Rad
Milik: Alexandra kosen
Proyeksi pada foto thorax : 1. postero-anterior. 2. antero-posterior. 3. lateral dextra/ sinistra. 4. lateral decubitus dextra/ sinistra. 5. foto top lordotik 6. foto oblik dextra/ sinistra
Jantung
Batas jantung pada posisi foto PA : dextra : - atrium dextra - hilus dextra - aorta ascenden - arcus aortae. (elongatio/kalsifikasi > 30 th) sinistra : - aorta descenden - hilus sinistra. - segmen pulmonal - ventrikel sinistra. NB: foto thorax PA normal yg tak membentuk batas jantung: ventrikel dextra dan atrium sinistra
Jantung
Untuk menilai arcus aorta, biasa usia > 30 tahun. Untuk menilai apex cordis, harus diketahui CTR nya besar atau tidak Bila CTR > 50% (dewasa); > 55% (anak) maka apex cordis harus dilihat ada/tidaknya deviasi ke laterokranial atau laterokaudal NB : laterocranial (RVH), laterocaudal (LVH) NB ; arcus aortae, (N): > 1 cm dibawah angulus ludovici. Atau lengkung aorta > 4 Cm pd usia tua. Perlu diperhatikan ada /tidaknya kalsifikasi arcus aortae. ini ada hubungan dengan penyakit coroner.
Pulmones
Hila : dewasa : ukuran 9 16 mm; anak : seukuran trachea Trachea : normal letak lurus ditengah. Pulmones : - infiltrat - kesuraman - konsolidasi - hiperlusen/ kavitas/ bulla/ bleb/ kistik - noduler / kalsifikasi. Corakan bronchovaskuler :meningkat/ kasar Pleura : ada efusi / pneumothorax/hydrothorax Diafragma/sinus : setinggi costa ke-9-10 kanan belakang Tulang / Soft : fracture / emphysema subcutis ?
Deskripsi pulmones :
1. Infiltrat : gambaran opak kecil beberapa mm s/d cm (ok pemadatan alveoli) 2. Kesuraman : gambaran opak homogen/ inhomogen 3. Konsolidasi : opak padat menunjukan gambaran seperti massa(bisa ada gambaran air-bronchogram) 4. Kistik : bentuk kistik dinding tipis kecil ukuran 5mm s/d beberapa cm. 5. Bulla : seperti kistik lesion dinding tipis biasanya hiperlusen. Bisa besar DD/ pneumothorax.
Bleb : ukuran < 4 cm ; dinding tebal; tidak ada air fluid level 7. Kavitas : dinding tebal; ukuran relatif ; ada airfluid level; lokasi diapex pulmones 8. Absces : dinding tebal disertai air fluid level; biasa ok suatu proses infeksi nonspesifik.
Mediastinum
Rongga thorax (mediastinum) dibagi 2 ruangan : 1. Mediastinum superior : batas insisura yugularis ke superior. 2. Mediastinum inferior : dibagi 3 bagian anterior: sternum pericard anterior. medius : ditempat jantung & adnexanya posterior: jantung vertebrae thorax
Bronchovaskuler
Normal : bronchiolus terminalis s/d alveoli tak dpt dilihat pada foto,yg tampak opak bergaris ialah pembuluh darahnya. karena bronchiolus berjalan beiringan dgn pembuluh darah maka disebut :bronchovaskuler
Pleura :
Secara anatomi pleura terdiri dari : Pleura parietalis : menempel pd dinding thorax sulit dinilai dgn foto thorax. Pleura fiseralis: menempel pd parenchym paru, bisa tampak bila ada kelainan seperti pada : pneumothorax; pleural efusion; penebalan pada tumor pleura : mesothelioma.
Diafragma/Sinus :
Diafragma: membatasi rongga thorax dan abdomen Normal : deep inspirasi, letak diafragma dextra setinggi iga ke X kanan belakang (orang gemuk IX)
Kesimpulan/ Conclusion :
Kesan : hasil expertise dari foto thorax mulai cor : tampak/tidak cardiomegali pulmones : ..? tulang : ..? DD/ bila ada ..? Pemeriksaan anjuran : yg berhubungan dengan radiologi
Kesuraman(opacity)
Biasanya karena pemadatan alveoli, ok ; peradangan/darah/kolaps/desakan/efusi/tumor. Bila salah satu lobus tampak opak : Perhatikan :trachea ,mediastinum.costae. Bila tak ada deviasi mediastinum: ------ pneumonia. Bila deviasi mediastinum ke kontra lateral: ---- efusi / mass di pulmo. Bila deviasi mediastinum ke ipsilateral : -- kolaps paru / agenesis pulmones. NB : opacity didistal pleural line - hematothorax/efusi/pyothorax/ chilothorax.
