Anda di halaman 1dari 33

ASSALAMU’ALAIKUM

WR.WB
KELOMPOK

NOVAN KHOTIJAH
GUMREGAH SAFINA

NURUL
ANJAS UPI
ABIBAH
MAKALAH ASUHAN
KEPERAWTAN GANGGUAN
JIWA PSIKOTIK,
GELANDANGAN DAN
PENGGUNA NAPZA
NAPZA
PENGERTIAN NAPZA

 Zat adiktif atau istilah yang paling dikenal


kalangan masyarakat luas dengan istilah
narkoba adalah berasal dari kata narkotik dan
bahan adiktif. Istilah tersebut kemudian
berkembang menjadi napza, yang merupakan
kependekan dari narkotik, alkohol, psikotropika,
dan zat adiktif lainnya.
JENIS ZAT ADIKTIF

Zat adiktif Zat psikoaktif

adalah golongan
adalah suatu zat yang bekerja
bahan atau zat secara selektif
yang apabila terutama pada
digunakan otak, sehingga
dapat dapat
menimbulkan
menimbulkan perubahan pada
kecanduan atau perilaku, emosi,
ketergantungan. kognitif.
Akibat Penggunaan Zat
Adiktif

 Seseorang yang menggunakan zat adiktif akan


dijumpai gejala atau kondisi yang disebut
intoksikasi (teler) yaitu kondisi zat adiktif
tersebut bekerja dalam susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan memori, perilaku,
kognitif, alam perasaan, dan kesadaran.
RENTANG RESPONS GANGGUAN
PENGGUNAAN ZAT ADIKTIF
1. 2.
Eksperimental Rekreasional

4.
3. Situasional
Penyalahgunaan

5.
Ketergantungan
TANDA DAN GEJALA
Opiat Ganja Sedatif-Hipnotik Alkohol Amphetamine

1. Eforia 1. Eforia 1. pengendalian 1. mata 1. selalu


2. Mengantuk 2. mata diri berkurang merah terdorong
3. bicara merah 2. jalan 2. bicara untuk
cadel 3. mulut sempoyongan cadel bergerak
4. konstipasi kering 3. mengantuk 3. jalan 2. berkeringat
5. penurunan 4. banyak 4. memperpanjang sempoyon 3. gemetar
6. Kesadaran bicara dan tidur gan 4. cemas
tertawa 5. hilang 4. perubaha 5. depresi
5. nafsu kesadaran n persepsi 6. paranoid
makan 5. penuruna
meningka n
t kemampu
6. gangguan an menilai
persepsi
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA

 Waspadai jika ditemukan benda-benda seperti:


 jarum suntik,
 kertas timah,
 CD bekas atau kartu telepon yang
permukaannya bergores,
 Waspadai jika saudara atau teman
memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut.
 Prestasi sekolah menurun secara
drastis/anjlok.
 Pola tidur berubah, misalnya pagi susah
dibangunkan dan malam suka begadang.
 Selera makan berkurang.
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
 Identitas Klien
 Alasan Masuk
 Faktor Predisposisi
 Fisik
 Psikososial
 Status Mental
 Kebutuhan Persiapan Pulang
POHON MASALAH NAPZA
Resiko perilaku
EFFECT kekerasan

Intoksikasi
CORE PROBLEM

Penyalahgunaan zat

CAUSA

Harga diri rendah

Gangguan konsep diri

Koping individu tidak


efektif
DIAGNOSIS

Intoksikasi

Penyalahgunaan Zat

Harga Diri Rendah

Gangguan Konsep Diri

Koping Tidak Efektif

Resiko Perilaku Kekerasan


GELANDANGAN
PENGERTIAN GELANDANGAN

 Gangguan mental atau penyakit kejiwaan adalah


pola psikologis atau perilaku yang pada
umumnya terkait dengan stress atau kelainan
mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari
perkembangan normal pada manusia
 Faktor yang menyebabkan seseorang
menjadi gelandangan :

1. Tingginya tingkat kemiskinan yang


menyebabkan seseorang tidak mampu
memenuhi kebutuhan dasar minimal dan
menjangkau pelayanan umum sehingga
tidak dapat mengembangkan kehidupan
pribadi atau keluarga secara layak.
2. Rendahnya tingkat pendidikan dapat
menjadi kendala seseorang untuk
memperoleh pekerjaan yang layak.
3. Kurangnya ketrampilan kerja dapat
menyebabkan seseorang tidak dapat
memenuhi tuntutan pasar kerja.
 Manifestasi klinis :

1. Tubuh kotor sekali


2. Rambut seperti sapu ijuk
3. Pakaian compang camping
4. Membawa bungkusan besar dan
berisi macam-macam barang
5. Bertingkah laku aneh seperti
tertawa sendiri dan sukar diajak
berkomunikasi dan bermusuhan
6. Pribadi tidak stabil
7. Tidak memiliki kelompok
PENATALAKSANAAN.

