Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN


NAPZA
DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa


Dosen Pembimbing :
Ns. Abu Bakar Sidik, S.Kep.,M.Kes.

Disusun Oleh :
FITRI ANGRIA SARI
NIM : 22.14901.12.19

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA
PALEMBANG 2023

i
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan pendahuluan yang
berjudul laporan pendahuluan napza ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada stase keperawatan jiwa. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang pengkajian yang bisa dilakukan pada lansia
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ns. Abu Bakar Sidik,
S.Kep.,Mkes pada stase keperawatan jiwa yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan stase atau
bidang yang sedang kami jalani ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu saya berharap kritik dan saran yang membangun saya demi
kesempurnaan laporan ini.

Banyuasin , Januari 2023

Fitri Angria Sari

ii
DAFTAR ISI

Cover..............................................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Daftar isi.........................................................................................................iii

I. Masalah Keperawatan........................................................................... 1

II. Proses Terjadinya Masalah.................................................................. 1


III. Pohon Masalah.................................................................................... 5

IV. Masalah Keperawatan....................................................................... 8

V. Rencana Tindakan Keperawatan........................................................ 11

Daftar Pustaka................................................................................................iv

iii
I. Masalah Keperawatan
Gangguanpenggunaannapzakopingindividutidakefektif

II. Proses terjadinya masalah


a. Definisi
Zat adiktif / narkoba berasal dari kata narkotik dan bahan adiktif. Istilah
itu kemudian berkembang menjadi napza yang merupakan kependekan dari
narkotik, alkohol, psikotropika dan zat aditif lainnya. Narkotik adalahobat-
obatan yang bekerja pada susunan saraf pusat dan digunakan sebagai analgesic
(pengurang rasasakit). Pada bidang kedokteran, psikotropika adalah obat-
obatan yang efek utamanya pada aktivitas mental dan perilaku biasanya
digunakan untuk pengobatan gangguan kejiwaan. Bahan adiktif adalah bahan
yang apabila digunakan dapat menimbulkan kecanduan/ketergantungan
(Yusuf,2015).

b. Faktor Predisposisi
1. Faktor Biologis
Kecenderungankeluargaterutamaorangtuayangmenyalahgunakannapza.Peny
akit kronis : Asma bronkial, kanker, penyakit lain dengan masa sakit
yangmenohor.
2. FaktorPsikologis
Gangguan kepribadaian, HDR, disfungsi keluaraga, orang/remaja yang
memiliki perasaan tidak aman. Keterampilan pemecahan masalah yang
menyimpang, gangguan identitas ndiri, kecenderungan homoseksual, rasa
bermusuhan dan orangtua.
3. SosialKultural
Masyarakat yang ambivalensi tentang penggunaan zat adiktif, norma
kebudayaan,adiktif untuk upacara adat, lingkungan tinggal, perilaku
menyimpang seksual dini,rmajayangterkait tindakan kriminal.
c. FaktorPresipitasi
1. Pernyataan untuk mandiri dan membutuhkan teman sebaya sebagai
pengakuan
2. Prinsip kesenangan, menghindari sakit/stress
3. Kehilangan seseorang/sesuatu yangberarti
4. Diasingkan oleh lingkungan
5. Kompleksitas dan kehidupan modern

d. Tanda dan gejala


1. Tingkah laku klien pengguna zat sedaktif hipnotik
- Menurunnya sifat menahan diri
- Tidak stabil koordinasi motorik kurang
- Bicara cadel
2. Tingkah laku klien pengguna ganja
- Kontrol diri menurun bahkan hilang
- Menurunnya motivasi perubahan diri
3. Tingkah laku klien pengguna alkohol
- Sikap bermusuhan
- Kontrol diri menurun
- Suara keras dan kacau

e. Batasan karakteristik
Seseorang yang berada dalam disfungsi keluarga akan tertekan, dan
ketertekanan itu dapat merupakan faktor penyerta bagi dirinya terlibat dalam
penyalahgunaan/ketergantungan NAPZA, kondisi keluarga yang tidak baik itu
adalah :
1. Keluarga yang tidak utuh :orang tua meninggal, orang tua cerai, dll
2. Kesibukan orang tua
3. Hubungan interpersonal dalam keluarga tidak baik
f. Akibat
NAPZA berbahaya karena terutama berpengaruh pada otak (susunan saraf
pusat) (lydia Harlina,2008) seperti berikut :
1. Depresan
Depresan dapat pula menyebabkan penurunan kesadaran karena
mempengaruhi susunan saraf. Depresan termasuk opioida (heroin, morfin,
kodein, putaw), anti cemas, hinpotik, obat penenang, dan alkohol.
2. Stimulan
Stimulan adalah zat yang memiliki sifat merangsang kerjaotak,
menyebabkan pemakainya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Ini
termasuk morfin, kokain amfetamin (sabu-sabu dan ecstasy), kafein dan
nikotin.
3. Halusinogen
Halusinogen merupakan zat yang merubah pikiran maupun perasaan dan
memiliki efek halusinasi, serta tidak digunakan dalam terapi medis,
misalanya mescalin, ganja, berbagai jenis jamur, LSD, tanaman kecubung
dan fensiklidin.