Gambaran bronchitis
Definisi : bronchitis, Batuk supuratif selama 3 bulan berturut2 selama 2 tahun berturut. Secara Radiologis : disebut dirty chest. 50 % gambaran normal, 50% bronchitis. ( tak ada gambaran khas hanya ditemukan adanya gambaran penebalan peribronchial struktur / tream lines app.)
Gambaran pneumonia
Bronchopneumonia : secara Radiologi ditemukan adanya : Opacity dibasal pulmones, dan bisa juga terjadi dibanyak lobulus /intersegmental. Secara klinis :biasa disertai fibris.
Kelainan2 Diafragma
1. kelainan karena : gangguan penutupan seperti : hiatus diafragmatica. hernia diafragma : Morgagni lubang hernia di depan / kanan. hernia diafragma : Bodalek; lubang hernia di belakang kiri. 2. kelainan karena persarafan diafragma: paralise diafragma ( beda letak > 1 sela iga) 3. kelainan kelemahan otot diafragma : seperti : eventratio diafragma. ( diperifer)
Gastro-intestinal tractus
GI.Tract : mulai cavum oris s/d anus. Proses pencernaan secara kimia/mekanik. Dicavum oris : kelenjar ludah : sublingual , submandibula / parotis. Di Gaster : ada asam lambung & mukosa Di usus halus dan besar ada resorpsi nutrisi.dan cairan. NB : setiap perubahan epithel banyak terjadi proses keganasan.
Pemeriksaan G.I.T :
1. pemeriksaan foto polos. 2. pemeriksaan dgn kontras media. 3. pemeriksaan dgn double kontras. 4. pemeriksaan dgn ultrasound. 5. pemeriksaan dgn nuclear medicine 6. pemeriksaan dgn CT scan / M.R.I. NB : kontras positif : barium sulfat. kontras negatif : udara. nuclear medicine : dengan radio-farmaka.
Sialografi
Untuk menilai ductus dan kelenjar ludah Di Sublingual - jarang ada kelainan. Di submandibula - ductus Wartoni radang / batu/ tumor. Di Parotis ductus Stenoni. radang / tumor / sialectasis.
oesophagogram
Pemeriksaan foto polos ; untuk melihat adanya corpus alienum opak. Pemeriksaan foto dgn kontras untuk melihat corpus alienum non opak/ kelainan Dari oesophagus -atresia/penyempitan divertikel / varices/tumor. achalasia. NB:kontras Ba.sulfat kental .( 1 :1)
Pemeriksaan Gaster
Biasanya dengan double kontras: Yang dinilai : Fundus ; ada ulcus / tumor. Corpus : ada ulcus / tumor/ penyempitan. Antrum pylorus : ulcus /tumor Pylorus : ada penyempitan/ulcus. NB: ulcus dicurvatura mayor ganas. ulcus dicurvatura minor jinak. Ulcus jinak batas tegas, sembuh-bentuk star. Ulcus gansa batas tak tegas,sembuh roda pedati.
Follow throw
Dengan kontras positif : Konsentras kontra encer (500-1000cc). Dibuat foto tiap 30 menit sambil dilihat kontras mengisi sampai mana. pemeriksaan selesai setelah kontras mengisi sampai ileum terminalis. Yang dinilai : mukosa usus , ada/tidak ulcus. NB; sekarang jarang dikerjakan lagi,
Foto colon
Colon in loop (Barium Enema) Kontras encer(1 :7);sebanyak 500-1000cc Dimasukkan lewat colon set mengisi rectum, ampula recti,sigmoid,colon descendens, transversum, sampak ascendens. Dinilai : passage kontrasnya. mukosa, filling defect /additional. penyempitan/pelebaran./tumor. kelainan congenital..
Foto B N O 3 posisi
Posisi supine/ erect / L L D. Untuk menilai adanya ileus / perforasi . Tanda2 ileus : ada distensi usus halus/besar dengan multiple air fluid level. Tanda2 pneumoperiteneum: Cupolla sign,/Riglers sign / trapped air./ Udara ditractus billiaris.
