Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KASUS RESUME

PADA PASIEN Ny H DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG 10


RUMAH SAKIT JIWA DAERAH AMINO GONDHOUTOMO PROVINSI JAWA
TENGAH

DISUSUN OLEH :
WAHYU WIDYASTUTI (P1337420616028)

PRODI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2019
LAPORAN KASUS RESUME
PADA PASIEN Ny H DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG 10
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH AMINO GONDOHUTOMO JAWA TENGAH

1. Tinjauan teori dan kerangka berpikir


a. Pengertian
Konsep diri adalah penilaian subjektif individu terhadap dirinya, perasaan
sadar atau perasaan tidak sadar dan persepsi terhadap fungsi, peran, dan
tubuh(Kusumawati, 2011). Harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu
mengalami evaluasi diri negatif tentang kemampuan dirinya (Fitria, 2013). Harga diri
rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, rendah diri, yang
menjadikan evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri(keliat,
2011).Menurut (Fitria, 2013), Harga diri rendah situasional yaitu evaluasi diri negatif
yang berkembang sebagai respons terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan
diri seseorang yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif. Harga diri rendah
situasional
merupakan perkembangan persepsi negatif tentang harga diri sebagai respons
seseorang terhadap situasi yang sedang dialami(Wilkinson, 2012).Harga diri rendah
merupakan evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang
negative terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal
dalam mencapai keinginan(Herman, 2011). Gangguan harga diri dapat dijabarkan
sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, yang menjadikan hilangnya rasa
percaya diri seseorang karena merasa tidak mampu dalam mencapai keinginan
(Fitria, 2009).

b. Faktor Predisposisi Presipitasi


1. Faktor Predisposisi
Faktor penunjang terjadi perubahan konsep diri dapat dibagi menjadi tiga faktor
(Stuard, 2007), yaitu :
a. Faktor penunjang harga diri rendah
- Penilaian orang tua.
- Harapan Orang Tua yang tidak realistis.
- Kegagalan yang berulang kali.
- Kurang mempunyai tanggung jawab personal.
- Ketergantungan kepada orang lain.
b. Faktor mempengaruhi penampilan peran
- Streotropik peran seks.
- Harapan peran kultural.
c. Faktor identitas personal
- Ketidakpercayaan orangtua.
- Tekanan dari kelompok sebaya.
- Perubahan dalam struktur sosial.
2. Faktor Presipitasi :
a) Sumber internal dan eksternal
1. Trauma : Menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupannya.
2. Frustasi : Ketegangan peran yang behubungan dengan peran atau posisi
yang diharapkan dimana individu mengalami.
b) Transisi peran
1. Transisi peran perkembangan : perubahan normatif yang berkaitan dengan
pertumbuhan dalam kehidupan individu, keluarga dan norma-norma
budaya dan tekanan untuk penyesuaian diri.
2. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah / berkurangnya anggota
keluarga melalui kelahiran atau kematian.
3. Transisi peran sehat sakit sebagai peran akibat pergeseran dari keadaan
sehat ke keadaan sakit
c. Ringkasan
Harga diri rendah yaitu dimana individu mengalami gangguan dalam penilaian
terhadap dirinya sendiri dan kemampuan yang dimiliki, yang menjadikan hilangnya
rasa kepercayaan diri akibat evaluasi negatif yang berlangsung dalam waktu yang
lama karena merasa gagal dalam mencapai keinginan. Ada 2 faktor penyebab
terjadinya HDR yaitu factor predisposisi yang mendukung mudahnya HDR terjadi
serta fakror presipitasi yang menjadi penyebab utama pasien mengalami HDR.
2. Identitas Klien
a. Nama : Ny H
b. Usia : 34 Tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Alamat : Pati
f. Tanggal masuk : 29 Maret 2019
3. Alasan masuk RS
Setahun sebelum masuk rumah sakit pasien sering menyendiri, mudah marah, dan sulit
tidur. Pasien pernah rawat jalan dirumah sakit daerah Pati (Poli Jiwa) tetapi hanya 2
bulan dan setelah itu pasien tidak mau minum obat kembali. 6 bulan yang lalu pasien
pisah rumah dengan suaminya karena pasien sering marah dan tidak mau suuaminya
pulang. 2 bulan terahir klien sulit tidur, sering memarahi anaknya dan sering melempari
genteng rumah tetangga. Kemudian oleh ayahnya pasien dibawa ke RSJD Dr Amino
Gondohutomo.
4. Predisposisi dan Presipitasi
Klien mengatakan 2 tahun yang lalu mengalami PHK dari tempat kerjanya dan tidak
digaji selama 3 bulan terahir. Klien pernah menjalani berobat jalan di Poli Jiwa dan
pengobatanya kurang berhasil karena pasien tidak mau meminum obat. Klien pisah
rumah dengan suaminya.

5. Analisa Data
Tgl/Jam Data Diagnosa Paraf
3 April DS: pasien mengatakan malas melakukan Harga Diri
2019 sesuatu, tubuhnya terasa lemas untuk bergerak Rendah
dan merasa bahwa dirinya sudah tidak berguna
lagi serta malu dengan kondisinya
DO: pasien sering berdiam diri, jarang
berkomunikasi dengan orang lain, tidak ada
kontak mata saat berkomunikasi dan hanya
menjawab seperlunya saja. terlihat malas dan
enggan mengikuti kegiatan di RS, gerakanya
lambat

6. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah
7. Rencana Tindakan Keperawatan
Rencana tindakan Keperawatan
SP 1 :
a. Mendiskusiakan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
b. Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
c. Membuat daftar kemampuan yang dimiliki
d. Rencanakan bersama pasien aktivitas yang dapat dilakukan tiap hari sesuai
kemampuan pasien
8. Catatan Perawatan
Tgl/Jam Diagnosis/ TUK/ SP Implementasi Evaluasi
3 April HDR Mengajak pasien S: pasien mengatakan
2019 1. Pasien mampu berkomunikasi hari ini kabarnya baik
membina - Mengucapkan O: pasien menjawab
hubungan saling salam dengan pertanyaan dengan
percaya dengan sopan singkat, mulai ada
perawat - Memperkenalkan kontak mata, wajah
diri dan pasien mulai bersahabat
menanyakan kan A: masalah HDR belum
nama pasien teratasi
- Menjelaskan P: melanjutkan
tuhuan pertemuan intervensi
hari ini. mengidentifikasi
kemampuan dan aspek
positif pasien
2. Pasien dapat - Berdiskusi tentang S : pasien mengatakan
mengidentifikasi kemampuan dan masih bisa mengurus
kemampuan dan aspek positif yang anaknya, menyapu dan
aspek positif dimiliki pasien merapikan pakaian
yang dimiliki - Membuat daftar O: pasien mampu
aspek positif dan mengatakan kemampuan
kemampuan pasien yang dimiliki
bersama dengan A: masalah HDR belum
pasien teratasi
P : lanjutkan intervensi
merencanakan dan
membuat jadwal harian
3. Pasien dapat Membuat jadwal dan S : pasien mengatakan
merencanakan merencanakan bersama bersedia melakukan
dan membuat pasien aktivitas yang kegiatan yang
jadwal untuk dapat dilakukan tiap direncanakan tiap hari
melakukan hari sesuai kemampuan apabila sudah dirumah
kegiatan sesuai pasien O : jadwal rencana
dengan kegiatan sudah dibuat
kemampuan bersama pasien
setiap hari A: masalah HDR belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai