DISUSUN OLEH :
LISNA LISMAYANTI
181901000024
negatif. Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi diri yang negatif terhadap
diri sendiri atau kemampuan diri. Harga diri rendah yang berkepanjangan
masalah kesehatan lain terutama kesehatan jiwa. Gangguan harga diri rendah
termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri karena gagal mencapai
A. Faktor Predisposisi
meliputi penolakan dan kurangnya penghargaan diri dari orang tua, harapan
orang tua yang tidak realistis, orang tua yang tidak benar, membenci dan tidak
pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis, gagal mencintai dirinya dan
menggapai cinta orang lain, misalnya karena orang tua tidak percaya pada
B. Faktor Presipitasi
dengan orang lain yang menimbulkan rasa aman. Klien semakin tidak
rasa aman tetapi hidup itu sendiri begitu menyakitkan dan menyulitkan
C. Rentang Respons
Maladaptif
Keterangan :
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif
diterima.
Menurut Stuart dan Sundeen yang dikutip oleh Anna Budi Keliat,
menjadi 2 yaitu :
dari kasus.
identitas sementara.
keunikan individu.
Isolasi Sosial
Kehilangan / Kegagalan
B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG DIKAJI
1. Masalah Keperawatan
Data Subyektif :
Merasionalisasikan penolakan
Data Obyektif :
Produktifitas menurun
Penyalahgunaan zat
DAFTAR PUSTAKA
Umur : 50 tahun
1. Pengkajian
dan malu, merasa tidak mampu, malu bertemu orang lain, keluarga sering
mengkritik dirinya dan sehingga pasien menjadi minder pada orang lain,
Pasien terlihat malu, tidak berani menatap muka lawan bicara, lebih banyak
2. Masalah Keperawatan/diagnosis
malu bertemu orang lain, keluarga sering mengkritik dirinya dan sehingga
3. Rencana Keperawatan
4. Catatan Keperawatan
teurapeutik.
Respon pasien terhadap tindakan
kemampuan pasien
4. Menunjukan keramahtamahan
TTD
Lisna Lismayanti
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TUK :
1. Pasien membina
Setelah dilakukan 2x24 jam 1.Bina hubungan dengan menggukankan Menunjukan keramahan dan sikap
hubungan saling
interaksi pasien menunjukan prinsip komunikasi terapeutik : bertahan
percaya dengan
ekspresi wajah yang bersahabat, Agar pasien tidak ragu kepada
perawat Sapa pasien dengan ramah baim
menunjukan rasa senang, ada perawat
verbal maupun non verbal
kontak mata, mau menjabat Menunjukan bahwa perawat ingin
Perkenalkan diri dengan sopan
tangan, mau menyebutkan nama, kenal dengan pasien
Tanyakan nama lengkap dan mana
mau menjawab salam dan pasien panggilan yang disukai pasien Agar pasien percaya kepada
mau duduk bedampingan dengan Jelaskan tujuan pertemuan perawat
perawat, mau mengutarakan Jujur dan menepati janji Penerimaan yang sesuai dengan
masalah yang dihadapi Tunjukan sikap empati dan enerima keadaan yang sebenernya dapat
apa adanya meningkatkan keyakinan pada
Beri perhatian dan perhatikan keluarga serta merasa adanya
kebutuhan dasar pasien suatu pengakuan
2.Pasien dapat Setelah 3x interaksi pasien menyebutkan 2.1 diskusikan dengan pasien tentang : Pengertian tentang dirinya akan
mengidentifikasi : memudahkan pasien
Aspek positif yang dimiliki pasien,
aspek positif dan
Aspek positif dan kemampuan keluarga dan lingkungan
kemampuan yang
yang dimiliki pasien Kemampuan yang dimiliki pasien
dimiliki
Aspek positif keluarga
