Anda di halaman 1dari 26

CARA-CARA PEMERIKSAAN

THT-KL
SKILLS LAB
KONTRIBUTOR

Dr. Djoko S S, Sp.THT-KL(K), MBA, MARS,


MSi
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
2008

CARA-CARA PEMERIKSAAN
TELINGA HIDUNG TENGGOROK
Seperti halnya bidang-bidang ilmu kedokteran yang lain, cara-cara pemeriksaan
telinga, hidung, tenggorok dimulai juga dengan :
1. Anamesis, baik allo maupun hetero anemesis
2. Pemeriksaan, meliputi :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auscultasi
Cara-cara pemeriksaan telinga, hidung, tenggorok dikenal sebagai cara
pemeriksaan Smoot and gentle. Mengapa demikian?
Karena organ-organ (telinga, hidung, tenggorok) adalah organ yang sangat sensitif.
Oleh karena itu dalam pemriksaan harus secara hati-hati dan jangan sampai
menyakitkan penderita.
Oleh karena itu kadang-kadang perlu dipergunakan obat pemati rasa lokal agar
tidak menimbulkan rasa sakit pada saat diperiksa.

Fasilitas Ruangan :
Ruangan tempat pemeriksaan telinga, hidung, tenggorok harus memenuhi persyaratan
tertentu :
Agak gelap (Ruangan diberi gorden hitam)
1. Relatif tenang
Dalam ruangan harus tersedia :
a. Meja periksa yang dilengkapi dengan :
o 1 kursi pemeriksa
o 1 kursi tempat duduk penderita
b. Tempat tidur
Alat standar yang diperlukan untuk pemeriksaan telinga :
Lampu kepala
Garpu tala
Spekulum telinga beberapa ukuran (kecil, sedang, besar)
Pinset telinga
Aplikator (pelintir kapas)
Aligator (cunam)
untuk mengambil benda asing
untuk mengangkat polip liang telinga
Cerumen

Obat anestesi lokal = larutan lidokain 2%


Balon Politzer

Alat-alat untuk memeriksa hidung :


1. Lampu kepala
2. Spekulum hidung ukuran kecil, sedang dan besar
3. Pincet bayonet
4. Haag untuk mengambil benda asing di hidung
5. Cairan : pemati rasa (lidokain 2%)
Vasakonstriktor (Ephedrine)
6. Kapas untuk tampon
7. Kaca laring beberapa ukuran kecil, sedang, besar
8. Penekan lidah
9. Lampu spirtus
10.Mangkuk bengkok (nearbeken)

Alat-alat untuk memeriksa rongga mulut (laring/faring)


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Lampu kepala
Penekan lidah
Larutan pemati rasa lokal (lidokain 2%)
Cunan untuk mengambil benda asing tenggorok
Kaca laring beberapa ukuran : kecil, sedang, besar
Lampu spirtus

Gambar Alat-alat pemeriksaan THT

Meja pemeriksaan THT sederhana


Meja pemeriksaan THT baru

Cara Menyiapkan Penderita


1. Pasien anak
Penderita duduk di kursi dipangku oleh orang tua.
Dokter pemeriksa duduk di kursi pemeriksa
Perawat pembantu pemeriksa (bila ada)
Kaki orang tua penderita bersilangan dengan kaki pemeriksa
Tangan orang tua memegang kedua tangan penderita,
lalu tangan satunya memegang kepala penderita

Gambar Pemeriksaan THT pada pasien anak

2. Pasien dewasa
Pasien duduk di kursi penderita dengan kaki bersilangan
dengan kaki pemeriksa.

Gambar Pemeriksaan THT pada pasien dewasa

Tujuan Pemeriksaan Telinga Hidung dan Tenggorok


Tujuan umum
Mengenal anatomi terapan tentang Telinga, Hidung dan Tenggorok.
Mengetahui anatomi normal Telinga Hidung dan Tenggorok.
Tujuan khusus
Mengenal bagian-bagian penting dari Telinga Hidung dan Tenggorok.
Mengenal alat-alat sederhana untuk pemeriksaan Telinga Hidung dan Tenggorok.
Mampu/dapat menyiapkan pasien untuk dilakukan pemeriksaan
Telinga Hidung dan Tenggorok.
Mampu melakukan pemeriksaan Telinga Hidung dan Tenggorok.