Perawat dan penyedia asuhan kesehatan lain


dapat membantu klien dengan cara-cara berikut :
1. Berikan penatalaksanaan fan supervisi
pengobatan setelah meyakinkan bahwa klien
mengerti tentang obat, kegunaan, dan efek
sampingnya.
2. Ajari perawatan diri pada klien, dan
manfaatkan keberhasilan untuk memotivasi
klien melaksankan aktivitas yang lebih banyak
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Akui bahwa hubungan dengan anggota
keluarga kandung bisa menyebabkan konflik
dan mungkin tidak ada.
PENGOBATAN

1. Obat-obatan neuroleptika digunakan untuk


klien yang menderita skizofenia.
2. Agens antiparkinson digunakan untuk
menangani efek samping ekstrapiramidal
akibat obat-obatan neuroleptika.
3. Obat-obatan anidepresan digunakan untuk
klien yang menderita gangguan depresi
mayor.
PENATALAKSANAAN UNTUK KLIEN
GELANDANGAN

1. Buat supaya dosis dan waktu pemberian obat


menjadi sederhana.
2. Beri pengobatan pada klien dengan cara sederhana,
wadah yang mudah digunakan, lebih disukai yang
dapat menyaring kebisingan, misalnya kantung
lembut yang dilengkapi dengan retsleting. Wadah
pil yang kaku atau botol keci yang
bisamenyebabkan isinya berbunyi dapat membuat
klien beresiko menghadapi penyerangan atau
perampokan.
3. Tuliskan instruksi dan informasi pengobatan yang
penting untukn klien supaya ia tetap meneruskan
pengobatan. Tekankan bahwa klien tidak boleh
mengonsumsi obat bersama obat lain atau alkohol.
TERAPI KELOMPOK

1. Beri dukungan, dan kuatkan setiap perasaan klien


bahwa dirinya berharga.
2. Kurangi isolasi sosial dan sifat apatis tentang
situasi kehidupan saat ini.
3. Ajari praktik perawatan diri, cara-cara
,engkomunikasikan kebutuhan, dan cara berhungan
dengan orang lain.
4. Informasikan kepada klien tentang sumber-sumber
komunitas dan bagaimana memperoleh sumber-
sumber tersebut melalui lembaga atau tempat
perlindungan melalui upaya klien sendiri.
5. Buat rencana untuk memperoleh pelayanan
intervensi krisis jika diperlukan. Ajarkan
ketrampilan dasar pertolongan pertama jika klien
menunjukan tingkat kemampuan kognitif yang
sesuai.
ASUHAN KEPERAWATAN

 Pengkajian

1. Data inti komunitas


2. Data subsistem
3. Data komunikasi
4. Data pendidikan
5. Keamanan
6. Persepsi
POHON MASALAH GELANDANGAN
Defisit perawatan diri

Sindrom pasca trauma

Harga diri rendah


Diagnosis Keperawatan
Defisit Perawatan Diri: Higine, Berhias, Makan, Atau
Ke Toilet
Kemungkinan Penyebab :
1. Ketidakmampuan kognitif.

2. Kurang sistem pendukung dan sumber-sumber


yang dibutuhkan untuk perawatan.
3. Riawayat pernah di tempatkan di suatu
institusi atau sering dirawat di rumah sakit.
4. Riwayat skizodrenia atau gangguan alam
perasaan.
5. Riwayat gagguan organis karena penggunaan
zat.
PSIKOTIK
Definisi

 Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai


dengan ketidak mampuan individu menilai
kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat
halusinasi, waham atau perilaku kacau/ aneh.

 Gangguan psikotik singkat/ akut didefinisikan


sebagai suatu gangguan kejiwaan yang terjadi
selama 1 hari sampai kurang dari 1 bulan,
dengan gejala psikosis, dan dapat kembali ke
tingkat fungsional premorbid.
Etiologi

 Didalam DSM III faktor psikososial bermakna


dianggap menyebabkan psikosis reaktif akut,
tetapi kriteria tersebut telah dihilangkan dari
DSM IV. Perubahan dalam DSM IV
menempatkan diagnosis gangguan psikotik
singkat/ akut di dalam kategori yang sama
dengan banyak diagnosis psikiatrik utama
lainnya yang penyebabnya tidak diketahui dan
diagnosis kemungkinan termasuk gangguan
yang heterogen.
Manifestasi klinis

 Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :


 Mendengar suara-suara yang tidak ada
sumbernya
 Keyakinan atau ketakutan yang aneh/ tidak
masuk akal
 Kebingungan atau disorientasi

 Perubahan perilaku; menjadi aneh atau


menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan
berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain
atau lingkungan, bicara dan tertawa serta
marah-marah atau memukul tanpa alasan.
PENATALAKSANAAN

 Menjaga keamanan pasien dan individu yang


merawatnya, hal yang dapat dilakukan antara
lain:
 Keluarga atau teman harus mendampingi pasien

 Kebutuhan dasar pasien terpenuhi (misalnya,


makan, minum, eliminasi dan kebersihan)
 Hati-hati agar pasien tidak mengalami cedera
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
 Identitas klien
 Keluhan utama
 Faktor predisposisi
 Aspek psikososial
 Status mental
 Kebutuhan persiapan pulang
 Mekanisme koping
 Masalah psikososial dan lingkungan
 Pengetahuan didapat dengan wawancara klien
dan disimpulkan dalam masalah.
 Aspek medik
Pohon masalah psikotik
Keadaan emosional yang labil dan ekstrim
(iritabel)

Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)

Agitasi atau perilaku aneh (bizar)

Halusinasi

Waham
Diagnosis

 Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan


psikotik akut adalah sebagai berikut :
1. Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang
dibayangkan : misalnya, mendengar suara yang
tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang
tidak ada bendanya).
2. Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata
salah dan tidak dapat diterima oleh kelompok
sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa
mereka diracuni oleh tetangga, menerima pesan
dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh
orang lain).
3. Agitasi atau perilaku aneh (bizar)
4. Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)
5. Keadaan emosional yang labil dan ekstrim
(iritabel)
TRIMAKASIH
WASSALAMU’ALAIKUM
WR.WB

Anda mungkin juga menyukai