2.2 bersama pasien buat daftar tentang :
Aspek positif lingkungan klien Engingatkan pasien tentang hal
Aspek positif yang dimiliki pasien, positif dan nyata anak
keluarga dan lingkungan menambah percaya diri
Kemampuan yang dimiliki pasien
4.klien dapat Setelah 5x interaksi pasien membuat 4.1 rencanakan dengan pasien aktivitas menambah percaya diri pasien
merencanakan rencana kegiatan harian yang dapat dilakukan setiap hari bahwa pasien
kegiatan sesuai sesuai kemampuan pasien : bertanggungjawab terhadap
dengan kemampuan kegiatan mandiri dirinya
yang dimiliki kegiatan dengan bantuan meningkatkan kemampuan
4.2 tingkatkan kegiatan sesuai kondisi pasien sesuai realitas
pasien memberikan gambaran
4.3 beri contoh cara pelaksanaan kegiatan pelaksanaan sehingga pasein
yang dapat pasien lakukan dapat melakukan
5.Pasien dapat Setelah 6x interaksi pasien melakukan 5.1 anjunrkan pasien untuk melaksanakan
melakukan kegiatan kegiatan sesuai jadwal kegiatan yang kegiatan yang telah direncanakan
sesuai rencana yang dibuat 5.2 pantau kegiatan yang dilaksanakan
dibuat pasien
5.3 beri pujian atas usaha yang dilakukan
pasien
5.4 diskusikan kemungkinan pelaksanaa
kegiatan setelah pulang
6.Pasien dapat Setelah 7x interaksi pasien 6.1 beri pendidikan kesehatan pada mempersiapkan keluarga agar
memanfaatkan memanfaatkan system pendukung yang keluarga tentang cara merawat pasien dapat merawat pasien yang rendah
system pendukung ada di keluarga dengan harga diri rendah diri
IMPLEMENTASI EVALUASI
DS : mengatakan dirinya tidak berguna dan malu, pasien mengatakan nampu memperkenalkan
merasa tidak mampu, malu bertemu orang lain, dirinya. Nama : R. Umur : 50 tahun
keluarga sering mengkritik dirinya dan sehingga Pasien mengatakan senang berkenalan
pasien menjadi minder pada orang lain dengan perawat
Tindakan keperawatan :
A : gangguan konsep diri harga diri rendah
1. Membina hubungan saling percaya
Pasien mampu menyebutkan kemampuan
2. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki pasien
positif yang dimiliki pasien
3. Membantu menilai kemampuan yang akan Pasien dapat melatih kemampuan positif
dilatih yang dimiliki pasien
4. Melatih kemampuan yang dipilih pasien
P:
5. Menyusun jadwal kegiatan pelaksanaan
kemampuan yang dipilih Letih kemampuan yang dipilih oleh pasien
Latih kemapuan yang dipilih pasien 2x/hari
RTL :
Ruangan : Anggrek
Pertemuan :2
I . PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi Klien
B. Diagnosa Keperawatan
C. Tujuan Khusus
kemampuan klien
D. Tindakan Keperawatan
1. Membina hubungan saling percaya
digunakan
kemampuan klien
A. Tahap Orientasi
1. Salam Terapeutik
sering dipanggil suster Lisna. Nama ibu siapa? Lebih suka dipanggil
Selatan, saya praktek di sini selama 2 minggu dari tanggal 08-25 April
2020. Saya praktek pada sore hari dari pukl 14.00 – 19.00 WIB. Hoby
ibu apa?.”
2. Kontrak
a. Topik :”Bagaimana kalau kita bincang-bincang sebentar tentang
15 menit”
ruang tengah”
B. Tahap Kerja
Bu, dari tadi saya melihat ibu melamun dan diam saja? Apa yang
tertentu seperti Selasa dan Kamis ikut pengajian.Kalau begitu kegiatan apa
C. Tahap Terminasi
1. Evaluasi
bincang?.”
b. Evaluasi obyektif :“Coba ibu sebutkan lagi kegiatan apa yang sering
tadi.”
kegiatan latihan, kegiatan yang positif yang masih ibu miliki yang
tamanlagi?.”
16.00 sore?.”
