Anda di halaman 1dari 46

Residen Sub Bag.

Pulmonologi
Periode 1 Januari-31 Maret 2011
Bag Ilmu Penyakit Dalam
FK UNDIP / RSUP DR. KARIADI SEMARANG
PERSYARATAN FOTO RONTGEN THORAX
YANG BAIK:
1. Identitas: nama, usia, jenis kelamin
2. Penanda lain harus lengkap:
- marker R atau L
- nomer film
- tanggal pemotretan
- RS/klinik tempat foto itu dibuat
2. Foto thorax simetris, dapat dilihat dari garis median. Yang
dipakai sebagai parameter adalah ujung medial
clavicula.
Foto thorax simetris: dilihat dari garis median, yang dipakai
sebagai parameter adalah ujung medial clavicula.
PERSYARATAN FOTO RONTGEN THORAX
YANG BAIK: LANJUTAN
3. Foto thorax ketajamannya cukup, yang dipakai sebagai
parameter adalah vertebrae yang terlihat sampai VTh.
IV-V
4. Semua bagian thorax masuk dalam film dan ukuran film
harus sesuai dengan besarnya thorax
5. Tidak ada artefak (bayangan tambahan yang disebabkan
kesalahan saat pembuatan foto)
6. Tidak goyang (dikarenakan penderita tidak tahan nafas,
sehingga bayangan film menjadi kabur)
7. Inspirasi maksimal (diafragma kanan setinggi costae VI
depan atau costae IX belakang)
Enam costae depan (dan sepuluh costae belakang) tampak
dengan jelas
TULANG-TULANG THORAX

Sternum:
1. Biasanya tidak dapat dilihat jelas pada foto PA, karena
adanya superposisi dengan vertebrae thorakalis, namun
tepi manubrium sterni dapat terlihat dengan baik.
2. Untuk menyelidiki sternum, lebih baik dibuat foto lateral
dengan tehnik khusus.
Costae:
1. Costae yang terletak di anterior lebih tinggi di sebelah
lateral daripada di sebelah medial, sehingga costae kiri
dan kanan yang nomernya sama akan membentuk V
shape.
2. Costae yang terletak di posterior lebih tinggi di sebelah
medial daripada di sebelah lateral, sehingga costae kiri
dan kanan yang nomernya sama membentuk A shape.
3. Costae yang terletak anterior
dan berhubungan dengan
sterum pada orang muda
masih merupakan kartilago,
sehingga tidak terlihat pada
foto Rontgen.
4. Sela-sela intercostal diberi
angka menurut angka di
atasnya.
Scapula
1. Sering menyebabkan superposisi atas dinding thoraks
sehingga margo vertebralis dan margo inferior menutup
bagian lateral paru-paru atas.
2. Superposisi ini dapat dihindari dengan menyuruh pasien
melakukan endorotasi maksimal di persendian bahu.
Vertebrae:
1. Pada foto yang dibuat untuk menyelidiki paru, sebagian
besar vertebrae thorakalis tidak dapat dilihat,
dikarenakan tertutup bayangan mediastinum yang sangat
dens.
2. Pada skoliosis, vertebrae keluar dari bayangan
mediastinum.
JARINGAN-JARINGAN LUNAK

Payudara dan Musculus Pectoralis


1. Keduanya menyebabkan bayangan suram yang luas dan
letaknya tergantung pada besarnya
2. Pada usia lanjut payudara terletak rendah bisa sampai di
bawah diafragma, sedangkan pada anak gadis letaknya
lebih tinggi.
3. Papilla mammae mengakibatkan bayangan yang lebih
tinggi lagi densitasnya tergantung tebalnya.
4. Pada laki-laki berbadan tegap M. Pektoralis Mayor
mengakibatkan bayangan suram di bagian tengah.
M. Sternokleidomastoideus

1. Terlihat jelas membujur dari leher di luar thoraks s/d


manubrium sterni, bagian paru yang tidak tertutup
kelihatan amat jelas radiolusen.
2. Kalau batas M.Sternokleidomastoideus ini konkaf, maka
bersama dengan batas medial costae I dan apeks yang
juga konkaf, akan menimbulkan bayangan seperti kavitas.
Catatan:
Pada orang tua yang kurus, bayangan jaringan lunak ini
mungkin disebabkan oleh lipatan-lipatan kulit.
Bisa juga diakibatkan tumor dinding thoraks, benjolan
dalam kulit (neurofibromatosis), atau corpus alienum
seperti: rambut wanita yang panjang.
BANGUNAN INTRA THORAKAL
Di sebelah bawah rongga thoraks dibatasi oleh kedua
diafragma, dimana yang kanan terletak lebih tinggi
dibanding kiri oleh karena adanya hepar.
Di tengah-tengah rongga thoraks tampak bayangan
padat yang disebabkan oleh mediastinum jantung,
pembuluh-pembuluh besar, trachea, dan bronkus yang
besar.
Di bagian tengah paru terdapat bayangan hilus yang
dibentuk oleh: a. pulmonalis, v. pulmonalis, kelenjar
limfe, bronkus, dan persarafan.
YANG DIBACA PADA FOTO THORAX PA