Pemeriksaan Telinga
Urutan pemeriksaan :
1. Menyiapkan alat
2. Menyiapkan penderita
3. Melakukan anamesis
4. Melakukan pemeriksaan inspeksi organ telinga
5. Melakukan pemeriksaan palpasi telinga

Adj 3. Melakukan Anamesis


Alasan datang ke RS/dokter? (Keluhan utama)
a. Sakit : Sejak kapan
Didahului oleh apa
Apakah disertai gejala-gejala yang lain
b. Kurang dengar :
Sejak kapan
Didahului oleh apa?
c. Berdengung :
Sejak kapan
Didahului oleh?
Apakah menderita penyakit lain : DM, hipertensi, hiperkolesterolemi
d. Keluar cairan :
Sejak kapan?
Didahului oleh apa?
Apakah keluar cairan disertai dengan darah
Disertai oleh gejala yang lain?

atau
: - normal
- abnormal
- Liang telinga
: - Mengenal bagian tulang

- Mengenal bagian isthmus

- Mengenal bagian kartilag

- Adakah tanda-tanda radang

- Adakah kelainan-kalainan

- Depan daun telinga

- Adakah rasa sakit/tidak

(Retro aurikuler pain/Tragus pain)


Auscultasi
: Adakah bising di sekitar liang telinga

Tes Pendengaran
Meliputi :
1. Tes Bisik
2. Tes Penala/Garputala
Biasa yang dipakai adalah garputala no. 512.
Tes penala meliputi :

Pemeriksaan Hidung :
Urutan pemeriksaan :
1. Menyiapkan alat
2. Menyiapkan penderita
3. Melakukan anamesis
4. Melakukan pemeriksaan inspeksi hidung luar
5. Melakukan pemeriksaan palpasi hidung luar
6. Melakukan pemeriksaan rongga hidung

Adj 3. Melakukan Pemeriksaan Anamesis hidung


Apa alasan datang ke RS/dokter (keluhan utama)
a. Pilek-pilek : Sejak kapan
Apakah disertai dengan keluhan-keluhan lain
Bersin-bersin, batuk, pusing, panas
Hidung tersumbat
b. Sakit
: Sejak kapan
Riwayat trauma
Apakah disertai keluhan-keluhan lain : tersumbat, pusing,
keluar ingus : encer, kental, berbau/tidak, warna kekuningkuningan, Campur darah
c. Epistaksis : Sejak kapan
banyak/sedikit
menetes/memancar
campur lendir/tidak
disertai bau/tidak
disertai gejala lain/tidak (panas, batuk, pilek)
d. Obstruksi Nasi : Sejak kapan
Makin lama makin buruk/tidak
Disertai keluhan-keluhan lain/tidak : Gatal-gatal, bersin-bersin,
rinorhea, Mimisen,
berbau/tidak
Obstruksi hilang timbul/tidak
Menetap, makin lama makin berat
Pada segala posisi tidur

e. Rinolalia : Sejak kapan


Terjadi saat apa, pilek/tidak
Disertai gejala-gejala lain/tidak
Ada riwayat trauma kepala/tidak
Ada riwayat operasi hidung/tidak
Ada riwayat operasi kepala/tidak

Rinoskopi anterior
Urutan pemeriksaan :
1. Lakukan tamponade anterior dengan kapas yang dibasahi
dengan larutan lidokain 2% + efedrin 5 menit
2. Angkat tampon hidung
3. Lakukan inspeksi : mulai dari :
Cuping hidung (vestibulum nasi)
Bangunan di rongga hidung
Meatus nasi inferior : normal/tidak
Konka inferior : normal/tidak
Meatus nasi medius : normal/tidak
Konka medius : normal/tidak
Keadaan septa nasi : normal/tidak
Keadaan rongga hidung :
Normal/tidak
Sempit/lebar
Ada pertumbuhan abnormal/tidak : - polip
- tumor
Ada benda asing/tidak :
- berbau
- tidak