ANALISA PROSES INTERAKSI
Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal Analisi Berpusat pada Perawat Analisa Berpusat Pada Pasien Respon
P : Selamat pagi Bu, P: Memandang K dan tersenyum P : Ingin membuka percakapan K masih ragu terhadap orang baru Salam merupakan kalimat
boleh saya duduk di K: Ekpresi datar dengan pasien dan berharap dengan yang masuk ke lingkungannya pembuka untuk memulai
sebelah ibu ? sapaan sederhana P bisa diterima suatu percakapan
oleh K. sehingga dapat terjalin
K ragu terhadap orang baru rasa percaya.
K: Ekpresi datar P : merasa senang ada tanggapan
K : Pagi, silahkan. P: memandang pasien atas salam walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P : Oh ya, perkenalkan P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus diberikan K masih memberikan tanggapan Memperkenalkan diri
saya Lisna , saya menjulurkan tangan ke K penjelasan tentang kedatangan P secara ragu-ragu dapat menciptakan rasa
mahasiswa praktek K : Tanpa memandang P percaya klien terhadap
disini yang akan menerima uluran tangan P perawat
merawat Ibu.
K : (diam)
P : Nama Ibu siapa ? P : Masih menjabat tangan P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu Mengenal nama pasien
pasien dan mendekatkan diri ke- akan memudahkan
K interaksi
K : Menoleh sebentar
K : Ny. R.A.D K : Menyebut nama dengan P merasa pasien enggan berkenalan K merasa perkenalan hanya
menunduk dan menarik formalitas belaka
tangannya
P : ibu senangnya P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan dengan K mencoba mengingat nama yang Nama panggilan
dipanggil dengan K : Menoleh ke ruangan sekitar pasien disukainya merupakan nama akrab
nama apa ? klien sehingga
K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun jawaban singkat K mulai tertarik dengan menciptakan rasa senang
K:R menjawab singkat lalu perkenalan dengan P akan adanya pengakuan
menunduk lagi atas namanya
P : Wah, P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan suasana K berpikir sejenak, mengngingat Pujian berguna untuk
kedengarannya enak tersenyum nama yang disukainya mendekatkan perawat
kalau saya panggil Ibu K : Menunduk menjalin hubungan
therapeutik dengan klien
K : Iya K : Menoleh ke P P merasa pertanyaan mendapatkan K mulai merasa bahwa P datang
P : Memperhatikan K respon untuk membantu K
P : Ibu tinggal dimana P : Memandang K P masih berusaha membangun K berpikir dan mengingat-ingat Topik sederhana
K : Menunduk dan berpikir keakraban dengan topik sederhana membantu menjalin
kedekatan dengan klien
K : gang aut K : Menoleh ke P dan tersenyum P senang karena K memberi respon K senang karena ingat daerah
lalu menunduk lagi asalnya dan kembali
P : Memperhatikan K membayangkan daerah asalnya
tersebut
P : Sekarang Ibu R P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat-ingat Umur mempengaruhi
umurnya berapa? K : Menoleh ke halaman dan daya ingat klien
terdiam beberapa lama
K : Em…50 tahun K : Menoleh P sebentar lalu P merasa arah pertanyaan sudah K menjawab sesuai dengan daya
menunduk lagi dapat dijawab jelas oleh K ingat yang dimilikinya
P : Tersenyum
P : Ibu ingat nggak, P : Menunjukkan keseriusan P berhati-hati karena pertanyaan tsb K mengingat-ingat Keluhan utama
kenapa ibu dirawat K : Menunduk sangat spesifik dan takut merupakan dasar pasien
disini? menyinggung pasien dirawat di RS Jiwa
K menjawab ragu-ragu dengan
K : Saya dibawa K : Menoleh ke P, pandangan P lega karena K tidak tersinggung penuh rasa malu dan takut
keluarga saya karna mata K kosong, dan K langsung
marah-marah menunduk lagi
P : Ibu R kenapa P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh alasan pasien K tidak berusaha mengungkapkan Mempengaruhi daya
waktu itu marah- K : Menunduk dirawat, mengkaji daya ingat K alas an pasien dirawat dan K tidak ingat pasien
marah ? berusaha mengingat-ngingat
Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal Analisi Berpusat pada Perawat Analisa Berpusat Pada Pasien Respon
P : Selamat pagi Bu, P: menghampiri K, tersenyum P penuh percaya diri senang Kemungkinan K berpikir kenapa Salam merupakan kalimat
lalu duduk bersampingan dengan bertemu dengan K perawat menghampiri dirinya pembuka untuk memulai
K : Pagi pasien suatu percakapan
K : memandang kearah P dan sehingga dapat terjalin
membalas senyum terus rasa percaya.
