Anda di halaman 1dari 3

GANGGUAN PSIKOTIK

No.Dok :
No.Revisi : 00
SOP Tanggal : Pebruari 2016
Halaman : 1/8

UPTD Tanda Tangan Kepala Puskesmas Maryati, SKM, M.Kes


PUSKESMAS NIP.196905161994032005
BULU LOR

1. Pengertian Adalah gangguan yang ditandai dengan ketidakmampuan atau


hendaya berat dalam menilai realita, berupa sindroma
(kumpulan gejala), antara lain dimanifestasikan dengan adanya
halusinasi dan waham.
2. 2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan dalam melakukan
diagnose dan penanganan kasus gangguan psikotik
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bulu Lor Nomor:
SK/DL/SMG/UKP/01/2019 tentang pelayanan klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Keputusan
Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Langkah 1. Petugas melakukan anamnesa baik autoanamnesa
langkah /alloanamnesa :
Prosedur  Apakah sulit berkonsentrasi
 Apakah tidak dapat tidur, tidak mau makan
 Apakah merasa gelisah, tidak dapat tenang, ketakutan
 Apakah seperti mendengar suara orang yang tidak
dapat didengar oleh orang lain
 Bicara kacau yang tidak dapat dimengerti
 Adanya pikiran aneh yang tidak sesuai realita
 Marah tanpa sebab yang jelas, kecurigaan yang berat,
perilaku kacau, perilaku kekerasan
 Menarik diri dari lingkungannya dan tidak merawat diri
dengan baik
 Apakah ada faktor Risiko : ciri kepribadian skizoid ,
paranoid, dependen , stresor kehidupan
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
diperlukan untuk menyingkirkan penyebab organik dari
psikotiknya (gangguan mental organik).
3. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
Kriteria diagnosis :
 Halusinasi (terutama halusinasi dengar); merupakan
gangguan persepsi (persepsi palsu), tanpa adanya
stimulus sensori eksternal. Halusinasidapat terjadi pada
setiap panca indra, yaitu halusinasi dengar, lihat, cium,
raba, dan rasa.
© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin Kepala
Puskesmas Bulu Lor.
GANGGUAN PSIKOTIK

No.Dok :
No.Revisi : 00
SOP Tanggal : Pebruari 2016
Halaman : 2/8

UPTD Tanda Tangan Kepala Puskesmas Maryati, SKM, M.Kes


PUSKESMAS NIP.196905161994032005
BULU LOR

Waham (delusi);merupakan gangguan pikiran, yaitu


keyakinan yang salah, tidak sesuai dengan realita dan
logika, namun tetap dipertahankan dan tidak dapat
dikoreksi dengan cara apapun serta tidak sesuai
dengan budaya setempat. Contoh: waham kejar, waham
kebesaran, waham kendali, waham pengaruh.
 Perilaku kacau atau aneh
 Gangguan proses pikir
 Agitatif
 Isolasi sosial (social withdrawal)
 Perawatan diri yang buruk
4. Petugas melakukan KIE
a. Intervensi Psikososial
 Antisipasi dalam menghadapi kekambuhan
 Dukungan keluarga penting untuk ketaatberobatan
(compliance) dan rehabilitasi.
 Informasikan bahwa obat tidak dapat dikurangi atau
dihentikan tiba-tiba tanpa persetujuan dokter.
 Informasikan efek samping yang mungkin timbul dan
cara penanggulangannya.
 Menjaga keselamatan pasien dan orang yang
merawatnya pada fase akut
 Meminimalisasi stres dan stimulasi
5. Petugas melakukan rujukan ke RS
6. Petugas melengkapi catatan RM

6. Diagram
Alir
7. Unit Ruang pendaftaran
terkait
Ruang pemeriksaan umum
Ruang pelayanan obat

© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin Kepala
Puskesmas Bulu Lor.
GANGGUAN PSIKOTIK

No.Dok :
No.Revisi : 00
SOP Tanggal : Pebruari 2016
Halaman : 3/8

UPTD Tanda Tangan Kepala Puskesmas Maryati, SKM, M.Kes


PUSKESMAS NIP.196905161994032005
BULU LOR

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai


diberlakukan

© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin Kepala
Puskesmas Bulu Lor.

Anda mungkin juga menyukai