BNO 3 posisi
Ileus : terdiri dari ileus obstruksi/paralysis Ileus obstruksi : terdiri dari : Ileus letak tinggi : distensi usus halus. Sampai ileum terminalis, Ileus letak rendah : bila distensi usus dicaecum s/d sigmoid. Ileus paralysis : seleruh usus distensi dgn multiple air fluid level yg panjang -2 , pd usus halus.
Tanda penumoperitoneum
1. Cupolla : udara yang terdapat diantara diafragma dengan hepar / organ dibawahnya. Bentuk cupolla sign seperti bulan sabit. DD/ chilaiditis. ( colon yg terjepit antara diaframga dgn hepar) 2. Riglers Sign : dinding luar usus yg tampak, atau jarak antara 2 lumen usus yg distensi lebih dari 4 mm. 3. Trapped air :udara yg terjepit diantara dinding usus biasa bentuk segitiga/grs lengkung. 4. Udara di ductus billiaris.
Invaginasi/intususepsi
tampak bagian intususipien / intususeptor. Bila pada pemeriksaan dgn double kontras tampak adanya coil spring appearences. bila pemeriksaan non kontras kadang ditemukan gambaran blind loop/ indentasi. untuk strangulasi, gambaran usus tampak seperti blind loop tapi ujungnya runcing.
Obstruksi billier.
1. Obstruksi sering karena batu empedu. 2. Peradangan saluran empedu. 3. Karena desakkan tumor intra/extra vesica fellea. Pemeriksaan secara Radiologi konvensional 1. cholecystogragi.(cholangiografi ) 2. E.R.C.P. Sekarang pemeriksaan dgn : USG /CT scan / MRI / Nuclear medicine.
tulang
Yang dibicarkan tentang kelainan : 1. degenerasi. 2. fracture. 3. peradangan . 4. tumor , jinak/ ganas.
Fracture
1. harus diketahui bentuk fracture. 2. tulang apa / setinggi berapa /kanan/kiri. 3. apakah fracture baru / lama. 4. adakah gambaran reaksi periost/callus 5. adakah dislokasi sendi didekat tempat fracture di jauh dari lokasi fracture. (contoh : Galliazi / Montegia )
Peradangan tulang
1.Peradangan karena proses infeksi kuman non spesifik : seperti ; staphylococcus,/streptococcus/ jamur , dll. 2. Peradangan karena proses spesifik : seperti : tuberculosa. lepra.
Tumor tulang
Tumor jinak tulang : yang dibicarakan : 1.osteoid osteoma. 2.osteoma 3. osteochondroma. 4.osteoblastoma. 5.Giant cell tumor. 6. Chondroma.
Tumor tulang
Tumor ganas tulang yang dibicarakan : 1. Osteogenic sarcoma (osteo-sarcoma) 2. Chondro-sarcoma. 3. Ewings sacroma. 4. Multiple myeloma.
Tractus Urinarius
Pemeriksaan urinarius dimulai dengan : 1.pemeriksaan BNO. 2.pemeriksaan I.V.U. 3.pemeriksaan pyelografi ante/retrograd. 4.cystogram. 5. ureterogram /uretero-cystogram 6. mixturation urethro-cystogram. 7.Angio-grafi Renal. 8 USG/ Nuclear/ CTscan / MRI.
Foto B N O
Blass Nier Oversick.: yang dinilai : 1. distribusi udara usus dalam abdomen 2. Psoas line dan properitoneal fat line. 3. kontour kedua ginjal. 4. batu opak di tractus urinarius. 5. vesica urinaria. 6. tulang2, NB:foto BNO yg lazim diafragma/symphisis/properi toneal fat line harus tampak .
Pemeriksaan I V U
Pemeriksaan IVU ; dengan kontras Iodine. lazim dipakai : kontras non ionic hypo-osmoler. 1.persiapan pasien ; dgn diet rendah serat dan diet caian (dehydrasi ringan) 2. periksa ureum /creatinine. 3. indikasi/kontra-indikasi dgn kontras yg dipakai. 4. riwayat penyakit pasien perlu ditanyakan. 5. tensi pasien yg akan diperiksa.