g. Rentan Respon

ResponAdaptif Responmaladaftif

Eksperimental Rekreasional situasional Penyalahgunaan Ketergantungan

Keterangan:
1. Eksperimental
Kondisi penggunaan pada tahap awal, disebabkan rasa ingin tahu, ingin
memiliki pengalaman baru/seringdikatakan tahapcoba-coba.
2. Rekreasional
Menggunakan zat saat berkumpul bersama dengan teman sebaya yang
bertujuan untu krekreasi bersama teman sebaya.
3. Situasional
Orang yang menggunakan zat mempunyai tujuan tertentu secara individual
sudah merupakabn kebutuhan bagi dirinya sendiri biasanya digunakan pada
saat konflik stress dan frustasi.
4. Penyalahgunaan
Penyalahgunaan zat yang bersifat patologis, sudah digunakan secara rutin
paling tidak berlangsung selama 1bulan dan tentang penyimpangan perilaku
dan mengganggu fungsi dalam peran dilingkungan sosial pendidikan.
5. Ketergantungan
Penyalahgunaan zat yang cukup berat telah terjadi ketergantungan fisik dan
psikologis.

h. Sumber koping
Sumber koping adalah suatu evaluasi terhadap pilihan koping dan strategi
remaja.individu dapat mengatasi stres dan ansietas dengan menggunakan
sumber koping di lingkungan. Sumber koping tersebut sebagai modal untuk
menyelesaikan masalah.selain itu, dukungan sosial, keyakinan dan budaya
dapat membantu remaja

i. Mekanisme koping
1. Denialdarimasalah
2. Proyeksi merupakan tingkah laku untuk melepaskan diri dari tanggung
jawab
3. Disosiasi merupakan proses dari penggunaan zat adiktif

III. PohonMasalah
Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri/orang kain Effect

Kontrol emosi labil Core problem

Koping individu inefektif Causa


IV. MasalahKeperawatan
No Masalah Keperawatan Data Yang Perlu Dikaji
1 Koping individu tidak efektif DS :
Klien mengatakan jika ada masalah
hanya diam dan dipendamKlien
menyebutkan dirinya tidak percaya
diri

DO :
Tidak terlalu fokus saat bicaraKlien
mengatakan hak negatif tentang
diri sendiriKlien tampak
menghindari

V. Rencana tindakan keperawatan


Diagnosa Kep. Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
NAPZA TUM : Setelah 1. Membina
Klien dapat melakukan hubungan saling
menghilangkan intervensi klien percaya dengan :
kebiasaan menunjukkan - Beri salam
mengkonsumsi tanda-tanda setiap intervensi
obat terlarang percaya kepada - Perkenalkan
TUK 1 : klien perawat : nama
dapat membina - Wajah cerah, - Tanyakan nama
hubungan saling tersenyum dan panggilan
percaya - Berkenalan - Tunjukan sifat
- Ada kontak empati
mata - Tanyakan
- Bersedia cerita perasaan klien
dan - Buat kontak
mengungkapkan mata
masalah
TUK 2 Setelah 1. Observasi TTV
Klien tidak melakukan 2. Menjaga
menjalani interaksi klien keselamatan
ancaman tidak menjalani pasien
kehidupan: ancaman 3. Hindari sikap
kehidupan yang dapat
menimbulkan
rasa curiga
4. Dnegarkan klien
berbicara
5. Observasi tanda-
tanda kejang
DAFTAR PUSTAKA

Butcher,Howardk.dkk.
2018.Nursinginterventionsclasification(NIC).Singapore:Ersevier
Butcher,Howardk.dkk.2018.Nursinggotcomeclasication(NOC)klasifikasiluaranke
perawatan. Singapore: Fisevter
Herchman, T.2015.Diagnosiskeperawatandefinisidanklasifikasi.Jakarta:EGC
Wilkinson, Judits. 2014. Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta : EGC
Yusuf,AH.dkk. 2015.Buku ajarkeperawatankesehatan jiwa. Jakarta: EGC
STRATEGI PELAKSANAAN
NAPZA

SP 1 Pasien
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mendiskusikan dampak NAPZA
3. Mendiskusikan cara meningkatkan motivasi
4. Latihan cara mengontrol keinginan
5. Mendiskusikan cara mengontrol keinginan
6. Latihan cara mengontrol keinginan
7. Membuat jadwal aktivitas

SP 2 Pasien
1. Mendikusikan cara menyelesaikan masalah
2. Mendiskusikan cara hidup sehat
3. Latihan cara menyelesaikan masalah
4. Latihan cara hidup sehat
5. Mendiskusikan tentang obat

SP 1 Keluarga
1. Mendiskusikan masalah yang dialami
2. Mendiskusikan tentang NAPZA
3. Mendiskusikan tahapan penyembuhan
4. Mendiskusikan cara merawat
5. Mendiskusikan kondisi yang perlu dirujuk
6. Latihan cara merawat

SP 2 Keluarga
1. Mendiskusikan cara meningkatkan motivasi
2. Mendiskusikan pengawasan dalam minum obat
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN NAPZA

SP 1 Pasien
 Orientasi
- Selamat pagi dik, perkenalkan saya perawat F, nama adik siapa?
- Bagaimana kalau B tidak keberatan, selama 20 menit kedepan kita akan
berbincang tentang kesehatan B. Gimana?

 Kerja
- Apa yang biasa B pakai sebelum masuk ke pusat rehabilitasi ini? Ganja?
- Apakah ada keluhan dengan kesehatan B? Apakah B ingin berhenti? Berapa
kali B mencoba untuk berhenti?
- Ada beberapa cara untuk menghindari penggunaan ganja yaitu menghindari
kawan-kawan yang menawarkan ganja, kunjungi teman-teman yang tidak
menggunakan, bicara pada teman-teman yang berhasil berhenti, kalau pergi
keluar dari rumah sebaiknya ditemani keluarga.

 Terminasi
- Bagaimana perasaan B setelah kita berbincang? Bagus sekali.
- Besok kita berbincang lagi untuk mendiskusikan hasil latihannyadan kita
lebih cara yang lain.
- B dimana dan berapa lama ? sampai jumpa besok.

Anda mungkin juga menyukai