THORAX
Disusun Oleh :
Nurul Permata Sari Sihotang 213210179
Pembimbing :
dr. Hj. Evo Elidar, Sp.Rad (K)
SMF RADIOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM PIRNGADI
MEDAN
2018
PEMBACAAN FOTO
TORAKS
PEMBACAAN FOTO TORAKS
» AP (Anterior-Posterior)
1. Posisi pasien tidur.
2. Skapula masuk ke paru.
3. Clavicula lebih curam.
4. Gambaran vertebra lebih jelas.
5. (Marker L) di sisi kiri foto
PA AP
TEKNIK PEMERIKSAAN
Gambaran radiografi dengan densitas “lunak, densitas cukup dan densitas “keras”.
6. Inspirasi cukup
Inpirasi dinyatakan cukup jika iga 6 anterior atau iga 10 posterior terlihat. Iga sisi
anterior terlihat berbentuk huruf V dan iga posterior terlihat menyerupai huruf A.
skapula
Prosessus
12
CARA MEMBACA THORAX ADALAH
6 PLEURA
7 DIAFRAGMA
8 COR : CTR
14
1. SIMETRISITAS FOTO Foto yang dapat dibaca dengan baik adalah foto
yang simetris antara kiri dan kanannya.
NORMAL :
CORAKAN BRONKHOVASKULER TIDAK MELEBIHI 2/3 MEDIAL (1/3
LATERAL TAMPAK BERSIH)
INTERPRETASI:
NORMAL /MENINGKAT, Gambaran meningkat bila vaskular
melebar akibat adanya bendungan atau kongestif.
CORAKAN BRONKHOVASKULER
NORMAL MENINGKAT
20
6. SINUS COSTOPHRENICUS
INTERPRETASI
LANCIP ATAU TUMPUL
NORMAL : LANCIP
BILA TUMPUL PASTIKAN ADA KELAINAN ATAU TERPOTONG
Syarat CT Ratio :
1. Posisi PA
2. Jarak antara objek (pasien ) Jarak antara objek (pasien )
dengan sumber sinar 1,8 dengan sumber sinar 1,8 --2 meter.2
meter.
3. Inspirasi maksimum
4. Pada orang dewasa
KELAINAN PATOLOGI
PADA FOTO THORAKS
PARENKIM PARU
Pneumonia
Gambaran radiologis
- Dapat berupa infiltrat sampai konsolidasi dengan
”air bronchogram”
- Penyebaran bronkogenik
- Interstitial
- Kavitas
Bronchitis Kronik
Gambaran radiologis
- Gambaran corakan bronkovaskuler meningkat
- Gambaran trains line (seperti rel kereta, yang
merupakan gambaran bronkus yang terpotong secara
longitudinal)
-Gambaran diafragma cenderung letak rendah dan
cenderung mendatar, beberapa kondisi, berada di
bawah vertebra thorakal 10.
- Spasium interkosta melebar, yakni paling mudah
terlihat diantara Spasium interkosta X sampai XI.
Tuberculosis Paru
1. Tuberkulosis minimal Yaitu : luas sarang-sarang yang kelihatan tidak melebihi daerah yang
(minimal tuberculosis) dibatasi oleh garis- garis median, apeks, dan iga 2 depan, sarang- sarang
soliter dapat berada dimana saja, tidak harus berada dalam daerah
tersebut di atas. Tidak ditemikan adanya lubang (kavitas).
yaitu luas sarang-sarang bersifat bercak-bercak tidak melebihi luas satu paru,
2. Tuberkulosis lanjut sedang sedangkan bila ada lubang, diameternya tidak melebihi 4 cm. Kalau sifat bayangan
(moderately advanced sarang-sarang tersebut berupa awan-awan yang menjelma menjadi daerah
tuberculosis) konsolidasi yang homogen, luasnya tidak boleh melebihiluas satu lobus.
3. Tuberkulosis sangat lanjut Yaitu luas daerah yang dihinggapi oleh sarang-sarang lebih dari pada
(far advanced tuberculosis klasifikasi kedua di atas, atau bila ada lubang-lubang,maka diameter
keseluruhan semua lubang melebihi 4 cm.
TB Paru lama aktif
TB Paru tenang
Tampak bercak berawan pada lapangan paru
kanan atas yang disertai bintik-bintik kalsifikasi dan
garis fibrosis
30
Effusi Pleura
MEDIASTINUM ANTERIOR
MEDIASTINUM MEDIUM
TUMOR MEDIASTINUM
TUMOR MEDIASTINUM
44
THANKS!