1. Jaringan lunak dari thorax, apakah ada emphysema sub


cutis atau soft tissue tumor.
2. Struktur tulang (costae, clavicula, scapula) apakah ada
tanda-tanda fraktur, metastase.
3. Trachea, posisinya di tengah atau tidak, apakah ada
desakan atau tarikan oleh suatu proses.
4. Jantung: ukuran, bentuk, posisi (ukur CTR).
5. Paru. Karena terdiri dari udara yang merupakan kontras
negatif maka akan terlihat sebagai bayangan radiolusen
dan berwarna hitam. Bandingkan paru kiri dan kanan.
Perhatikan hilus, corakan bronkovaskuler, kedua sinus
costoprenicus dan cardiophrenicus, serta diafragma
kanan dan kiri.
YANG DIBACA PADA FOTO THORAX PA
YANG DIBACA PADA FOTO THORAX LATERAL
1. Bayangan trachea dan cabang broncus utama yang
tampak sebagai bayangan radiolusen dengan batas tegas.
2. Bayangan jantung; dengan ventrikel kanan di depan,
ventrikel kiri di belakang, arcus aorta dan aorta
ascendens.
3. Paru kanan dan kiri overlapping, corakan paru yang
merupakan bayangan garis ke atas, bawah, depan dan
belakang.
4. Perhatikan retrosternal space, retrocardiac space dan
mediastinum.
5. Perhatikan sinus costophrenicus dan cardiophrenicus
Gambaran Thorax Normal

Hal-hal yang harus


diperhatikan :
- Posisi
- Simetrisasi
- Inspirasi
- Kondisi
FAKTOR POSISI

INTERPRETASI
PA (berdiri)

AP (berbaring)

DASAR PENILAIAN
SCAPULA (DILUAR PARENKIM PARU)

CLAVICULA

UDARA FUNDUS GASTER


EFEK PEMBESARAN PADA FOTO AP DAN PA

Pada foto PA, jantung lebih dekat ke film, oleh karena itu
tidak diperbesar
Pada foto AP, jantung lebih jauh dari film, oleh karena itu
lebih diperbesar
Rontgen thoraks portabel biasanya dilakukan foto AP
Efek pembesaran jantung pada foto PA

Foto diambil dari pasien yang sama, dengan jarak waktu 1 jam
FAKTOR SIMETRISASI

Jarak ujung clavicula dengan processus spinosus


(simetris/tidak)

CARA :
Jarak yang sama antara processus spinosus ke sendi
sternoklavikula kanan dan kiri.
Jika prosesus spinosus
vertebra sama jauhnya
dari batas medial masing-
masing klavikula, maka
tidak ada rotasi

ROTASI
FAKTOR INSPIRASI
DASAR PENILAIAN:
PENAMPAKAN DIAFRAGMA

PATOKAN:
VT X / COSTAE BELAKANG 10
/COSTAE DEPAN 6

INTERPRETASI:
CUKUP
KURANG
TERLALU DALAM
KONDISI FOTO THORAX

DINILAI DARI :
Kondisi pulmo keseluruhan (lusensi parenkim paru)

VTh tampak I-IV (< VTh II kurang, > VTh VI keras)

Processus spinosus tampak 3 atau 4

INTERPRETASI :
KERAS (TERLALU HITAM/LUSENS)

CUKUP

KURANG (TERLALU PUTIH/OPAQUE)


TUBERCULOSIS
Tiga tipe utama infeksi tuberculosis paru:
Primer

Post primer atau reaktivasi

Milier

Tuberculoma merupakan lesi masa fokal akibat aktivitas


infeksi tuberkulosis
Post primary TB. Linear parenchymal Miliary TB. Multiple tiny nodules
streaking extending into both apices, scattered throughout both lungs.
with associated retraction of both
hila. The findings are of bilateral
upper lobe fibrosis.
PLEURAL EFFUSION
Akumulasi cairan pada kavum pleura
Dibagi menjadi transudat dan eksudat tergantung kadar
protein di dalamnya
Transudat (protein<3 g/dL) seringkali bilateral karena
peningkatan tekanan hidrostatik (e.g. cardiac or enal failure)
atau karena penurunan tekanan onkotik (nephrotic syndrome
atau cirrhosis).
Eksudates (protein>3 g/dL) akibat peningkatan
permeabilita vaskular yang abnormal (e.g.
infection/empyema, malignant disease, blood, collagen
vascular disorders, and pancreatitis).
Efusi terletak sesuai kavum pleura kecuali bila loculated
Efusi pada kondisi tertentu hanya terletak pada satu sisi,
misalnya pada pankreatitis (efusi hanya di sebelah kiri)
Right pleural effusion. Note the Loculated pleural effusion. The
meniscus-shaped upper surface of right pleural effusion has a sharply
the right pleural effusion. defined medial margin and an
indistinct lateral margin.
EMBOLIC DISEASE
Pulmonary thromboembolism is a complication of deep vein thrombosis.
Highest cause of maternal mortality in pregnancy.
Associated with malignancy, immobility, thrombotic haematological
disorders.
D-Dimer blood test is very sensitive, but not very specific.
Patients with recurrent emboli may require long-term, sometimes lifelong,
warfarin.
Rarely emboli may represent fat emboli (following extensive lower
limb/pelvic trauma) or tumour emboli. Fat embolus is rare and a distinct
phenomenon. Patients present with acute SOB/collapse and dramatic
CXR changes (extensive bilateral air space opacification similar to ARDS
adult respiratory distress syndrome).
Pulmonary emboli. A peripheral wedge-shaped density is seen in the
left lower zone; representing a pulmonary infarct. This appearance is
known as a Hamptons hump.
Pleural fibroma. Mass in the periphery of the left mid zone. This has a
sharply defined medial border and an ill-defined lateral border,
indicating that it is likely to be pleural in origin.
Chronic obstructive pulmonary disease. The lungs are hyperinflated
with flattening of both hemidiaphragms. On the lateral view, the chest
appears barrel-shaped due to an increase in the retro-sternal air
space.

Anda mungkin juga menyukai