A.Definisi
Akibat sumbatan koana, maka pasien akan bernapas lewat mulut. Sehingga terjadi :
1. Jika berlangsung lama, dapat menyebabkan palatum durum lengkungnya menjadi
tinggi dan sempit. Area dentalis superior lebih sempit dan memanjang daripada area
dentalis inferior. Sehingga dapat terjadi Malocclusio dan Overbite (gigi incisvus atas
lebih menonjok ke depan).
2. Facies Adenoidea. Dimana muka pasien tampak seperti orang bodoh (Hidung kecil,
Maloccusio dan Overbite).
3. Faringitis dan Bronkitis.
4. Mouth breathing dapat menyebabkan udara pernafasan tidak disaring dan
kelembabannya kurang. Sehingga mudah terjadi infeksi saluran pernapasan bawah
(ISPB).
5. Gangguan ventilasi dan dreinase sinus paranasal, sehingga menimbulkan sinus kronik.
6. Pada sumbatan tuba eustachius, akan teradi otitis media serosa. Baik rekuren maupun
otitis medis akut residif, otitis media kronik dan terjadi ketulian. Dimana obstruksi ini
juga dapat memngganggu ppernapasan gidung, juga dapat menyebabkan perbedaan
dalam kualitas suara.
B.Etiologi
Hipertrofi Fisiologis
Hipertrofi Patologis (Disebabkan oleh infeksi berulang pada saluran nafas bagian atas
a.k.a ISPA)
o Lactonacilus
o Streoticiccus anaerobic
o Actynomycosis
o Lusobacterium
o Nocardia
o Alfa-hemolytic streptococcus
o Euterococcus
o Corynebacterium
o Staphylococcus
o Neissria
o Micrococcus
o Stematococcus
Adenoiditis yang terjadi berulang
C. Epidemiologi
C. Gejala Klinis
D. Diagnosis
1. Anamnesis
2. Px Fisik
a. Melihat transoral langsung ke dalam nasofaring setelah platinum molle di
retraksi
b. Meligat gerakan keatas palatum molle waktu pasien mengucapkan “I” yang
terhambat oleh pembesaran adenoid.
c. Palpasi, jari telunjuk dimasukkan ke nasofaring. Teraba adenoid yang
membesar
3. Px Penunjang
a. Radiologi, dapat dilakukan jika pasien kurang kooperatif (anak-anak)
b. Endoskopi, sifatnya yang fleksibel dapat membantu dalam mendiagnosis
adenoid hipertrofi
E. Tata Laksana
Tatalaksana dari hipertrofi adenoid itu dapat dilakukak terapi bedah adenoidektomi
dengan cara kuretase. Jika disertai dengan tonsillitis, maka dapat di lakukan
tonsiloadenoidektomi.
F. Komplikasi
G. Prognosis
Jaringan adneuid yang tidak diliputi oleh kapsul seperti tonsila, pengangkatan seluruh
jaringan adenoid hamper mungkin. Kemudian untuk hipertrofi berulang atau infeksi juga
mungkin.
I. Patofisiologi
J. Referensi
https://www.scribd.com/doc/55114163/Hipertrofi-Adenoid
journal.fk.unpad.ac.id/index.php/mkb/article/download/914/pdf
www.orli.or.id/index.php/orli/article/download/157/137
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24213/Chapter%20II.pdf?s
equence=3&isAllowed=y
THT-Kulit Kelamin UI
Boies Buku Ajar THT