mulut
Mukosa dan ginggiva
Gigi-geligi dan geraham
Lidah
Palatum durum
Palpasi :
Palpasi lidah apabila ada ulkus (kemungkinan karsinoma)
Palpasi dilakukan apabila ada massa tumor, kista dan
lain-lain.

Pemeriksaan Fisik Mulut dan


Tenggorok
Cara Pemeriksaan :
1. Pemeriksaan mulut :
c.

2.

Perkusi :
Pada gigi dan geraham (sakit)

Pemeriksaan tonsil dan faring :


Minta pasien membuka mulut lebar-lebar,
gunakan tongue spatel untuk menekan lidah
pada bagian medial didalam rongga mulut.
Minta pasien untuk bernafas biasa, tidak boleh
menahan nafas, ataupun bernafas dengan keras.

Pemeriksaan Fisik Mulut dan


Tenggorok
Cara Pemeriksaan :
2.
Pemeriksaan tonsil dan faring :
. Periksa tonsil dan faring, yang harus
diperhatikan antara lain :

Uvula
Palatum mole
Palatum durum
Plika anterior
Tonsil (T0, T1, T2, T3, T4)
Plika posterior
Mukosa orofaring

Pemeriksaan Fisik Mulut dan


Tenggorok
Cara Pemeriksaan :
2.
Pemeriksaan tonsil dan faring :
. Mobilitas tonsil
Lidah ditekan anterior dari tonsil hingga
terlihat pole bawah tonsil, Spatula kedua
menekan jaringan peritonsil, sedikit
lateral dari arkus anterior.
.
Tumor tonsil : Fiksasi
.
Tonsilitis Kronik : Tonsil mobilitasnya
berkurang

Hipofaring dan Laring

Keluhan yang umum terjadi pada bagian


hipofaring dan laring adalah :
1. Suara serak
2. Batuk
3. Disfagia
4. Rasa ada Sesuatu di leher

Hipofaring dan Laring


1. Suara serak (Disfoni) atau tidak keluar

suara sama sekali (Afoni)


. Perlu ditanyakan sudah berapa lama
keluhan dirasakan
. Apakah
sebelumnya
menderita
peradangan di hidung atau tenggorok
. Apakah keluhan disertai dengan batuk,
rasa nyeri dan penurunan berat badan.

Hipofaring dan Laring


2. Batuk
. Sudah berapa lama batuk dirasakan
. Adakah faktor pencetus batuk seperti

rokok, udara kotor atau kelelahan


. Apa yang dibatukan, dahak kental,
bercampur
darah
atau
tidak
dan
jumlahnya.
. Apakah pasien seorang perokok

Hipofaring dan Laring


3. Disfagia
. Sudah berapa lama diderita
. Apakah tergantung dari jenis makanan
. Apakah keluhan semakin lama semakin berat
4. Rasa ada sesuatu di tenggorok
. Sudah berapa lama
. Apakah ada keluhan lain yang menyertai
. Hubungannya dengan keletihan mental dan

tubuh

Pemeriksaan Fisik Hipofaring


dan Laring
Alat yang dibutuhkan

Pemeriksaan Fisik Hipofaring


dan Laring
Cara pemeriksaan :
Pendahuluan

Laringoskop indirek
Digunakan untuk melihat laring secara
tidak langsung dengan cara menempatkan
cermin didepan uvula dan menyinari dengan
cahaya. Atur posisi cermin untuk memeriksa
bayangan laring pada cermin.

Pemeriksaan Fisik Hipofaring


dan Laring
Pendahuluan

Laringoskop indirek
Syarat yang harus dipenuhi :
1. Harus ada jalan yang lebar untuk cahaya
yang dipantulkan dari cermin ke laring
sehingga lidah harus dijulurkan.
2. Harus ada tempat tempat yang luas untuk
cermin dan cermin tidak boleh tertutup oleh
uvula. Pasien diminta bernafas melalui
mulut sehingga uvula bergeser kebelakang
dan menutup nasofaring.

Pemeriksaan Fisik Hipofaring


dan Laring
Cara Pemeriksaan
1. Kaca laring dihangatkan
2.

3.
4.
5.

dengan api lampu


spirtus agar tidak terjadi kondensasi uap air.
Sebelum dimasukan kedalam mulut, kaca yang
sudah dihangatkan dicoba dulu pada kulit tangan
kiri.
Pasien diminta membuka mulut lebar-lebar dan
bernafas melalui mulut.
Penderita diminta menjulurkan lidah sepanjang
mungkin
Lidah yang telah dijulurkan dipegang dengan
tangan kiri menggunakan kain kassa dan ditarik
keluar dengan hati-hati sehingga pangkal lidah

Pemeriksaan Fisik Hipofaring


dan Laring
Cara Pemeriksaan
6. Cermin dipegang dengan tangan kanan seperti

memegang pensil, arah cermin kebawah.


7. Cermin
dimasukan
kedalam
faring
dan
ditempatkan didepan uvula
8. Posisi cermin diatur untuk melihat bagian-bagian
hipofaring dan laring
9. Periksa
radiks
lingula,
epiglotis,
plika
glosoepiglotika, valekula epiglotika kiri dan kanan.
10. Perhatikan anatominya
11. Perhatikan patologinya berupa edema dari
epiglosus, ulkus, tumor, korpus alienum dan lainlain.

Pemeriksaan Fisik Hipofaring


dan Laring
Cara Pemeriksaan
13. Perhatikan fasies posterior tonsil
14. Selanjutnya penderita diminta mengucapkan iiiii yang panjang

dan tinggi, sehingga laring tertarik keatas dan kedepan agar


epiglotis yang menutupi introitus laring terbuka sehingga cahaya
dapat masuk kedalam laring dan trakea serda korda vokalis bergerak
kearah medial, perhatikan :
. Epiglotis dan pinggirnya
. Aritenoid kiri dan kanan
. Plika ariepiglotika kiri dan kanan
. Sinus piriformis kiri dan kanan
. Dinding posterior dan lateral laring
. Plika ventrikularis kiri dan kanan
. Komisura anterior dan posterior
. Korda vokalis kiri dan kanan

Pemeriksaan Fisik Hipofaring


dan Laring
Cara Pemeriksaan
15. Perhatikan korda vokalis kiri dan kanan (normal,

gerak simetris dan merapat di garis tengah, tidak


bergerak, unilateral atau bilateral), biasanya
korda vokalis hanya dapat dilihat dalam stadium
fonasi
Melihat Trakea
16. Dalam stadium respirasi, lumen laring terhalang
epiglotis, sehingga mukosa trakea hanya dapat
dilihat waktu belum ada adduksi yang komplit,
atau waktu permulaan adduksi
17. Perhatikan
anatomi : patologi mukosa, warna
mukosa, sekret regio subglotik, edema, tumor.

Anda mungkin juga menyukai