Pemeriksaan Rinoskopi Posterior


Urutan pemeriksaan :
1. Lakukan penyemprotan pada rongga mulut dengan lodokain spray 2%.
2. Tunggu beberapa menit
3. Ambil kaca laring ukuran kecil
4. Masukkan/pasang kaca laring pada daerah ismus fausius arah kaca ke
cranial.
5. Evaluasi bayangan-bayangan di rongga hidung posterior (nasofaringa)
6. Lihat bayangan di nasofaring :
Fosa Rossenmular
Torus tubarius
Muara tuba audiva eustachii
Adenoid
Konka superior
Bagian septum nasi posterior
Choana

Urutan :
1. Siapkan alat
2. Siapkan penderita
3. Lakukan anamnesi
4. Lakukan pemeriksaan rongga mulut
Pemeriksaan Anamnesi
Apa alasan datang ke RS/Dokter (Keluhan utama)
a. Sakit
: - untuk menelan/disfagi
- sejak kapan
- apakah disertai keluhan-keluhan di bibir dan rongga mulut
- apakah disertai dengan keluhan-keluhan lain
- apakah disertai dengan keluhan untuk menelan
b. Serak
: - sejak kapan
- apakah disertai dengan keluhan yang lain seperti sesak napas/batuk
- apakah ada riwayat trauma

Pemeriksaan Bibir dan Rongga Mulut


Apakah ada kelainan di bibir dengan rongga mulut :
bibir pecah
bibir ada ulcus
dralling (ngiler)
ada tumor
sukar membuka mulut (trismus)

Pemeriksaan Tonsil
besarnya
permukaan :

halus
berbenjol-benjol
ada ulcerasi
ada detritus
ada pelebaran cripte
ada micro abses
tonsil berlobus-lobus
penebalan arcus
besar tonsil kanan-kiri sama/tidak
disertai pembesaran kelenjar leher/tidak

Pemeriksaan lidah
Ada gangguan pengaruh/tidak
Ada kelainan-kelainan pada lidah : - Ulcerasi
- Tumor
- Besar/kecilnya : - micro
- macro
Pemeriksaan otot hipoglosus
saat menelan?
Pemeriksaan dasar lidah
Ada ulcus
Ada benjolan/tidak : ranula?
Pemeriksaan leher
1. Inspeksi leher : simetris./tidak
tortikolis/tidak
Ada pembesaran/tumor tidak
2. Palpasi leher
Ada benjolan : limfonodi
tumor mudah digerakkan/tidak
besarnya seberapa
solid
single/multiple
Sakit pada saat digerakkan/tidak

Thiroid

: membesar/tidak
disertai pembesaran ln./tidak
ikut bergerak pada saat menelan/tidak
disertai suara serak/tidak
Penilaian suara/bicara
serak/tidak
batuk/tidak
Penilaian pita suara dengan indirect laringoskopi (dengan kaca laring)
Yang dinilai : - pita suara
supra glotis
glotis
sub glotis
Penilaian pita suara : - gerakan simetris/tidak ada parese/tidak
fibrasi/getaran
atenuasi (proses mendekat dan menjauhi pita suara)
Mampu membuat preparat apus tenggorok (swab tenggorok)

Kemampuan Terapoetika
1. Mampu mengambil benda asing di telinga.
2. Mampu membersihkan meatus akustikus ekstermus dengan swab.
3. Mampu mengangkat cerumen dengan hook atau kuret
4. Mampu membersihkan telinga dengan suction
5. Mampu menghentikan perdarahan hidung bagian depan

Anda mungkin juga menyukai