Pemeriksan IVU
1.Setelah BNO : udara usus / fecal material sudah bersih, maka disuntikan kontras I.V. 2. Dibuat foto 5 menit setelah suntikan untuk menilai : nephrogram / fungsi excresinya. 3.kemudian pasien diprone sampai 15 menit untuk menilai urether dan vesica urinaria. 4. 30 menit kemudian dibuat foto BNO lagi posisi supine , bila VU sudah penuh,dinding reguler. 5. Pasein disuruh mixtie ,dibuat foto BNO posisi erect (tegak) menilai pengosongan VU/Ren mobilis
Catatan :
Bila salah satu/kedua PCS; tak tampak harus ditunggu sampai 120 menit. Bila setelah 120 menit juga tak tampak dinyata ginjal bersangkutan Non visualiz. Kemungkina: 1. Ginjal Agenesis./ post nephrectomi. 2. Spasme a. renalis bersangkuta. 3. Fungsi ginjal buruk. 4. Ada hydronephrosis besar/ polikistik kidney. 5. Ren ectopik.
bila pasien ada hypertensi ; pengambilan foto pasca penyuntukan kontras harus lebih cepat : 1 ,3 dan 5 menit, kemudian baru 15 menit dst. Demikian juga pada anak2 pasca injeksi kontras :foto 1 menit, 3, 5, 7 dan 20 menit bila VU sudah penuh pemeriksaan selesai.
Tomor ginjal
1. Nephroblastoma ; pada anak2. 2. Tumor supra Renal : memberi gambaran dropping lily pd foto IVU. ( PCS tampak menunduk ) 3. Tumor dipelvis renis. 4. Tumor divesica urinaria.
B.P.H
Benign Prostat Hypertrophy: Dpt di nilai pada pemeriksan IVU dengan adanya indentasi vesica urinaria dan postero-inferior. BPH juga bisa dinilai :Cystogram/USG/CT MRI. Pd. B.P.H ; harus dilihat dindingnya ada/tak kalsifikasi.
Antegrad/retrograd pyelografi
Bila pada IVU dinyatakan ginjal non visualized , batu dilakukan Retro/antegrad. Sekarang lebih sering dilakukan retrograd Pyelografi ; karena tidak mencederai ginjal. hanya pemasangan katheter harus dengan endoscopi transurethral. sampai ke pelvis renis. untuk menilai Pelvio Calyses System.
Cystogram
Pemeriksaan ini dengan kontras media ; Untuk menilai vesica urinaria. 1. peradangan. 2. Tumor. 3. Desakkan intra/extra vesica,
Urethro-cystogam
Pemeriksaan dengan kontras media dimasukan lewat urethra mengisi sampai vesica urinaria. Untuk menilai : 1. Ada striktur urethra. 2. Adanya striktur karena desakkan prostat 3. Adanya batu di urethra. NB : pada MCU ;os disuruh mixtie,saat midstream urethra dijepit lalu dibuat foto urethranya.
Tractus genitalis.
Secara Radiologi konventional dengan; Pemeriksaan H.S.G (Hystero-Salphyngo-Grafi); Indikasi : 1. Infertility primer/secundair. 2. Kontrol recanalisasi tubae. 3. Menilai besar uterus dan kelainan tubae. 4. Menilai adanya tumor intra uterine.
Pemeriksaan HSG
Instrumentasi yang dipergunakan : 1. speculum. 2 cunam cervix. 3. insertor ( dgn katheter 8 10 F) 4. uterus sonde. 5 spuit. 10 cc, 6. kontras media.
Kelainan uterus :
1, mukosa ireguler : infeksi / mestruasi. 2. mukosa ada filling defect : * myoma uteri, adenomyosis. * blood clot. * synechia. * corpus alienum. 3.Kelainan bentuk uterus: didelphys / infantil uterus septus/ dll.
Kelainan tubae
1. Patensi tuba : bila kedua ujung tubae ada spillage. 2. Tuba non patent: bila tak tampak spillage 3. Non patent dpt karena : * penyempitan ( hydro-salphynx GO) * ada peritubal filling ( karena TBC)
Angiografi.
1. Ialah pemeriksaan pembuluh aorta/arteri/ cabang2 kecil lainnya. Dengan penyuntikkan kontras intra arterial. 2. Disini diperlihatkan suntikan intra-aortal 3. Suntikan intra carotis untuk menilai nya. kelainan arteri ; bisa * penyempitan/pelebaran/ neovaskularisasi
myelografi
Suatu cara untuk pemeriksaan ruang subarachnoid, dengan penyuntikan kontras ke ruang subarachnoid, Kelainan2 yang ditemukan: 1. Desakkan extra dural : HNP/tumor /dll. 2. Desakkan intradural/extrameduler : seperti tumor intradural /extramedular. 3. Desakan intrameduler :tumor sel medula spinalis / ependymoma, dll.