menundukan kapala kembali
P : apa ibu masih ingat P : tetap tersenyum sambil P berharap k masih mengingat K merasa yakin masih mengenali Hubungan saling percaya
dengan saya ? menyentuh pundak K tentang diri p lawan bicaranya sebagai dasar interaksi
K : iya masih ingat, K : berkata sambil tersenyum terapeutik antara perawat
suster Lisna kan ? dan pasien
P : iya ibu betul sekali, P : tetap tersenyum, sambil P Berharap K bersedia melanjutkan K bersedia melanjutkan interaksi Memberikan informasi
kemarin kan saya memperbaiki posisi duduk interaksi dengan p tentang waktu P
sudah mamberikan mendekati K mengadakan interaksi
daftar kegiatan ibu, dengan K
apa ibu sudah
memilihnya? Ibu
bersedia tidak untuk K : menatap P kemudian
berbincang-bincang menundukan kepala kembali
sebentar 15 menit
saja?
K : menganggukan
kapala, sambil
kembali menundukan
kepala
P : bagaimana P : nada suara rendah relaks dan P ingin mengetahui keadaan K hari K bersedia menceritaka apa yang Pertanyaan terbuka
perasaan ibu R hari jelas ini dia rasakan saat itu mamberi kesempatan
ini? pada pasien untuk
K : kepala saya pusing K : memandang lurus ke depan menceritakan
suster sambil sesekali menunduk keadaannya.
memegang kepala
P : kenapa Bu ? P : tetap dalam keadaan tenang P berusaha menggali keluhan K K sedih karena merasa dirinya Pertanyaan ini diajukan
K : saya merasa tidak sambil memegang pundak K tidak berguna sama sekali perawat untuk
berguna dan malu, K : menundukan kepala dengan mengeksplorasi
merasa tidak mampu, mata yang mulai berkaca-kaca kemampuan personal
malu bertemu orang pasien yang masih ada
lain, keluarga sering sebagai bahan untuk
mengkritik saya. memberi tanggapan
P :jadi kalau ibu P : bicara jelas, lembut dan Menawarkan kapeda K cara K bersedia mendengarkan
positif terhadap
merasa seperti itu, ibu melihat kearah K sambil menghilangkan pusing tawaran saran dari P
tanggapan negative yang
mau tidak melakukan tersenyum
muncul saat ini dalam
kegiatan yang Menganggukan kepala sambil
menyelesaikan
membuat pusingnya tersenyum
masalahnya.
hilang?
K : iya suster mau
P : ibu sukanya P tersenyum dan
melakukan apa ? mempertahankan kontak mata
K : saya suka senang K : pandangan mulai dialihkan
menjahit dan merajut ke taman di luar
P : kalau begitu P : suara lembut dan jelas Memberikan alternative kegiatan Merasa ragu akan Respon penguatan atas
bagaimana kalau ibu K : menunduk dan menatap pada K kemampuannya, masih merasa jawaban yang diutarakan
mulai menjahit, perawat kemudian beberapa saat tidak mampu melakukan pasien akan memberikan
menjahit kebutuhan menunduk lagi bahwa perawat serius
peralatan buat memperhatikan masal
diruangan ini misalnya pasien
membuat alas meja,
mebuat sapu tangan,
membuat tas
K : apa saya bisa
melakukannya
P : ibu pasti bisa, yang P : tersenyum sambil memegang Meyakinkan Mulai berpikir dan Memotivasi pasien
penting ada kemauan tangan K K mampu melakukan kegiatan yang mempertimbangkan masukan dari memandang dirinya
K : tersenyum K :diam sambil menganggukan berguna Perawat secara positif
kepala
P : jadi ibu bisa mulai P : tersenyum dan
memasukan kegiatan mempertahankan kontak mata
ini dalam jadwal K : tersenyum dan
keseharian ibu menganggukan kepala
K : capek tidak suster
P : tidak kok, kan ibu P : tersenyum dan Berusaha meyakinkan K
setiap hari hanya mempertahankan kontak mata
melakukannya K : tersenyum
beberapa menit.
