BAB I
PENDAHULUAN
Kejang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Kejang demam adalah Kejang pada anak,
biasanya pada usia 6 bulan 5 tahun, yang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh ( suhu
rektal >38 C ) dan bukan disebabkan oleh
infeksi SSP atau penyebab lain. (Consensus
Development Panel, 1980 )
Epidemiologi
Kejang demam terjadi pada 2 % - 4 % dari
Klasifikasi
Menurut Konsensus Penanganan Kejang
Demam UKK Neurologi IDAI 2005. Kejang
demam diklasifikasikan menjadi :
1. Kejang demam sederhana (Simple febrile
seizure)
2. Kejang demam kompleks (Complex febrile
seizure)
etiologi
Demamnya sendiri : Kebutuhan O2
meningkat
Efek produk toksik dari pada
mikroorganisme (kuman dan virus)
terhadap otak
Respon alergik atau keadaan imun yang
abnormal oleh infeksi
Perubahan keseimbangan cairan atau
elektrolit
Gabungan semua faktor diatas
Penyebab demam :
ISPA atau faringitis (38%)
Otitis media (23%)
Pneumonia (15%)
Gastroenteritis (7%)
Roseola infantum (5%)
Non-infectious illness (12%)
Patofisiologi
diagnosis
Anamnesis
Adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, lama
kejang
Suhu sebelum/saat kejang, frekuensi dalam
24 jam, interval, keadaan anak pasca kejang,
penyebab demam di luar infeksi susunan
saraf pusat (gejala ISPA, ISK, OMA, dll)
Riwayat perkembangan, riwayat kejang
demam, dan epilepsi dalam keluarga
Singkirkan penyebab kejang yang lain
(misal : diare/muntah yang mengakibatkan
gangguan elektrolit, sesak yang
mengakibatkan hipoksemia, asupan kurang
yang dapat menyebabkan hipoglikemia)
Pemeriksaan fisik
Kesadaran : apakah ada penurunan kesadaran
Suhu tubuh : apakah terdapat demam
Tanda rangsang meningeal : kaku kuduk,
Brudzinski I dan II, Kernigs sign
Pemeriksaan nervus kranial
Tanda peningkatan TIK : ubun-ubun besar
membonjol, papil edem
Tanda infeksi di luar SSP : ISPA, OMA, ISK, dll
Pemeriksaan neurologi : tonus, motorik,
refleks fisiologis, refleks patologis
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan
Laboratorium
Pungsi lumbal
Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan
PENATALAKSANAAN
Pengobatan Profilaksis
Intermiten
Antipiretik
Parasetamol
10-15
mg/kgBB/kali
diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih
dari 5 kali atau Ibuprofen 5-10
mg/kgBB/kali, 3-4 kali sehari
Antikejang
Diazepam oral dengan dosis 0,3
mg/kgBB setiap 8 jam atau diazepam
rektal dosis 0,5 mg/kgBB setiap 8 jam
pada saat suhu tubuh >38,5C.
Terdapat efek samping berupa ataksia,
iritabel dan sedasi yang cukup berap
Obat
Indikasi rawat
Kejang demam kompleks
Hiperpireksia
Usia di bawah 6 bulan
Kejang demam pertama kali
Terdapat kelainan neurologis
PROGNOSIS
Kemungkinan mengalami kecacatan
sekian