Anamnesis dilakukan pada hari Senin, tanggal 2 November 2015 pada pukul 12.00
WIB
Keluhan Utama : Pusing berputar sejak 1 hari SMRS.
Keluhan Tambahan : Mual, muntah, nafsu makan berkurang.
Riwayat Penyakit Sekarang
Lokasi : Sensasi berputar di kepala (sistem keseimbangan)
Onset : Mendadak, terutama saat pasien berubah posisi.
Kualitas : Pusing dirasakan berat, terutama bila berubah posisi.
Kuantitas
: Berlangsung hilang timbul, memberat bila berubah posisi,
mengganggu aktivitas.
kronologis
Pasien mengeluh merasa mual beberapa saat setelah timbul pusing berputar,
kemudian disertai muntah 3 kali sebanyak 1 gelas belimbing, muntah berisi
makanan, darah (-) setiap makanan masuk pasien langsung muntah. Nafsu
makan juga berkurang sejak timbul serangan.
Pasien tidak mengalami gangguan pendengaran seperti bunyi berdenging, tuli
ataupun gangguan pendengaran lainnya.
Faktor yang memperberat: saat posisi kepala berubah, seperti perubahan posisi
dari berbaring ke duduk atau berdiri dan sebaliknya.
Faktor yang memperingan: berbaring, memejamkan mata.
Cont
Riwayat Pengobatan :
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien belum berobat di tempat lain dan
Riwayat keluhan seperti ini baru pertama kali
sudah meminum obat paramex, karena
Riwayat trauma (-) keluhan tidak juga menghilang, siang
Riwayat sakit telinga / keluar cairan dari telinga harinya pasien dibawa ke RSUD H Abdul
tidak ada Manaf Jambi.
Riwayat alergi obat-obatan, makanan ataupun debu
disangkal.
Riwayat Diabetes Melitus disangkal
Riwayat hipertensi (+)
Cont
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis Suhu
: 36,6C
Kesan Sakit : Tampak Sakit Sedang (afebris)
Kesan Skala nyeri :4
Gizi : Gizi cukup
Tanda Vital Berat Badan : 64 kg
Tekanan Darah : 170/90 mmHg Tinggi Badan : 158 cm
Nadi : 80 kali/ menit BMI : 64 kg/ 1,582 m2=
Respirasi
28,44 kg/m2
: 20 kali/ menit,
reguler Status Gizi : NormoWeight
Status generalis
Kepala :
Mata : Edema palpebra (-/-),
Dada
conjungtiva anemis (-/-), sklera Jantung : dbn
ikterik (-/-), pupil bulat, isokor, Paru : dbn
3 mm/ 3 mm, refleks cahaya
Perut :Nyeri epigastrium (+),hipertimpani
(+)/(+), katarak -/-
BU+ (N)
THT : dalam batas normal Alat kelamin : tidak diperiksa
Mulut : Bibir sianosis (-), mukosa Ekstremitas : dbn
kering (-), lidah hiperemis (-), T1-
T1, faring hiperemis (-).
Leher : JVP 5-2 cm H2O,
pembesaran KGB (-), pembesaran
Status neurologis
Saraf kranial :
N VII Fascialis
Kanan Kiri Keterangan
Motorik simetris simetris
Saat diam
Mengernyitkan dahi Dbn Dbn
Senyum memperlihatkan gigi Dbn Dbn
Daya perasa 2/3 anterior lidah Dbn Dbn
N VIII (Vestibulokoklearis)
a. Pada pemeriksaan vestibuler dilakukan pemeriksaan maneuver Hallpike, didapatkan vertigo dan nistagmus;
pasien menutup mata karena vertigo hebat yang dirasakan sehingga nystagmus baru dapat dinilai setelah
sekitar 20 detik ketika pasien bisa membuka mata dengan karakteristik masa timbulnya nistagmus sebentar
hanya 10-15 detik (< 1 menit). Beberapa menit setelah pemeriksaan pasien kemudian muntah
b. Pada pemeriksaan nistagmus nistagmus horizontal (+)/(+).
N. IX Glossopharyngeus Kanan Kiri
Arkus farings Dbn Dbn
Daya perasa 2/3 posterior lidah Dbn Dbn
Ekstremitas bawah
Kekuatan 5 5
Tonus N N
Trofi Eu Eu
Ger.involunter (-) (-)
Refleks Kanan Kiri Keterangan
Fisiologis
Biseps (+) (+)
Sistem Sensorik
Triseps (+) (+)
Sensasi Kanan Kiri Ket Patella (+) (+)
R. Fisiologis : dbn
O: R. Patologis : -
Kesadaran : GCS 15 (E:4, M:6, V:5) Fungsi Sensorik : tidak ada kelainan
Koordinasi, Keseimbangan : Disdiadokinesia dbn, tes telunjuk-hidung dbn, tes jari-jari dbn,
Pernapasan : 20 x/m tes romberg dipertajam jatuh/oyong ke sisi kanan, tes tandem gait arah jalan menyimpang.