K : baik suster
P : hasil jahitan ibu P : menatap K sambil tersenyum, Memcoba memberikan gambaran Memotivasi pasien untuk
nanti bias nada suara lembut dan tanang positif dari kegiatan yang mengembangkan dirinya
Sudah mengerti dan mulai mau
dipergunakan untuk K : menganggukan kepala ditawarkan secara positif
menerima saran dari perawat
perlengkapan dengan penuh keyakinan
diruangan ini, hasil
rajutan ibu bias
digunakan oleh ibu
dan yang lain yang ada
disini. Ruangan
menjadi rapid an
cantik. Tentu yang
bahagia bukan hanya
ibu saja tetapi perawat
dan teman-teman ibu
ibu bias menikmati
hasil karya ibu. Setuju
tidak :
K : iya ya suster,
dengan begitu saya
bias merasa berguna
lagi
P : iya betul sekali ibu. P menatap K dengan tetap Membuka topic pembicaraan yang Mengungkapkan kesenangannya Memotivasi pasien untuk
Ngomong-ngomong tersenyum baru agar bias menawarkan egiatan yang lain melakukan tindakan
kalau malam hari yang lain selanjutnya
sebelum tidur ibu
biasanya melakukan
apa ?
K : tidak ada suster,
hanya berbaring-
baring saja di tempat
tidur, sampai akhirnya
tertidur
P : bagaimana kalau P tersenyum sambil memberikan Menawarkan alternative kegiatan
ibu mulai saran lain
menggambar lagi K: menatap perawat sambil
seperti waktu masih menganggukan kepala
muda, kan katanya ibu
pintar menggambar
K : iya dulu saya
sering menggambar
baju-baju , tapi sudah
lama tidak
melakukannya lagi
P : ibu bisa mulai dari Menjelaskan dengan tenang Memberikan gambaran positif
sekarang, buatkan K : tampak kesungguhan saat terhadap kegiatan yang disarankan
saya gambar alas meja mengucapkan
yang cantik.
K : iya suster, nanti
saya coba buatkan
P nah, ini kan sudah P : mempertahankan kontak Mengingatkan bahwa kontrak telah K setuju dengan kegiatan yang Menepati waktu
15 menit bu, mata selesai . dan selanjutnya akan dilaksanakan selanjutnya merupakan salah satu
bagaimana kalau K : tersenyum dan mengangguk menawarkan kontrak yang akan tujuan dari meningkatkan
perbincangan kita kearah P datang hubungan saling percaya
lanjutkan besok, ibu diantara P-K
setuju atau tidak ?
K : tersenyum dan K menyetujui kegiatan yang akan
mengangguk dilaksanakan selanjutnya
P : ibu bisanya dimana P melirik jam P menentukan topic dan aktivitas Antusias dengan pertemuan
dan jam berapa? K : menjawab dengan semangat pada kontrak berikutnya selanjutnya
K: ditaman saja suster P senang K menyetujui kegiatan
jam 10 pagi yang akan dilaksanakan selanjutnya
P : iya bu, kalau begitu P mengulurkan tangan P senang karena K mau berinteraksi K sudah menyambut salam P Salam terakhir
saya pamit dulu. K menjabat tangan P dengan P menunjukan rasa percaya
Terimakasih Bu. P-K telah terbina
Selamat pagi
K : selamat pagi
KESAN PERAWAT
Fase 2 yaitu fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik walaupun pasien kooperatif penuh. Secara umum proses interaksi
sudah bias dilanjutkan ke fase selanjutnya untuk SP 2.