Diagnosis Kerja:
Medikamentosa
Diagnosis Klinis : Vertigo Vestibular
Rencana Pulang
Perifer
Meloxicam tab 1 x 15 mg
Diagnosis Topik : Sistem Vestibular
setelah makan
Kanalis Semisirkularis
Betahistine mesylate 3 x 1
Diagnosis Etiologi : Benign Paroxysmal
tablet setelah makan
Positional Vertigo (BPPV) e.c Idiopatik
Lansoprazol 3 x1 caps 1jam
sebelum makan
Cont
Edukasi
Memberikan edukasi tentang penyakit pasien
Jika serangan vertigo muncul, hindari aktifitas, pejamkan mata sampai pusing hilang atau
tidur.
Tetap menjaga kesehatan dengan makan, makanan yang tepat kebutuhan gizi harian dan
sesuai kebutuhan. Perbanyak makan sayur, buah dan protein.
Hindari makanan yang dapat memicu mual, dan mengiritasi lambung, seperti asam, pedas.
Jika keluhan dirasakan semakin berat segera kembali ke dokter.
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI ALAT KESEIMBANGAN TUBUH (AKT)
Telinga dalam
Reseptor sensoris
(sistem vestibuler)
Otot & sendi
Sistem saraf pusat
Keseimbangan
Sentral
Melibatkan struktur
SSP
(serebrum,
Perifer serebellum, batang
otak)
Melibatkan struktur di
luar SSP, paling sering
telinga dalam
Gejala Vertigo vestibular Vertigo non-vestibular
Mual/muntah + -
Gangguan +/- -
pendengaran
Gerakan pencetus Gerakan kepala Gerakan visual
ANTIVERTIGO
I. Vestibular Suppressant
1. Ca antagonist : Flunarizin
2. Vasodilator : Betahistine
3. Tranquilizer : diazepam, haloperidol, sulpiride
4. Antihistamin : Difenhidramine, meclizine.
5. CNS stimulant: ephedrin, amphetamin
II. Antiemetik
1. Antikholinergik : atropine, scopolamine
2. Phenotiazine : Prochlorperazine, metoclopramide.
....Benign paroxysmal positioning vertigo
Terapi mekanis : memprovokasi pasien dg mempresipitasi posisi kepala secara berulang & serial
untuk memicu pengenduran penguraian material otolitik yang terdegenerasi dari kupula.
Pada sebagian kecil pasien yang tak membaik dengan fisioterapi jangka panjang, pembedahan untuk
memotong nervus ampula posterior melalui pendekatan telinga tengah dapat dipertimbangkan.
Obat anti motion-sickness belum terbukti efektif.
Brandt-Daroff Exercise
Pasien didudukkan dengan mata tertutup dan dimiringkan
ke arah lateral dengan bagian lateral oksiputnya
menyandar di ranjang untuk menjamin stimulasi plana-
spesifik yang tepat dari kanalis semisirkularis posterior.
Pasien tetap berada di posisinya sampai vertigo yang
tercetus menghilang atau selama setidak-tidaknya 30 detik
kemudian duduk tegak selama 30 detik sebelum berpindah
ke posisi kepala mengarah ke bawah selama 30 detik lagi.
Urutan perubahan posisi ini diulang sekitar 5 kali secara
serial sebanyak beberapa kali dalam sehari.
Manuver Epley
Analisis kasus
Pada pasien laki-laki 60 tahun ini telah didiagnosis sebagai Benign Paroxysmal Positional
Vertigo atas dasar anamnesis, pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan fisik neurologis saraf
vestibuler.
Anamnesis yang menonjol adalah pusing berputar yang karakteristiknya merupakan
karakteristik vertigo vestibuler perifer jenis BPPV dimana vertigo dicetuskan oleh keadaan
perubahan posisi kepala, vertigo berlangsung beberapa detik paling lama 1 menit disertai
gejala lain berupa mual dan muntah serta dirasa berat oleh pasien, kemudian mereda bila
pasien menghindarkan posisi pemicu dan mempertahankan posisi tersebut, pada pasien ini
posisi berbaring telentang. BPPV umumnya lebih sering terjadi pada wanita. Pada
pemeriksaan manuver dix hallpike juga didapatkan nistagmus dengan karakteristik vertigo
vestibuler perifer, yaitu mempunyai masa laten, hilang timbul, disertai vertigo hebat, dan
atipikal. Untuk menunjang diagnosis, maka dapat dilakukan pemeriksaan ENG untuk melihat
karakteristik nistagmus yang ditimbulkan merupakan nistagmus oleh vertigo vestibuler perifer.
TERIMA KASIH